Anda di halaman 1dari 4

Hubungan antara manusia dan alam dapat dipelajari melalui ilmu geografi.

Pernyataan ini sesuai


dengan yang diungkapkan oleh Maurice Le Lannou, seorang ahli geografi asal Prancis dalam
bukunya yang berjudul La Geographie Humaine. Lannou menyebutkan bahwa objek studi
geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

Tidak hanya mempelajari soal permasalahan sosial, geografi juga mempelajari fenomena-
fenomena alam yang ada di permukaan bumi.

Konsep Geografi

Dalam modul elektronik (e-modul) terbitan Kemendikbud pada 2019, geografi memiliki dua
konsep, yaitu konsep dasar dan konsep esensial. Konsep dasar atau yang juga dikenal dengan
konsep utama adalah konsep yang menggambarkan hakekat suatu ilmu.

Sementara konsep esensial adalah konsep yang perlu dikuasai pelajar dalam konteks keilmuwan.
Konsep esensial berisi berbagai elemen penting untuk memahami fenomena geografi yang ada.
Setidaknya terdapat 10 konsep esensial geografi, antara lain:

Konsep lokasi atau letak. Konsep ini berkaitan dengan tempat atau lokasi yang dibagi menjadi
dua, yaitu lokasi absolut (berdasarkan letak lintang dan bujur) dan lokasi relatif (berdasarkan
letak geografis atau lainnya).
Konsep jarak atau konsep yang berkaitan antar satu wilayah dengan wilayah yang lain.
Konsep keterjangkauan (accessibility), yakni konsep yang berkaitan dengan kondisi medan,
ketersediaan sarana transportasi, dan sarana komunikasi suatu wilayah.
Konsep pola, yaitu konsep yang berkaitan dengan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena
alam maupun sosial yang ada di permukaan bumi.
Konsep morfologi, yaitu konsep yang menggambarkan perwujudan dataran di muka bumi
sebagai dampak dari proses geologi.
Konsep aglomerasi yaitu konsep yang berkaitan dengan kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok di suatu wilayah beserta faktor pengaruhnya.
Konsep nilai kegunaan, yang berkaitan dengan nilai guna suatu objek atau wilayah potensial.
Konsep interaksi, yaitu konsep yang berkaitan dengan ketergantungan satu wilayah dengan
wilayah lain.
Konsep diferensiasi areal, konsep yang membandingkan antar wilayah yang dengan perbedaan
dan karakteristik khusus masing-masing wilayah tersebut.
Konsep keterkaitan keruangan, yaitu konsep yang menunjukkan tingkat keterikatan antar
wilayah yang mendorong adanya interaksi sebab-akibat antar wilayah tersebut.
Objek Geografi

Studi geografi tidak terlepas dari objek kajiannya. Secara umum, dikutip dari Modul Geografi
yang diterbitkan oleh PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat pada 2017, objek geografi dibagi
menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.

1. Objek material

Objek material berkaitan dengan objek materi yang dikaji, yaitu berupa fenomena geosfer atau
lapisan bumi. Beberapa objek material geografi antara lain:

Atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi.


Hidrosfer atau lapisan air yang ada di permukaan bumi (baik di darat maupun laut).
Litosfer atau lapisan batuan terluar bumi dan lapisan kerak bumi sebagai tempat makhluk hidup.
Biosfer atau lapisan yang berkaitan dengan keberadaan makhluk hidup (flora dan fauna) yang
hidup berinteraksi dengan lingkungannya.
Antroposfer atau lapisan yang membahas mengenai fenomena manusia.
2. Objek formal
Objek ini berkaitan dengan cara pandang yang digunakan untuk memahami objek material
geografi. Objek ini dijelaskan dengan menjawab pertanyaan 5W+1H atau Apa (What), Siapa
(Who), Dimana (Where), Kapan (When), Kenapa (Why), dan Bagaimana (How).

Prinsip Geografi

Dalam menjelaskan suatu gejala atau fenomena yang terjadi, geografi menggunakan empat
prinsip sebagai landasan, antara lain:
Prinsip persebaran atau distribusi yang menyatakan bahwa persebaran suatu gejala di permukaan
bumi tidak merata, termasuk tumbuhan, hewan, manusia, maupun bentang alam.
Prinsip interelasi atau hubungan yang saling berpengaruh antar satu gejala dengan gejala lainnya
di sebuah wilayah.
Prinsip deskripsi atau gambaran dan penjelasan detail sebuah fenomena atau gejala.
Prinsip kronologi atau penjelasan fakta dan masalah yang ditinjau secara komperhensip dari
prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi.
Pendekatan Geografi

Kustopo, dalam modul geografi yang diterbitkan pada 2017 menyebutkan bahwa pendekatan
merupakan cara untuk memperoleh pemahaman atas sesuatu. Bidang ilmu geografi dalam hal ini
memiliki lima pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan keruangan (spatial approach)

Pendekatan ini berkaitan dengan metode analisis untuk mempelajari eksistensi ruang atau space.
Ruang dalam lingkup geografi merupakan wilayah yang mewadahi kegiatan manusia dalam
menjelaskan fenomena geosfer. Pendekatan ini tidak terlepas prinsip-prinsip geografi, termasuk
persebaran, interelasi, deskripsi, dan kronologi.

2. Pendekatan regional atau kewilayahan (regional approach)

Pendekatan regional berkaitan dengan wilayah tempat gejala atau suatu masalah tersebar.
Pendekatan ini percaya bahwa setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Aktivitas manusia bukan sebagai topik utama dalam pendekatan ini, melainkan wilayah yang
menjadi topik utamanya. Bisa dibilang pendekatan ini merupakan kombinasi analisa keruangan
dan analisa ekologi.

3. Pendekatan ekologi (ecological approach)

Pendekatan ini berkaitan dengan hubungan antara organisme hidup dan lingkungannya.
Pendekatan ini juga mempelajari dua jenis pengaruh Pengaruh yang pertama yaitu pengaruh
kegiatan manusia terhadap lingkungan. Sementara pengaruh yang kedua adalah pengaruh
fenomena alam terhadap lingkungannya.

4. Pendekatan historis atau kronologi (historical approach)

Pendekatan historis membantu mengkaji dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di
wilayah tertentu dan kaitannya dengan waktu. Pendekatannya dapat dilakukan dengan mengkaji
perkembangan, sejarah yang pernah terjadi, hingga prediksi gejala-gejala yang akan datang.

5. Pendekatan sistem (system approach)

Pendekatan sistem ditinjau sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan
satu sama lain. Pendekatan ini diterapkan pada serangkaian gejala alam maupun sosial.

Anda mungkin juga menyukai