Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
NAMA : FARHATUN SOLIHAH
NIM : 857213886
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas izinNya
penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.
5. Suami dan anak-anak tercinta serta keluarga yang selalu memberikan support
kepada penulis.
iv
7. Rekan-rekan guru dan staff tenaga kependidikan MI Jamiatul Khair yang
banyak membantu pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Farhatun Solihah
857213886
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah .......................................................... 1
2. Analisis Masalah ............................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ...................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................. 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................ 4
vi
1. Subjek Penelitian............................................................... 12
2. Waktu Penelitian ............................................................... 12
3. Pihak Yang Membantu Penelitian...................................... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................ 13
1. Siklus I .............................................................................. 13
2. Siklus II ............................................................................ 14
C. Teknik Analisis Data............................................................... 15
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MATERI JENIS-JENIS SUDUT KELAS
III.A MENGGUNAKAN MEDIA JAM SUDUT DI MI JAMIATUL KHAIR
CILEDUG TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Farhatun Solihah
857213886
Farhatunsolihah17@gmail.com
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap
jenjang pendidikan formal yang memberikan peran penting. Matematika
merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu
keadaan atau situasi melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk
menjadi suatu studi ataupun pemecahan masalah.
Sampai saat ini banyak kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar
matematika. Hal ini disebabkan karena banyaknya anggapan bahwa
matematika itu sulit, dan anggapan itu akhirnya berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Pada dasarnya, seorang guru menentukan keberhasilan belajar
siswa. Karena kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa. Biasanya
guru menggunakan model pembelajaran yang masih monoton sebagai cara
untuk menyampaiakan materi pelajaran. Melalui model pembelajaran yang
masih monoton atau hanya menjelaskan materi saja siswa akan lebih banyak
memiliki pengetahuan, namun pengetahuan itu hanya diterima dari
informasi guru, akibatnya pembelajaran menjadi kurang bermakna karena
ilmu pengetahuan yang didapat oleh siswa mudah terlupakan.
Permasalahan ini juga terjadi di MI Jamiatul Khair Ciledug
Tangerang. Siswa kelas III.A belum menunjukkan hasil belajar yang
optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi jenis-jenis
sudut. Masih banyak siswa kelas III.A yang belum dapat memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Hasil belajar siswa kelas III.A pada
mata pelajaran matematika sebesar 43,3% dengan rata-rata nilai 67, dan
sebesar 56,7% siswa belum mencapai KKM.
1
2. Analisis Masalah
Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas III.A
disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah penyampaian materi
pembelajaran oleh guru dengan menggunakan metode yang masih monoton.
Guru dalam pembelajaran matematika di kelas masih menggunakan metode
menjelaskan materi saja yang kadang diselingi dengan tanya jawab kepada
siswa, selanjutnya siswa disuruh mengerjakan latihan soal oleh guru.
Penggunaan metode dan teknik yang kurang tepat ini akan membawa
kondisi tidak nyaman bagi siswa dalam pembelajaran sehingga muncul
perilaku-perilaku siswa yang tidak kondusif sebagai akibat dari rasa jenuh
siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu alternatif
pemecahan masalah agar dapat memberi perubahan yang lebih baik dalam
menguasai pelajaran matematika khususnya materi tentang jenis-jenis sudut.
Selain itu ditemukan juga beberapa fakta atau data pembelajaran
yang terjadi dikelas diantaranya adalah:
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika guru tidak menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
b. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih monoton hanya
memfokuskan pada menjelaskan materi yang ada dibuku saja.
c. Hasil belajar masih dibawah KKM
2
b. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih monoton hanya
memfokuskan pada menjelaskan materi yang ada dibuku saja.
c. Hasil belajar masih dibawah KKM.
Maka dari itu untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar
diperlukannya sebuah media pembelajaran, disini peneliti menggunakan
media pembelajaran menggunakan media jam sudut.
Setelah dianalisis masalah tersebut diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya hasil belajar peserta didik dalam belajar mengajar,yaitu:
a. Metode yang digunakan dalam menjelaskan materi jenis-jenis sudut
kepada peserta didik masih monoton karena hanya memperhatikan buku
teks dibuku peserta didik saja.
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika guru belum menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi.
Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III.A MI
Jamiatul Khair peneliti selaku pengajar dikelas tersebut memilih
menggunakan media jam sudut pada mata pelajaran matematika. Dengan
alternatif pemecahan masalah tersebut, peneliti yakin hasil belajar akan lebih
baik sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis tentang beberapa faktor yang memungkinkan
kurangnya keberhasilan siswa pada pelajaran ini, penulis memfokuskan untuk
membantu siswa kelas III.A MI Jamiatul Khair agar menguasai materi dengan
baik, penulis merumuskan masalah yang menjadi fokus yaitu: “Bagaimana
upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi jenis-jenis sudut di kelas III.A setelah menggunakan media jam
sudut di MI Jami’atul Khair?”
3
jam sudut pada mata pelajaran matematika. Dengan alternatif pemecahan
masalah tersebut, peneliti yakin hasil belajar akan lebih baik sehingga
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menganalisis dampak dari penerapan media jam sudut dalam peningkatan
hasil belajar siswa kelas III.A MI Jami’atul Khair pada mata pelajaran
matematika materi jenis-jenis sudut.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media
pembelajaran jam sudut pada mata pelajaran matematika materi jenis-jenis
sudut.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar tidak dibatasi
oleh suatu tempat yang disebut sekolah sebab belajar bisa dilakukan bisa
dilakukan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar mempunyai
peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, kepribadian manusia.
Adapun pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Gagne dan Berliner dalam Ani (2007: 2) belajar merupakan
proses di mana individu mengubah perilakunya karena` hasil dari pengalaman.
(2) Santrock dan Yusen dalam Taufiq, dkk ( 2011: 54) mengatakan bahwa
learning is defined as a relatively permanent change in behavior that occurs
through experience atau belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku
yang relatif permanen yang terjadi karena pengalaman. Travers dalam
Suprijono (2011: 2) mendefinisikan belajar sebagai proses menghasilkan
penyesuaian tingkah laku. Menurut Slavin dalam Ani (2007: 2) belajar
merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan aktivitas atau pengalaman yang
mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri
individu. Perubahan tingkah laku bukan hanya menyangkut perubahan
pengetahuan saja melainkan menyangkut aspek perilaku dan pribadi anak
secara terintegrasi.
1. Teori Belajar
Menurut Piaget (dalam Soemarwoto, 2007: 87) karakteristik
perkembangan intelegensi didasarkan pada empat stadium, yaitu (1) stadium
sensori-motorik (0- 18 atau 24 bulan), (2) stadium pra-operasional (18
bulan-7 tahun), (3) stadium operasional konkret (7-11 tahun), dan (4)
5
stadium operasional formal (mulai 11 tahun) masing-masing stadium
mempunyai karakteristik yang berbeda.
Menurut Brunner (dalam Indriana, 2011: 199-200) proses belajar
adalah proses sosial dan aktif di mana para siswa mampu mengkonstruksi
ide-ide atau konsep-konsep baru berdasar pengetahuan mutakhir mereka.
Hal tersebut adalah proses yang berkelanjutan yang dapat dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu:
a. Tahap menjadikan (enactive), para siswa harus mengalami hal-hal
konkret atau memanipulasi objek-objek ditangan mereka lalu menyentuh
benda yang sesungguhnya agar bisa memahami.
b. Tahap iconic, siswa mampu mempresentasikan bahan-bahan secara
grafis, sehingga bisa memecahkan masalah mereka.
c. Tahap simbolik, siswa mampu menggunakan logika, keterampilan
tatanan berpikir yang lebih tinggi. Tahap-tahap ini tidak dikaitkan dengan
usia melainkan pada lingkungan.
Oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar
khususnya dalam pembelajaran matematika perlu adanya suatu proses
pembelajaran yang melibatkan siswa dan mengaitkan materi dengan
kegiatan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa mudah memahami
konsep dalam matematika.
6
2. Gagne (Suprijono, 2011: 5) mengemukakan hasil belajar adalah berupa
informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan
motorik, dan sikap.
C. Hakikat Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau
“manthenin” artinya “mempelajari”, namun diduga kata itu ada hubungannya
dengan kata sansekerta “medha” atau “widya” yang artinya “kepandaian”,
“ketahuan” atau “inteligensi”.
Menurut Depdiknas Matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein
atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan dalam
bahasa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Matematika adalah salah satu bidang studi yang harus dikuasai oleh
setiap peserta didik di setiap jenjang pendidikan, karena Matematika
merupakan sebuah ilmu dasar, sehingga Matematika memiliki peranan penting
dalam berbagai disiplin ilmu. Matematika bersifat abstrak yang berisi simbol-
simbol angka. Sementara anak usia SD (7 tahun hingga 12 atau 13) menurut
teori kognitif Piaget termasuk pada tahap operational kongkrit dimana anak
usia SD belum dapat memahami sesuatu yang bersifat abstrak, sehingga siswa
SD banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran
Matematika.
Dari pengertian diatas, maka dapt disimpulkan bahwa pembelajaran
Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi Matematika.
Karena pembelajaran Matematika bukan hanya mentransfer
pengetahuan saja, akan tetapi peserta didik harus menjadi subjek dalam proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran Matematika harus ada keterkaitan antara
7
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya, dan suatu penguasaan konsep
menjadi prasyarat bagi konsep yang lainnya.
8
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan
perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi
yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat
meningkatkan prestasi siswa
Gambar 3.4
2. Sudut Lancip, yaitu sudut yang dibuat lebih kecil dari pada sudut siku-
siku besarnya kurang dari 900 .
Gambar 3.5
9
3. Sudut tumpul, yaitu sudut yang dibuat lebih besar dari pada sudut siku-
siku. Besarnya lebih dari 900 .
Gambar 3.6
4. Mengenal sudut sebagai jarak putar dan membuat satu, setengah, serta
seperempat putaran.
B
Gambar 3.7
10
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Waktu Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dari tanggal 23 Mei 2022
sampai dengan 27 Mei 2022. Jadwal pelaksanaan pembelajaran dapat
dilihat pada table berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
11
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai dari munculnya
masalah yang dirasakan guru dalam proses pembelajaran pra siklus, siklus I
dan siklus II. Didalam pelaksanaannya dimulai dari mengidentifikasi masalah,
menganalisis masalah, dan merumuskan masalah yang kemudian
merencanakan pembelajaran dalam bentuk Tindakan perbaikan yang mulai
dari siklus I sampai siklus II.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus dijelaskan
dibawah ini:
1. Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun
tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini pelaksanaan Tindakan kelas yang harus
dilaksanakan oleh peneliti adalah Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), menyiapkan media jam sudut, serta menyiapkan
soal-soal.
b. Tindakan
Prosedur pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
1) Guru menjelaskan tentang pengertian sudut secara matematis dengan
menunjukkan bangun yang ada di sekitar kelas beserta nama sudut.
2) Guru menjelaskan sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua garis
yang berpotongan dengan menggambarkan proses terbentuknya
sudut.
3) Guru meminta Sebagian siswa menyebutkan contoh sudut lainnya
yang ada di ruang kelas.
4) Guru mengajarkan cara menggambar proses terbentuknya sudut dan
menunjukkan titik sudut.
5) Guru menggunakan media jam sudut untuk menjelaskan macam-
macam besar sudut dari yang terkecil hingga yang terbesar.
12
6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba
menggunakan media
7) Siswa diberi masing-masing 1 lembar kerja siswa siklus I untuk
dikerjakan dan guru membimbing siswa dalam mengerjakannya.
8) Guru mengoreksi dan menilai jawaban lembar kerja siswa
9) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan, dan penyimpulan.
10) Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberi umpan balik
berupa post test siklus I.
c. Pengamatan
Pengamatan gterhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat
pelaksanaan pembelajaran, untuk mengetahui proses sampai hasil
pembelajaran.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan
dengan kolaborator. Apabila hasil belum sesuai dengan indicator yang
telah ditetapkan, maka peneliti diputuskan untuk dilanjutkan pada siklus
kedua.
2. Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun
tahapan pada siklus kedua adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini pelaksanaan tindakan kelas yang harus
dilaksanakan oleh peneliti adalah Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), menyiapkan media jam sudut, serta menyiapkan
soal-soal.
b. Tindakan
Prosedur pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
1) Guru mengulas Kembali materi yang disampaikan dipertemuan
sebelumnya. Kemudia guru memutar jam pendek diangka 3 dan
13
jarum jam panjang diangka 12, dan bertanya kepada siswa
“Membentuk sudut apakah ini”? (untuk mengecek ingatan siswa
karena pertemuan lalu sudah pernah dibahas).
2) Setelah itu guru memberikan penjelasan jenis-jenis sudut yang
terbentuk dari putaran jarum pada jam tersebut.
3) Setelah menjelaskan jenis-jenis sudut, guru memberikan penjelasan
cara melukis sudut yang benar berdasarkan jenis sudut.
4) Guru memantau siswa dan mengarahkan siswa yang mengalami
kesulitan.
5) Untuk mengetahui pemahaman siswa secara individual maka guru
membagikan post test siklus II.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan lembar pengamatan yang
telah disiapkan untuk melakukan pengamatan dan mencatat semua hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan Tindakan berlangsung.
d. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
Tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,
kemudian dilakukan evaluasi guna mengetahui hasil pembelajaran.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
Tabel 4.1 Analisis nilai hasil belajar siswa pada siklus I
NILAI
NO NAMA
SIKLUS 1
1 Adriansyah Ramadhan 70
2 Alifiana Muthia Hasbi 80
3 Ahmad Muzzammil Nurastra 60
4 Arika Setya Riambodo 50
5 Ayra Sefryanda Kelana 60
6 Azkayra Rubina Syuhada 50
7 Azril Saputra 50
8 Bianca Fatih Nisa 50
9 Dalila Rahmania Putri 60
10 Danish Maryadi Putra 50
11 Fadlan Adzran Kamil 60
12 Hana Larasati Purnomo 50
13 Izzat Hamka Al Faiq 70
14 Muhammad Dzakki 60
15 Muhammad Fahlevi Mubarokh 70
16 Muhammad Syamiel Azka 50
17 Muhammad Syafiq Alamsyah 70
18 Naura Fadiya Anindya Rahman 80
19 Nayla Nadzifah Anditi 60
20 Nilam Syahrani 70
21 Oziel Al Habsi 50
22 Puput Melati 70
23 Raffa Athallah Saputra 70
24 Rafa Muhammad Fauzan 60
16
25 Raffasya Raihan Priady 60
26 Syafiq Haidar Altsany 60
27 Varo Zidan Albuqori 70
28 Yafiq Annadim El Shaarawy 80
29 Zhiko Akma Safaraz 80
Jumlah 1850
Rata-rata 63.7
Presentase siklus 1 50%
17
5 Ayra Sefryanda Kelana 80
6 Azkayra Rubina Syuhada 70
7 Azril Saputra 60
8 Bianca Fatih Nisa 70
9 Dalila Rahmania Putri 80
10 Danish Maryadi Putra 60
11 Fadlan Adzran Kamil 80
12 Hana Larasati Purnomo 70
13 Izzat Hamka Al Faiq 90
14 Muhammad Dzakki 80
15 Muhammad Fahlevi Mubarokh 90
16 Muhammad Syamiel Azka 70
17 Muhammad Syafiq Alamsyah 90
18 Naura Fadiya Anindya Rahman 100
19 Nayla Nadzifah Anditi 80
20 Nilam Syahrani 90
21 Oziel Al Habsi 60
22 Puput Melati 90
23 Raffa Athallah Saputra 100
24 Rafa Muhammad Fauzan 70
25 Raffasya Raihan Priady 80
26 Syafiq Haidar Altsany 70
27 Varo Zidan Albuqori 90
28 Yafiq Annadim El Shaarawy 100
29 Zhiko Akma Safaraz 100
Jumlah 2580
Rata-rata 88,9
18
Presentase siklus 2 97%
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan media jam sudut dalam pembelajaran
matematika pada materi jenis-jenis sudut dapat meningkatkan hasil belajar
pada siswa kelas III.A MI Jamiatul Khair. Hal ini dapat terlihat dari
peningkatan nilai rata-rata disetiap siklus. Hasil siklus 1 nilai rata-rata siswa
hanya mencapai 67,00 dengan persentase ketuntasan siswa 50,00% atau
sebanyak 15 siswa yang belum tuntas dari 29 siswa. Pada siklus II diperoleh
nilai rata-rata siswa mencapai 88,9 dengan persentase ketuntasan siswa 99%
atau sebanyak 1 siswa yang belum tuntas dari 29 siswa.
20
5. Di dalam melaksanakan pembelajaran, perlu adanya pihak lain
(Pengawas, Kepala Sekolah, Teman Sebaya) yang mampu bekerja sama
dan saling memberikan masukan sebagai sarana bertukarpikiran dan
memberikan ide serta pengalaman agar wawasan guru dapat lebih terbuka
dan luas.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Lampiran 1 (Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP))
23
Lampiran 2 (Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika)
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Identifikasi masalah:
Berdasarkan hasil refleksi yang peneliti lakukan dan hasil pengamatan
didapati beberapa permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran
prasiklus yaitu:
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika guru tidak menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih monoton hanya
memfokuskan pada menjelaskan materi yang ada dibuku saja.
3. Hasil belajar masih dibawah KKM
Analisis masalah:
Setelah dianalisis masalah tersebut diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya hasil belajar peserta didik dalam belajar mengajar,yaitu:
1. Metode yang digunakan dalam menjelaskan materi jenis-jenis sudut kepada
peserta didik masih monoton karena hanya memperhatikan buku teks dibuku
peserta didik saja.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika guru belum menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi.
24
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah:
Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III.A MI Jamiatul
Khair peneliti selaku pengajar dikelas tersebut memilih menggunakan media jam
sudut pada mata pelajaran matematika. Dengan alternatif pemecahan masalah
tersebut, peneliti yakin hasil belajar akan lebih baik sehingga mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
Rumusan masalah:
Berdasarkan hasil analisis tentang beberapa faktor yang memungkinkan
kurangnya keberhasilan siswa pada pelajaran ini, penulis memfokuskan untuk
membantu siswa kelas III.A MI Jamiatul Khair agar menguasai materi dengan
baik, penulis merumuskan masalah yang menjadi fokus sebagai berikut:
“Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi jenis-jenis sudut di kelas III.A setelah menggunakan media
jam sudut di MI Jami’atul Khair?”
25
Lampiran 3 (RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, dan RPP Perbaikan
Siklus 2)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
26
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Matematika
Indikator
NO
Kompetensi
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 3.11.1. Menjelaskan tentang sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan dengan benar
sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
4.11 Mengidentifikasi jenis sudut 4.11.1. Menentukan sudut melalui
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan gambar atau menggunakan benda
sudut tumpul), dan satuan konkret dengan benar.
pengukuran tidak baku
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan tentang sudut
dengan benar.
2. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menentukan sudut melalui
gambar atau menggunakan benda konkret dengan benar.
D. MATERI
3. Menentukan jenis-jenis Sudut
27
Teknik : Example Non Example
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab dan Diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15
Pembuka menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari
ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplinan siswa).
3. Guru mengajak siswa membaca senyap buku
bacaan yang mereka bawa. Hal ini untuk
mendukung program literasi.
4. Kegiatan membaca senyap dapat dilakukan
selama 10 menit. Jika ada siswa yang tidak
membawa buku bacaan, guru dapat
meminjamkan buku-buku bacaan
yang ada di kelas atau dari perpustakaan
sekolah. Kegiatan membaca juga bisa
memanfaatkan teks yang ada pada Buku
Siswa.
5. Buku yang dibaca tidak harus selesai dalam
satu waktu. Jika belum selesai, dapat
dilanjutkan membaca di pertemuan berikutnya.
Buat daftar baca buku untuk melihat proses
dan perkembangan program membaca.
6. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah
28
menceritakan buku yang sudah dibaca di
rumah, dan melaporkan daftar buku yang
sudah dibaca untuk ditandatangani guru.
7. Guru mengaitkan pelajaran dengan
pemahaman siswa, misalnya dengan
pertanyaan-pertanyaan:
»» Apakah siswa tahu pramuka?
»» Apa saja yang mereka tahu tentang
pramuka?
»» Apakah siswa masih ingat dengan lambang
negara
dan lagu kebangsaan Indonesia Raya
»» Berdiskusi tentang pengenalan lambang
negara dan
lagu kebangsaan dan kegiatan pramuka
sebagai rasa
cinta kepada negara. Hal ini untuk
memperkuat
karakter nasionalis.
8. Guru memotivasi siswa dengan
menyampaikan manfaat dari materi yang akan
diberikan
Kegiatan Ayo Bernyanyi 140
Inti Siswa berbagi cerita tentang pengalaman menit
mengikuti kegiatan pramuka. Siswa dapat
menyebutkan ciri-ciri yang berhubungan
dengan pramuka.
Siswa berlatih tepuk pramuka.
29
Siswa diajak berlatih membuat variasi tepuk
tangan untuk mengiringi sebuah lagu.
Siswa mengenal salah satu lagu pramuka, yaitu
Pantun Pramuka.
Ayo Berlatih
Anggota pramuka dilatih untuk mengenal dan
mencintai negaranya melalui kegiatan
pengenalan lagu kebangsaan, lambang negara,
dan bendera negara republik Indonesia.
Lambang negara republik Indonesia adalah
burung Garuda Pancasila. Lagu
30
kebangsaan Indonesaia adalah lagu Indonesia
Raya, dan bendera Indonesia adalah sang saka
merah putih.
Pramuka juga memiliki lambang. Lambang
gerakan pramuka adalah tunas kelapa.
Siswa berdiskusi mengenai lambang lainnya.
Lalu, siswa diminta untuk menyimpulkan
pentingnya suatu lambang. Lambang
digunakan sebagai identitas.
Siswa mengerjakan tugas yang ada pada buku,
tentang pengenalan simbol/lambang negara dan
gerakan pramuka.
Setelah siswa mengenal lambang negara dan
bendera negara Indonesia, siswa berlatih
melakukan gerakan hormat bendera yang
benar.
Siswa melakukan kegiatan secara berpasangan.
Secara bergantian siswa akan melakukan
gerakan hormat bendera (Collaborative)
ketika ada aba-aba “hormat gerak”, posisi
badan tegak, telapak kanan di buka ujung jari
tengah diletakkan di ujung alis kanan
membentuk sudut
Ketika ada aba-aba “tegak gerak” kembalikan
tangan seperti sikap sempurna.
Siswa mengamati posisi tangan saat hormat,
dimana membentuk sudut.
Siswa membuat definisi tentang sudut
berdasarkan gambar contoh sudut. (HOTS)
Siswa mengamati gerak tubuh lainnya yang
31
membentuk sudut.
Siswa berlatih menjiplak tepi lurus pada
gambar tangan Udin posisi menghormat
bendera.
Siswa mengamati gambar berikut
32
C. Kegiatan ditutup dengan doa
bersama.Menyanyikan salah satu lagu daerah
untuk menumbuhkan Nasionalisme,
Persatuan, dan Toleransi
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah
satu siswa (Religius)
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
1. Penilaian Sikap
Pengamatan dan Pencatatan Sikap selama kegiatan menggunakan lembar
observasi (Lihat pedoman penilaian sikap)
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis: Skor
a. Menggambar contoh sudut. Dapat berbagai macam jawaban, yang
terpenting dapat menunjukkan sudut dari gambar yang dibuat.
b. Skor : jumlah benar × 100 = nilai
3. Penilaian Keterampilan
a. Menentukan sudut
b. Penilaian: Unjuk Kerja
33
34
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
35
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Matematika
Indikator
NO
Kompetensi
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 3.11.1. Menjelaskan tentang sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan dengan benar
sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
4.11 Mengidentifikasi jenis sudut 4.11.1. Menentukan sudut melalui
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan gambar atau menggunakan benda
sudut tumpul), dan satuan konkret dengan benar.
pengukuran tidak baku
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan tentang sudut dengan
benar.
2. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menentukan sudut melalui gambar
atau menggunakan benda konkret dengan benar.
D. MATERI
3. Membuat Simpulan Sudut
36
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15
Pembuka menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan
siswa).
3. Guru mengajak siswa membaca senyap buku
bacaan yang mereka bawa. Hal ini untuk
mendukung program literasi.
4. Kegiatan membaca senyap dapat dilakukan
selama 10 menit. Jika ada siswa yang tidak
membawa buku bacaan, guru dapat
meminjamkan buku-buku bacaan
5. yang ada di kelas atau dari perpustakaan
sekolah. Kegiatan membaca juga bisa
memanfaatkan teks yang ada pada Buku Siswa.
6. Buku yang dibaca tidak harus selesai dalam satu
waktu. Jika belum selesai, dapat dilanjutkan
membaca di pertemuan berikutnya. Buat daftar
baca buku untuk melihat proses dan
perkembangan program membaca.
7. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah
menceritakan buku yang sudah dibaca di rumah,
37
dan melaporkan daftar buku yang sudah dibaca
untuk ditandatangani guru.
8. Guru mengaitkan pelajaran dengan pemahaman
siswa, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan:
»» Apakah siswa tahu pramuka?
»» Apa saja yang mereka tahu tentang pramuka?
»» Apakah siswa masih ingat dengan lambang
negara dan lagu kebangsaan Indonesia Raya
»» Berdiskusi tentang pengenalan lambang
negara dan lagu kebangsaan dan kegiatan
pramuka sebagai rasa cinta kepada negara. Hal
ini untuk memperkuat karakter nasionalis.
9. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
manfaat dari materi yang akan diberikan
Kegiatan Ayo Bernyanyi 140
Inti Siswa berbagi cerita tentang pengalaman menit
mengikuti kegiatan pramuka. Siswa dapat
menyebutkan ciri-ciri yang berhubungan dengan
pramuka.
Siswa berlatih tepuk pramuka.
38
Siswa berlatih menyanyikan lagu Pantun
Pramuka secara mandiri dan berkelompok.
(Collaborative)
Siswa mengamati irama setiap bait.
Siswa berlatih menentukan bait lagu yang
memiliki irama yang sama, mirip, dan berbeda.
Ayo Berlatih
Anggota pramuka dilatih untuk mengenal dan
mencintai negaranya melalui kegiatan
pengenalan lagu kebangsaan, lambang negara,
dan bendera negara republik Indonesia.
Lambang negara republik Indonesia adalah
burung Garuda Pancasila. Lagu
kebangsaan Indonesaia adalah lagu Indonesia
Raya, dan bendera Indonesia adalah sang saka
merah putih.
Pramuka juga memiliki lambang. Lambang
gerakan pramuka adalah tunas kelapa.
Siswa berdiskusi mengenai lambang lainnya.
Lalu, siswa diminta untuk menyimpulkan
pentingnya suatu lambang. Lambang digunakan
sebagai identitas.
39
Siswa mengerjakan tugas yang ada pada buku,
tentang pengenalan simbol/lambang negara dan
gerakan pramuka.
Setelah siswa mengenal lambang negara dan
bendera negara Indonesia, siswa berlatih
melakukan gerakan hormat bendera yang benar.
Siswa melakukan kegiatan secara berpasangan.
Secara bergantian siswa akan melakukan
gerakan hormat bendera (Collaborative)
ketika ada aba-aba “hormat gerak”, posisi badan
tegak, telapak kanan di buka ujung jari tengah
diletakkan di ujung alis kanan membentuk sudut
Ketika ada aba-aba “tegak gerak” kembalikan
tangan seperti sikap sempurna.
Siswa mengamati posisi tangan saat hormat,
dimana membentuk sudut.
Siswa membuat definisi tentang sudut
berdasarkan gambar contoh sudut. (HOTS)
Siswa mengamati gerak tubuh lainnya yang
membentuk sudut.
Siswa berlatih menjiplak tepi lurus pada gambar
tangan Udin posisi menghormat bendera.
Siswa mengamati gambar berikut
40
Siswa membaca penjelasan tentang bagian-
bagian sudut.
41
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
1. Penilaian Sikap
Pengamatan dan Pencatatan Sikap selama kegiatan menggunakan lembar
observasi (Lihat pedoman penilaian sikap)
2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis: Skor
a. Menggambar contoh sudut. Dapat berbagai macam jawaban, yang
terpenting dapat
menunjukkan sudut dari gambar yang dibuat.
b. Skor : jumlah benar × 100 = nilai
4
3. Penilaian Keterampilan
Menentukan sudut
Penilaian: Unjuk Kerja
42
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
44
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Matematika
Indikator
NO
Kompetensi
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 3.11.1. Menjelaskan tentang sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan dengan benar
sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
4.11 Mengidentifikasi jenis sudut 4.11.1. Menentukan sudut melalui
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan gambar atau menggunakan benda
sudut tumpul), dan satuan konkret dengan benar.
pengukuran tidak baku
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan tentang sudut dengan
benar.
2. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menentukan sudut melalui gambar
atau menggunakan benda konkret dengan benar.
D. MATERI
3. Menentukan jenis-jenis Sudut
45
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15
Pembuka menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan
siswa).
3. Guru mengajak siswa membaca senyap buku
bacaan yang mereka bawa. Hal ini untuk
mendukung program literasi.
4. Kegiatan membaca senyap dapat dilakukan
selama 10 menit. Jika ada siswa yang tidak
membawa buku bacaan, guru dapat
meminjamkan buku-buku bacaan
5. yang ada di kelas atau dari perpustakaan
sekolah. Kegiatan membaca juga bisa
memanfaatkan teks yang ada pada Buku Siswa.
6. Buku yang dibaca tidak harus selesai dalam satu
waktu. Jika belum selesai, dapat dilanjutkan
membaca di pertemuan berikutnya. Buat daftar
baca buku untuk melihat proses dan
perkembangan program membaca.
7. Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah
menceritakan buku yang sudah dibaca di rumah,
46
dan melaporkan daftar buku yang sudah dibaca
untuk ditandatangani guru.
8. Guru mengaitkan pelajaran dengan pemahaman
siswa, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan:
»» Apakah siswa tahu pramuka?
»» Apa saja yang mereka tahu tentang pramuka?
»» Apakah siswa masih ingat dengan lambang
negara dan lagu kebangsaan Indonesia Raya
»» Berdiskusi tentang pengenalan lambang
negara dan lagu kebangsaan dan kegiatan
pramuka sebagai rasa cinta kepada negara. Hal
ini untuk memperkuat karakter nasionalis.
9. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
manfaat dari materi yang akan diberikan
Kegiatan Ayo Bernyanyi 140
Inti Siswa berbagi cerita tentang pengalaman menit
mengikuti kegiatan pramuka. Siswa dapat
menyebutkan ciri-ciri yang berhubungan dengan
pramuka.
Siswa berlatih tepuk pramuka.
47
Siswa berlatih menyanyikan lagu Pantun
Pramuka secara mandiri dan berkelompok.
(Collaborative)
Siswa mengamati irama setiap bait.
Siswa berlatih menentukan bait lagu yang
memiliki irama yang sama, mirip, dan berbeda.
Ayo Berlatih
Anggota pramuka dilatih untuk mengenal dan
mencintai negaranya melalui kegiatan
pengenalan lagu kebangsaan, lambang negara,
dan bendera negara republik Indonesia.
Lambang negara republik Indonesia adalah
burung Garuda Pancasila. Lagu
kebangsaan Indonesaia adalah lagu Indonesia
Raya, dan bendera Indonesia adalah sang saka
merah putih.
Pramuka juga memiliki lambang. Lambang
gerakan pramuka adalah tunas kelapa.
Siswa berdiskusi mengenai lambang lainnya.
Lalu, siswa diminta untuk menyimpulkan
pentingnya suatu lambang. Lambang digunakan
sebagai identitas.
48
Siswa mengerjakan tugas yang ada pada buku,
tentang pengenalan simbol/lambang negara dan
gerakan pramuka.
Setelah siswa mengenal lambang negara dan
bendera negara Indonesia, siswa berlatih
melakukan gerakan hormat bendera yang benar.
Siswa melakukan kegiatan secara berpasangan.
Secara bergantian siswa akan melakukan
gerakan hormat bendera (Collaborative)
ketika ada aba-aba “hormat gerak”, posisi badan
tegak, telapak kanan di buka ujung jari tengah
diletakkan di ujung alis kanan membentuk sudut
Ketika ada aba-aba “tegak gerak” kembalikan
tangan seperti sikap sempurna.
Siswa mengamati posisi tangan saat hormat,
dimana membentuk sudut.
Siswa membuat definisi tentang sudut
berdasarkan gambar contoh sudut. (HOTS)
Siswa mengamati gerak tubuh lainnya yang
membentuk sudut.
Siswa berlatih menjiplak tepi lurus pada gambar
tangan Udin posisi menghormat bendera.
Siswa mengamati gambar berikut
49
Siswa membaca penjelasan tentang bagian-
bagian sudut.
50
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
51
52
Lampiran 4 (Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru Siklus 1 dan 2)
53
LEMBAR OBSERVASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
54
Lampiran 7 Jurnal Pembimbing dengan Supervisor 2
55
Lampiran 8
Hasil Pekerjaan Siswa yang terbaik dan terburuk persiklus
56
57
58
59