Sumber daya alam di Nganjuk salah satunya adalah bawang merah menggunakan sistem demplot di Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk mencapai sekitar 20 ton per hektar. hasil panen raya bawang merah yang menggunakan sistem demplot yakni sebagai langkah penyehatan lahan cukup menggembirakan. Dimana dengan penyehatan lahan sistem demplot melalui cara aplikasi kapur dan pupuk organik, aplikasi beka POMI, dan penerapan cara tanam konvensional oleh petani membuhan hasil cukup baik. dengan keberhasilan meningkatkan hasil panen bawang merah melalui sistem tanam demplot tersebut berarti akan menambah stok bawang merah nasional. ini dikarenakan Kabupaten Nganjuk menjadi penghasil bawang merah terbesar kedua di Indonesia setelah Brebes Jawa Tengah. potensi produksi bawang merah di Kabupaten Nganjuk mencapai luas lahan sekitar 4.200 hektar. Dimana produksi bawang merah dalam satu kali musim tanam mencapai kisaran 63 ribu ton. Apabila pemerintah daerah lebih memerhatikan usaha bawang merah ini dengan mensosialisasikan sistem dumplot,maka warga tidak akan lagi menanam bawang dengan cara tradisional yang memiliki presentase kegagalan lebih tinggi daripada setelah warga sudah memiliki pengetahuan cukup untuk menanam dengan cara sistem dumplot. Tuhan menciptakan dunia ini dengan segala kekayaan alamnya yang ada untuk kita lestarikan, untuk kita jaga, supaya keindahannya tetap bisa kita nikmati sekaligus untuk menambah pemasukan di sektor perekonomian. Jadi, mari tetapkan niat, fokus pada tujuan, dan lakukan untuk mengubah Indonesia yang lebih baik lagi.Yang tetap kaya akan sumber daya alamnya, yang indah dengan segala pemandangan alamnya tanpa digantikan dengan pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi dengan memusnahkan sumber daya alamnya. Sumber:https://surabaya.tribunnews.com/2019/08/26/bawang-merah-di-nganjuk-melimpah-petani- justru-terancam-bangkrut-akibat-harga-anjlok