7 FPPP
7 FPPP
LINGKUP KERJA
Menentukan tujuan dan sasaran
STANDAR & KRITERIA
Membuat produk / - anggaran per paket
Menyusun SRK:
instalasi dengan: - jadwal / paket
- per hirarki Merumuskan perencanaan strategis
- anggaran - standar mutu
- paket kerja
- jadwal - kinerja
- kode biaya
- mutu tertentu - produktivitas
Menjabarkan perencanaan
PERENCANAAN
operasional
PENGENDALIAN
Gambar 7.1 Siklus Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Jawaban atas pertanyaan
• Apakah kebijakan sub kontrak, pembelian, dan pemakaian jasa dikenal dua pendekatan, yaitu Top Down dan Bottom Up. Kombinasi Top
dalam kaitannya dengan partisipasi nasional batasannya telah Down dan Bottom Up.
digariskan dengan jelas ?
Apabila implementasi fisik diserahkan kepada kontraktor, maka RIP 7.4.2. Perencanaan yang Efektif
disiapkan oleh kontraktor dengan memperhatikan masukan dari pemilik. Perencanaan melibatkan dua faktor yang berpengaruh besar
SRK = Struktur Rincian Lingkup Kerja (Work Breakdown Structure). terhadap keberhasilannya, yaitu: kecakapan perencana dan alat atau
Memecah lingkup proyek dan menyusun kembali komponen-komponennya metodenya. Disamping itu, agar suatu perencanaan berdaya guna
dengan mengikuti struktur hirarki tertentu. Misal : Proyek E-MK maksimal, diperlukan kondisi dan syarat tertentu. Syarat ini apabila dipenuhi
merencanakan untuk membangun kilang minyak, maka lingkup proyeknya akan menggerakkan semua pihak yang berkepentingan untuk ikut serta
terdiri dari : secara aktif dalam proses implementasi dan perencanaan tersebut.
• Unit pemurnian bahan mentah. Syarat serta kondisi itu antara lain :
• Unit proses pengolahan utama. • Penyampaian perencanaan kepada semua pihak yang berkaitan.
• Unit pemurnian produk. • Penjabaran perencanaan yang bersifat umum menjadi suatu
• Unit utiliti dan penunjang. action plan untuk proyek penjabaran ini dikenal sebagai Rencana
• Perkantoran, control room, perumahan dan bangunan sipil lainnya. Implementasi Proyek (RIP).
• Fasilitas dermaga dan tangki. • Usahakan sejauh mungkin menggunakan parameter kuantitatif,
misalnya pada perencanaan jadwal proyek dipergunakan
pencapaian milestone sebagai tolak ukur menilai kemajuan
7.4 Teknik Dan Metode Perencana pekerjaan.
Dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan proyek telah • Adanya pengkajian ulang (review) secara periodik.
diperkenalkan berbagai teknik dan metode perencanaan dalam menyusun • Penyusunan perencanaan yang realistis yang tidak terlalu
jadwal, antara lain bagan balok (Bar-Chart), analisis jaringan kerja optimistis aatau konservatif.
(CPM,PERT,PDM,dan lain-lain). Meskipun demikian mengingat teknik dan • Dipikirkan suatu contingency untuk menanggulangi situasi yang
metode tersebut berfungsi sebagai alat, maka penggunaannya hendaknya tidak terduga.
memperhatikan hal-hal berikut :
• Ketepatan pemilihan teknik dan metode yang dipergunakan. Fungsi dan Proses Pengendalian
• Penguasaan sepenuhnya oleh perencana. Definisi menurut R.J.Mockler (1972) :
• Pemahaman aplikasinya oleh penyelia yang mengerjakannya di “Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar
lapangan. yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan
7.4.1. Top Down dan Bottom Up adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian
Disamping hirarki, proses perencanaan, khususnya dalam mengambil tidakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya
menyusun jadwal, dapat ditinjau dari sudut lain, yaitu pendekatan yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.”
digunakan. Pendekatan ini membedakan langkah awal memulai Bertitik tolak dari definisi tersebut, proses pengendalian proyek
perencanaan kegiatan proyek serta jadwal yang bersangkutan dalam rangka dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
membuat “Peta” penyelenggaraan yang bersifat menyeluruh. Dalam hal ini a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka merupakan tanda yang menggembirakan, sebab ada
mencapai sasaran. kemungkinan biaya yang dikeluarkan per unit pekerjaan melebihi
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan dan anggaran, berarti pemakaian biaya tidak efisien dan dapat
pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan. berakibat proyek secara keseluruhan tidak dapat diselesaikan
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, karena kekurangn dana. Untuk mengkaji kemungkinan terjadinya
kriteria dan sasaran yang telah ditentukan. hal-hal demikian, diperlukan pemantauan dan pengendalian
f. Mengadakan tindakan pembetulan. kinerja.
7.5 Area (Obyek) dan Aspek Pengendalian 7.5.1 Pengendalian Internal dan Eksternal
Mengidentifikasi jenis kegiatan (area/proyek) dan aspek kegiatan Pengendalian dapat pula digolongkan menjadi internal dan
yang perlu dikendalikan. Pengendalian bertujuan memantau dan eksternal, keduanya bertujuan sama yaitu untuk mengendalikan kegiatan
membimbing pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan. Hal proyek. Sedangkan perbedaannya terletak pada pelaku atau yang
ini berarti macam kegiatan dan aspek yang dikendalikan identik dengan mengadakan pengendalian internal dilakukan oleh organisasi yang
yang direncanakan. bersangkutan dan dilaporkan kepada pucuk pimpinan. Pengendalian
Garis besar area/obyek pengendalian proyek adalah sebagai eksternal oleh badan atau organisasi diluar perusahaan.
berikut:
a. Organisasi dan Personil : Untuk memantau apakah organisasi 7.5.2 Pengendalian Proyek yang Efektif dan Tidak Efektif
pelaksana proyek dibentuk sesuai rencana, apakah pengisian Suatu pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh hal-hal
personil telah memenuhi kualifikasi, dan apakah jumlahnya telah berikut :
mencukupi. a. Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan : Metode atau cara
b. Jadwa/Waktu : Dalam aspek ini obyek pengendalian amat yang digunakan harus cukup peka sehingga dapat mengetahui
ekstensif dan berlangsung sepanjang siklus proyek. adanya penyimpangan selagi masih awal. Dengan demikian dapat
c. Anggaran Biaya dan Jam-Orang : Seperti halnya dengan aspek diadakan koreksi pada waktunya sebelum persoalan berkembang
waktu (jadwal), pengendalian anggaran dan pemakaian jam-orang menjadi besar sehingga sulit untuk diperbaiki.
berlangsung sepanjang siklus proyek. b. Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar : Untuk maksud
d. Pengendalian Pengadaan : Penekanan pengendalian pengadaan tersebut diperlukan kemampuan dan kecakapan menganalisis
disamping aspek jadwal, biaya dan mutu, juga termasuk masalah- indikator secara akurat dan objektif.
masalah prosedur dan peraturan yang diberlakukan. c. Mampu mengetengahkan dan mengkomunikasikan masalah dan
e. Pengendalian Lingkup Kerja : Pengendalian lingkup kerja erat penemuan, sehingga dapat menarik perhatian pimpinan maupun
hubungannya dengan aspek biaya. pelaksana proyek yang bersangkutan, agar tindakan koreksi yang
f. Pengendalian Mutu : Mencakup masalah yang cukup luas, dengan diperlukan segera dapat dilaksanakan.
tujuan pokok, produk proyek harus dalam keadaan Fitness for d. Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang diperlukan.
Use, mulai dari menyusun program QA/QC sampai kepada e. Dapat memberikan petunjuk berupa perkiraan hasil pekerjaan
inspeksi dan uji coba operasi. yang akan datang. Petunjuk ini sangat diperlukan oleh pengelola
g. Pengendalian Kinerja : Memantau serta mengendalikan aspek proyek untuk menetukan langkah penyelenggaraan berikutnya.
biaya dan jadwal secara terpisah, tidak memberikan penjelasan Æ Pengawasan dan pengendalian akan lengkap bila dapat memberikan
perihal kinerja pada saat pelaporan. Misalnya, walaupun suatu usulan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan dengan biaya dan
pekerjaan berlangsung lebih cepat dari jadwal, belum tentu hal ini tenaga minimal.