Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Kemangi
(Ocimum Basilicum)

Kimberly Limandjaja / 19 / XII MIPA 2

SMA SANTA MARIA SURABAYA


2022/2023
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh liar
yang dapat ditemukan di tepi jalan dan di tepi kebun. Tanaman ini tumbuh ditempat
tanah terbuka maupun agak teduh dan tidak tahan terhadap kekeringan. Tumbuh
kurang lebih 300 m di atas permukaan laut (Zainal, dkk. 2016). Tanaman kemangi
(Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang mudah didapatkan, tanaman kemangi
adalah sejenis tanaman hermafrodit yang tumbuh di daerah tropis tanaman ini
termasuk famili lamiaceae yang banyak tumbuh di indonesia. Seiring dengan
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat telah memanfaatkan
tanaman kemangi sebagai hasil alam yang menjadi nilai ekonomi tinggi, biasanya
masyarakat menjadikan daun kemangi sebagai pelengkap masakan atau sebagai
lalapan (Safwan, dkk. 2016).
Tanaman sayur-sayuran saat ini mulai menjadi salah satu ikon dalam kiat
hidup sehat selain buah-buahan. Tanaman sayur sayuran mulai disukai oleh banyak
orang untuk hidup sehat, karena tanaman sayur sayuran mengandung banyak vitamin
dan nutrisi bagi tubuh. Kebutuhan akan hidup sehat ini menjadikan sayur-sayuran
produk pertanian banyak dibudidayakan.
Tanaman kemangi merupakan salah satu sayuran dan menjadi bahan makanan
yang disukai banyak orang. Dengan kebutuhan ini kemangi mulai dijadikan salah
satu produk pertanian yang dibudidayakan. Penelitian tentang manfaat tanaman
kemangi dilakukan oleh banyak orang karena kandungan yang terdapat pada tanaman
kemangi dengan vitamin dan nutrisinya sangat bermanfaat untuk tubuh manusia.
Pertumbuhan tanaman selalu dipengaruhi oleh media tanamnya apabila media
tanam tidak memenuhi kualifikasi sebagai tempat pertumbuhan yang baik maka
hasilnya adalah produksi yang rendah. Untuk mendapatkan produksi daun kemangi
yang tinggi proses pembudidayaan harus dilakukan dengan baik. Unsur hara
merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kemangi sehingga menghasilkan produksi yang optimal. Kebutuhan
tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi dengan pemupukan, dimana pemupukan
bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah hingga pertumbuhan tanaman lebih
baik. Pemupukan juga berarti menambah unsur
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman Kemangi ?
- Mengapa media tanam berpengaruh bagi tanaman ?

1.3 Tujuan
- Melihat dan mengetahui bagaimana respon tanaman kemangi
- Mengetahui media tanam yang paling baik untuk tanaman kemangi

1.4 Manfaat
- Membuat perkembangan tanaman lebih cepat

2. Kajian Pustaka / Tinjauan Pustaka


2.1 Karakteristik Ocimum Basilicum
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Familia : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Species : Ocimum sanctum L.

2.1.2 Syarat Tumbuh


Tanaman kemangi cocok hidup di tanah subur, gembur dan cukup tersedia air.
Tanaman kemangi baik dibudidayakan di daerah panas dan lembab. Pada
dasarnya kemangi dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH berkisar 4 - 7
dengan ketinggian 500 - 2000 m dpl (Pitojo, 1996). Kemangi dapat tumbuh
pada rumah kaca dengan suhu 210 oC - 350 oC. Kemangi juga toleran terhadap
cuaca panas dan dingin. Perbedaan iklim hanya mengakibatkan perbedaan
penampilan tanaman. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya akan
lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan kemangi yang ditanam di daerah panas
umumnya memiliki daun yang lebih kecil, tipis dan berwarna hijau pucat
(Nazarudin, 1995)
2.1.3 Nilai Ekonomi
Manfaat kemangi selain itu dapat digunakan sebagai obat, pestisida nabati,
penghasil minyak atsiri, sayuran dan minuman penyegar. Hasan (2016)
menjelaskan hasil dari penelitian fitokimia pada tanaman kemangi telah
membuktikan adanya flavonoid, glikosit, asam gallic dan esternya, asam
caffeic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol (70,5%) sebagai
komponen utama.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


2.2.1 Faktor Internal
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk
ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk
hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna, dan
bunga.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh.
2.2.2 Faktor eksternal
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan
nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
2. Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan tanaman.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Namun keberadaan cahaya dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung
batang.
3. Tanah
Tanah berpengaruh kepada tanaman akan tumbuh dan berkembang
dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah jua ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan
derajat keasaman atau pH.

2.3 Macam - macam media tanaman


1. Kompos
Kompos adalah salah satu media organik yang paling banyak
digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman. Kompos sendiri
berasal dari berbagai jenis limbah organik yang sudah melalui proses
fermentasi. Kompos yang digunakan sebagai media bisa
mengembalikan kesuburan dari tanaman karena didalamnya terdapat
banyak sekali kandungan nitrogen yang baik untuk tanaman.
2. Arang
Arang bisa menjadi wadah atau media penanaman yang baik karena
memiliki karakteristik penyimpanan air yang sangat baik. Untuk
memudahkan, arang biasanya harus dipotong-potong terlebih dahulu ke
dalam ukuran kecil barulah dimasukkan ke dalam pot. Kekurangan dari
arang adalah masih membutuhkan tambahan unsur hara lainnya seperti
pupuk dalam jumlah yang banyak supaya tanaman mendapatkan gizi
yang cukup.
3. Lumut
Lumut merupakan salah satu media tanam yang bagus. Lumut yang
biasanya digunakan merupakan lumut yang berasal dari tanaman paku.
Lumut memiliki banyak sekali rongga berukuran kecil yang dapat
mempermudah akar dari tanaman supaya bisa tumbuh dengan kuat dan
mencengkram dengan baik.
4. Pupuk Kandang
Pupuk kandang memiliki unsur hara yang sangat tinggi dan
menjadikannya sangat baik bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang
juga bisa di buat sendiri di rumah dengan mudah.
5. Rockwool
Rockwool merupakan salah satu media tanam hidroponik yang sangat
populer dan mudah untuk digunakan. Rockwool sendiri merupakan
sebuah kumpulan dari serat berbentuk busa yang terbuat dari lelehan
gunung berapi layaknya sebuah batuan basalt yang tidak terlalu keras.
Kelebihan dari rockwool adalah kemampuannya untuk menyerap air
dan bisa mengaliri air dengan baik untuk menghindari tanaman
menjadi busuk.
6. Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan sebuah media tanam hidroponik yang sangat
mudah untuk didapatkan dan digunakan. Sabut kelapa sangat baik
untuk digunakan pada tanaman karena memiliki kandungan hormon
yang tinggi dan mampu untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman.

3. Metode Penelitian
Tempat : Jl. Dukuh Kupang Timur XI no. 17
Tanggal : 31 Juli 2022
3.1 Variabel Penelitian
3.1.1 Variabel Manipulatif / Bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
tanam kompos, pasir, dan air
3.1.2 Variabel Terikat / Respon
Variabel respon yang akan dilihat adalah tinggi tanaman dan jumlah
daun
3.1.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang diperhatikan adalah panjang awal tanaman, air,
cahaya, dan wadah tanaman

3.2 Alat & Bahan


- 1 Paku
- 3 Gelas Plastik
- 3 Tanaman Kemangi 10 cm
- Kompos
- Pasir
- Air

3.3 Cara Kerja


1. Lubangi gelas plastik pertama dan kedua dengan paku
2. Masukkan kompos ke dalam gelas plastik pertama
3. Masukkan pasir ke dalam gelas plastik kedua dan campur dengan kompos
4. Masukkan air ke dalam gelas plastik ketiga
5. Masukkan tanaman kemangi ke dalam ketiga gelas plastik yang telah diisi
dengan media tanam
6. Simpan di tempat yang sama dan mendapat cahaya matahari
7. Perawatan tanaman dengan disiram satu minggu sekali dengan volume air yan
sama dan mengganti air di gelas ketiga

3.4 Rancangan Tabel Penelitian

No Hari ke Pertumbuhan Tinggi Kemangi

Kompos Kompos + Pasir Air

1 0

2 5

3 10

4 15

5 20

6 25

7 30
No Hari ke Jumlah Daun

Kompos Kompos + Pasir Air

1 0

2 5

3 10

4 15

5 20

6 25

7 30

4. Hasil penelitian & Pembahasan


4.1 Tabel
Tabel 1. Pertumbuhan Tinggi Kemangi

No Hari ke Pertumbuhan Tinggi Kemangi

Kompos Kompos + Pasir Air

1 0 10 cm 10 cm 10 cm

2 5 10,5 cm 10,3 cm 10,4 cm

3 10 11,4 cm 10,4 cm 10,9 cm

4 15 12 cm 10,5 cm 11,4 cm

5 20 12,6 cm 10,7 cm 11,8 cm

6 25 13,2 cm 10,9 cm 12,3 cm

7 30 13,9 cm 11,1 cm 12,6 cm


Tabel 2. Pertambahan Jumlah Daun

No Hari ke Pertambahan Jumlah Daun

Kompos Kompos + Pasir Air

1 0 13 14 16

2 5 15 15 16

3 10 19 17 19

4 15 19 18 20

5 20 20 18 21

6 25 21 18 21

7 30 23 19 22

4.2 Pembahasan
Dari hasil analisis tabel pertumbuhan tinggi tanaman (Tabel 1) dapat
disimpulkan bahwa perlakuan menanam tanaman kemangi dengan perlakuan
menggunakan media tanam kompos yang paling tinggi tanaman nya. Kemudian
perlakuan media tanam dengan menggunakan air di urutan kedua dan campuran
antara kompos dan pasir di urutan terakhir . Hal ini diduga karena kompos
memberikan unsur hara kepada tanaman dengan jumlah yang cukup. Tersedianya
unsur hara yang dibutuhkan tanaman tentunya berpengaruh terutama di masa
pertumbuhan vegetatif, karena masa vegetatif adalah masa pembentukan dan
perkembangan akar, batang, cabang, dan daun pada tanaman. Hal ini sejalan dengan
pendapat Dwi Putri, dkk. ( 2017 ) yang menyatakan bahwa tinggi tanaman yang
mengalami pertambahan saat masa vegetatif cenderung sangat tinggi apabila
dibandingkan dengan masa generatif. . Hal ini disebabkan suplai nitrogen di masa
vegetatif terfokus pada pertumbuhan pucuk atau apikal, sedangkan pada masa
generatif pertumbuhannya lebih banyak pada munculnya bunga dibandingkan
pertambahan tinggi tanaman.
Dari hasil analisis tabel penambahan jumlah daun (Tabel 2) dapat disimpulkan
bahwa perlakuan menanam tanaman kemangi dengan perlakuan menggunakan media
tanam kompos yang paling banyak jumlah penambahan daunnya. Kemudian
perlakuan media tanam dengan menggunakan air di urutan kedua dan campuran
antara kompos dan pasir di urutan terakhir . Hal ini diduga nutrisi yang didapat dari
kompos tumbuh telah mencukupi sehingga perkembangan vegetatif tanaman menjadi
baik. Dengan banyaknya jumlah daun yang tumbuh, maka akan memperbesar peluang
tanaman untuk menangkap sinar matahari yang digunakan sebagai salah satu bahan
untuk jalannya proses fotosintesis dimana hasil fotosintesisnya akan dimanfaatkan
selama masa pertumbuhan tanaman itu berlangsung . Hal ini sejalan dengan pendapat
Tisdale ( 2003 ) dalam Nasution, Y.R. ( 2019 ) yang menyatakan hasil fotosintesis
berupa karbohidrat atau yang biasa disebut fotosintat akan digunakan tanaman untuk
proses pembelahan sel tanaman, sehingga perkembangan tinggi tanaman, jumlah
daun, dan luas daun tanaman dapat terpacu.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Media tanam yang digunakan dan memberikan pengaruh yang paling baik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kemangi dalam penelitian ini
adalah media tanam menggunakan kompos karena tanah yang kaya akan unsur hara
akan meningkatkan
Unsur hara memberikan pengaruh yang baik pada tanah yang ditanami
kemangi sehingga dapat meningkatkan produksi daun kemangi dilihat dari hasil tinggi
tanaman, dan jumlah daun selama 30 hari.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini masih perlu banyak dikembangkan perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang kandungan apa saja yang berperan dan terdapat dalam
media tanam yang dapat memberikan pengaruh terhadap penambahan tinggi tanaman
dan jumlah daun
Lampiran
Foto Sebelum Foto Sesudah

Daftar Pustaka

2017. “BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemangi (Ocimum sanctum)” .


Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Jenny J, Sendy Freily Gigir. Rondonuwu Wiesje J. N. Kumolontang Rafli I.
Kawulusan. 2014. “RESPONS PERTUMBUHAN KEMANGI (Ocimum sanctum L)
TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK “. Manado:
Universitas Sam Ratulangi.
2015.“4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kemangi”. Malang :
Universitas Brawijaya.
2019. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman”,https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuh
an-dan-perkembangan-tan.html, diakses pada 5 September 2022 pukul 21.11.
2019. “13 Jenis Media Tanam Hidroponik dan Organik dan Cara Membuatnya
Di Rumah ” ,https://www.rumah.com/panduan-properti/media-tanam-49031, diakses
pada 5 September 2022 pukul 22.15.

Anda mungkin juga menyukai