DYSPEPSIA
Pembimbing Akademik :
Ns. Nurhusna, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Klinik :
Ns. Levi Mariyami, S.Kep
Disusun Oleh:
Assyafiah Harnum (G1B119078)
Ruang : Interna-Syaraf
NIM : G1B119078
1. Defenisi
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di bagian ulu hati pada
abdomen bagian atas atau dada bagian bawah. Dispepsia merupakan
gejala keganasan saluran cerna bagian atas. Pada pasien dewasa muda,
penyebab tersering dari dyspepsia adalah refluks gastroesofagus dan
gastritis. Reaksi ini menimbulkan gangguan ketidakseimbangan
metabolisme dan seringkali menyerang individu usia produktif, yakni
usia 30-50 tahun (Ida, 2016).
2. Etiologi
Kanker lambung
3. Klasifikasi
Klasifikasi dari mayor dispepsia terbagi atas dua kelompok yaitu:
4. Manifestasi Klinis
d. Nyeri episodic
a. Mudah kenyang
c. Mual
d. Muntah
e. Upper abdominal boating
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin
disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada
penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain
meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan
flatulensi (perut kembung).
5. Patofisiologi
6. Pemeriksaan Penunjang
3. Endoskopi
b. Patologi anatomi
c. Kultur mikroorganisme jaringan
7. Penatalaksanaan
Golongan obat ini mudah didapat dan murah. Antasida akan generalisir
sekresi asam lambung. Antasida biasanya mengandung Na bikarbonat,
Al(OH)3, Mg(OH)2, dan Mg triksilat. Pemberian antasid jangan terus
menerus, sifatnya hanya simtomatis, untuk mengurangi rasa nyeri. Mg
triksilat dapat dipakai dalam waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai
absorben sehingga bersifat nontoksik, namun dalam dosis besar akan
menyebabkan diare karena terbentuk senyawa MgCl2.
2. Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang agak
selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang
dapat menekan seksresi asama lambung sekitar 28-43%. Pirenzepin juga
memiliki efek sitoprotektif.
3. Antagonis reseptor H2
Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir
dari proses sekresi asam lambung. Obat-obat yang termasuk golongan
PPI adalah omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol.
5. Sitoprotektif
6. Golongan prokinetik
8. Komplikasi
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Primary Survey
4) auskultasi dada
6) catat temperature
A : Alert
V : Verbal
P : Pain
U : Unresponsive
Pemeriksaan GCS
Derajat kesadaran
14-15 Composmentis
12-13 Apatis
10-11 Somnolen
9-7 Delirium
4-6 Stupor
3 coma
2) Secondary Survey
2. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
N SDKI SLKI SIKI
o.
1. Risiko Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Cairan (I.03098)
ketidakseimban selama ... jam masalah Risiko Observasi
gan cairan ketidakseimbangan cairan membaik dengan 1) Monitor status hidarsi (misal frekuensi nadi, tekanan
(D.0036) kriteria hasil : nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa,
turgor kulit, tekanan darah)
Status cairan (L.03028) 2) Monitor berat badan harian
No Indikator 1 2 3 4 5 3) Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
1 Kekuatan nadi 4) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (misal
2 Turgor kulit hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine, BUN)
5) Monitor status hemodinamik (misal. MAP, CVP,
3 Output urine
PAP, PCWP jika tersedia)
Keterangan : Terapeutik
1 = menurun 1) Catat intake-output dan hitung balance cairan 24 jam
2 = cukup menurun 2) Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
3 = sedang 3) Berikan cairan intravena, jika perlu
4 = cukup meningkat Kolaborasi
5 = meningkat Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu.
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Frekuensi nadi
2 Tekanan darah
3 Tekanan nadi
4 Membran
mukosa
5 Kadar Hb
6 Kadar Ht
Keterangan :
1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
(D.0077) selama ... jam masalah nyeri akut membaik Observasi
dengan kriteria hasil : 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
Tingkat Nyeri (L.08066) 2) Identifikasi skala nyeri
No Indikator 1 2 3 4 5 3) Identifikasi respon nyeri nonverbal
1 Keluhan nyeri 4) Identifikasi faktor yang memberperat dan meringankan
2 Meringis nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
3 Gelisah
6) Monitor efek samping pengunaan analgetik
4 Mual Terapeutik
5 Muntah 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
Keterangan : rasa nyeri
1 = meningkat 2) Control lingkungan yang memperberat nyeri
2 = cukup meningkat 3) Fasilitasi istirahat dan tidur
3 = sedang Edukasi
4 = cukup menurun 1) Jelaskan, penyebab, periode yang memicu nyeri
2) Jelaskan strategi yang meredakan nyeri
5 = menurun 3) Ajarkan Teknik non farmakalogis untuk mengurangi
nyeri
No Indikator 1 2 3 4 5 Kolaborasi
1 Frekuensi nadi 1) Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
2 Tekanan darah
3 Tekanan nadi
4 Nafsu makan
5 Pola tidur
Keterangan :
1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik
3. Defisit Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
pengetahuan selama ... jam, masalah deisit pengetahuan Observasi
(D.0111) dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1) Identifikasi kesiapan dan kmampuan menerima
informasi
2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
Tingkat Pengetahuan (L.12111) menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
No Indikator 1 2 3 4 5 Terapeutik
1 Perilaku sesuai 1) Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
anjuran 2) Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
2 Kemampuan 3) Berikan kesempatan untuk bertanya
menjelaskan Edukasi
tentang 1) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempegaruhi
pengetahuan Kesehatan
tentang topik 2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Keterangan : 3) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
1 = menurun meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 = meningkat
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Persepsi ang
keliru terhadap
masalah
Keterangan :
1 = meningkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun
C. Daftar Pustaka