Anda di halaman 1dari 3

Tugas 8

1 Identifikasikan upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan!

2 identifikasikan upaya pengendalian kegiatan konversi lahan!

3 identifikasikan instrumen pengendalian konversi lahan!

Di Jawab :

1 Percepatan pembangunan secara optimal

Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong
percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum
berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk
dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat
pembangunannya.

2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil

Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang
tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana pendidikan)
untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.

[24/10 11.47] Sindi: . Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan

Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding dengan


wilayah lain. Nah, untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat dilakukan dengan mengubah
arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat
keluar. Artinya, pemerintah harus bisa melakukan harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di
perbatasan tersebut.

4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan


Emang agak susah sih Squad untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar,
menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional. Namun,
pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan hal tersebut.

5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi. Kenapa? Ya ini
kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan masyarakat. Semakin
mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin
membaik.

[24/10 11.48] Sindi: 6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang

Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki
perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan
koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.

7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat

Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak Squad? Nah, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%.
Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi
bahan kajian untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan
dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni sandang dan papan.

8 . Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan

Masih sering kita lihat lho Squad, atau mungkin ada di daerah sekitarmu, banyak anak-anak yang belum
menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke suatu daerah yang jauh dari pusat kota,
tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa kamu bayangkan jika ada seseorang sakit dan
kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang ada di kota. Hmmm...butuh waktu dan
semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap orang yang sakit tersebut ya.
9. Pemerataan kesempatan kerja

Siapa yang saat lebaran nanti / kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa saudara untuk
mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya kesempatan kerja di
daerah dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat kuat untuk mengadu
nasib.

2 Beberapa upaya itu adalah (a) menekan laju pertumbuhan penduduk; (b) relokasi atau penempatan
ulang penduduk untuk mengurangi tekanan terhadap lahan pertanian terutama di kawasan pertanian
produktif; (c) mengembangkan pajak progresif pada lahan nonpertanian untuk mengurangi permintaan
lahan yang berlebihan dan tidak .

3 Di satu sisi, alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali dapat mengancam kapasitas penyediaan
pangan, dan bahkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial. Di sisi lainnya, efektifitas
implementasi instrumen pengendalian alih fungsi selama ini belum berjalan optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu, perlu diwujudkan suatu strategi pengendalian alternatif yang bertumpu
pada partisipasi masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi keragaan alih fungsi lahan
pertanian dan kinerja pengendaliannya; dan (2) merekomendasikan strategi alternatif pengendalian alih
fungsi lahan, baik strategi peraturan kebijakan maupun strategi partisipasi masyarakat. Strategi
peraturan kebijakan mencakup komponen instrumen hukum dan ekonomi, zonasi, dan inisiatif
masyarakat. Sementara itu, strategi partisipasi masyarakat ditempuh melalui pemahaman terhadap
eksistensi pemangku kepentingan (stakeholder analysis). Dengan kata lain, strategi pengendalian alih
fungsi lahan pertanian yang bertumpu pada partisipasi masyarakat adalah dengan melibatkan peran
serta aktif segenap pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai entry point perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian (fokus analisis) perundang-undangan dan peraturan yang ada
melalui pendekatan sosialisasi dan advokasi.

Anda mungkin juga menyukai