BAHASA INDONESIA
OLEH :
NIATIN
C1B119056
KENDARI
2022
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah Merdeka
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan
membentuk Dokuritsu Junbi Tyosakai atau BPUPKI (Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). kemudian pada 28 April 1945, Jenderal
Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di
Gedung Cuo Sangi In, di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu). saat itu Ketua
BPUPKI yang ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan wakilnya
Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jml anggota BPUPKI saat itu
adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Pertempuran Ambarawa
Palagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap
Sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa
ini dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Sekutu dari Divisi India ke-23 di
Semarang pada tanggal 20 oktober 1945. Pemerintah Indonesia memperkenankan
mereka untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan
Magelang.
Kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) diikuti oleh pasukan NICA. Mereka
mempersenjatai para bekas tawanan perang Eropa, sehingga pada tanggal 26 Oktober
1945 terjadi insiden di Magelang yang kemudian terjadi pertempuran antara pasukan
TKR dengan pasukan Sekutu. Insiden berakhir setelah Presiden Soekarno dan
Brigadir Jenderal Bethell datang ke Magelang pada tanggal 2 November 1945.
Mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat
yang dituangkan da1am 12 pasal. Naskah persetujuan itu berisi antara lain:
a. Pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan
mengurus evakuasi APWI (Allied Prisoners War And Interneers atau tawanan perang
dan interniran sekutu). Jumlah pasukan sekutu dibatasi sesuai dengan keperluan itu.
b. Jalan raya Ambarawa dan Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia dan
Sekutu.
c. Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dan badan-badan yang ada di bawahnya.
Medan Area
Mr. Teuku M. Hassan yang telah diangkat menjadi gubernur mulai
membenahi daerahnya. Tugas pertama yang dilakukan Gubernur Sumatera ini adalah
menegakkan kedaulatan dan membentuk Komite Nasional Indonesia untuk wilayah
Sumatera. Oleh karena itu, mulai dilakukan pembersihan terhadap tentara Jepang
dengan melucuti senjata dan menduduki gedung-gedung pemerintah. Pada tanggal 9
Oktober 1945, di Medan mendarat pasukan Serikat yang diboncengi oleh NICA. Para
Pemuda Indonesia dan Barisan Pemuda segera membentuk TKR di Medan.
Pertempuran pertama pecah tanggal 13 Oktober 1945 ketika lencana merah putih
diinjak-injak oleh tamu di sebuah hotel. Para pemuda kemudian menyerbu hotel
tersebut sehingga mengakibatkan 96 korban luka-luka. Para korban ternyata sebagian
orang-orang NICA. Bentrokan antar Serikat dan rakyat menjalar ke seluruh kota
Medan. Peristiwa kepahlawanan ini kemudian dikenal sebagai pertempuran “Medan
Area”.