Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pemerintahan negara. Dikaji secara ilmiah, kedudukan dan fungsi Pancasila memiliki
pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, sebagai pandangan
hidup bangsa, sebagai ideologi negara, dan sebagai kepribadian bangsa. Ideologi pancasila
juga bersifat terbuka. Artinya, ideologi pancasila dapat menyesuaikan diri seiring kemajuan
zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya.
Menurut Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa
Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad lamanya terpendam kebudayaan Barat.
Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah
bangsa Indonesia.
Akan tetapi, ideologi Pancasila juga memiliki kelemahan yaitu dapat menimbulkan
multitafsir yang menjadi ancaman bagi integritas bangsa.
Liberalisme adalah sebuah paham atau sebuah pandangan yang menghendaki adanya
kebebasan dan kemerdekaan individu pada segala aspek kehidupan. Liberalisme berasaskan
pada kebebasan dan kesetaraan hak. Intinya, paham liberalisme mengidamkan suatu
masyarakat yang bebas dengan pandangannya masing-masing, tanpa harus ada intervensi dari
pemerintah dan agama. Sementara John Locke mengatakan bahwa liberalisme merupakan
hak asasi manusia yang mencangkup hak hidup, kemerdekaan, dan hak milik (life, liberty and
property) termasuk di dalamnya hak politik.
Negara-negara penganut liberalisme adalah Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Inggris.
Sebenarnya, Jepang pun dapat dikatakan penganut liberalisme. Perdagangan Jepang yang
terus berkembang terutama dalam bidang teknologi membuat paham liberal mulai masuk ke
Jepang.
1. Liberalisme
Demokrasi liberal.
Hukum untuk melindungi individu.
Dalam politik mementingkan individu.
1. Pancasila
Demokrasi pancasila.
Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
Aspek Ekonomi
1. Liberalisme
Swasta mendominasi
Kapitalisme
Monopolisme
Persaingan bebas
1. Pancasila
Aspek Agama
1. Liberalisme
1. Pancasila
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhuk individu
dan makhluk sosial.Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan atas
hak-hak masyarakat.Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila mempunyai kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.Sehingga nilai-nilai ketuhanan
senantasa mnjiwai kehidupan manusia dalam hidup Negara dan masyarakat.Dengan demikian
ideologi Pancasila mempunyai perbedaan-perbedaan dengan ideologi lainnya. Berikut ini
akan disampaikan perbedaan-perbedaanya dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut:
Politik Hukum
Pancasila :Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.
Ekonomi
Pancasila :Peran Negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan
rakyat.
Agama
Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Ciri Khas
Ideologi suatu bangsa merupakan seperangkat nilai-nilai dasar dan gagasan-gagasan serta
pemikiran yang bersumber dari budaya suatu bangsa dan tersusun secara sistematis dan
menyeluruh yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dapat membawa suatu bangsa
yang bersangkutan mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya. Dengan
demikian,setiap bangsa dan Negara di dunia memiliki ideologi yang berbeda-beda sesuai
dengan nilai-nilai dasar dan kebudayaan yang dianut oleh masing-masing. Oleh sebab itu,
wajar saja jika masing-masing Negara mempunyai ideologi-ideologi yang berbeda sesuai
dengan falsafah yang dianutnya. Dalam menyikapi suatu perbedaan tersebut, kita terlebih
dahulu harus memahami konsep mengenai ideologi secara utuh dan menyeluruh mengenai
istilah ideologi itu sendiri.Selain itu, pemahaman mengenai istilah ideologi juga diharapkan
dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai konseptualisi ideologi-ideologi
yang dianut oleh setiap bangsa.
1. Unsur keyakinan. Bahwasanya setiap ideoogi itu selalu memuat konsep-konsep dasar
yang menggambarkan seperangkat keyakinan yang diorientasikan kepada tingkah
laku para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang di cita-citakan.
2. Unsur mitos. Bahwasanya setiap ideologi selalu memitoskan suatu ajaran dari
seseorang atau suatu badan sebagai kesatuan, yang secara fundamental mengajarkan
suatu cara bagaimana satu hal yang ideal itu pasti akan dapat dicapai.
3. Unsur loyalitas. Setiap ideologi selalu menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan
optimal para pendukugya. Untuk mendapatkan derajat penerimaan optimal, dalam
ideologi terkadung juga adanya sub unsur yaitu rasional penghayatan,dan susila
Dengan demikian, dengan adanya ketiga unsur tersebut kita mampu menyikapi perbedaan-
perbedaan ideologi dalam masing-masing bangsa. Sehingga muncullah sikap
toleransi ,empati, saling menghargai, dan saling memahami satu sama lain. Cara pikir seperti
inilah akan membawa kita pada sikap dan tindaakn untuk tidak memperuncing perbedaan
tetapi mencari nlai-nilai universal yang dapat mempersatukan.
Keunggulan dan kelemahan masing-masing ideologi membuat kita berpikir ideologi mana
yang lebih baik. Kita juga mengetahui bahwa Pancasila memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan ideologi lainnya. Meskipun terdapat kelemahan di dalamnya, hal itu
dapat kita kurangi dengan menjunjung jiwa Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga empat pilar
kebangsaan yang Indonesia miliki. Kelemahan ini dapat kita jadikan pengingat untuk
membawa Pancasila menjadi lebih baik lagi.
Ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan
pemerintahan, menjadi sebuah keharusan yang dimiliki negara berdaulat. Ideologi negara-
negara di dunia tersebut bermacam-macam. Sesuai dengan ciri khas negaranya. Sebenarnya
hampir tidak ada negara di dunia yang menganut murni sistem ideologi tertentu. Termasuk
Indonesia, mempunyai ideologi Pancasila.
Sebuah ideologi yang lahir dari pandangan hidup Bangsa Indonesia dan kemudian dijadikan
suatu rumusan oleh para pendiri negara. Dengan dijadikannya ideologi, maka Pancasila
menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Sebuah ideologi yang merupakan ideologi
terbuka. Ideologi yang selalu terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru sesuai perkembangan
zaman yang sejalan dengan kepribadian bangsa. Pancasila yang termaktub pada pokok
pikiran dalam pembukaan UUD 1945, alinea keempat.
Ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan
pemerintahan, menjadi sebuah keharusan yang dimiliki negara berdaulat. Ideologi negara-
negara di dunia tersebut bermacam-macam. Sesuai dengan ciri khas negaranya. Sebenarnya
hampir tidak ada negara di dunia yang menganut murni sistem ideologi tertentu. Termasuk
Indonesia, mempunyai ideologi Pancasila.
Sebuah ideologi yang lahir dari pandangan hidup Bangsa Indonesia dan kemudian dijadikan
suatu rumusan oleh para pendiri negara. Dengan dijadikannya ideologi, maka Pancasila
menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Sebuah ideologi yang merupakan ideologi
terbuka. Ideologi yang selalu terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru sesuai perkembangan
zaman yang sejalan dengan kepribadian bangsa. Pancasila yang termaktub pada pokok
pikiran dalam pembukaan UUD 1945, alinea keempat.
Ideologi Pancasila bukan liberalisme. Ideologi yang menjunjung tinggi hak dan kebebasan
individu. Ideologi Indonesia lebih mementingkan pada kebebasan yang bertanggung jawab.
Kedua ideologi tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar. Sebelum mengetahui
perbedaannya sebaiknya kita mengulas sedikit tentang ideologi liberalisme.
Ideologi liberalisme, seperti telah dikemukakan sedikit, adalah ideologi yang menjunjung
tinggi hak individu. Di sini semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara harus
memperhatikan kebebasan individu. Ciri-ciri ideologi liberalisme, antara lain:
Sebenarnya, dengan melihat ciri-ciri ideologi Pancasila dan liberalisme sudah terlihat
perbedaannya. Yang paling utama, tentu saja ini disesuaikan dengan ciri.khas masing-masing.
Setiap negara mempunyai karakteristiknya sendiri.
Perbedaan ideologi Pancasila dan liberalisme, antara lain :
1. Hak Individu
Pada ideologi liberalisme, hak individu dan kebebasannya sangat dijunjung tinggi. Bahkan
negara tidak berhak mengganggu hak individu yang dianggap sebagai hak asasi manusia.
Akibatnya, orang atau individu yang memiliki kekuasaan dan kelas ekonomi lebih tinggi
mempunyai hak yang lebih besar dibandingkan yang lain. Kesenjangan sosial dan ekonomi
sangat terbuka lebar.
Pada ideologi Pancasila, hak dan kebebasan individu tetap dihargai, namun hak asasi dibatasi
agar tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain. Diharapkan sistem pemerintahan juga
berjalan dapat lebih lancar dengan saling menghormati hak masing-masing.
Kepentingan bersama dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Karena kepentingan bangsa adalah cara mencapai tujuan pembangunan nasional. Pada
ideologi liberalisme, kepentingan bersama dan negara tergantung pada individu yang
berkuasa. Justru negara adalah menjadi alat untuk mencapai kepentingan pribadi. Bukan
sebaliknya.
3. Demokrasi
Baik ideologi Pancasila maupun liberalisme enganut paham demokrasi. Hanya saja
pelaksanaannya berbeda. Demokrasi liberalisme tentu saja mementingkan individu. Negara
bergantung pada individu dan sekelompok orang yang berkuasa sebagai pengambil
keputusan. Sebaliknya, demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat dan
semangat gotong royong dalam masyarakat dalam setiap keputusan penting negara.
4. Peran Negara
Peranan negara sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakatnya, meskipun ideologi
Pancasila tidak mengatur rinci operasionalnya. Kebalikan yang terjadi pada negara dengan
ideologi liberalisme, individu yang mengatur negara. Peran negara dapat dikatakan sangat
sedikit dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Hukum Pancasila
Ideologi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Bangsa
Indonesia. Dengan demikian, Indonesia adalah negara hukum. Segala sesuatu ada aturannya
dalam konstitusi hingga perundang-undangan di bawahnya. Hukum ini dibuat sama seluruh
Indonesia sebagai satu kesatuan negara. Semua warga negara sama kedudukannya di mata
hukum. Di negara liberalisme hukum tergantung pada wilayahnya masing-masing. Ini terkait
erat dengan kebebasan individu. Jika suatu wilayah lebih banyak kulit putih maka, hukum
akan memihak mereka.
6. Menghargai Keberagaman
Dengan adanya kesamaan hukum dan kebebasan hak indivdu yang dibatasi, maka Indonesia
sebagai penganut ideologi Pancasila sangat menghargai dan menghormati keberagaman.
Apalagi dpat disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai keragaman
terbesar di dunia. Keragaman ras, suku bangsa, agama,budaya, warna kulit, dan sebagainya.
Sementara negara dengan paham liberalisme tidak demikian. Karena mereka menganut
kebebasan individu mutlak, maka penduduk dengan komunitas terbesar akan lebih dihargai
daripada minoritas.
7. Berdasarkan Ketuhanan
Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana tercantum dalam nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi terbuka sila pertama. Artinya paham atheis tidak diterima oleh
masyarakat Indonesia. Paham liberalisme membebaskan penduduknya untuk bertuhan atau
memilih menjadi atheis atau tidak bertuhan.
8. Bentuk Negara
Bentuk negara yang sesuai dengan Pancasila adalah Republik kesatuan. Di mana segala
sesuatu ada pemerintah pusat yang mengatur dan pelimpahan wewenang ke pemerintah
daerah. Negara liberalisme mempunyai bentuk negara sebagian besar federal atau negara
bagian di mana tiap wilayah mempunyai peraturan sendiri.
9. Asal Ideologi
Asal ideologi Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia, sehingga diharapkan sesuai dengan
tujuan pembangunan dan menginspirasi rakyat itu senidri. Liberalisme berasal dari
sekelompok orang yang berkuasa
Untuk liberalisme, yang sebenarnya sedang terjadi di negara kita dalam beberapa hal
terutama di bidang ekonomi, kurang cocok diterapkan di Indonesia karena kurang sesuai
dengan sila kelima pancasila. Paham tersebut cenderung menciptakan kesenjangan sosial
bukan pemerataan dan keadilan. Selain itu, ideologi yang pernah diberlakukan secara resmi
pada masa Republik Indonesian Serikat (RIS) di akhir dekade 40an yang identik dengan
bentuk negara federasi, terbukti gagal karena nyaris tidak adanya kontrol kepada daerah yang
menyebabkan pemberontakan yang mengancam ide persatuan Indonesia.
KESIMPULAN
Ideologi merupakan suatu gagasan, pemikiran, cita-cita atau pandangan suatu bangsa yang
dijadikan sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.Ideologi muncul karna adanya
suatu falsafah-falsafah yang dianut dari para filosofis. Sehingga dengan adanya suatu falsafah
yang berbeda itu akan muncul perbedaan-perbedaan ideologi. Sebagian besar ideologi yang
dianut oleh Negara diantaranya liberalisme, komunisme dan pancasila.Dalam menyikapi
perbedaan tersebut, kita perlu memahami terlebih dahulu tentang konsep ideologi itu sendiri,
dengan demikian kita dapat menyikapi perbedaan tersebut tanpa harus menimbulkan
peperangan.
Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan serta
tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan
Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Sehingga ideologi yang tepat
dan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia adalah Pancasila , karena Pancasila diangkat
dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan
budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain
itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang
hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal
dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh
lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu
maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.Selain itu nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila sudah sesuai dengan keadaan adat dan istiadat masyarakat Indonesia