Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT AGAMA ISLAM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Studi Islam dan
Kemuhammadiyahan
Dosen Pengampu : Dr. Ibnu Hasan, M.Ag.

Disusun Oleh :
Adrianus Anjani 2120110031
Dessy Apriyanti 2120110018
Lutfi Cahyadi 2120110046
Safitri 2120110050
Kelas B

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga tugas mata kuliah Studi
Islam dan Kemuhammadiyahan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah dengan judul “Hakikat Agama Islam“ kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Islam dan Kemuhammadiyahan yang diampu oleh Bapak Dr.
Ibnu Hasan, M.Ag. Makalah ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi para
pembaca khususnya dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Akhir kata, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan makalah ini, namun tak ada gading yang tak retak, Kritik dan saran
yang membangun kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Purwokerto, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


A. Pengertian Agama ...................................................................... 3

B. Hakikat Agama Islam ................................................................ 5

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12


A. Simpulan .................................................................................... 12

B. Saran .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama erat kaitannya dengan kehidupan manusia, karena di dalamnya


terdapat seperangkat aturan Tuhan yang ditujukan untuk mengatur segala
bentuk kehidupan yang ada di dunia terutama bagi manusia. Agama sangat
perlu untuk mendapatkan segala bentuk kebaikan dalam kehidupan dunia
maupun akhirat. Adanya hubungan kuat antara agama dan kehidupan manusia
tidak berarti kita mendapatkan sebuah kesepakatan yang sama tentang hakikat
dan definisi agama itu sendiri, sehingga banyak perdedaan pendapat
mengenai makna dari agama itu sendiri.

Islam merupakan salah satu agama terbesar di seluruh dunia. Di


Indonesia sendiri Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas
penduduk Indonesia. Kita sebagai umat Muslim harus bersyukur karena
tinggal di Indonesia, di mana mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sampai saat ini agama Islam terus berkembang dan bisa diterima oleh banyak
orang berkat usaha yang dilakukan oleh para Nabi dan juga ulama-ulama kita.
Untuk memaknai usaha yang telah dilakukan oleh Nabi dan para ulama
sebaiknya kita mendalami tentang Islam dengan sebenar-benarnya. Sebagai
seorang muslim, tentu penting untuk mengetahui hakikat Islam itu sendiri.

Dengan mengetahui dan memahami hakikat agama Islam, kita juga bisa
semakin mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang
benar. Maka dari itu, makalah ini dimaksudkan untuk memperjelas tentang
hakikat agama Islam sekaligus konsep konsep dan ruang lingkupnya.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Agama?
2. Apa itu hakikat Agama Islam?

C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Agama.
2. Untuk mengetahui hakikat Agama Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Dalam memberikan definisi dan pengertian Agama merupakan hal yang


cukup sulit maka tidak ada definisi Agama yang dapat diterima secara umum.
Para filosof, sosiolog, psikolog, dan teolog mendefinisikan agama menurut
caranya masing-masing. Sebagaimana dijelaskan Mukti Ali dalam sebuah
ceramahnya tentang “Agama” di IKIP Bandung pada tahun 1971. “Paling
sedikit ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama karena pengalaman agama itu
adalah soal bathin dan subyektif, juga sangat individualistis. Alasan kedua
ialah, bahwa barangkali tidak ada orang yang berbicara begitu bersemangat
dan emosional lebih daripada membicarakan agama. Maka dalam membahas
tentang arti agama selalu ada emosi yang kuat sekali hingga sulit
memberikan arti kalimat agama itu. Alasan ketiga ialah, bahwa konsepsi
tentang agama akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan
pengertian tentang agama itu”.

Ada berbagai pendapat para ahli mengenai Agama dari sudut pandang
yang berbeda-beda. Secara terminologis, definisi Agama menurut Harun
Nasution adalah sebagai berikut :

1. Pengakuan adanya hubungan manusia dengana kekuatan gaib yang


harus dipatuhi.
2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.
3. Mengikat diiri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan
pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang
mempengaruhi perbedaan manusia.
4. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari
kekuatan gaib.

3
5. Kepercayaan kepada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan
cara hidup tertentu.
6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini
bersum-ber dari suatu kekuatan gaib.
7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah
dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat pada
alam sekitar manusia.
8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui
seorang Rasul.

Harun Nasution mengemukakan unsur-unsur penting yang ada dalam


agama, yaitu sebagai berikut:
1. Kekuatan gaib: Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat
kepada kekuatan gaib tersebut sebagai tempat meminta tolong.
2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia dan hidupnya
di akhirat tergantung pada adanya hubungan dengan kekuatan
gaib dimaksud.
3. Respon yang bersifat emosional dari manusia.
4. Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan
gaib dalam kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan
dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.
Poerwadarn1inta mengemukakan bahwa “agama merupakan segenap
kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa dsb) dan kebaktian serta kewajiban-
kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu”. Adanya kepercayaan ini
sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah. Sehingga,
para ilmuwan mengelompokkan agama itu menjadi empat kelompok,
sebagaimana dikemukakan oleh Farichin Chumaidy, yaitu: ( 1) Agama-
agama prasejarah, (2) agama-agama primitif, (3) agama-agama kuno, dan (4)
agama-agama yang masih dianut oleh penduduk dunia pada masa
sekarang, lebih populer dikenal dengan sebutan The World's Living Religions
(RE. Hume).

4
Dari uraian beberapa para ahli diatas mengenai pengertian tentang
Agama maka dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa Agama dapat
didefisinikan sebagai sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan
Kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, serta
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.

B. Hakikat Agama Islam


1. Pengertian Agama Islam
Islam dalam pengertian bahasa berasal dari tiga kata yaitu sin lam dan
mim, dilihat dari serapannya kata Islam berasal dari kata dasar ‫اسالما اسلمٍ سلم‬
atau masdhar dari kata ‫ اسلمٍ سلم‬yang berarti tunduk, patuh, taat. Sedangkan
dalam Al Qur’an kata Islam disebut dalam konotasi beberapa makna antara
lain :
a. Berasal dari ‘salm’ (‫ )ال ْمسل‬yang berarti damai.
b. Berasal dari kata ‘aslama’ (‫ ) أ ل ْ أم‬yang berarti menyerah.
c. Berasal dari kata istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada
Allah.
d. Berasal dari kata ‘saliim’ (‫ مم‬berarti yang ) ‫ ْ ِلل أ‬bersih dan suci.
e. Berasal dari ‘salam’ ( ‫ ( أ أ م‬yang berarti selamat dan sejahtera
Adapun Pengertian Islam secara terminologis (istilah) Islam berarti
suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada
manusia melalui seorang rasul. Islam juga berisi hukum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam semesta. Dengan demikian Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan
kepada manusia.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran mengenai
berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang
lengkap, menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan

5
lingkungannya. Dalam Islam juga terdapat aturan-aturan yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Allah, antara manusia dengan manusia,
dan antara manusia dengan alam semesta. Serta agama yang diturunkan
oleh Allah ke muka bumi sejak nabi Adam hingga nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam adalah agama Islam.

Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada


Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara
estafet dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke
angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi
manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah
Subhanahu Wata’ala.

Sebagai Dien yang membawa misi kebaikan, misi berkesinambungan


tentunya Islam menginginkan kebaikan yang terus berlangsung, membawa
kebaikan diatas bumi, sehingga bisa dikatakan tujuan dari Islam adalah
membawa kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat dengan parameter
kebenaran Islam. Dengan mengikuti kebenaran Islam dan menjalankan
Islam akan membawa kebaikan untuk semua.

Islam sebagai parameter kebenaran mengandung didalamnya kabar


gembira maupun peringatan. Kabar gembira tentang kebaikan dan balasan
akan kebaikan, peringatan tentang keburukan/dosa dan balasan akan
keburukan/dosa. Dengan ajaran serta syariat Islam keselarasan hidup
manusia akan terjaga, akan membimbing manusia kedalam kebaikan serta
terjauh dari hal-hal yang sifatnya tidak baik, dengan demikian Islam
adalah sumber dari kebaikan, sumber dari nilai, sumber dari parameter
kebaikan.

2. Tujuan Islam
Tujuan dari Islam adalah membawa kebahagiaan baik di dunia
maupun di akhirat dengan parameter kebenaran Islam. Mengikuti dan
menjalankan Islam akan membawa kebaikan sebaliknya mengikuti ajaran

6
selain Islam akan membawa kerusakan, dengan demikian apa yang di
perintahkan atau apa yang dilarang Allah dalam syari’at-syariatnya akan
membawa maslahat untuk apa yang ada di bumi.

3. Fungsi Islam
Dengan ajaran serta syariat Islam keselarasan hidup manusia akan
terjaga, akan membimbing manusia kedalam kebaikan serta terjauh dari
hal-hal yang sifatnya tidak baik, dengan demikian Islam adalah sumber
dari kebaikan, sumber dari nilai, sumber dari parameter kebaikan. syari’at-
syariat serta hukum-hukum yang ada dalam Islam membawa keselarasan,
antara lain:
a. Memelihara agama
Memelihara agama berarti menjaga Islam agar tetap suci, tidak
bercampur dengan ajaran-ajaran lain yang dapat merusaknya.
Bentuk dari memelihara agama ini adalah adanya perintah
menjalankan agama, perintah sholat, perintah zakat dan lain
sebagainya, namun disamping perintah menjalankan agama, Allah
juga memberikan peringatan bagi orang yang lali terhadap agama.
b. Memelihara jiwa
Memelihara jiwa atau hifzhun nafsi adalah memelihara nyawa
manusia. Kaitannya dengan hal ini, syariat Islam banyak mengatur
agar sesama manusia saling menghormati, saling melindungi dan
tidak saling menyakiti apalagi sampai saling membunuh.
c. Memelihara keturunan
Syariat Islam mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya, terutama hubungan dengan lawan jenis. Hal itu
kemudian melahirkan aturan pernikahan, bahwa hubungan manusa
dengan lawan jenis tidak dapat dilakukan secara sembarangan,
tetapi ada ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Syariat Islam
hadir dengan tujuan agar manusia memiliki keturunan yang

7
kehormatannya terjaga, hakhaknya terpenuhi, demikian juga
agamanya terjaga.
d. Memelihara harta
Allah dan rasul-Nya dengan tegas menyebut bahwa harta
seseorang haram bagi orang lain. Hal itu mengakibatkan
terlarangnya mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak
sah. Perpindahan harta dari seseorang kepada orang lain harus
melalui transaksi yang jelas, yaitu transaksi yang dibenarkan Allah
SWT.
e. Memelihara akal
Islam melarang beberapa hal yang dinilai dapat merusak akal
antara lain dengan larangan meminum khamar atau minuman keras
dan sejenisnya. Selain itu juga larangan melihat obyek yang
termasuk pornografi dan pornoaksi yang dapat memicu rusaknya
akal.
3. Sumber Ajaran Islam
Sumber ajaran Islam adalah sumber yang menjadi muara ajaran
Islam, hal ini berbeda dengan sumber hukum Islam, sumber pokok ajaran
Islam adalah Al Qur’an dan al hadis. Menurut para ulama, Alquran
adalah Kalamullah yang diturunkan pada rasulullah dengan bahasa arab,
merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta
membacanya adalah ibadah. Adapun Pokok-pokok kandungan dalam
Alquran antara lain:
a. Tauhid, yaitu kepercayaan ke-esaann Allah SWT dan semua
kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya
b. Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari
kepercayaan ajaran tauhid
c. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan
mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang
mengingkari.

8
d. Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam
menyiaran syariat Allah SWT maupun kisah orang-orang saleh
ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran Alquran agar
dapat dijadikan pembelajaran.
Adapun jika Al-Quran dilihat dari sisi kandungan hukum maka
setidaknya ada tiga komponen yang mendasar antara lain:
a. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah
manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu
yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau
Ilmu Kalam.
b. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah
hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan
sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum
amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum
syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Fikih.
c. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku
normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual
atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan.
Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau
Tasawuf.
Sumber ajaran Islam yang kedua adalah hadis, Kedudukan Hadist
sebagai sumber ajaran Islam selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat
Alquran dan Hadist juga didasarkan kepada pendapat kesepakatan para
sahabat. Yakni seluruh sahabat sepakat untuk menetapkan tentang wajib
mengikuti hadis, baik pada masa Rasulullah masih hidup maupun setelah
beliau wafat.
Menurut bahasa Hadist artinya jalan hidup yang dibiasakan
terkadang jalan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk.
Sementara itu Jumhurul Ulama atau kebanyakan para ulama ahli hadis

9
mengartikan Al-Hadis, Al-Sunnah, Al-Khabar dan Al-Atsar sama saja,
yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw,
baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan.
4. Ruang lingkup ajaran Islam
Secara garis besar ruang lingkup agama Islam mencakup :
a. Hubungan manusia dengan penciptaNya (Allah SWT)
Hubungan manusia dengan Allah disebut dengan pengabdian
(ibadah). pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia
kepada asal penciptaannya yaitu Fitrah (kesucian)-Nya agar
kehidupan manusia diridoi Allah SWT.
b. Hubungan manusia dengan manusia
Agama Islam memiliki konsep dasar mengenai kekeluargaan,
kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dll. Konsep dasar
tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan
dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut hubungan
kemasyarakatan.
c. Hubungan manusia dengan makhluk lain lingkungannya
Seluruh benda-benda yang Allah ciptakan yang ada di alam ini
mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini wujud tidak
terjadi begitu saja, akan tetapi Allah ciptakan dengan sengaja dan
dengan hak.

5. Karakteristik Ajaran Islam


Pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara syamil (menyeluruh)
dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya
kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik.
a. Robaniyyah : Bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari
Allah SWT bukan dari manusia, sedangkan nabi Muhammad SAW
tidak membuat agama ini, beliau hanya menyampaikannya. Karena
kapasitasnya sebagai nabi beliau bebicara berdasaekan wahyu yang
diturunkan kepadanya.

10
b. Insaniyah: Islam merupakan agama yang diturunkan untuk
manusia, karna itu Islam merupakan satu-satunya agama yang
cocok dengan fitrah manusia.
c. Syumuliyah :Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya
mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya.
d. Al-Waqiyyah : Realistis , ini menunjukan bahwa Islam merupakan
agama yang dapat diamalkan oleh manusia, meskipun latar
belakang mereka berbeda. Islam sendiri tidak bertentangan dengan
realitas perkembangan zaman
e. Al- Wasathiyah : Di dunia ini ada orang yang hanya menakankan
pada persoalan-persoalan tertentu, misalnya lebih menekankan
materi daripada rohani, ataupun mengutamakan aspek logika
daripada perasaan. Maksudnya ummatan wasathan adalah umat
yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan
terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan
rohani
f. Al-Wudhuh : Konsepnya yang jelas. Kejelasan konsep membuat
umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran
Islam.
g. Al-Jamu Baina Ats-Tsabat wa Al-Murunah : Ajaran Islam yang
permanen dan fleksibel. Permanen maksudnya tidak bisa diganggu
gugat. Misalnya, shalat lima waktu yang harus di kerjakan, tapi
dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, bila
seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring.
Namun dalam pelaksanaanya bukan berarti kebenaran Islam tidak
mutlak, tapi yang fleksibel adalah pelaksanaannya.

11
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Agama dapat didefisinikan sebagai sistem yang mengatur kepercayaan
dan peribadatan Kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan
budaya, serta pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan
kehidupan.
Islam sebagai parameter kebenaran mengandung didalamnya kabar
gembira maupun peringatan. Kabar gembira tentang kebaikan dan balasan
akan kebaikan, peringatan tentang keburukan/dosa dan balasan akan
keburukan/dosa. Dengan ajaran serta syariat Islam keselarasan hidup manusia
akan terjaga, akan membimbing manusia kedalam kebaikan serta terjauh dari
hal-hal yang sifatnya tidak baik, dengan demikian Islam adalah sumber dari
kebaikan, sumber dari nilai, sumber dari parameter kebaikan.

B. SARAN
1. Hendaknya kita sebagai muslim harus lebih memahami tentang definisi
agama dan dapat memaknai hakikat Islam dengan pasrah tunduk kepada
Allah SWT dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi
segala bentuk larangan-Nya.
2. Guru perlu menyelipkan pemahaman tentang makna sebenar-benarnya
Agama Islam kepada peserta didik yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
3. Orangtua dapat membekali anak dengan ilmu agama sebagai pedoman
dengan cara memberikan pengetahuan dasar tentang Agama Islam kepada
anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Rohmansyah. 2017. Kuliah Kemuhammadiyahan. Yogyakarta: LP3M UMY.

Ainun dan Muhlasin. 2017. Buku Ajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan-1.


Sidoarjo: UMSIDA Press.

INTERNET

Islam Risalah. (2013). Pengertian Islam Menurut Bahasa, Istilah, dan Al-Quran.
Diakses 6 September 2021.
https://www.risalahislam.com/2013/11/pengertian-islam-menurut-al-
quran.html

Najmah Jauda Deta. (2020). Definisi Islam dirumuskan para ulama sesuai dengan
ijtihad dan pemahamannya. Diakses 6 September 2021.
https://www.brilio.net/wow/pengertian-islam-menurut-bahasa-alquran-
hadits-dan-ulama-200423k.html
Habib Syarief Muhammad Al’Aydrus. 2020. Hakikat iman islam ihsan. Diakses
12 xxxx 12 September 2021. https://assalaam.id/artikel/hakikat-iman-islam-ihsan

13

Anda mungkin juga menyukai