Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MENGANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SARIMELATI KENCANA Tbk. DENGAN


MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS,
AKTIVITAS, DAN OBLIGASI PERUSAHAAN BERBASIS TIME VALUE OF MONEY

DISUSUN OLEH :
Mutiara Paramastri (1706618064)

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmatnya, sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan sebelum waktu yang ditentukan. Makalah ini berjudul “menganalisis
laporan keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, aktivitas, common size, angka indeks” Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan
yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dari materi ini.Selain itu, penulisan makalah ini
tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah analisis laporan keuangan. Penulis cukup menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun. Agar dapat membuat penulis dapat menulis makalah dengan lebih
baik lagi.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan.
Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan
informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-
entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut
kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita
ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan. Oleh karena itu untuk Membantu
penganalisis agar mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan kita bisa
menggunakan analisis rasio seperti : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio
harga pasar selain itu bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont, common size,
perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut. Oleh sebab itu maka
diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji laporan keuangan suatu perusahaan untuk
melakukan tindakan atau pun pengambilan keputusan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan makalah ini yakni :
1. Bagaimana profil perusahaan PT. SARIMELATI KENCANA Tbk?
2. Bagaimana laporan keuangan PT. SARIMELATI KENCANA Tbk?
3. Bagaimana analisis laporan keuangan PT. SARIMELATI KENCANA Tbk dengan menggunakan
analisis rasio ?
4. Bagaimana analisis laporan keuangan PT. SARIMELATI KENCANA Tbk dengan menggunakan
analisis common size ?
5. Bagaimana analisis laporan keuangan PT. SARIMELATI KENCANA Tbk dengan menggunakan
analisis indeks ?

BAB II
LANDASAN TEORI
LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
 Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang
relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai
laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis
manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan
di masa yang akan datang.

2. Bagian-Bagian Laporan Keuangan


Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi
dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana
perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu
tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-
perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang
ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini
adalah: Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu, & Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas
yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3. Tujuan Laporan Keuangan


APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial
Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak
mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan
laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP.
b. Tujuan Khusus
 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan
 Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
 Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba
 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
 Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
c. Tujuan Kualitatif
 Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu
pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
 Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi
juga harus informasi yang di mengerti pemakai.
 Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
 Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.
 Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan
apabila diserahkan pada saat yang tepat.
 Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
 Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua
kebutuhan yang layak dari para pemakai

4. Pengguna Laporan Keuangan & Tujuan Penggunaannya


a. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan
kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali
kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
e. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan
informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan
penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
f. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
bergantung pada perusahaan.
g. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistic pendapatan nasional dan
statisti lainnya
h. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara Misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk
jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
5. Jenis Laporan Keuangan
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca
dan laporan laba rugi. Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang sistematis
tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan Modal Sendiri (owner’s equity). Laporan laba rugi
melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama
suatu periode tertentu.

6. Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan


Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan
dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total
aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan
dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban
dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba
rugi dibandingkan dengan penjualan.

Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan


keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama
dengan tahun dasar tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN
1. Profil Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk.
PT. Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) didirikan pada tahun 1987, yang bergerak di bidang jasa
penyedia makanan terutama pizza dan pasta di Indonesia melalui waralaba yang dimiliki. Sebagai
anak perusahaan PT. Sriboga Raturaya, Perseroan adalah pemilik franchise YUM International
yang memegang merek Pizza Hut di Indonesia.

2. Laporan Keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk.


Link: https://sarimelatikencana.co.id/images/annual_report/file-1-9.pdf
Link: https://sarimelatikencana.co.id/yearly-financial-report.php

3. Analisis laporan keuangan PT. Sarimelata Kencana Tbk dengan menggunakan Analisis Rasio
Likuiditas:
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, Yaitu kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan
suatu perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kewajiban finansiilnya pada saat ditagih.

CURRENT RATIO = Current Asset / Current Liabilities


 2018 = 817.048.391.939 / 484.763.053.420 = 1,6x
 2017 = 515.282.455.550 / 609.105.198.309 = 0,8x
Pada tahun 2018, rasio lancar perusahaan ini lebih dari 1x, maka perusahaan ini punya
kemampuan yang baik dalam melunasi kewajibannya dibandingkan pada tahun 2017 yang rasio
lancarnya dibawah 1x. Semakin tinggi current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk
melunasi
hutang-hutangnya.

QUICK RATIO = (Current Asset – Inventory) / Current Liabilities


 2018 = (817.048.391.939 - 303.899.148.962) / 484.763.053.420 = 1,05x
 2017 = (515.282.455.550 - 268.742.350.356) / 609.105.198.309 = 0,40x
Quick Ratio pada tahun 2018 mengukur bagaimana Aset Likuid Perusahaan Sarimelati dapat
menyelesaikan Kewajiban Lancar yang kemungkinan besar harus dibayar dalam periode yang
lebih pendek dari satu tahun. Quick Ratio tahun 2017 lebih rendah dari satu. Hal ini jelas terlihat
bahwa perseroan tidak memiliki Alat Likuid yang cukup untuk membayar Kewajiban Lancar.

CASH RATIO = (Cash + Marketable Securities) / Current Liabilities


 2018 = (324.193.391.264 + 0) / 484.763.053.420 = 0,66x
 2017 = (75.462.135.621 + 0) / 609.105.198.309 = 0,12x
Jumlah kas berlebih yang ada pada perusahaan yang mampu menutupi kewajiban lancar sering
dianggap sebagai kas tidak produktif yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Maka perusahaan ini
memiliki kas yang produktif. Dari perhitungan tersebut bisa disimpulkan bahwa setiap US$ 1.,
hutang lancar dijamin dengan tahun 2018 = 0,66 dan tahun 2017 = 0,12 uang kas dan segera
menjadi kas.

CASH TURNOVER RATIO = Penjualan Bersih / Rata-Rata Kas


 2018 = 3.573.974.086.004 / 324.193.391.264 = 11,02x
 2017 = 3.027.006.714.345 / 21.481.242.388 = 140,91x
Ditemukan nilai rasio perusahaan ini semakin besar dari tahun 2017 ke 2018, maka kemampuan
perusahaan dalam keuangan dinilai semakin besar juga. Kas yang berputar menunjukkan semakin
cepat pula kas masuk dalam perusahaan. Ini artinya pendapatan semakin meningkat sehingga kas
untuk kegiatan operasional juga berjalan lancar.

4. Analisis laporan keuangan PT. Sarimelata Kencana Tbk dengan menggunakan Analisis Rasio
Solvabilitas:
Rasio solvabilitas adalah metrik utama yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban hutang jangka panjangnya dan sering digunakan oleh calon pemberi
pinjaman bisnis.

DEBT TO ASSET RATIO = (Total Debt / Total Asset) 100%


 2018 = (143.424.674.438 / 2.030.186.958.976) 100% = 7,06%
 2017 = (137.244.154.586 / 1.494.005.079.036) 100% = 9,18%
Nilai D/A Ratio pada tahun 2018 dan 2017 kurang dari 100%, maka itu berarti solvabilitas
perusahaan tidak sedang dalam masalah.  Maka kondisi keuangan perusahaan terhadap hutangnya
dinilai masih baik. Perusahaan tidak beresiko mengalami kreditor yang meminta imbalan tinggi.
Ini artinya kemampuan membayar kewajiban perusahaan di tahap ini tidak bermasalah.

DEBT TO EQUITY RATIO = (Total Debt / Equity) 100%


 2018 = (143.424.674.438 / 1.212.575.299.046) 100% = 11,82%
 2017 = (137.244.154.586 / 369.696.157.953) 100% = 37,12%
DER yang ideal yaitu di bawah angka 1 atau di bawah angka 100%. Artinya
hutang/kewajibannya tidak lebih besar daripada modal bersihnya. Yang artinya rasio jumlah
ekuitas dan hutangnya masih di bawah ambang batas maksimal.

TIMES INTEREST EARNED RATIO= (Earning Before Interest & Tax / Beban Bunga) 100%
 2018 = (257.543.720.746 / 34.018.889.088) = 7,57x
 2017 = (222.516.938.273 / 33.619.782.154) = 6,61x
Dengan TIER Tahun 2018 sebesar 7,57 kali, berarti keuntungan perusahan hanya bisa menutup
beban bunga 7,57 kalinya. Dan TIER Tahun 2017 sebesar 6,61 kali, berarti keuntungan perusahan
hanya bisa menutup beban bunga 6,61 kalinya.

LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO = (Long Term Debt / Equity) 100%
 2018 = (332.848.606.510 / 1.212.575.299.046) 100% = 27,4%
 2017 = (515.203.722.774 / 369.696.157.953) 100% = 139%
Dari perhitungan ini diperoleh angka long term debt tahun 2018 adalah 27,4%,tahun 2017 adalah
139% ,berarti perusahaan mempunyai sumber dana yang sebanding antara hutang jangka panjang
dengan modal sendiri.

5. Analisis laporan keuangan PT. Sarimelata Kencana Tbk dengan menggunakan Analisis Rasio
Profitabilitas:
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait
penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.

GROSS PROFIT MARGIN = (Laba Kotor / Net Sales) 100%


 2018 = (2.392.855.752.811 / 3.573.974.086.004) 100% = 66,95%
 2017 = (2.025.470.570.263 / 3.027.006.714.345) 100% = 66,91%
Perusahaan ini tidak memiliki gross profit margin yang tinggi (lebih dari 0,75 atau
75%) menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu untuk menjalankan produksinya
secara efisien karena Harga Pokok Penjualan relatif lebih tinggi. Semakin tinggi marjin laba
kotornya, maka semakin baik keadaan operasi perusahaannya.

NET PROFIT MARGIN = (Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan) 100%


 2018 = (173.095.760.565 / 3.573.974.086.004) 100% = 4,8%
 2017 = (141.323.973.291 / 3.027.006.714.345) 100% = 4,6%
Perusahaan ini memiliki besaran persentase Margin Laba Bersih atau Net Profit Margin
(NPM) kurang dari 10%, artinya tidak sangat baik namun tergolong baik. Menurut Sulistyanto
angka NPM dapat dikatakan baik/sehat apabila > 5 %. Penilaian NPM > 5% dimaksudkan adalah
bahwa dengan nilai laba bersih yang diperoleh dari nilai penjualan yang didalamnya adalah
biaya-biaya produksi maka akan semakin meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

OPERATING PROFIT MARGIN = (Earning Before Interest & Tax / Net Sales) 100%
 2018 = (257.543.720.746 / 3.573.974.086.004) 100% = 7,2%
 2017 = (222.516.938.273 / 3.027.006.714.345) 100% = 7,3%
Bila OPM terus mengalami peningkatan, maka operating profit margin bisa dinilai oleh
perusahaan mempunyai keuntungan murni yang juga baik.
RETURN ON ASSET RATIO (ROA) = (Laba Bersih / Total Aset) 100%
 2018 = (257.543.720.746 / 2.030.186.958.976) 100% = 12,6%
 2017 = (222.516.938.273 / 1.494.005.079.036) 100% = 14,8%
Ditinjau dari nilai standar ROA yang baik yaitu harus di atas nilai 5,98%, jika nilai tersebut di
atas 5,98% berarti nilai ROA dapat dikategorikan baik, dan sebaliknya jika nilai ROA berada di
bawah 5,98% berarti nilai ROA tersebut dapat dikategorikan tidak baik.

RETURN ON EQUITY RATIO (ROE) = Laba Bersih Setelah Pajak / Shareholder


Equity
 2018 = (173.095.760.565 / 1.212.575.299.046) 100% = 14,2%
 2017 = (141.323.973.291 / 369.696.157.953) 100% = 38,2%
Ditinjau dari nilai standart ROE yang baik yaitu harus di atas nilai 8,32%, jika nilai tersebut di
atas 8,32% berarti nilai ROE dapat dikategorikan baik, dan sebaliknya jika nilai ROE berada di
bawah 8,32% berarti nilai ROE tersebut dapat dikategorikan tidak baik.

RETURN ON SALES RATIO (ROS) = (Laba Sebelum Pajak & Bunga / Penjualan) 100%
 2018 = (257.543.720.746 / 3.573.974.086.004) 100% = 7,2%
 2017 = (222.516.938.273 / 3.027.006.714.345) 100% = 7,3%
Semakin tinggi rasio return on sales menunjukkan bahwa perusahaan berhasil melakukan
efisiensi, sedangkan jika rendah maka terjadi pemborosan. Angka ROS bisa memberikan
informasi berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan setelah membayar
biaya variabel produksi seperti upah, bahan baku dan lain-lainnya.

EARNING POWER RATIO = (Earning Before Interest & Tax / Total Asssets) 100%
 2018 = (257.543.720.746 / 2.030.186.958.976) 100% = 12,6%
 2017 = (222.516.938.273 / 1.494.005.079.036) 100% = 14,8%
Earnings power sering digunakan oleh para calon investor dalam menilai efisiensi perusahaan
dalam menghasilkan besar kecilnya laba perusahaan, hal itu menjadikan motivasi kepada pihak
manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba yang dapat memberikan keuntungan
kepada pribadi dan juga nilai pasar perusahaan.

NET EARNING POWER = (Earning After Tax / Total Asset) 100%


 2018 = (173.095.760.565 / 2.030.186.958.976) 100% = 8,5%
 2017 = (141.323.973.291 / 1.494.005.079.036) 100% = 9,4%
ROI juga digunakan untuk menggambarkan “biaya peluang,” atau pengembalian yang diberikan
investor untuk berinvestasi di perusahaan. Jika seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang
mereka di pasar saham, mereka dapat mengharapkan untuk menerima pengembalian
tahunan minimal 5%.

MARKET BOOK VALUE (MBV) = Harga Pasar Saham / Book Value Per Share
 2018 = 880 / (2.030.186.958.976 - 817.611.659.930) = 727
 2017 = 1112 / (1.494.005.079.036 - 1.124.308.921.083) = 308
Market to Book Value Ratio merupakan salah satu pengukuran yang digunakan untuk mengukur
nilai perusahaan karena apabila harga saham lebih tinggi dari nilai buku maka menunjukan bahwa
perusahaan akan mendapat laba jadi nilai perusahaan tinggi dan return pun juga akan tinggi.
PRICE EARNING RATIO (PER) = Harga Pasar Saham / Earning Per Share
 2018 = 880 / 0,57 = 1543
 2017 = 1112 / 0,58 = 1917
Saat ini, nilai PER ideal mulai dari 20 sampai 25 kali lipat penghasilan. Namun, nilai tersebut
harus disesuaikan dengan sektor usaha yang dioperasikan. Sebagai contoh, rata-rata nilai Price
Earning Ratio perusahaan alat rumah tangga adalah 24.

EARNING PER SHARE (EPS) = Laba Bersih / Jumlah Saham Biasa Beredar
 2018 = 173.095.760.565 / 302.187.500.000 = 0,57
 2017 = 141.323.973.291 / 241.750.000.000 = 0,58
Earning Per Share (EPS) adalah laba perusahaan yang dibagi per lembar saham. Semakin
meningkat nilai EPS dari tahun ke tahun, maka perusahaan tersebut semakin baik karena laba
perusahaan meningkat, serta perusahaan dapat dikatakan bertumbuh. Apabila suatu saham
memiliki nilai EPS Rp500, maka saham tersebut menghasilkan laba sebesar Rp500 setiap lembar
sahamnya.

6. Analisis laporan keuangan PT. Sarimelata Kencana Tbk dengan menggunakan Analisis Rasio
Aktivitas:
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva.

TOTAL ASSET TURNOVER = Net Sales / Total Aset


 2018 = 3.573.974.086.004 / 2.030.186.958.976 = 1,76
 2017 = 3.027.006.714.345 / 1.494.005.079.036 = 2,02
Perusahaan ritel diharapkan memiliki nilai TATO mendekati 10. Nilai total asset turnover yang
rendah pada penjualan tertentu memiliki arti bahwa perusahaan terlalu banyak tertanam dananya
dalam bentuk aset.

RECEIVABLE TURNOVER = Net Sales On Credit / Average Receivable


 Rata-rata Piutang (18+17:2) = (13.701.790.745 + 14.503.260.354)/2= 14.102.525.549
 2018 = 3.573.974.086.004 / 14.102.525.549 = 253
 2017 = 3.027.006.714.345 / 14.102.525.549 = 214
Dengan ini perusahaan mampu mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu
periode.Anda juga dapat mengetahui berapa kali dana yang diinvestasikan selama satu periode,
mengetahui berapa kali dana yang diinvestasikan dalam modal kerja berputar dalam satu periode,
mengetahui persediaan yang tersimpan dalam Gudang, & mengetahui jumlah piutang yang tidak
dapat ditagih.

AVERAGE KOLEKSI PERIOD = Average Receivable(360) / Net Sales On Credit


 2018 = 14.102.525.549(360) / 3.573.974.086.004 = 1,4
 2017 = 14.102.525.549(360) / 3.027.006.714.345 = 1,6
Average Collection Period adalah sebuah rasio yang menunjukkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengonversi piutang menjadi uang kas. Umumnya, perusahaan lain butuh
waktu puluhan hari hingga bulanan dalam rata-rata penagihan piutangnya. Tapi, itu
biasanya karena model bisnisnya memang umumnya dalam bentuk kredit.

AVERAGE DAY INVENTORY = Average Inventory(360) / COGS


 Average Inventory (18+17:2) = (303.899.148.962 + 268.742.350.356) / 2
 2018 = 286.320.749.659(360) / 1.181.118.333.193 = 87,2
 2017 = 286.320.749.659(360) / 1.001.536.144.082 = 102,9
Perhitungan DII akan membantu perusahaan untuk bisa mengetahui lebih lagi mengenai
persediaan yang ada pada perusahaan.

INVENTORY TURNOVER = COGS / Average Inventory


 2018 = 1.181.118.333.193 / 286.320.749.659 = 4,1
 2017 = 1.001.536.144.082 / 286.320.749.659 = 3,4
Inventory turnover atau disebut juga stock turn atau inventory turn adalah pengukuran berapa
kali persediaan terjual dalam satu tahun. Inventory turnover mengukur seberapa cepat perusahaan
menjual persediaan dan bagaimana analis membandingkannya dengan rata-rata industri. Rasio
turnover yang rendah menyiratkan penjualan yang lemah dan kemungkinan persediaan berlebih
atau overstocking. Rasio turnover yang tinggi menyiratkan penjualan yang kuat atau inventaris
yang tidak mencukupi. Rasio turnover yang tinggi adalah rasio yang ideal.

WORKING CAPITAL INVENTORY = Net Sales / (Current Asset – Current


Liabilities)
 2018 = 3.573.974.086.004 / (817.048.391.939 - 484.763.053.420) = 10,7
 2017 = 3.027.006.714.345 / (515.282.455.550 - 609.105.198.309) = -32
Inventory to working capital ratio adalah perbandingan antara persediaan dengan modal kerja,
sedangkan modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Inventory to
working capital ratio yang baik adalah berkisar 75% sampai 100%.

7. Analisis laporan keuangan PT. Sarimelata Kencana Tbk dengan menggunakan Analisis Obligasi:
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang
telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai