Anda di halaman 1dari 11
LEMBAR DISPOSISI Tanggal ferima, (9 Jui 202 Dari unit Formas: Perihal *Pengaguan @. sesil Catatan . Segera dilaksanakan Dibicarakan dengan unit Ditunda 1 Disosialisasikan Dipertimbangkan Ditindaklanjuti Ditolak Uraian / Agenda . Woks Ue. = Aid BAB wnyn Magelang, 20- F-2OLS RS HARAPAN MAGELANG —L Dr. Pantja Kuntjoro, M. Kes., M.Eng. Direktur LEMBAR DISPOSISI Tanggall terima. 20 Ju 2022 Dari Unit faemaee No Surat . Perihal Rergesten ester | Catatan . Segera dilaksanakan Dibicarakan dengan unit ©) Ditunda ) Disosialisasikan Dipertimbangkan 0 Ditindaklanjuti 0 Ditolak Qo © Diarsip | Uraian / Agenda Ant bo 2 Tr it i | 451/08 / O1R/RSH/ WN /2022. 4) hb uNiTFARMasI RUMAH SAKIT HARAPAN — JI. P. Senopati No.11 Magelang Magelang, 17 Juni 2022 No 2 018/07/FRM/RSH/V1/2022 Hal + pengajuan ruang steril Lampiran I bendel Kepada Yth. dr, Pantja Kuntjoro, M.Kes., M.Eng Direktur RS Harapan di Tempat Dengan hormat, Berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit dan untuk memenuhi kelengkapan perpanjangan Surat Ijin Operasional Rumah Sakit mengenai ruang pencampuran aseptis, maka bersama surat ini kami bermaksud untuk mengajukan ruang pencampuran steril dengan segala sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pencampuran sediaan steril (terlampir).. Kegiatan pencampuran sediaan steril ini bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pasien agar dapat menerima obat sesuai dengan’ dosis yang dibutuhkan, menjamin sterilitas dan stabilitas produk, melindungi petugas dari paparan zat berbahaya dan menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini. Atas perhatian. dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasth. Mengetahui Wadir Pelayanan Medis Ka, Unit Farmasi BRS into Wibowo, Sp.0T. apt. Meylisa Mutiara Dewi, S. Farm. PROPOSAL PENGAJUAN RUANG PENCAMPURAN SEDIAAN STERIL + “Se UNIT FARMASI RUMAH SAKIT HARAPAN BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menurut PMK Nomor 72 tahun 2016 dan salah satu standar dalam penilaian Akreditasi RS, maka Rumah Sakit Harapan perlu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Salah satu pemenuhan standar tersebut adalah ketersediaan ruang pencampuran sediaan steril. Pencampuran sediaan steril harus dilakukan secara terpusat di Instalasi Farmasi Rumah Sekit untuk menghindari infeksi nosokomial dan terjadinya kesalahan pemberian obat. Pencampuran sedisan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara aseptis oleh tenaga Farmasi di sarana pelayanan kesehatan, Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas. Tujuan Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme agar produk yang di disiapkan/ dicampurkan tetap terjaga dalam keadaan steril. Pencampuran sediaan steril memerlukan SDM yang terlatih, fasilitas dan peralatan serta prosedur penanganan secara khusus. Semakin bertambah kompleksitas jenis pelayanan akan berdampak tethadap peralatan/ instrumen medis juga produk produk yang disiapkan, sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efisien, efektif, terstandar, aman dan mutu terjamin, B, TUJUAN 1, Tujuan Umum Sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan penyiapan dan pencampuran sediaan bat steril dalam satu kali pemakaian untuk obat iv admixture dan injeksi antibiotik. 2. Tujuan Khusus a. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial. b. Menjamin agar pasien menerima obat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan ¢. Menjamin sterilitas dan stabilitas produk 4, Melindungi petugas dari peparan zat berbahaya ¢. Menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat C. Indikator keluaran dan keluaran Indikator keluaran: Semua sediaan iv admixture dan injeksi antibiotika di rawat inap dilakukan rekonstitusi untuk dosis satu kali pakai oleh Instalasi Farmasi. Keluaran: 60% Sediaan obat iv admixture dan injeksi antibiotika telah direkonstitusi, disiapkan dalam dosis satu kali pakai yang siap diberikan pada pasien rawat inap. D. Cara Pelaksanaan Kegiatan Metode Pelaksanaan: Penyiapan sediaan obat steril dengan cara teknik aseptis ‘Tahapan Pelaksanaan kegiatan: * Persiapan: Sarana/prasarana « SDM © Teknik Aeptik « APD * SPO © Quality Assurance E, Tempat Pelaksanaan Instalasi Farmasi F. Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan Pelaksana; Apoteker dan atau TTK Penanggung jawab; Ka. Instalasi Farmasi Penerima manfaat: Pasien, perawat, bidan, dokter, apoteker, tenaga kefarmasian lain G. Jadwal kegiatan Kegiatan/Bulan Persiapan: Ruang, Sarana dan Prasarana [2 Ruang Cleanroom Pelatihan SDM Penyusunan SPO Sosialisasi dan koordinasi dengan unit terkait Pelaksanaan BABI PERSYARATAN UMUM ‘Sumber Daya Manusia 1. Apoteker Setiap apoteker yang melakukan persiapan/peracikan sediaan steril harus ‘memenuhi beberapa syarat sebagai berikut: © Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penyiapan dan pengelolaan komponen sediaan steril termasuk prinsip teknik aseptis. © Memiliki kemampuan membunt prosedur tetap setiap tzhapan pencampuran sediaan steril. Apoteker yang melakukan pencampuran sediaan steril sebaiknya selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. 2. Tenaga Kefarmasian (Asisten Apoteker, D3 Farmasi) Tenaga Kefarmasian membantu Apoteker dalam melakukan pencampuran sediaan steril. Petugas yang melakukan pencampuran sediaan steril harus sebat. Ruangan dan Peralatan Dalam melakukan pencampuran sedian steril diperlukan ruangan dan peralatan khusus untuk menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan menjamin keselamatan petugas dan lingkungannya. a) Ruangan 1. Tata letak ruang 2. Jenis ruangan Pencampuran sediaan steril memerlukan ruangan khusus dan terkontrol, Ruangan ini terdiri dari: a, Ruang persiapan/administrasi Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat kesehatan dan bahan bat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan). b. Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci tangan, ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung diri (APD). ¢. Ruang antara (Ante room) Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalui suatu ruang antara d. Ruang steril (Clean room) Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350,000 partikel. 2) Jumiah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara, 3) Suhu/temperature dipelihara pada 16-25°C 4) Kelembaban 35 - 50% 5) Di lengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter 6) Pass box (tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan dan bahan obat sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran, terletak di antara ruang persiapan dan ruang. steril) 7) Lantai permukaan datar dan halus, tanpa sambungan, keras, resisten terhadap zat kimia dan fungi serta tidak mudah rusak. 8) Dinding © Permukaan rata dan halus, terbuat dari bahan yang keras, tanpa sambungan, resisten tethadap zat kimia dna fungi serta tidak mudah rusak © Sudut-sudut pertemuaan lantai dengan dinding dan langit-langit dengan dinding dibuat melengkung dengan radius 20:30mm * Colokan listrik datar dengan permukaan dan kedap air dan dapat dibersibkan 10) Plafon * Penerangan,saluran dan kabel dibuat diatas plafon dan lampu rata dengan langit-langit/ plafon diberi lapisan untuk mencegah kebocoran udara, 11) Pinta terbuat dari stainless steel. Pintu membuka kearah ruangan yang bertekanan lebih tinged 12) Aliran udara menuju ruang bersih, ruang penyiapan, ruang ganti pakaian dan ruanga antara harus melalui HEPA filter dan memenuhi persyaratan kelas 10.000, Perturkaran udara minimal 120 kali perjam. 13) Tekanan udara didalam tuang bersih adalah 15 pascal lebih rendah dari Tuang Jainnya, sedangkan tekanan udara dalam ruang penyiapan, ganti pakaian dan Antara harus 45 pascal lebih tinggi dari tekanan udara luar (permenkes nomor 72, tahun 2016). DENAH DIANTARA UPLA DAN RUANG GENZET ARIAS! RAWAT JALAN ~|@ | | 4 RUANG GANTI BAJU einem fen as | on acl emus: a a | ©. in MEA | ADMINISTRAS! RUANG CUI TANGAN — (PELABELAN OBAT) DAN GANTI SEPATU 2 © ie somo ono Design Ruang Steril b) Peralatan : Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan steril adalah Alat Pelindung Diri (APD) , meliputi: a, Baju Pelindung Baju Pelindung ini sebaiknya terbuat dari bahan yang impermeable (tidak tembus cairan), tidak melepaskan serat kain, dengan lengen panjang, bermanset dan tertutup di bagian depan. b. Sarung tangan Sarung tangan yang dipilih harus memiliki permeabilitas yang minimal sehingga dapat memaksimalkan perlindungan bagi petugas dan cukup panjang untuk menutup pergelangan tangan, Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak berbedak (powder free). c. Masker disposable 4. Sandal/sepatu karet fe. Penutup alas kaki (shoe cover) f. Penutup kepala C. Penyimpanan Penyimpanan sediaan steril non sitostatika setelah dilakukan peneampuran tergantung pada stabilitas masing masing obat, Kondisi khusus penyimpanan: a. Terlindung dari cahaya langsung, dengan menggunakan kertas karbon/kantong plastik wama hitam atau aluminium foil. b. Suhu penyimpanan 2 ~8°C disimpan di dalam lemari pendingin (bukan freezer). D. Distribusi Proses distribusi dilakukan sesuai SOP Pengiriman sediaan steril yang telah dilakukan pencampuran harus terjamin sterlitas dan stabilitasnya dengan persyaratan : a. Wadah 1. ‘Tertutup rapat dan terlindung cahaya. 2. Untuk obat yang harus dipertahankan stabilitasnya pada suhu tertentu, ditempatkan dalam wadah yang mampu menjaga konsistensi subunya. b, Waktu Pengiriman Prioritas pengiriman untuk obat obat yang waktu stabilitasnya pendek. BAB IIL ANGGARAN Reneana Anggaran Pembuatan Ruang pencampuran steril 1. Ruang, sarana dan prasarana [ T yT HARGA — no | ESTIMASIMACAM er PENGELUARAN (Rp) (Rp) | 1 Bio Safety Cabinet (BSC) 1 100,000,000 100.000.0000 2 | Biaya renobangunan T 50.000.000 50.000.000 3 | passbox 2 20.000.000 | 40.000.000 |4 HEPA FILTER 1 70,000.00 | 10,000,000 5 [AC2PK 1 - 5.000.000 5.000.000 | © | Baju Pelindung 6 200.000 7.200.000 7 | mejakera 2 1.000.000 2.000.000 @ | kursi kerja Tz 250,000 300,000 9 ‘Box penyimpanan obat 4 50.000 200.000 10 | showease kecil 1 2.500.000 2.500.000 ray Rak obat 1 1.500.000 1.500.000 12 | Coolbox kecil 2 300.000 600.000 13_| Trolley i 1.500.000 1.500.000 14 Barometer 1 500.000 500.000 13 | ‘Termometer higrometer ie 100.000 100.000 TOTAL 215.600.000 2, Sumber Daya Mam roses rekosntitusi dilakukan oleh tenaga Apoteker dan sudah terlatih. Untuk menunjang proses rekonstitusi maka diperlukan penambahan tenaga Apoteker sejumlah 2 orang (1 tenage apoteker/shift > proses rekosntitusi hanya dilakukan di 2 shift per hari). Pelatihan terhadap petugas merupakan hal yang penting dan harus dilakukan. Oleh karena itu anggaran yang dibutubkan untuk pelatiban bagi SDM yang melakukan dispensing sediaan steril : sejumlah 2 orang Apoteker @Rp. 6.000.000= Rp 12.000.000 Total anggaran yang dibutuhkan Keterangan ——SSS* Anggaran Ruang Rp 50.000.000 Sarana dan Prasarana Rp 165.600.000 SDM Rp 12.000.000 TOTAL ANGGARAN Rp 227.600.000

Anda mungkin juga menyukai