Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
Indonesia with a large population automatically the daily mobility of its people is
also very high. Economic activity is closely related to fuel oil (BBM) as the
driving force for motorized vehicle engines and production. The increase in fuel
prices will certainly affect many aspects. Various impacts occurred following the
increase in fuel prices. This study uses a qualitative method with a literature and
descriptive study approach to the observed phenomena. It is known that world oil
prices are soaring with one of the triggers, namely the conflict experienced by
Russia and Ukraine causing fuel prices in Indonesia to be adjusted because they
still depend on supply from imports. The increase in fuel prices triggers an
increase in the prices of various basic needs. Along with the increase in the
production costs of related businesses. In a broader perspective, it also causes a
decrease in people's purchasing power and has the potential to increase the
inflation rate. The role of the government is very much needed and awaited to
overcome the impacts that occur in the community.
Keywords: BBM, oil, price, impact, government
iii
DAFTAR ISI
Halaman sampul...............................................................................................i
Abstrak..............................................................................................................ii
Abstract.............................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan............................................................................................1
1. Latar belakang......................................................................................1
2. Rumusan masalah.................................................................................3
3. Tujuan penelitian..................................................................................3
Bab 5 Penutup...................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
1
Rp10.000/liter per 1 April 2022. Gejolak terjadi terutama dengan naiknya
harga Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi dan dirasa akan
membebani masyarakat. Pertalite juga merupakan jenis BBM dengan
angka konsumsi tertinggi berdasarkan data dari Kementerian ESDM, yaitu
pada 2021 dikonsumsi mencapai 23 juta kilo liter. Angka tersebut
merupakan sekitar 79% konsumsi bahan bakar minyak secara keseluruhan,
sedangkan jenis lain seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Premium
secara total hanya 21% konsumsinya.
2
dimainkan oleh pemerintah. Kaitan utamanya yaitu analisis dampak dari
kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bagi perekonomian masyarakat.
2. Rumusan masalah
Peneliti menentukan beberapa rumusan masalah yang berkaitan dengan
kebijakan kenaikan harga BBM dan dampaknya bagi perekonomian
masyarakat, antara lain:
a. Apa yang menyebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) di
Indonesia naik?
b. Apakah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak
terhadap perekonomian masyarakat?
c. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi dampak kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) yang dialami masyarakat?
3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain:
a. Mengetahui penyebab kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di
Indonesia
b. Mengetahui dampak yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) terhadap perekonomian masyarakat
c. Mengetahui peran pemerintah dalam mengatasi dampak kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM) yang dialami masyarakat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
3. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Bahan bakar minyak atau umumnya disebut dari akronimnya BBM
dihasilkan dari minyak alam yang diolah sebagai bahan bakar mesin atau
kendaraan bermotor. Keberadaan BBM sangat penting untuk mendukung
kehidupan masyarakat sehari-hari. Harga BBM yang dijual ke masyarakat
dapat menjadi sangat fluktuatif. Seperti kebijakan terakhir, harga BBM
kembali naik seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia. Indonesia
masih cukup bergantung pada impor minyak sehingga harga yang dijual ke
masyarakat juga akan fluktuatif. Jika tidak menyesuaikan kondisi pemerintah
harus menanggung subsidi yang membengkak dan akan membebani APBN
khususnya alokasi untuk subsidi BBM jenis tertentu.
Kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada harga BBM nasional
berlaku hukum permintaan dan penawaran. Menurut Suryadi (2019) bahwa
jika suatu barang dijual dengan harga subsidi ataupun dibawah harga pasar
atau dibawah dari harga keseimbangan antara permintaan dan penawaran
maka akan mengakibatkan terjadinya permintaan yang tinggi dan kelangkaan
barang. Akibat dari barang yang langka produsen akan menurunkan suplai ke
pasar atau menjual dengan harga tinggi.
4. Dampak Naiknya Harga BBM
Naiknya harga BBM spontan berdampak pada naiknya harga barang dan
jasa. Hal tersebut berkaitan dengan membengkaknya biaya operasional dalam
produksi maupun distribusi. Imbasnya, daya beli masyarakat menurun dan
semakin membebani pengeluaran hingga level rumah tangga. Kenaikan harga
BBM juga diyakini akan berdampak pada angka inflasi. Seperti yang
disampaikan oleh Harununrrasyid (2013), bahwa naiknya harga BBM
membuat tingkat inflasi terpuruk. Menaikkan harga BBM membuat tingkat
inflasi naik berdasarkan penelitiannya saat pemerintah menaikkan harga BBM
pada Juli 2013 yang lalu. Kenaikan BBM yang berdampak pada inflasi
tersebut akan erat dengan naiknya harga berbagai produk (Nizar, 2012). Inflasi
menyebabkan harga berbagai produk dan jasa berkaitan dengan naiknya biaya
5
operasional dan juga mempengaruhi nilai tukar mata uang. Hal tersebut akan
semakin dirasakan jika bahan mentah dari produksi didapatkan dari impor
(Aslami, 2015).
Dampak kenaikan harga BBM paling parah kemungkinan akan dirasakan
oleh pengusaha di sektor perkebunan seperti pada komoditas kelapa, tebu,
kelapa sawit, dan karet karena mayoritas operasional produksinya
membutuhkan konsumsi BBM dalam volume yang besar (Simatupang dan
Friyatno, 2016).
5. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah dilakukan dengan topik yang identik. Ikhsan dkk
(2005) menyimpulkan berdasarkan penlitiannya bahwa kenaikan harga BBM
berdampak pada melonjaknya biaya operasional pada sektor transportasi dan
konstruksi. Pada sektor transportasi terdapat kenaikan harga ongkos kendaraan
umum mencapai 2,8-4,2%. Pada sektor konstruksi biaya operasional
membengkak hingga 2,04%. Pada produk rumah tangga kebijakan kenaikan
harga BBM juga berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok
(sembako) seperti yang diteliti oleh Kamal (2015). Penelitiannya mengamati
fenomena kenaikan sembako 72% atau dikatakan mayoritas dari sembako.
Penelitian Kamal dilakukan pada tahun 2015 khususnya di kota Makassar.
Kenaikan harga sembako yang merupakan kebutuhan utama rumah tangga
berdampak pada pengeluaran yang juga membengkak. Said (2015)
menemukan melalui penelitiannya pola konsumsi rumah tangga pasca
kenaikan BBM mengalami kenaikan sebesar 15,9% dibandingkan dengan
sebelum kenaikan BBM. Hal tersebut tentu meresahkan masyarakat sehingga
tidak jarang terjadi aksi penolakan. Minarsih (2012) meneliti berbagai dampak
dari kenaikan BBM, salah satunya potensi aksi demonstrasi masyarakat yang
menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Demonstrasi
terkait kenaikan harga BBM umumnya berisiko tinggi terjadi anarkis dan
mengganggu keamanan publik.
Penelitian Maryono (2020) mengamati kenaikan harga BBM juga
berdampak pada aktivitas ekonomi nelayan. Kapal-kapal nelayan
6
membutuhkan BBM untuk pergi melaut dalam menangkap ikan. Adanya
kenaikan harga BBM praktis membuat biaya perjalanan nelayan naik. Dalam
perhitungan Maryono (2020) biaya operasionalnya naik sebesar 27,51%. Bagi
rumah tangga nelayan akhirnya juga harus mengalami kenaikan pengeluaran
rumah tangga mencapai 12,37%. Jika tidak ditangani dengan serius, kenaikan
harga BBM dapat meningkatkan angka kemiskinan. Seperti temuan dari Main
(2013) yang juga menyarankan untuk mengucurkan dana kompensasi dan
beras miskin bagi masyarakat untuk mencegah naiknya angka kemiskinan.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
Keberadaan bahan bakar minyak menjadi salah satu komponen vital dalam
roda ekonomi masyarakat, berlaku tidak hanya di Indonesia. BBM menggerakan
roda ekonomi masyarakat sebagai sumber energi aktivitas keseharian yang
membutuhkan berbagai mesin kendaraan transportasi maupun mesin operasional
produksi. BBM diperlukan mulai dari aktivitas ekonomi di level rumah tangga
hingga level operasional perusahaan.
9
yang lalu harga minyak mentah berada pada posisi USD 114,55 per
barelnya.
Bagi masyarakat, naiknya bahan bakar minyak (BBM) terutama dari jenis
BBM bersubsidi memberikan dampak yang nyata. Dalam konteks Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kenaikan harga BBM mungkin
merupakan solusi untuk mengurangi beban subsidi terhadap APBN yang besar.
10
Namun, bagi masyarakat naiknya harga BBM yang merupakan kebutuhan
fundamental dapat secara berantai menjalar ke berbagai aspek lainnya, antara lain:
11
ekonomi negara. Bahkan sudah diprediksi sebelumnya oleh banyak ahli,
kenaikan harga BBM berpotensi menaikkan angka inflasi.
4. Meningkatnya jumlah pengangguran
Turunnya daya beli masyarakat, meningkatnya biaya operasional bisnis,
dan biaya beli bahan baku produsen akan semakin menekan masyarakat.
Terutama pelaku UMKM yang mengandalkan modal relatif kecil
berpotensi gulung tikar. Karena dengan naiknya ongkos produksi tidak
selalu selesai dengan solusi menaikkan harga jual yang pada realitanya
daya beli konsumen juga sedang menurun. Beberapa fenomena tutupnya
UMKM seperti rumah makan yang terpaksa menutup usahanya
dikarenakan melonjaknya berbagai harga bahan pokok seperti minyak
goreng, tepung, dan daging ayam. Pengusaha dengan modal yang relatif
kecil akan lebih rentan karena kebijakan untuk menaikkan harga jual
dikhawatirkan menurunkan jumlah penjualan, sedangkan dengan
mempertahankan harga jual justru hanya akan meminimalisir keuntungan
atau justru merugi.
Tutupnya tempat usaha tentu akan memicu meningkatnya angka
pengangguran. Masyarakat yang bekerja di UMKM harus menghadapi
kenyataan tempat kerjanya tutup. Bagi masyarakat dengan kondisi
ekonomi kecil akan sangat menderita dari berbagai aspek tersebut.
Meskipun dampak kenaikan harga BBM juga turut dirasakan oleh
masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke atas. Karena
dampaknya dirasakan oleh semua sektor kehidupan.
12
para pengusaha. Dalam pandangan yang lebih besar, peran pemerintah akan
mengatasi kemungkinan melonjaknya angka inflasi. Beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi dampak kenaikan harga BBM antara
lain:
13
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Naiknya harga BBM mengikuti melonjaknya harga minyak dunia yang turut
dipicu oleh konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Suplai minyak dunia
menjadi terganggu. Kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan dampak
yang luas. Dampak paling spontan dirasakan adalah ikut naiknya harga kebutuhan
pokok. Dalam cakupan yang lebih luas lagi, daya beli masyarakat menurun dan
dapat memicu meningkatnya angka inflasi.
SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Aslami, N. (2015). Pengaruh Inflasi dan Kurs Terhadap Ujrah dalam Pembiayaan
Musyarakah Mutanaqisah pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pematangsiantar. Jurnal Ekonomi Islam, 1(1): 86-104
Hariyati, S. (2015). Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan
Mahkota II Di Kota Samarinda. Ejournal Ilmu Pemerintahan, 3(2): 12.
Harununrrasyid. (2013). Pengaruh Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan,
11 (2): 29–41.
Hayat. 2017. “Manajemen Kebijakan Publik.” Intrans Publishing, no. September
2017: 121.
https://www.researchgate.net/publication/335788910_Buku_Kebijakan_
Publik.
Herdiansyah, Haris. 2010. “Haris Herdiansyah, 2010,” 36–49.
Ikhsan, M., T Dartanto, and SH Usman. 2005. Kajian Dampak Kenaikan Harga
BBM 2005 Terhadap Kemiskinan. Lembaga Penyelidikan Ekonomi Dan.
http://www.lpem.org/wpcontent/uploads/2013/09/WP-10.pdf.
Kamal. (2015). Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap
Sembilan Bahan Pokok (SEMBAKO) Di Kota Makassar. Journal of
Geotechnical and Geoenvironmental Engineering ASCE, 120(11): 1–50.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/16394-Full_Text.pdf.
Main, I. (2013). Dampak Pemotongan Subsidi BBM Terhadap Kemiskikan Di
Indonesia. Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents,
7(2): 107–15.
Maryono, H. A.. (2020). Dampak Kenaikan Harga Jual BBM Jenis Solar
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Tangkap Galesong Utara.
Jurnal Mina Sains, 02 (02): 493–96.
Minarsih, M. M. (2012). Dilema Kenaikan BBM.
Nizar, M. A. (2012). The Impact of World Oil Prices Fluctuation on Indonesia’s
Economy. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(2): 189–209.
https://ideas.repec.org/p/pra/mprapa/65770.html.
Said, M. 2015. Analisis Perubahan Pola Konsumsi Rumah Tangga : Dampak
Perubahan Harga BBM (Studi Kasus Kecamatan Kemuning Palembang).
Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents, 7(2): 107–15.
Simatupang, P. and S. Friyatno. (2016). Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar
Minyak Terhadap Kinerja Sektor Pertanian (Pendekatan Analisis Input-
Ouput). Jurnal Agro Ekonomi, 34(1): 1.
https://doi.org/10.21082/jae.v34n1.2016.1-15.
15
Suaib, M. R. (2016). Pengantar Kebijakan Publik.
Suryadi. (2019). Dampak Kenaikan Harga Bbm Dan Elastisitas Konsumsi Bbm
Sektor Angkutan Studi Perbandingan Pada Beberapa Sektor Ekonomi.
Warta Penelitian Perhubungan, 27(2): 95.
https://doi.org/10.25104/warlit.v27i2.776.
Internet
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220601152311-17-343480/ini-bukti-
harga-minyak-liarkarena-perang-rusia-ukraina
https://www.suara.com/bisnis/2022/04/05/160406/kenaikan-harga-bbm-dan-tarif-
tol-buat-hargakebutuhan-pokok-makin-mahal
16