Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPETISI
Ilmu Gulma dan Pengelolaannya

Oleh :
Akhmad Faudzy
205001039
Kelas B
Kelompok 6

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Mengetahui pengaruh atau saling pengaruh diantara dua jenis
tumbuhan tanaman yang tumbuh saling berdekatan, serta untuk mengetahui
penurunan produksi sebagai akibat dari kompetisi yang terjadi.

B. Tinjauan Pustaka
1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhan

Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis


tanaman. Respons tanamansebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada
penampilan tanaman. Tumbuhanmenyesuaikan diri dengan lingkungannya,
disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhidengan lingkungannya.
Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga
spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja
yang dapat
hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumb
uhan yang tidakdisukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat
bersifat bagi jenis tertentu. Sifattersebut dinamakan allelopati.
2. Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman

Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk


keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu
memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya
untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang
dapatmerangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini
dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya (Irwan,2007). Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinyahubungan sesama tanaman
yaitu:
 Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau
sumber daya lainnya yangterbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan
air. Kompetisi ini disebut juga Alelospoli.
 Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan
senyawa kimia yang dapatmempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia
tersebut disebut allelopati.
 Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang
dap[at mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-
jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atauinang
(Irwan,2007).
3. Kompetisi

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat


kesamaan kebutuhan akansumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga
membatasi kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al .199
0), sedangkan Molles (2002)kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar
individu yang berakibat pada pengurangankemampuan hidup mereka.
Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antarindividu pada
satu spesies yang sama atau interspesifik.Kompetisi dapat didefenisikan
sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang
salingmemperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan
dan waktu sama yangmenimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan
dan hasil salah satu jenis tumbuhan ataulebih. Sumber daya alam tersebut,
contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh(Kastono,2005).
Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu
apabila (1) suplaisumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya
dengan permintaan organisme atau (2)kualitas sumber bervariasi dan
permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak.organisme
mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai
sumber yang paling baik di sepanjang gradien
kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempatyang sama
secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk
hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya.
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua
spesies , maka akanterjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi
tersebut dapat bermacam-macam,salahsatunya adalah kompetisi. Kompetisi
dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang
memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan
suatuinteraksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi
pertumbuhannya danhidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat
bermacam-macam. Kecenderungandalam kompetisi menimbulkan adanya
pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atauyang serupa dan hal
tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif
( competitiveexclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi
menjadi dua , yaitu kompetisisumber daya (resources competition atau
scramble atau exploitative competition ), yaitukompetisi dalam
memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas
Inferensi(inference competition atau contest competition), yaitu usaha
pencarian sumber daya yangmenyebabkan kerugian pada individu lain,
meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidakterbatas. Biasanya
proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical)
yang berpengaruh negatif pada individu lain.
4. Persaingan Dalam Komunitas

Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara


dua organisme yangmemperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat
terjadi antara indifidu yang sejenisataupun antara individu yang berbeda
jenis. Persaingan yang terjadi antara individu yang sejenisdisebut dengan
persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara individu
yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik.
Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut
mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan 
(Odum, 1971). Setiap organismeyang berinteraksi akan di rugikan jika
sumber daya alam menjadi terbatas jumlahnya. Yang jadi penyebab
terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara, sinar matahari, dan
lain-lain(Setiadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik merupakan mekanisme
interaksi dari dalam individuorganisme yang turut mengendalikan
kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanismeintraspesifik yang di
maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu kewaktu
(Wirakusumah, 2003).
Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di
gunakan untukmenggambarkan adanya persaingan antar individu-individu
tanaman yang sejenis. Persainganintraspesifik terdiri atas :
1. Persaingan aktivitas
2. Persaingan sumber daya alam
 
Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-
individunya secara bebas di kendalikan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Perbedaan unsur hara
2. Perbedaan sebab-sebab kematian
3. Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
4. Kepekaan terhadap factor-faktor yang mengendalikan sama dan pada
waktu yang berbeda.

Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan


intraspesifik daninterspesifik pada tumbuhan, yaitu :
1. Jenis tanaman
Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk
pertumbuhan secarafisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang
memiliki system perakaran yangmenyebar luas sehingga menyebabkan
persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentukdaun yang lebar pada
daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehinggamenimbulkan
persaingan dalam memperebutkan air.
2. Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat
menyebabkan persainganterhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara
yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. Penyebaran tanaman
Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran
biji atau melaluirimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan
biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada
tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun persainganyang terjadi
karena factor penyebaran tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor
lingkungan lainseperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.
4. Waktu 
Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan t
anggapan tertentu yangmempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode
25-30 % pertama dari daur tanamanmerupakan periode yang paling peka
terhadap kerugian yang disebabkan oleh kompetisi
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
 Timbangan
 Penggaris
 Wadah
 4 buah pot
2. Bahan
 Benih kacang hijau (Vigna radiata L.)
 Benih kangkung (Ipomoea reptans)
 Tanah
 Air
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktikum kompetisi dilakukan pada:
Tanggal : 5 Oktober – 1 November 2022
2. Tempat Pelaksanaan
Pratikum dilaksanakan di Kampus Mugarsari, Kec. Tamansari, Kota
Tasikmalaya
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 4 buah pot/pot plastik hitam.
2. Siapkan benih kacang hijau dan benih kangkung.
3. Rendam benih kacang hijau dan benih kangkung pada 2 wadah yang
berbeda dengan air (± 6 jam).
4. Ambil benih yang tenggelam, simpan di atas kapas lembab selama sehari.
5. Masukkan tanah ke dalam pot sebanyak batas pot (semua pot/pot harus
dalam ukuran yang sama)
6. Pot ditanami benih yang telah direndam sebagai berikut :
 Pot I ditanami satu benih kacang hijau.
 Pot II ditanami dua benih kacang hijau.
 Pot III ditanami dua benih kangkung.
 Pot IV ditanami dua benih kacang hijau ditambah dua benih
kangkung.
7. Lakukan pemeliharaan dan sirami air setiap hari pada masing-masing pot.
8. Peliharalah 4 pot tersebut selama 4 minggu.
9. Pada 4 minggu setelah tanam, ukurlah tinggi tanaman dan jumlah daun.
10. Setelah dilakukan pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun, panen
seluruh tanaman beserta akarnya lalu keringkan dibawah sinar matahari.
11. Timbang masing-masing tanaman tersebut.
12. Setelah selesai melakukan pengamatan, simpulkan data yang diperoleh
dari hasil pengamatan (Menghitung KAB dan simpulkan hasilnya, serta
bandingkan dan simpulkan pula hasil pengamatan pada pot I dan pot II).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
TABEL PENGAMATAN PRAKTIKUM KOMPETISI (MINGGU KE-1)
a. TABEL PENGAMATAN TINGGI TANAMAN
POT TINGGI TANAMAN (cm)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 5 - - -
II 12,8 4,8 - -
III - - 7,2 6,9
IV 7 0.9 2 1

b. TABEL PENGAMATAN JUMLAH DAUN


POT JUMLAH DAUN (helai)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 2 - - -
II 2 0 - -
III - - 2 2
IV 2 2 0 0

TABEL PENGAMATAN PRAKTIKUM KOMPETISI (MINGGU KE-2)


a. TABEL PENGAMATAN TINGGI TANAMAN
POT TINGGI TANAMAN (cm)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 10 - - -
II 16 8 - -
III - - 7,5 7,1
IV 7 0.9 2 1

b. TABEL PENGAMATAN JUMLAH DAUN


POT JUMLAH DAUN (helai)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 2 - - -
II 2 0 - -
III - - 2 2
IV 2 2 2 2

TABEL PENGAMATAN PRAKTIKUM KOMPETISI (MINGGU KE-3)


a. TABEL PENGAMATAN TINGGI TANAMAN
POT TINGGI TANAMAN (cm)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 12 - - -
II 16,5 8,4 - -
III - - 10,4 8,4
IV 13,2 9 7,5 6,3

b. TABEL PENGAMATAN JUMLAH DAUN


POT JUMLAH DAUN (helai)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 3 - - -
II 2 2 - -
III - - 4 5
IV 3 2 4 4

TABEL PENGAMATAN PRAKTIKUM KOMPETISI (MINGGU KE-4)


a. TABEL PENGAMATAN TINGGI TANAMAN
POT TINGGI TANAMAN (cm)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 12,5 - - -
II 17 8,5 - -
III - - 10,6 9,1
IV 13,3 9,5 7,5 7

b. TABEL PENGAMATAN JUMLAH DAUN


POT JUMLAH DAUN (helai)
KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 1 2
I 4 - - -
II 2 2 - -
III - - 6 6
IV 3 3 5 4
1. TABEL PENGAMATAN JUMLAH TOTAL
BIOMASA TOTAL (gram)
POT KE- KACANG HIJAU KANGKUNG
1 2 3 4
I 0,44
II 0,30 0,13
III 0,75 0,46
IV 0,37 0,27 0,33 0,29

2. Relative Crowding Coeffecient

KAB=
( ZA )( ZB )
MA MB

( PB
PA
)
KAB=
( 2 )( 2 )
f + g h+l

( b+
d +e )
c

KAB=
( )( 2 )
0,37+0,27 0,33+0,29
2

( 0,30+0,13
0,75+0,46 )

KAB=
( 2 )( 2 )
0,64 0,62

( 0,43
1,21 )

( 0,32 )( 0,31 )
KAB=
( 0,355 )
0,0992
KAB= =0,279
( 0,355 )
Nilai KAB < 1 maka tanaman B lebih kompetitif dari tanaman A.
Keterangan :
Tanaman pokok (A) : Kacang hijau
Tanaman sebagai gulma (B) : Kangkung
B. Pembahasan
Pada praktikum kompetisi ini dilakukan penanaman pada dua jenis tanaman yaitu
tanaman A (kacang hijau) dan tanaman B (kangkung). Penanaman dilakukan di 4 buah
pot selama 4 minggu. Pot I diisi dengan satu benih kacang hijau, pot II ditanami dengan 2
benih kacang hijau, pot III ditanami 2 benih kangkung dan pot IV ditanami 2 benih
kacang hijau dan 2 benih kangkung. Pengambilan tanah dilakukan di tempat yang sama
dan proses pemeliharaan dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan dengan perlakuan yang
sama. Jenis kompetisi yang terjadi pada praktikum ini adalah kompetisi intrasepesifik
yaitu kompetisi pada lahan yang sama dengan jenis tanaman yang sama, untuk pot II dan
III dan kompetisi interspesifik yaitu kompetisi pada lahan yang sama dengan jenis
tanaman yang berbeda pada pot IV.
Parameter pengamatan yang dilakukan setelah 1 bulan adalah tinggi tanaman,
jumlah daun dan biomassa atau bobot kering tanaman. Dari data tersebut digunakan
untuk mencari nilai KAB atau koefisien relatif competition. Dari proses penghitungan
dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai KAB adalah <1 artinya
tanaman B atau kangkung lebih kompetitif daripada tanaman A atau kacang hijau,
sehingga dapat diartikan bahwa tanaman kangkung lebih baik dalam pengambilan unsur
hara, air, cahaya, oksigen, karbon dioksida dan ruang tumbuh tanaman. Berasarkan
literatur hal tersebut disebabkan juga karena tanaman kangkung memiliki akar serabut
yang mampu menyerap unsur hara dibandingkan dengan akar kacang hijau. Perbedaan
tinggi tanaman dan helaian daun juga membuktikan adanya kompetisi dan persaingan
antar tanaman. Salah satunya persaingan unsur hara, karna media tanah yang dipakai
tidak diberikan pemupukan atau perlakuaan tertentu. Unsur hara yang terbatas
menyebabkan terjadinya kompetisi perebutan unsur hara pada pot 2, 3 dan 4.
Dari hasil pengamatan pot I tidak terjadi kompetisi atau persaingan karena hanya
1 benih tanaman kacang hijau yang di tanaman sehingga dapat tumbuh maksimal
walaupun dengan unsur hara yang terbatas. Pada pot II yang ditanami 2 benih dengan 1
jenis tanaman yaitu tanaman kacang hijau terdapat persaingan atau kompetisi
intraspesifik yaitu persaingan 1 jenis tanaman pada lahan yang sama. Walaupun jenisnya
sama namun persaingan untuk tumbuh dan memanfaatkan sumber daya yang terbatas
tersebut tetap terjadi. Pada pot ke-3 juga merupakan kompetisi intraspesifik, tetapi
dengan tanaman yang berbeda yaitu tanaman kangkung. Dari 2 pot ini terlihat perbedaan
mulai dari tinggi tanaman, helai dan biomassa antara tanaman kacang hijau pot II yang
mana pot I yang hanya ditanami satu benih memiliki jumlah daun lebih banyak yaitu 4
helai, tanaman lebih tinggi yaitu 12,5 cm dan memiliki biomassa lebih berat yaitu seberat
0,44 gram. Artinya tanaman kacang hijau pada pot I lebih maksimal untuk tumbuh.
Pada pot IV terjadi daya saing atau kompetisi interpesifik yaitu persaingan 2 jenis
atau lebih tanaman yang berbeda dalam satu media tanam. Karena terdapat 2 jenis
tanaman yaitu 2 benih kacang hijau dan 2 benih kangkung dalam satu ruang tanaman
dengan keterbatasan sumber daya yang ada sehingga ada persaingan yang lebih tinggi.
Tanaman kangkong dan kacang hijau di pot IV ini pertumbuhannya tidak seoptimal pot I
dan pot II serta untuk kangkong tidak seoptimal pot II. Hal ini disebabkan karena adanya
kompetisi yang mengakibatkan dampak negatif pada pertumbuhan kedua tanaman.
Dengan adanya kompetisi ini menyebakan pertumbuhan tanaman terganggu. Faktor yang
menyebabkan terjadinya kompetisi adalah faktor tumbuh yang berada dalam keadaan
minimum atau kurang mencukupi pertumbuhan tanaman. Sehingga untuk dapat
mengatasi kompetisi dapat dilakukan dengan menaikkan faktor-faktor tumbuh tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetisi pada tanaman yang di pengaruhi oleh kepadatan atau jarak tanaman,
ruang tanam, jenis tanaman, dan unsur hara. Terjadi persaingan atau kompetisi
intraspesifik pada pot 2 dan 3. Persaingan interspesifik pada pot 4. Persaingan atau
kompetisi yang terjadi dapat menyebakan kerugian, karena pertumbuhan yang terjadi
tidak maksimal. Sehingga perlu adanya upaya untuk melakukan kontrol atau
pengendalian daya kompetisi tanaman utama dengan tanaman yang tidak di kehendaki
untuk tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R., Mahmood, I., Kamal, J., & Bukhari, S. A. H. 2004. Growth and Yield
Response of Three Mungbean ( Vigna radiata L .) Cultivars to Varying Seeding
Rates, 03(06), 538–540. http://www.fspublishers.org/published_papers
/69867_..pdf Diakses pada tanggal 1 November 2022.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma, Jurusan Budidaya Pertanian. UGM: Yogyakarta.
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/10/kompetisi-tumbuhan.html Diakses
pada tanggal 1 November 2022.
Siska. 2012. Pengendalian Hayati (Biologi Control) Sebagai Salah Satu Komponen
Pengendalian Hama Terpadu (PHT).J. Uniera 1(2).
http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/agro/article/view/923/519 Diakses pada
tanggal 1 November 2022.
Fadlah Sara. 2011. Laporan Praktikum Ekologi Dasar “Kompetisi Intraspesifik dan
Interspesifik Pada Tumbuhan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah :
Jakarta.https://www.academia.edu/33336453/LAPORAN_PRAKTIKUM_EKO
LOGI_Kompetisi_Intraspesifik_dan_Interspesifik_Pada_Tumbuhan_LAPORAN
_PRAKTIKUM_EKOLOGI_DASAR Diakses pada tanggal 1 November 2022.
Lampiran Dokumentasi Praktikum Kompetisi

Anda mungkin juga menyukai