Anda di halaman 1dari 8

HADITS KEBERSIHAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

FATHIA MAHIRAH - 1052019091


SAFITRI ANDRIANI - 1052019059
ULFY RAVITA DEWI - 1052019078

PROGRAM STUDI PGMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan dengan judul “Hadits Kebersihan”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Langsa, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
A. Memahami Kandungan Hadits Kebersihan...................................................1
B. Pokok-Pokok Ajaran dalam Hadits.................................................................1
C. Contoh-Contoh Pengalaman Kebersihan.......................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................5

ii
HADITS KEBERSIHAN

A. Memahami Kandungan Hadits Kebersihan

ٌ ‫ْف فَتَنَظَّفُ ْوا فَاِنَّهُ ﻻَيَ ْد ُح ُل ْال َجنَّةَ اﻻَّ نَ ِظي‬


‫﴿ﺮﻭﺍﻩ ﺍلبيهقى‬٠ ‫ْف‬ ٌ ‫﴾اَ ِﻻ ْساَل ُم نَ ِظي‬
Artinya : “Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu
menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-
orang yang bersih”.  (HR. Baihaqy)

B. Pokok-Pokok Ajaran dalam Hadits


1. Bahwasanya Allah SWT adalah dzat yang baik, bersih, mulia, dan
bagus. Karena Allah menyukai hal-hal demikian. Sebagai umat islam,
maka kita harus memiliki sifat yang demikian pula terutama dalam hal
kebersihan lingkungan tempat tinggal.
2. Agama Islam adalah agama yang lurus dan bersih dari ajaran kesesatan.
Dengan demikian pemeluk agama islam harus memiliki pola perilaku
yang bersih dan hati yang suci dari perkara hawa nafsu. Sebab
seseorang yang demikian dijanjikan oleh Allah SWT akan masuk surga.
3. Agama Islam adalah agama yang bersih / suci karena agama slam
mencintai kebersihan.
4. Umat islam hukumnya wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
5. Orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batinnya
akan masuk surga.
            Hadits tersebut menjelaskan bahwa agama islam adalah agama yang suci.
Untuk itu umat islam harus menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun
rohani. Orang yang selalu bersih dan suci mengindikasikan bahwa ia telah
melaksanakan sebagian dari perintah agama dan akan memperoleh fasilitas berupa
surga di akherat kelak.

1
C. Contoh-Contoh Pengalaman Kebersihan
1.      Kebersihan Lahiriyah
a. Kebersihan Badan
Kebersihan badan ini meliputi kulit, rambut, kuku, mulut, gigi, dan
telinga. Agar kulit menjadi bersih dan sehat maka kita bersihkan dengan
cara mandi minimal 2 (dua) kali sehari. Rambut sebagai mahkota harus
kita jaga dan rawat agar tetap sehat dan rapi dengan cara dikeramas dan
dipotong sesuai kebutuhan. Mulut yang didalamnya juga terdapat gigi
tidak boleh luput dari perhatian kita untuk selalu dibersihkan dengan
cara berkumur dan menggosok gigi
b. Kebersihan Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia yang mempunyai
fungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan
dinginnya udara. Karena pakaian itu selalu melekat pada tubuh kita
maka kebersihan pakaian harus kita jaga baik dari najis maupun kotoran
lainnya dengan cara dicuci dengan air yang suci dan mensucikan.
Apalagi pakaian yang dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT harus
suci dari najis.
c. Kebersihan Makanan
Salah satu ciri makhluk hidup ialah memerlukan makan dan
minum. Agar makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat
memberi manfaat bagi tubuh maka harus diperhatikan tentang
kebersihannya baik secara lahir maupun hakikat asal makanan dan
makanan itu. Secara lahir, sebelum diolah dan dikonsumsi bahan
makanan itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Dan secara hakikat, kita
harus memperhatikan tentang halal dan tidaknya asal/sumber makanan
tersebut. Makan dan minumlah makanan dan minuman yang halalan dan
thayyiban. Halal (halalan) artinya secara hukum islam boleh dimakan
dan thayyiban artinya makanan dan minuman tersebut mengandung nilai
gizi yang cukup dan tidak menjadikan bahaya (madharat) bagi yang
mengkonsumsinya.

2
d. Tempat Tinggal
Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi
setiap orang. Agar kita merasa nyaman dan kerasan tinggal di dalamnya
maka rumah harus dijaga dan dirawat, antara lain sebagai berikut :
1) Setiap pagi hari pintu dan jendela hendaknya dibuka, agar terjadi
sirkulasi udara.
2) Kaca-kaca pada jendela dibersihkan agar terbebas dari debu dan
kotoran lainnya.
3) Perkakas rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, bufet dan
perkakas lainnya dibersihkan dan diatur penempatannya sehingga
tampak bersih dan rapi.
4) Lantai dan teras rumah selalu disapu dan dipel sehingga terbebas
dari kuman penyakit.
5) Kamar tidur, ruang makan, kamar mandi dan ruang-ruang lain
termasuk halaman dan pekarangan di sekeliling rumah hendaknya
selalu dibersihkan sehingga menjadikan penghuninya menjadi
sehat.
6) Agar rumah terlihat rindang dan alami maka dapat ditanami pohon
peneduh dan tanaman hias.
e. Tempat Ibadah
Allaw SWT menciptakan manusia tidak lain adalah untuk
baribadah kepadaNya. Ketentuan beribadah kepada Allah telah
dicontohkan lewat para utusanNya, yaitu para nabi/rasul, baik yang
menyangkut tentang tata cara, maupun yang berhubungan dengan
tempatnya. Mengingat yang kita sembah adalah Dzat yang maha Suci,
maka tempat (masjid, musholla) yang kita gunakan untuk beribadah
harus dijaga kesuciannya dari najis.
f. Tempat Belajar
Sekolah sebagai tempat belajar dan mengajar harus mendapatkan
perhatian yang serius tentang kebersihan, kenyamanan, dan
keindahannya untuk proses pembelajaran. Sebab kelas yang bersih dan

3
indah akan menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi nyaman.
Sebaliknya, jika kondisi kelas dalam keadaan kotor dan berantakan tentu
akan mengganggu kenyamanan dan kurang konsentrasi dalam belajar.
g. Tempat Umum / Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat umum yang melayani kepentingan masyarakat
seperti rumah sakit, kantor perbankan, terminal bus, stasiun kereta api,
bandar udara (bandara) dan pelabuhan/dermaga juga harus mendapatkan
perhatian yang serius tentang masalah kebersihannya. Untuk
mewujudkan semua itu, maka upaya yang dilakukan antara lain:
1) Mengangkat tenaga khusus yang mengurus kebersihan.
2) Memasang papan peringatan yang bertuliskan:
 Jagalah Kebersihan
 Terima kasih Anda telah membuang sampah pada tempatnya
 Bersih Itu sehat dan indah
2.      Kebersihan Batinniyah
            Hati yang dipenuhi dengan niat dan pikiran yang buruk akan melahirkan
sikap dan perbuatan yang buruk. Untuk menjaga kebersihan hati, kita harus selalu
mengingat Allah SWT dan rajin berdo’a kepadaNya. Dengan demikian, kita tidak
akan mudah berpikir buruk apalagi melakukan perbuatan buruk. Kita selalu yakin,
Allah Maha Mengetahui segala perbuatan manusia, baik yang tampak maupun
yang tersembunyi.
            Membersihkan kotoran yang melekat pada hati / jiwa kita akibat perbuatan
kita yang buruk seperti: ria, takabur, se’udzon, dengki, iri, sombong, dll.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut, yaitu:
1. Bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT
2. Membaca istighfar
3. Menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya yang buruk

4
DAFTAR PUSTAKA

Ad Damsyqi, Al Hanafi, Al Husaini, Ibnu Hamzah. 2005. Asbabul Wurud 1 Latar


Belakang Historis Timbulnya Hadits-Hadits Rasul (diterjemah oleh
H.M.Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim). Jakarta: Kalam Mulia.
Al Hasyimi, Syaid Ahmad.1995. Terjemah Makhtarul Al Hadis. Jakarta: Pustaka
Amani.
Al-Qaradawi, Yusuf. 2004. Fikih Thaharah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Departemen Agama RI.2002.FIQIH Madrasah Aliyah Kelas 1. Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Mz, Labib. Bimbingan Shalat Wanita Lengkap. Surabaya: Tiga Dua.
Suhaemi, Masrap dan Abu Laily Istiqamah. 1993. Terjemah Bulughul Maram.
Surabaya: Al-Ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai