DIRGHANTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta
alam semesta, manusia dan kehidupan berserta seperangkat aturan-Nya karena berkat
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini dengan
judul “Bimbingan Konseling” di SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
Maksud dan Maksud dan tujuan dari tujuan dari penyusunan laporan penyusunan
laporan pelaksanaan pelaksanaan Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling ini tidak ini
tidak lain untuk memenuhi lain untuk memenuhi salah satu salah satu dari sekian dari sekian
kewajiban kewajiban merupakan bentuk lang merupakan bentuk langsung tanggung sung
tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Demikian pengantar yang dapat disampaikan dimana penulis sadar bahwasannya
penulis hanya seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Azza wa’jala hingga dalam penyusunan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis
nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan laporan
Bimbingan Konseling ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau
bahkan hikmah bagi penulis, pembaca,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan kepada peserta
didik,baik secara perorangan maupun secara kelompok untuk menumbuhkan kemandirian
peserta didik dalam bidang pengembangan kehidupan diri pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar,dan perencanaan perencanaan karir melaui layanan layanan dasar,
layanan layanan responsive, responsive, layanan layanan perencanaan perencanaan
individual, individual, dan dukungan sistem sesuai dengan karakteristik lingkungan,budaya,
dan norma yang berlaku. Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah agar peserta
didik:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian study, perkembangan karir serta rencana
kehidupannya dimasa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta
lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitas yang dihadapi dalam study,penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan penulis angkat dalam laporan penelitian ini adalah mengenai
Model Bimbingan Konseling di SMK PENERBANAGAN DIRGHANTARA Jln. Seneca
No.2 Komplek PPIC, Legok – Kab. Tangerang Telp. (021) 5985778. Adapun perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran singkat SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA?
2. Apakah Visi dan Misi Bimbingan konseling SMK PENERBANGAN
DIRGHANTARA?
3. Apakah fungsi konseling?
4. Bagaimana tugas perkembangan peserta didik SMK PENERBANGAN
DIRGHANTARA?
5. Bagaima Bimbingan dan Konseling SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA?
6. Kapan Jadwal BK dilaksanakan?
7. Apa saja faktor penunjang dan penghambat BK di Sekolah?
C. Tujuan
Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan BK di sekolah SMK
PENERBANGAN DIRGHANTARA pada peserta didiknya
2. Untuk mengetahui kelengkapan administrasi, metode, Jadwal yang dilaksanakan,
serta organisasi BK di SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
3. Untuk mengetahui faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui perencanaan dan pelaksanaan BK di sekolah SMK PENERBANGAN
DIRGHANTARA pada peserta didiknya
2. Mengetahui kelengkapan administrasi, metode ,Jadwal yang dilaksanakan,serta
organisasi BK di SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
3. Mengetahui faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
2. Jadwal kunjungan
N Hari/Tanggal Kegiatan
O
3
G. Teknik Pengumpulan Data Dan Informasi
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode komunikasi langsung dan tidak langsung. Kemudian secara teknik
didukung dengan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai bentuk
pelaksanaan bimbingan bimbingan dan konseling konseling yang di berikan berikan
kepada peserta peserta didik SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA.
2. Interview/ wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah,guru BK,serta
sebagian siswa-siswi SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA
BAB II
ANALISIS TEORITIK
A. PERENCANAAN
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada program
tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling harian yang merupakan
penjabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG yang
masing-masing memuat: (a) sasaran layanan/kegiatan pendukung; (b) substansi
layanan/kegiatan pendukung; (c) jenis layanan/kegiatan layanan/kegiatan pendukung,
pendukung, serta alat bantu yang digunakan;(d pelaksana pelaksana layanan/kegiatan
pendukung dan pihak-pihak yang terlibat; dan (e) waktu dan tempat. Rencana kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar
kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor. Satu
kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung pendukung Bimbingan Bimbingan dan
Konseling Konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran. Volume keseluruhan
keseluruhan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam satu minggu minimal
ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah/ madrasah.
B. PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan
keteladanan. Program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang direncanakan direncanakan
dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan di dalam
dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah/
madrasah.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di dalam jam
pembelajaran sekolah/madrasah dapat berbentuk: (1) kegiatan tatap muka secara klasikal; dan
(2) kegiatan non tatap muka. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten,
kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal. Sedangkan kegiatan non tatap muka dengan peserta didik
untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data,
kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah dapat berbentuk kegiatan tatap muka maupun non tatap muka dengan
peserta didik, untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan
di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung Bimbingan dan Konseling di luar kelas/
di luar jam pembelajaran pembelajaran ekuivalen ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran pembelajaran tatap muka dalam kelas. Kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling di luar jam pembelajaran pembelajaran sekolah/madrasah sekolah/madrasah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling, diketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah. Setiap kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG).
C. EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Evaluasi program bimbingan, menurut W.S Winkel (1991:135),adalah usaha menilai
efisiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program
bimbingan.
Dalam buku.” Bimbingan dan Konseling di sekolah,”terbitan Direktorat Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga kependidikan,
Departemen Pendidikan Nasional (2008:27), dijelaskan bahwa penilaian merupakan langkah
penting dalam manajemen program bimbingan. bimbingan. Tanpa penilaian, penilaian,
keberhasilan keberhasilan atau kegagalan kegagalan pelaksanaan program bimbingan yang
telah direncanakan tidak mungkin diketahui/diidentifikasi.
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dua jenis yaitu: (1) penilaian hasil;
dan (2) penilaian proses. Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
dilakukan melalui:
1. Penilaian Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap akhir setiap
jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam
penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu
jenis layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan
untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling terhadap peserta didik.
Sedangkan penilaian proses dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-
unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG Hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dalam
satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
D. KELENGKAPAN ADMINISTRASI
Perlu tersedia kelengkapan administrasi,terutama format satuan layanan dan
pendukung, himpunan data, angket, instrumen lainnya, laporan,serta
surat-menyurat/undangan orangtua siswa. Berikut ini kelengkapan administrasi BK secara
lengkap:
1. Blanko Format Satuan Layanan BK
2. Blanko Format Satuan Kegiatan Pendukung BK
3. Blanko Surat Panggilan Orang Tua
4. Blanko Surat Panggilan Siswa
5. Blanko Surat Alih Tangan Kasus
6. Blanko Laporan Bulanan
7. Blanko Rekapitulasi Bulanan
8. Buku Agenda Mingguan.
9. Buku Agenda Harian Catatan Konseling
10. Catatan Kejadian Siswa
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
A. GAMBARAN SINGKAT SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA
SMK Penerbangan Dirghantara didirikan tahun 2005 dibawah naungan Yayasan
Dirgantara (1975) dengan SK Pendirian No.421.5/168/DisP&K/2006 , menggunakan tanah
milik Departemen Perhubungan Udara seluas 6000 m2 dengan penggunaan lahan tanpa batas
waktu, dituangkan dalam surat yang menyatakan penggunaan lahan milik negara.
Yayasan Dirgantara sebelumnya hanya mendirikan SMP Dirghantara tetapi seiring
berkembangnya jaman dan pembangunan diwilayah curug sehingga pada tahun 2005
berdirilah SMK Penerbangan Dirghantara dengan menggunakan bangunan milik yayasan
Dirgantara.
Pada awal berdirinya SMK Penerbangan Dirghantara hanya memiliki 8 ruang belajar dan
seiring dengan perkembangan jaman pula pada saat ini SMK Penerbangan Dirghantara telah
memiliki ruang belajar sebanyak 26 lokal kelas dan didukung dengan ruangan untuk
peralatan praktek program keahlian Airframe and Powerplant serta Electrical Avionic dengan
akreditasi "A". Lingkungan sekolah sangat strategis karena berada diwilayah yang sangat
kondusif untuk kegiatan belajar mengajar karena berada didalam kampus Politeknik
Penerbangan Indonesia (PPI) Curug.
SMK Penerbangan Dirghantara dan STPI Curug, berada di wilayah Desa Serdang
Wetan Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang provinsi Banten. Jarak antara tempat
pendidikan ke pusat kecamatan 5 km, jarak ke pusat pemerintahan kabupaten 27 km, jarak ke
pusat pemerintahan propinsi 76 km, sedangkan jarak ke pusat ibukota negara adalah 54 km,
sementara jarak terhadap sekolah sejenis dikota tangerang 35 km, ke sekolah sejenis di
ibukota negara 47 km, dan jarak ke sekolah sejenis di Kabupaten Bogor adalah 137 km.
B. VISI DAN MISI SMK PENERBANGAN DIRGHANTARA
1. visi
Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi, berkarakter, kreatif, religius,
disiplin dan memiliki wawasan kedirgantaraan.
2. misi
1. menumbuh kembangkan perilaku religius perseta didik.
2. meningkatkan kerjasama industri.
3. mengembangkan minat, bakat dan kreasi peserta didik agar mampu menguasi ilmu
pengatahuan dan teknologi berwawasan kedirgantaraan.
4. menerapkan management yang profesional berbasis TIK.
C. FUNGSI KONSELING
1. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
2. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan
3. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya. mengatasi masalah yang dialaminya.
4. Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
5. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas
hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
D. TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi mencapai visi dan misi diatas misi
diatas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas peserta didik SMK yaitu:
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Maha Esa
2. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam
peranannya sebagai pria atau wanita.
3. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.
4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program
kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan
dalam kehidupan masyarakat luas.
5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir
6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial. Intelektual, dan ekonomi.
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.
9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
SELASA JUMAT
G. FAKTOR PENUNJANG
1. Faktor Penunjang
a. Adanya dukungan penuh dari kepala sekolah.
b. Adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dalam hal ini BK dengan orang
tua siswa ,menyangkut perkembangan peserta didik.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Metode bimbingan konseling yang digunakan di SMK PENERBANGAN
DIRGHANTARA adalah dengan teknik behavioral yaitu dengan cara melakukan pembiasaan
pada siswa dalam melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan sehari-harinya.