1
ABSTRAK
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
yang ada ini terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Rekayasa ide ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Saya berharap semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam Rekayasa ide ini.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Rekayasa ide ini.
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................5
BAB IV PENUTUP..............................................................................17
4.1. Kesimpulan.............................................................................17
4.2. Saran....................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................19
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Tujuan Penulisan Rekayasa ide
Adapun tujuan dari penulisan rekayasa ide ini adalah untuk pemenuhan tugas
filsafat pendidikan, dan juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
dikalangan para pelajar Indonesia. Serta menciptakan sistem pendidikan yang
inovatif di Indonesia.
6
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
2. Unsur-Unsur Budaya
Suatu kebudayaan memiliki unsur-unsur. Adapun unsur-unsur kebudayaan
adalah sebagai berikut.
a. Bahasa
b. Sistem Pengetahuan
c. Sistem Kemasyarakatan Atau Organisasi Sosial
d. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
e. Sistem Mata Pencarian Hidup
f. Sistem Religi
g. Kesenian
7
3. Fungsi Budaya
Budaya yang dianut oleh suatu bangsa akan mempengaruhi sistem hidup
masyarakatnya. Budaya memberikan maanfaat bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, selain itu kebudayaan juga mempengaruhi rasa nasionalisme
suatu bangsa, sehingga dapat mempersatukan masyarakat segingga dapat hidup
rukun serta damai. Kebudayaan juga menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia terutama kebutuhan rohani manusia. Kebudayaan suatu bangsa
juga dapat mendorong terjadinya perubahan masyarakat.
8
bangsa akan berbeda dengan bangsa lainnya. Bhineka Tunggal Ika menjadi
simbol persetuan bangsa indonesia di tengah beribu perbedaan budaya
masyarakatnya.
d. Sebagai Ikon Pariwisata
Keanekaragaman budaya serta peninggalan masa lalu seperti tarian,
bangunan, bahasa, dan artefak budaya lainnya, dapat menjadi magnet dalam
bidang pariwisata,sehingga dapat menarik meinat para orang-orang asing untuk
datang dan melihat keanekaragaman budaya yang ada, sehingga mereka dapat
mengetahui apa saja kebudayaan yang ada.
e. Menambah Pendapatan Nasional
Adanya keanekaragaman budaya yang ada pada suatu negara akan
berdampak pada bidang periwisata sehingga dapat mendatangkan para
wisatawan untuk datang. Jika dikelola oleh negara, maka objek wisata tersebut
akan menambah keuntungan yang masuk pada kas negara.
f. Memupuk rasa toleransi
Dengan adanya keberagaman budaya pada suatu negara dapat
menumbuhkan rasa toleransi antar masyarakatnya. Budaya adalah nilai-nilai
yang memiliki suatu masyarakat dan di lembagakan dalam bentuk artefak budaya
dapat dijadikan sumber pengetahuan, karna artefak budaya dari masa lalu bisa
menjadi sumber informasi yang berharga.
9
sama lain. Kaitanya dengan hal ini, Prof. Zamroni menenkankan bahwa
“Pendidikan yang tidak didasari oleh kebudayaan akan menghasilkan generasi
yang tercabut dari kehidupan masyarakatnya sendiri. Menjadikan pendidikan
steril dari kekayaan budayanya sendiri, dan berpotensi untuk menghasilkan
enclave dalam masyarakat.” Kehidupan masyarakat tentu tidak dapat terlepas
dari budaya yang telah sejak dahulu dijaga, dilestarikan, serta di pertahankan.
Kebudayaan seuatu bangsa menjadi tolak ukur pada tata kehidupan
masyarakatnya. Tampa kebudayaan yang kokoh suatu bangsa tidak akan dapat
menjadi manusia yang berbudaya, manusia yang beraklah mulia, manusia yang
dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya.
Untuk mempertahankan nilai budaya suatu masyarakat, di perlukan suatu
sarana untuk menyalurkan serta menyampaikan budaya beserta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, sarana tersebut adalah pendidikan. Melalui pendidikan,
penyampaian dan penyaluran budaya dan nilai-nilai budaya akan mudah
dilaksanakan. Dalam pendidikan disekolah, dirumah maupun dimasyarakat harus
dapat memberikan pemahaman pada peserta bahwa pentingnya menjaga nilai-
nilai luhur budaya.
Dalam kurikulum sekolah juga telah memasukan unsur budaya pada mata
pelajaran. Adanya gambar maupun materi yang berisi tentang pakaian adat
masyarakat maupun kehidupan masyarakat yang bekerjasama yang sering
disebut Gotong Royong, telah membuktikan bahwa dalam proses pembelajaran
anak tidak hanya di ajarkan membaca, menulis, dan menghitung tetapi juga
mengajarkan siswa bagian dari kebudayaan bangsa.
Masyarakat tanpa budaya tidak akan dapat memiliki tataan hidup yang
teratur karna salah satu fungsi budaya adalah mengatur tata hidup masyarakat,
tetapi budaya tidak akan berkembang dan tidak dapat terlestarikan jika tidak
ada sarana untuk menyalurkannya, oleh sebab itu di perlukan pendidikan karena
memalui pendidikanlah para generasi muda dapat mengetahui budaya serta
dapat melestarikan budayanya.
10
b. Peran Budaya Dalam Dunia Pendidikan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain.
Budaya memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara
dengan bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
manusia. Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana
budaya merupakan hal yang penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia
sangat menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya
Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima masyarakat jika nilai
tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu sendiri. Maka tidak
dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup bermasyarakat sesuai
nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan,nilai kesatuan, nilai
kerukunan,serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman
dalam berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas
serta berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan
menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta berkarakter
mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam setiap mata
pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami bagai mana
menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta
didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.
Budaya dapat menunjang pembelajaran yang baik bagi generasi muda,
melalui budaya yang di salurkan dalam proses pembelajaran akan memberikan
pemahaman pada siswa tentang budaya bangsa serta menjadikan peserta didik
yang menanamkan nilai-nilai budaya pada dirinya sehingga dapat memilah nilai-
nilai yang masuk dari luar yang dapat mengancam lunturnya budaya bangsa kita.
Peran keluarga serta masyarakat tentunya sangat diperlukan guna melancarkan
proses penyaluran nilai-nilai budaya melalui pendidikan
11
c. Upaya Pengmbangan Pendidikan Berbasis Budaya
Ada banyak cara yang dapat ditempuh dalam memajukan pendidikan,
salah satunya adalah budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalan budaya dapat
dijadikan pedoman dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang berpedoman pada
budaya bangsanya akan memudahkan dalam menciptakan generasi penerus
bangsa yang berkualitas.
Konsep pendidikan berbasis budaya adalah pendidikan yang
diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang diperkaya
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasar nilai-nilai luhur budaya
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga
menjadi manusia yang unggul, cerdas, , peka terhadap lingkungan dan
keberagaman budaya, serta tanggap terhadap perkembangan dunia.
Pendidikan yang bertujuan menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang berkualitas,berkarakter serta berahlak mulia tidak akan dapat terwujud
jika dalam penyelenggaraan pendidikan mengabaikan nilai budaya. Pada saat ini
telah dikembangkan suatu strategi dalam dunia pendidikan yang mana bertujuan
menciptakan manusia yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dianutnya yaitu pendidikan berbasis budaya. Budaya yang digunakan dalam
pendidikan ini tentunya berasal dari budaya masyarakat itu sendiri. Pendidikan
berbasis budaya ini menjadi model baru dalam pembelajaran. Untuk mencapai
suatu sistem pendidikan yang maju dan berkembang sehingga dapat sesuai
dengan standar mutu pendidikan maka haruslah dilandasi dengan nilai-nilai luhur
budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud identik dengan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai strategi.
Menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik bukan
merupakan hal yang mudah, namun bisa diupayakan dengan strategi
keteladanan, program dan tindakan nyata, serta pembiasaan. Pembelajaran
berbasis budaya merupakan penciptaan lingkungan belajar dan perancangan
pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses
pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya
sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan, ekspresi, dan komunikasi
gagasan, serta perkembangan pengetahuan.
12
Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya mendorong
terjadinya proses berpikir kreatif, dan juga sadar budaya. Pembelajaran berbasis
budaya juga menjadikan budaya sebagai arena bagi peserta didik untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsip-
prinsip yang kreatif tentang alam dan kehidupan. pembelajaran berbasis budaya
berfokus pada penciptaan suasana belajar yang dinamis, yang mengakui
keberadaan siswa dengan segala latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan
awalnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas bertanya,
berekspresi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam kehidupan.
Pembelajaran berbasis budaya sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran alternatif, yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan konsep
yang berasal dari budaya lokal di mana siswa itu berada. Melalui pengembangan
konsep budaya lokal dalam proses pembelajaran, maka perkuliahan akan lebih
mudah dipahami dan diterima oleh siswa.
13
juga dapat dijadikan solusi dari permasalahan sosial saat ini yaitu fenomena kids
zaman now. Fenomena kekinian ini sangat tidak mencerminkan kebudayaan
bangsa dan merusak moral bangsa. Maka dengan itu perlu ditanamkannya
pendidikan yang berkarakter serta berbudaya.
Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran
seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran praktek, karena
tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik yang
berkarakter dan berbudaya.
14
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan
peserta didik. Dalam pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor
kreativitas seorang guru, program ini juga dapat dikatakan berhasil jika guru
memiliki inovasi yang menarik dalam pelaksanaan program ini.
Pembelajaran budaya dapat dilakukan melalui berbagai macam
permainan, misalnya dengan menggunakan permainan “siapa aku?”. Pada
permainan ini peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok harus
memiliki perwakilan pemeran utama. Setiap kelompok akan bergantian untuk
memberikan pertanyaan melalui gerak tubuh. Pertanyaan yang dimaksud
berkaitan dengan budaya. Misalnya tema permainan adalah Tarian Daerah
Indonesia, maka setiap kelompok akan memperagakan tarian daerah tersebut
dan kelompok yang lain akan menjawab pertanyaan tersebut. Bagi kelompok
yang dapat menjawab pertanyaan tersebut maka akan mendapat poin, dan jika
tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut kelompok peraga yang akan
mendapatkan poin. Pada permainan ini guru harus dapat menghidupkan suasana
permainan sehingga tidak berkesan membosankan.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang
memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena
sosial yang terjadi di masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan
diarahkan untuk berpikir kritis dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi
dimasyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai kebudayaan. Sehingga kepribadian
yang berkarakter dan berbudaya akan terbentuk pada setiap peserta didik.
Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi
terbuka antara peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan
memberikan permasalahan atau fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik
diwajibkan untuk memberikan pendapat ataupun sanggahan dari pendapat
peserta didik yang lain. Peran guru pada diskusi terbuka adalah sebagai
15
pengontrol dan pembimbing, guru bertugas mengarahkan jalannya diskusi
terbuka ini.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah,
pembelajaran bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan
membawakan lagu daerah, kursus memasak makanan daerah, dan masih banyak
lagi. Sebelumnya dapat dilakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap peserta
didik, mengenai minat dan bakat peserta didik sehingga dapat diarahkan dalam
pemilihan kelompok pelatihan.
Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung
minggu. Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan
kebijakan sekolah atau pun guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik
belajar mengenai kebudayaan, sehingga karakter berbudaya tersebut akan
terbentuk sendirinya pada peserta didik.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain.
Budaya memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara
dengan bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
manusia. Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana
budaya merupakan hal yang penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia
sangat menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya
Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima masyarakat jika nilai
tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu sendiri. Maka tidak
dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup bermasyarakat sesuai
nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan, nilai kesatuan, nilai
kerukunan, serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman
dalam berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas
serta berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan
menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta berkarakter
mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam setiap mata
pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami bagai mana
menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta
didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya
pada salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan
17
untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah
pengetahuan mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga peserta didik
tidak hanya mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di sekolah,
namun juga membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan
berbudaya Indonesia. Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan
dalam bentuk permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau
pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran
praktek, karena tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik
yang berkarakter dan berbudaya.
4.2. Saran
Seharusnya program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah
inovasi baru dalam dunia pendidikan dan dikategorikan pembelajaran wajib
didalam kurikulum. Karena patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam bidang
ilmu pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://serafinarichadwirahayu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pendidikan-
berbasis-budaya_24.html
https://ucubipa.wordpress.com/filsafat-pendidikan/
19