Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus merupakan
bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ibu dari semua
ilmu.  Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-
ilmu membutuhkan objek khusus.  Hal ini menyebabkan berpisahnya ilmu dari filsafat.
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun
historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat,sebaliknya perkembangan ilmu
memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa
yunani dan ummat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris.1
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini
tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. Dengan ciri
kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di antara
masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi
penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan
masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas.
Akan tetapi, salah satu kelemahan dalam cara berpikir ilmiah adalah justru terletak pada
penafsiran cara berpikir ilmiah sebagai cara berpikir rasional, sehingga dalam pandangan
yang dangkal akan mengalami kesukaran membedakan pengetahuan ilmiah dengan
pengetahuan yang rasional. Oleh sebab itu, hakikat berpikir rasional sebenarnya merupakan
sebagian dari berpikir ilmiah sehingga kecenderungan berpikir rasional ini menyebabkan
ketidakmampuan menghasilkan jawaban yang dapat dipercaya secara keilmuan melainkan
berhenti pada hipotesis yang merupakan jawaban sementara.
Berfilsafat sesungguhnya dilakukan dalam masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa pada hakekatnya filsafat pun membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-
masalah kehidupan. Salah satu tujuan tulisan ini adalah menunjukkan bantuan apa yang dapat
diberikan filsafat kepada hidup masyarakat.
Selain filsafat, ilmu-ilmu pengetahuan pun pada umumnya membantu manusia dalam
mengorientasikan diri dalam dunia. Akan tetapi, ilmu-ilmu pengetahuan, seperti biologi,

1
Amsal Bahtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), XI.

1
kimia, fisiologi, ekonomi, dan lain sebagainya secara hakiki terbatas sifatnya. Untuk
menghasilkan pengetahuan yang setepat mungkin, semua ilmu tersebut membatasi diri pada
tujuan atau bidang tertentu. Untuk meneliti bidang itu secara optimal, ilmu-ilmu semakin
mengkhususkan metode-metode mereka.
Dengan demikian, ilmu-ilmu tersebut tidak membahas pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut manusia sebagai keseluruhan dan sebagai kesatuan yang utuh. Padahal
pertanyaan-pertanyaan itu terus-menerus dikemukakan manusia dan sangat penting bagi
praksis kehidupan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang apa arti dan tujuan hidup manusia, apa
kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai manusia, atau pun pertanyaan tentang dasar
pengetahuan kita, tentang metode-metode ilmu-ilmu, dan lain sebagainya, tidak mampu
ditangani ilmu-ilmu pengetahuan. Padahal jawaban yang diberikan secara mendalam dapat
mempengaruhi penentuan orientasi dasar kehidupan manusia. Di sinilah filsafat memainkan
peranannya.
Tulisan ini merupakan ulasan tentang filsafat, peranan dan kontribusi filsafat berhadapan
dengan ilmu-ilmu pengetahuan, serta bagaimana filsafat membantu masyarakat menemukan
jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia.  Tulisan ini juga mengulas tentang  hubungan filsafat dengan kebenaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Filsafat?
2. Apa pengertian Ilmu pengetahuan?
3. Apa pengertian Filsafat Ilmu?
4. Apa pengaruh Filsafat bagi perkembangan ilmu pengetahuan?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui peranan antara filsafat Ilmu dalam ilmu pengetahuan  
2. Untuk mengetahui manfaat mempelajari filsafat
3. Pemenuhan sebagai tugas kelompok

2
D. MANFAAT
Manfaat yang di dapat dari makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Filsafat
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Ilmu Pengetahuan
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Filsafat Ilmu
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengaruhFilsafat bagi perkembangan Ilmu
Pengetahuan  

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat dalam bahasa inggris yaitu: philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa yunani: Philosophia, yang terdiri atas dua kata philos (philia, cinta) dan sophia
(kearifan). Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti
cinta kearifan. Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran love
of wisdom. 2
Filsafat dalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah
secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu.3
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan. 4
Jadi, filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam
rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada.

B. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN


Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin
scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Selanjutnya
pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan
sistematik. Dalam bahasa Jerman wissenschaft.
Ilmupengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

2
Amsal Bahtiar, Filsafat ilmu, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 4.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Filsafat
4
https://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/

4
Ilmu berasal dari bahasa arab, álima, ya’lamu, ílman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu yang
berarti: mengerti, benar-benar memahami.5
Adapun beberapa definisi ilmu menurut beberapa ahli diantaranya:
Mohammad hatta, mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabi’atnya, maupun
menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunanya dari dalam.6
Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komperehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

1.Hakekat Ilmu Pengetahuan


Pada hakekatnya, manusia selalu merasa tidak puas dengan pengetahuan yang
diperolehnya sehingga pengetahuan tersebut dipertanyakan terus menerus sampai
menemukan jawaban yang pasti. Dengan berbekal kesadaran dan kemampuan berpikirnya,
pengetahuan yang diperolehnya diteliti dengan metode-metode ilmiahsehingga tidak ada
keraguansedikitpun terhadapnya.
Dalam dunia keilmuwan, kesadaran adalah kunci utama dalam memahami realitas.
Alat kesadaran adalah akal, dengan akal akan lahir ilmu pengetahuan hingga akhirnya hidup
ini harus didasarkan pada kaidah-kaidah pengetahuan.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berdasarkan pemikiran
rasional serta didukung oleh adanya bukti yang nyata.
Cara kerja ilmu pengetahuan adalah kegiatan dalam mencari hubungan sebab akibat
atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain. Dengan arti lain, penjelasan dasar dari
ilmu pengetahuan adalah tidak ada kejadian tanpa sebab.
Ilmu pengetahuan berisi teori. Teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab
akibat. Ilmu pengetahuan tidak mempermasalahkan persoalan baik dan buruk (etika), indah
dan tidak indah (estetika), halal atau haram (hukum), tetapi ilmu pengetahuan
mempermasalahkan nilai benar dan salah (logika).7
2.Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan
Menurut The Liang Gie ilmu pengetahuan mempunyai   5 ciri pokok yaitu: :
1. Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan

5
Amsal Bahtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 12.
6
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 15
7
Firmanto, Pengetahuan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat, (Mangli: STAIN Jember Press, 2013),18

5
2. Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur
3. Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi
4. Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke
dalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan
peranan dari bagian-bagian itu
5. Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun juga.8

C. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU


Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuannya
mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu
diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara
untuk memperolehnya. Pokok pengertian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu
sendiri.9
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang Filsafat Ilmu dapatlah kiranya
dirangkum tiga medan telaah yang tercakkup didalam filsafat ilmi. Ketiganya itu adalah
sebagai berikut:10
1. filsafat ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu
tertentu, terhadap lambang yang digunakan dan terhadap struktur penalaran tentang
sistem lambang yang digunakan.
2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep
suatu ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar kerasionalan suatu ilmu.
3. Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka
macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.

8
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2010), 59
9
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), 45
10
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 46

6
D. PENGARUH FILSAFAT BAGI PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul dalam
dirinya. Manusia ingin tahu tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri, tentang
nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap seperi ini pada dasarnya
sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang secara metodis dan sistematis dapat
dibagi atas banyak jenis ilmu.
Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan
diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang, manusia
tidak dapat membiarkan insting mengatur perilakunya. Untuk mengatasi masalah-masalah,
manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami lingkungannya. Di sinilah ilmu-ilmu
membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan
proses pencariannya.
Pada abad modern ini, ilmu-ilmu pengetahuan telah merasuki setiap sudut kehidupan
manusia. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena ilmu-ilmu pengetahuan banyak membantu
manusia mengatasi berbagai masalah kehidupan. Prasetya T. W. dalam artikelnya yang
berjudul “Anarkisme dalam Ilmu Pengetahuan Paul Karl Feyerabend” mengungkapkan
bahwa ada dua alasan mengapa ilmu pengetahuan menjadi begitu unggul. Pertama, karena
ilmu pengetahuan mempunyai metode yang benar untuk mencapai hasil-hasilnya. Kedua,
karena ada hasil-hasil yang dapat diajukan sebagai bukti keunggulan ilmu pengetahuan. Dua
alasan yang diungkapkan Prasetya tersebut, dengan jelas menunjukkan bahwa ilmu
pengetahuan memainkan peranan yang cukup penting dalam kehidupan umat manusia.
Akan tetapi, ada pula tokoh yang justru anti terhadap ilmu pengetahuan. Salah satu
tokoh yang cukup terkenal dalam hal ini adalah Paul Karl Feyerabend. Sikap anti ilmu
pengetahuannya ini, tidak berarti anti terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi anti
terhadap kekuasaan ilmu pengetahuan yang kerap kali melampaui maksud utamanya.
Feyerabend menegaskan bahwa ilmu-ilmu pengetahuan tidak menggunguli bidang-bidang
dan bentuk-bentuk pengetahuan lain. Menurutnya, ilmu-ilmu pengetahuan menjadi lebih
unggul karena propaganda dari para ilmuan dan adanya tolak ukur institusional yang diberi
wewenang untuk memutuskannya.
Sekalipun ada berbagai kontradiksi tentang keunggulan ilmu pengetahuan, tidak dapat
disangkal bahwa ilmu pengetahuan sesungguhnya memberikan pengaruh yang besar dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari peranan ilmu pengetahuan dalam membantu

7
manusia mengatasi masalah-masalah hidupnya, walaupun kadang-kadang ilmu pengetahuan
dapat pula menciptakan masalah-masalah baru.
Meskipun demikian, pada kenyataannya peranan ilmu pengetahuan dalam membantu
manusia mengatasi masalah kehidupannya sesungguhnya terbatas. Keterbatasan itu terletak
pada cara kerja ilmu-ilmu pengetahuan yang hanya membatasi diri pada tujuan atau bidang
tertentu. Karena pembatasan itu, ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang keseluruhan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu
pengetahuan membutuhkan filsafat. Dalam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting.
C.Verhaak dan R.Haryono Imam dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu
Pengetahuan: Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, menjelaskan dua penilaian filsafat atas
kebenaran ilmu-ilmu. Pertama, filsafat ikut menilai apa yang dianggap “tepat” dan “benar”
dalam ilmu-ilmu. Apa yang dianggap tepat dalam ilmu-ilmu berpulang pada ilmu-ilmu itu
sendiri. Dalam hal ini filsafat tidak ikut campur dalam bidang-bidang ilmu itu. Akan tetapi,
mengenai apa kiranya kebenaran itu, ilmu-ilmu pengetahuan tidak dapat menjawabnya
karena masalah ini tidak termasuk bidang ilmu mereka. Hal-hal yang berhubungan dengan
ada tidaknya kebenaran dan tentang apa itu kebenaran dibahas dan dijelaskan oleh filsafat.
Kedua, filsafat memberi penilaian tentang sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan
pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran.
Dari dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu di atas, dapat dillihat bahwa
ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu-ilmu pasti) tidak langsung berkecimpung dalam usaha manusia
menuju kebenaran. Usaha ilmu-ilmu itu lebih merupakan suatu sumbangan agar pengetahuan
itu sendiri semakin mendekati kebenaran. Filsafatlah yang secara langsung berperan dalam
usaha manusia untuk mencari kebenaran. Di dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang
berhubungan dengan kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang
memadai.
Franz Magnis Suseno mengungkapkan dua arah filsafat dalam usaha mencari
jawaban dari berbagai pertanyaan sebagai berikut: pertama, filsafat harus mengkritik
jawaban-jawaban yang tidak memadai. Kedua, filsafat harus ikut mencari jawaban yang
benar. Kritikan dan jawaban yang diberikan filsafat sesungguhnya berbeda dari jawaban-
jawaban lain pada umumnya. Kritikan dan jawaban itu harus dapat dipertanggungjawabkan
secara rasional.
Pertanggungjawaban rasional pada hakikatnya berarti bahwa setiap langkah harus
terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan, serta harus dipertahankan secara
argumentatif dengan argumen-argumen yang objektif. Hal ini berarti bahwa kalau ada yang

8
mempertanyakan atau menyangkal klaim kebenaran suatu pemikiran, pertanyaan dan
sangkalan itu dapat dijawab dengan argumentasi atau alasan-alasan yang masuk akal dan
dapat dimengerti.
Dari berbagai penjelasan di atas, tampak jelas bahwa filsafat selalu mengarah pada
pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu
pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Tentu
saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat
sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan
evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari.
Inilah yang menunjukkan kekhasan filsafat di hadapan berbagai ilmu pengetahuan
yang ada. Filsafat selalu terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan berbagai ilmu
pengetahuan dalam rangka pencarian akan kebenaran. Baik ilmu pengetahuan maupun
filsafat, bila diarahkan secara tepat dapat sangat membantu kehidupan manusia.
Hampir semua kemampuan pemikiran (thought) manusia didominasi oleh pendekatan
filsafat. Pengetahuan manusia yang dihasilkan melalui proses berpikir selalu digunakannya
untuk menyingkap tabir ketidaktahuan dan mencari solusi masalah kehidupan.antara ilmu
Pengetahuan dan ilmu Filsafat ada persamaan dan perbedaannya.Ilmu Pengetahuan bersifat
Posterior kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian secara berulang-
ulang sedangkan Filsafat bersifat priori kesimpulannya ditarik tanpa pengujian,sebab Filsafat
tidak mengharuskan adanya data empiris seperti yang dimiliki ilmu karena Filsafat bersifat
Spekulatif.Disamping adanya perbedaan antara ilmu dengan filsafat ada sejumlah persamaan
yaitu sama-sama mencari kebenaran.Ilmu memiliki tugas melukiskan filsafat bertugas untuk
menafsirkan kesemestaan aktivitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana menjawab
pelukisan fakta sedangkan filsafat menjawab atas pertanyaan lanjutan bagaimana
sesungguhnya fakat itu darimana awalnya dan akan kemana akhirnya
_________________
http//andriwiranata76.blogspot.com

BAB III

PENUTUP

9
A. KESIMPULAN

Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” yang lazim diterjemahkan sebagai
cinta kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta) dan sophia (kearifan). Menurut
pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta
kearifan.sedangkan filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan.
Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah
mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Pengetahuan lama tersebut akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru dan Ilmu
pengetahuan atau Knowledge ini merupakan terminologi generik yang mencakup segenap
bentuk yang kita ketahui seperti filsafat, sosial, seni, beladiri, dan ilmu sains itu sendiri.

Peranan filsafat dalam ilmu pengetahuan adalah filsafat memberi penilaian tentang
sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran
tapi filsafat tidak ikut campur dalam ilmu-ilmu tersebut dimana filsafat selalu mengarah pada
pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu
pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Tentu
saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat
sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan
evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari.

Antara ilmu Pengetahuan dan ilmu Filsafat ada persamaan dan perbedaannya.Ilmu
Pengetahuan bersifat Posterior kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian
secara berulang-ulang sedangkan Filsafat bersifat priori kesimpulannya ditarik tanpa
pengujian,sebab Filsafat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti yang dimiliki ilmu
karena Filsafat bersifat Spekulatif.Disamping adanya perbedaan antara ilmu dengan filsafat
ada sejumlah persamaan yaitu sama-sama mencari kebenaran.Ilmu memiliki tugas
melukiskan filsafat bertugas untuk menafsirkan kesemestaan aktivitas ilmu digerakkan oleh
pertanyaan bagaimana menjawab pelukisan fakta sedangkan filsafat menjawab atas
pertanyaan lanjutan bagaimana sesungguhnya fakta itu darimana awalnya dan akan kemana
akhirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

10
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Firmanto. 2013. Pengetahuan ilmu Pengetahuan dan Filsafat. Mangli: STAIN Jember Press.

https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Filsafat

https://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/

11

Anda mungkin juga menyukai