Anda di halaman 1dari 19

Rekayasa Ide

MK. Filsafat pendidikan

Prodi S1 Bhs. Jerman

“One Day One Culture” dalam Dunia Pendidikan Skor Nilai :

NAMA : FITRI HARDIYANTI HARAHAP


NIM : 2193132001
DOSEN PENGAMPU : DR. IRWANDY,M.PD
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
November 2019

1
ABSTRAK

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
yang ada ini terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Rekayasa ide ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Saya berharap semoga Rekayasa Ide ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam Rekayasa ide ini.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Rekayasa ide ini.

Medan, 21 November 2019

Fitri Hardiyanti Harahap


(2193132001)

3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................5

1.1. Rasionalisasi Pentingnya Rekayasa ide.............................................5

1.2. Tujuan Penulisan Rekayasa ide......................................................6

1.3. Manfaat Penulisan Rekayasa ide....................................................6

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN.......................................................7

2.1. Landasan Teoritis......................................................................7

2.2. Program One Day One Culture.....................................................13

2.3. Subjek Program.......................................................................14

BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................15

BAB IV PENUTUP..............................................................................17

4.1. Kesimpulan.............................................................................17

4.2. Saran....................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya Rekayasa ide


Budaya atau kebudayaan secara entimologi berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
yang kemudian diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau dapat pula diartikan
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan banyaknya
pulau tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat banyak sekali.
Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita
terdahulu. Namun, beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia
berada dalam masa yang mengecewakan dimana banyak budaya kita yang lepas
dari genggaman kita.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya indonesia selalu dalam
kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang
harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi belakangan ini
budaya Indonesia mengalami masa penurunan terhadapa sosialisasi budaya
bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya
Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia.
Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini
telah berkembang menjadi masyarakat modern.

5
1.2. Tujuan Penulisan Rekayasa ide
Adapun tujuan dari penulisan rekayasa ide ini adalah untuk pemenuhan tugas
filsafat pendidikan, dan juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
dikalangan para pelajar Indonesia. Serta menciptakan sistem pendidikan yang
inovatif di Indonesia.

1.3. Manfaat Penulisan Rekayasa ide


Manfaat dari rekayasa ide ini adalah sebagai sumber literasi bagi para
pembaca, dan sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan rasa cinta terhadap
kebudayaan Indonesia dikalangan pelajar.

6
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1. Landasan Teoritis


Dalam kehidupan manusia tidak dapat dari perilaku dan kebiasaan hidup
yang menjadi ciri khasnya. Kebudayaan yang dimiliki suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain hal ini membuat dunia penuh akan keanekaragaman budaya
manusia.
1. Pengertian Budaya
Secara harfiah pengertian budaya (culture) berasal dari bahasa Latin
Colere, yang berarti mengerjakan tanah, mengolah, atau memelihara ladang.
Oleh Ashley Montagu dan Cristper Dawson, kebudayaan diartikan sebagai way of
life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari
suatu bangsa. Sementara menurut Koentjoroningrat, budaya adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan segala hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
(Gering Supriyadi : 2003). Jadi budaya adalah gagasan serta tindakan manusia
yang menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat,yang dalam berinteraksi dan
baekomunikasi dalam masyarakat itu terdapat nilai-nilai yang harus diperhatikan
agar kehidupan dapat berjalan sesuai nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat itu sendiri.

2. Unsur-Unsur Budaya
Suatu kebudayaan memiliki unsur-unsur. Adapun unsur-unsur kebudayaan
adalah sebagai berikut.
a. Bahasa
b. Sistem  Pengetahuan
c. Sistem Kemasyarakatan Atau Organisasi Sosial
d. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
e. Sistem Mata Pencarian Hidup
f. Sistem Religi
g. Kesenian

7
3. Fungsi  Budaya
Budaya yang dianut oleh suatu bangsa akan mempengaruhi sistem hidup
masyarakatnya. Budaya memberikan maanfaat bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, selain itu kebudayaan juga mempengaruhi rasa nasionalisme
suatu bangsa, sehingga dapat mempersatukan masyarakat segingga dapat hidup
rukun serta damai. Kebudayaan juga menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia terutama kebutuhan rohani manusia. Kebudayaan suatu bangsa
juga dapat mendorong terjadinya perubahan masyarakat.

4. Manfaat Budaya bagi Manusia


Kebudayaan bukan hanya menjadi ciri khas suatu bangsa yang dapat
membedakan budayanya dengan bangsa lain , melainkan memiliki maanfaat bagi
hidup manusia. Adapun manfaat budaya bagi manusia  adalah sebagai berikut.
a. Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada akan menimbulkan rasa cinta tanah air,
kerena keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu
bangsa. Kebudayaan juga dapat menjadi daya tarik dan kekayaan yang dimiliki
suatu bangsa. Kebudayaan menyimpan nilai-nilai luhur yang memiliki keunikan
dan kegunaannya masing-masing.
b. Identitas Bangsa Dimata Internasional
Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu
bangsa. Kita tahu bahwa pakaian batik merupakan bagian asli dari budaya
indonesia yang telah mendunia. Orang-orang yang berasa di luar pulau Indonesia
menhetahui bahwa batik merupakan hasil karya budaya asli indonesia. Hal itu
merupakan salah satu identitas negara Indonesia, begitu juga dengan bangsa
aborogin yang merupakan bangsa asli australia yang menjadi identitas negara
australia. Oleh sebab itu fungsi dari kebudayaan ini adalah  dapat mengenalkan
negara kita kepada dunia Internasional begitu juga sebaliknay neraga laindapat
mengenalkan budayanya kepada negara Indonesia.
c. Alat Pemersatu Bangsa
Keanekaragaman budaya kita tidak lantas membuat kita terpecah belah,
dan hidup secara individu melainkan menjadi simbol kerukunan hidup
masyarakat dan menjadi kekayaan budaya kita. Keunikan budaya yang di miliki

8
bangsa akan berbeda dengan bangsa lainnya. Bhineka Tunggal Ika menjadi
simbol persetuan bangsa indonesia di tengah beribu perbedaan budaya
masyarakatnya.
d. Sebagai Ikon Pariwisata
Keanekaragaman budaya serta peninggalan masa lalu seperti tarian,
bangunan, bahasa, dan artefak budaya lainnya, dapat menjadi  magnet dalam
bidang pariwisata,sehingga dapat menarik meinat para orang-orang asing untuk
datang dan melihat keanekaragaman budaya yang ada, sehingga mereka dapat
mengetahui apa saja kebudayaan yang ada.
e. Menambah Pendapatan Nasional
Adanya keanekaragaman budaya yang ada pada suatu negara akan
berdampak pada bidang periwisata sehingga dapat mendatangkan para
wisatawan untuk datang. Jika dikelola oleh negara, maka objek wisata tersebut
akan menambah keuntungan yang masuk pada kas negara.
f. Memupuk rasa toleransi
Dengan adanya keberagaman budaya pada suatu negara dapat
menumbuhkan rasa toleransi antar masyarakatnya. Budaya adalah nilai-nilai
yang memiliki suatu masyarakat dan di lembagakan dalam bentuk artefak budaya
dapat dijadikan sumber pengetahuan, karna artefak budaya dari masa lalu bisa
menjadi sumber informasi yang berharga.

5. Upaya Pengembangan Pendidikan Berbasis Budaya


a. Hubungan Kebudayaan Dengan Pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah
mengakibatkan adanya perubahan pada budaya masyarakat yang berlangsung
cepat, perubahan budaya tersebut juga berakibat pada perubahan pendidikan.
Baik budaya maupun pendidikan akan selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman. Perkembangan  pendidikan yang cepat juga membawa perubahan pada
keghidupan masyarakat. Perkembangan yang begitu cepat membuat masyarakat
tidak menyadari bahwa mereka juga mengalami perubahan.
Baik budaya maupun pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena pada
hakekatnya pendidikan adalah proses pembudayaan. Hubungan antara
pendidikan dan kebudayaan sangat erat, keduanya saling mempengaruhi satu

9
sama lain. Kaitanya dengan hal ini, Prof. Zamroni menenkankan bahwa
“Pendidikan yang tidak didasari oleh kebudayaan akan menghasilkan generasi
yang tercabut dari kehidupan masyarakatnya sendiri. Menjadikan pendidikan
steril dari kekayaan budayanya sendiri, dan berpotensi untuk menghasilkan
enclave dalam masyarakat.” Kehidupan masyarakat tentu tidak dapat terlepas
dari budaya yang telah sejak dahulu dijaga, dilestarikan, serta di pertahankan.
Kebudayaan seuatu bangsa menjadi tolak ukur pada tata kehidupan
masyarakatnya. Tampa kebudayaan yang kokoh suatu bangsa tidak akan dapat
menjadi manusia yang berbudaya, manusia yang beraklah mulia, manusia yang
dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya.
Untuk mempertahankan nilai budaya suatu masyarakat, di perlukan suatu
sarana untuk menyalurkan serta menyampaikan budaya beserta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, sarana tersebut adalah pendidikan. Melalui pendidikan,
penyampaian dan penyaluran budaya dan nilai-nilai budaya akan mudah
dilaksanakan. Dalam pendidikan disekolah, dirumah maupun dimasyarakat harus
dapat memberikan pemahaman pada peserta bahwa pentingnya menjaga nilai-
nilai luhur budaya.
Dalam kurikulum sekolah juga telah memasukan unsur budaya pada mata
pelajaran. Adanya gambar maupun materi yang berisi tentang pakaian adat
masyarakat maupun kehidupan masyarakat yang bekerjasama yang sering
disebut Gotong Royong, telah membuktikan bahwa dalam proses pembelajaran
anak tidak hanya di ajarkan membaca, menulis, dan menghitung tetapi juga
mengajarkan siswa bagian dari kebudayaan bangsa.
Masyarakat tanpa budaya tidak akan dapat memiliki tataan hidup yang
teratur karna salah satu fungsi budaya adalah mengatur tata hidup masyarakat,
tetapi budaya tidak akan berkembang dan tidak dapat terlestarikan jika tidak
ada sarana untuk menyalurkannya, oleh sebab itu di perlukan pendidikan  karena
memalui pendidikanlah para generasi muda dapat mengetahui budaya serta
dapat melestarikan budayanya.

10
b. Peran Budaya Dalam Dunia Pendidikan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain.
Budaya memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara
dengan bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
manusia. Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana
budaya merupakan hal yang penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia 
sangat menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya
Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima masyarakat jika nilai
tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu sendiri. Maka tidak
dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup bermasyarakat sesuai
nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan,nilai kesatuan, nilai
kerukunan,serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman
dalam berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas
serta berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan
menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta berkarakter
mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam setiap mata
pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami bagai mana
menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta
didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.
Budaya dapat menunjang pembelajaran yang baik bagi generasi muda,
melalui budaya yang di salurkan dalam proses pembelajaran akan memberikan
pemahaman pada siswa tentang budaya bangsa serta menjadikan peserta didik
yang menanamkan nilai-nilai budaya pada dirinya sehingga dapat memilah nilai-
nilai yang masuk dari luar yang dapat mengancam lunturnya budaya bangsa kita.
Peran keluarga serta masyarakat tentunya sangat diperlukan guna melancarkan
proses penyaluran nilai-nilai budaya melalui pendidikan

11
c. Upaya Pengmbangan Pendidikan Berbasis Budaya
Ada banyak cara yang dapat ditempuh dalam memajukan pendidikan,
salah satunya adalah budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalan budaya dapat
dijadikan pedoman dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang berpedoman pada
budaya bangsanya akan memudahkan dalam menciptakan generasi penerus
bangsa yang berkualitas.
Konsep pendidikan berbasis budaya adalah pendidikan yang
diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang diperkaya
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasar nilai-nilai luhur budaya
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga
menjadi manusia yang unggul, cerdas, , peka terhadap lingkungan dan
keberagaman budaya, serta tanggap terhadap perkembangan dunia.
Pendidikan yang bertujuan menjadikan peserta didik sebagai manusia
yang berkualitas,berkarakter serta berahlak mulia tidak akan dapat terwujud
jika dalam penyelenggaraan pendidikan mengabaikan nilai budaya. Pada saat ini
telah dikembangkan suatu strategi dalam dunia pendidikan yang mana bertujuan
menciptakan manusia yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dianutnya yaitu pendidikan berbasis budaya. Budaya yang digunakan dalam
pendidikan ini tentunya berasal dari budaya masyarakat itu sendiri. Pendidikan
berbasis budaya ini menjadi model baru dalam pembelajaran. Untuk mencapai
suatu sistem pendidikan yang maju dan berkembang sehingga dapat sesuai
dengan standar mutu pendidikan maka haruslah dilandasi dengan nilai-nilai luhur
budaya. Nilai luhur budaya yang dimaksud identik dengan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan pada peserta didik melalui berbagai strategi.
Menanamkan nilai-nilai luhur budaya pada diri peserta didik bukan
merupakan hal yang mudah, namun bisa diupayakan dengan strategi
keteladanan, program dan tindakan nyata, serta pembiasaan. Pembelajaran
berbasis budaya merupakan penciptaan lingkungan belajar dan perancangan
pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses
pembelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada pengakuan terhadap budaya
sebagai bagian yang fundamental dalam pendidikan, ekspresi, dan komunikasi
gagasan, serta perkembangan pengetahuan.

12
Sebagai suatu strategi belajar, pembelajaran berbasis budaya mendorong
terjadinya proses berpikir kreatif, dan juga sadar budaya. Pembelajaran berbasis
budaya juga menjadikan budaya sebagai arena bagi peserta didik untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk-bentuk dan prinsip-
prinsip yang kreatif tentang alam dan kehidupan. pembelajaran berbasis budaya
berfokus pada penciptaan suasana belajar yang dinamis, yang mengakui
keberadaan siswa dengan segala latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan
awalnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas bertanya,
berekspresi, dan membuat kesimpulan tentang beragam hal dalam kehidupan.  
Pembelajaran berbasis budaya sebagai salah satu pendekatan
pembelajaran alternatif, yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan konsep
yang berasal dari budaya lokal di mana siswa itu berada. Melalui pengembangan
konsep budaya lokal dalam proses pembelajaran, maka perkuliahan akan lebih
mudah dipahami dan diterima oleh siswa.

2.2. Program One Day One Culture


Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya
pada salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan
untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah
pengetahuan mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga peserta didik
tidak hanya mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di sekolah,
namun juga membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan
berbudaya Indonesia.
Program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah inovasi baru
dalam dunia pendidikan. Dimana patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam
ilmu pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia. Program ini juga bisa dijadikan solusi dalam
permasalahan yang sangat krusial di negara ini. Yaitu, dimana terdapat banyak
sekali orang cerdas di Indonesia tapi tidak memiliki karakter yang baik, sehingga
terjadilah kasus korupsi di Indonesia yang sangat mengkhawatirkan. Indonesia
sebenarnya tidak kekurangan sumber daya manusia, tapi Indonesia kekurangan
sumber daya manusia yang berkarakter dan berbudaya. Selain itu, program ini

13
juga dapat dijadikan solusi dari permasalahan sosial saat ini yaitu fenomena kids
zaman now. Fenomena kekinian ini sangat tidak mencerminkan kebudayaan
bangsa dan merusak moral bangsa. Maka dengan itu perlu ditanamkannya
pendidikan yang berkarakter serta berbudaya.
Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau pembelajaran
seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran praktek, karena
tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik yang
berkarakter dan berbudaya.

2.3. Subjek Program


Program ini ditujukan kepada seluruh peserta didik, dari setiap jenjang
tingkatan pendidikan. Karena pembelajaran budaya dilakukan sepanjang hayat
hidup manusia, karena kehidupan manusia sangat berkaitan erat dengan
kebudayaan.

14
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program One Day One Culture ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan konsep serta dapat disesuaikan dengan tingkat pendidikan
peserta didik. Dalam pelaksanaan ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor
kreativitas seorang guru, program ini juga dapat dikatakan berhasil jika guru
memiliki inovasi yang menarik dalam pelaksanaan program ini.
Pembelajaran budaya dapat dilakukan melalui berbagai macam
permainan, misalnya dengan menggunakan permainan “siapa aku?”. Pada
permainan ini peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok harus
memiliki perwakilan pemeran utama. Setiap kelompok akan bergantian untuk
memberikan pertanyaan melalui gerak tubuh. Pertanyaan yang dimaksud
berkaitan dengan budaya. Misalnya tema permainan adalah Tarian Daerah
Indonesia, maka setiap kelompok akan memperagakan tarian daerah tersebut
dan kelompok yang lain akan menjawab pertanyaan tersebut. Bagi kelompok
yang dapat menjawab pertanyaan tersebut maka akan mendapat poin, dan jika
tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut kelompok peraga yang akan
mendapatkan poin. Pada permainan ini guru harus dapat menghidupkan suasana
permainan sehingga tidak berkesan membosankan.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pembedahan film yang
memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia atau mengenai fenomena
sosial yang terjadi di masyarakat. Pada pembelajaran ini peserta didik akan
diarahkan untuk berpikir kritis dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi
dimasyarakat dengan berlandaskan nilai-nilai kebudayaan. Sehingga kepribadian
yang berkarakter dan berbudaya akan terbentuk pada setiap peserta didik.
Program One Day One Culture juga dapat dilaksanakan dengan diskusi
terbuka antara peserta didik dan guru. Pada saat diskusi terbuka, guru akan
memberikan permasalahan atau fenomena sosial. Lalu setiap peserta didik
diwajibkan untuk memberikan pendapat ataupun sanggahan dari pendapat
peserta didik yang lain. Peran guru pada diskusi terbuka adalah sebagai

15
pengontrol dan pembimbing, guru bertugas mengarahkan jalannya diskusi
terbuka ini.
Pembelajaran budaya juga dapat dilakukan dengan pelatihan tari daerah,
pembelajaran bahasa daerah, membentuk grup paduan suara dengan
membawakan lagu daerah, kursus memasak makanan daerah, dan masih banyak
lagi. Sebelumnya dapat dilakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap peserta
didik, mengenai minat dan bakat peserta didik sehingga dapat diarahkan dalam
pemilihan kelompok pelatihan.
Program One Day One Culture hendaknya dilaksanakan setiap penghujung
minggu. Seperti hari Jumat dan Sabtu, waktu pelaksanaan sesuai dengan
kebijakan sekolah atau pun guru. Jadi dalam satu hari tersebut peserta didik
belajar mengenai kebudayaan, sehingga karakter berbudaya tersebut akan
terbentuk sendirinya pada peserta didik.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Budaya merupakan salah satu alat ukur tata kelakuan dan hidup suatu
bangsa. Setiap budaya di suatu negara tentu berbeda dengan negara lain.
Budaya memiliki keunikan yang dapat membedakan masyarakat di suatu negara
dengan bangsa lain. Budaya memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
manusia. Seperti halnya negara Indonesia yang kaya akan budaya, yang mana
budaya merupakan hal yang penting untuk dilestarikan. Masyarakat Indonesia 
sangat menjunjung nilai-nilai masyarakatnya. Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia yang mana sila-sila tersebut bersumber dari nilai-nilai budaya
Indonesia itu sendiri. Suatu nilai akan mudah diterima masyarakat jika nilai
tersebut berasal dari nilai-nilai yang ada pada mesyarakat itu sendiri. Maka tidak
dapat di pungkiri bahwa masyarakat berperilaku dan hidup bermasyarakat sesuai
nilai-nilai budayanya.
Nilai-nilai budaya ini tentunya harus dikembangkan serta dilestarikan.
Pentingnya nilai-nilai budaya seperti nilai kesopanan, nilai kesatuan, nilai
kerukunan, serta nilai-nilai yang lainnya, tentunya dapat menjadi pedoman
dalam berperilaku. Jika generasi muda yang dalam kehidupannya menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya maka akan tercetak generasi muda yang berkualitas
serta berkarakter mulia. Dalam dunia pendidikan pasti memiliki tujuan
menjadikan peserta didik sebagai orang-orang yang berkualitas serta berkarakter
mulia. Pendidikan yang memasukan nilai-nilai budaya dalam setiap mata
pelajarannya akan memudahkan para peserta didik memahami bagai mana
menjadi generasi penerus bangsa yang baik serta berkualitas. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya akan memberikan jalan terbukanya pemikiran peserta
didik pada pentingnya menjaga nilai-nilai yang berasal dari bangsanya sendiri.
Program One Day One Culture adalah sebuah program yang ditujukan
terhadap pendidikan, dimana dengan menerapkan pembelajaran tentang budaya
pada salah satu hari pembelajaran aktif dalam seminggu. Program ini bertujuan

17
untuk menanamkan rasa cinta budaya kepada peserta didik, serta menambah
pengetahuan mengenai budaya kepada peserta didik. Sehingga peserta didik
tidak hanya mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan saja di sekolah,
namun juga membentuk kepribadian peserta didik yang berkarakter dan
berbudaya Indonesia. Program One Day One Culture ini dapat dilaksanakan
dalam bentuk permainan, diskusi terbuka, pelatihan bakat dan hobi, atau
pembelajaran seperti biasa. Tapi lebih menekankan kepada pembelajaran
praktek, karena tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan peserta didik
yang berkarakter dan berbudaya.

4.2. Saran
Seharusnya program One Day One Culture ini dapat dijadikan sebuah
inovasi baru dalam dunia pendidikan dan dikategorikan pembelajaran wajib
didalam kurikulum. Karena patokan dalam pendidikan tidak hanya dalam bidang
ilmu pengetahuan saja, tapi juga berorientasi kepada karakter dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://serafinarichadwirahayu.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pendidikan-
berbasis-budaya_24.html
https://ucubipa.wordpress.com/filsafat-pendidikan/

19

Anda mungkin juga menyukai