Anda di halaman 1dari 17

Pencegahan

Bullying dan Kekerasan


pada Remaja
di Sekolah

Toetiek Septriasih, M. Psi., Psikolog


IPK Indonesia
Salam Kenal

Kontak Saya:
IG : @jengtoet
LinkedIn : Toetiek Septriasih
toetieks@gmail.com
Apa itu Bullying ?
Perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok
siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah,
dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Bullying adalah pola perilaku,
bukan insiden yang terjadi sekali-kali.
Kategori Bullying

Fisik Verbal Non Verbal


Kategori Bullying

Non Verbal Cyberbullying Kekerasan Seksual


Tidak Langsung
Dampak Bullying
Korban: Depresi dan marah, rendahnya tingkat kehadiran dan
rendahnya prestasi akademik siswa, menurunnya skor tes
kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa.

Pelaku: Akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan


terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus menerus tanpa
intervensi, dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain
berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya.
Dampak Bullying
Siswa lain yang menyaksikan (bystanders): Jika dibiarkan tanpa
tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi penonton
dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima
secara sosial.
Sekolah: Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
institusi pendidikan, sekolah mengalami kesulitan
mendapatkan siswa baru karena reputasi yang negatif.
Homeschooling menjadi alternatif kuat.
Mari Cegah

Don't Standby!

Stand Up
Stand Strong
Stand Together
Pahami Permasalahan
Pelaku bullying biasanya juga merupakan korban. Mereka melakukan
bullying sebagai ajang balas dendam.
Korban bullying biasanya siswa yang dianggap berbeda dan tidak
cukup memiliki kepercayaan diri serta keterampilan interpersonal
yang optimal.
Keluarga permisif terhadap perilaku kekerasan, yang ditunjukkan
dengan orangtua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan
yang agresif, serta tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik.
Pahami Permasalahan
Teman sebaya yang menjadi penonton yang secara tidak langsung
membantu pelaku bullying memperoleh dukungan.
Manajemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah juga
mengakibatkan munculnya bullying di sekolah.

Media massa sering menampilkan adegan kekerasan yang juga


mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak dan remaja
Pencegahan
Ajari anak tentang bullying. Begitu mereka tahu, anak akan dapat
mengidentifikasinya dengan lebih mudah, apakah itu terjadi pada mereka
atau orang lain.
Bantu anak menjadi panutan positif. Bahkan jika anak-anak bukan korban,
mereka dapat mencegah bullying dengan bersikap positif, hormat, dan
baik kepada teman sebayanya.
Dorong anak mengikuti kelas atau bergabung dengan kegiatan yang ia
sukai di lingkungan atau di sekolahnya. Ini juga akan membantu
membangun kepercayaan diri serta menambah teman dengan minat yang
sama. ANAK
Pencegahan
Bicaralah secara terbuka dan sering kepada anak. Semakin sering Anda
berbicara tentang bullying, semakin nyaman mereka menginformasikan
jika mereka melihat atau mengalaminya.
Tunjukkan pada anak Anda bagaimana memperlakukan anak-anak lain
dan orang dewasa dengan kebaikan dan rasa hormat, serta melakukan hal
yang sama kepada orang-orang di sekitar Anda.
Jadilah bagian dari pengalaman daring mereka. Biasakan diri Anda dengan
platform yang digunakan anak Anda, jelaskan kepada anak Anda
bagaimana dunia daring dan dunia luring terhubung. Peringatkan mereka
tentang berbagai risiko yang akan mereka hadapi. KELUARGA
Pencegahan
Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid.
Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan
kondusif.
Melakukan pertemuan berkala dengan orangtua atau komite sekolah.
Menyediakan bantuan kepada siswa yang menjadi korban bullying.
Merancang program komprehensif terkait dengan ANTI BULLYING.
Diantaranya adalah kebijakan, edukasi dan penanganan.

SEKOLAH
Penanganan Pertama
Dengarkan secara TENANG dan TERBUKA.

Tunjukkan EMPATI dan KEPERCAYAAN.

Bicarakan dengan pihak terkait. Jika Anda guru, informasikan


kepada orangtua. Jika Anda orangtua, bicarakan dengan guru.

KORBAN
Penanganan Pertama
Beri kesempatan mereka menjelaskan perilakunya.

Gunakan KETEGASAN bukan kekerasan.

Beri KONSEKUENSI dan PELUANG untuk mereka memperbaiki


diri.

PELAKU
Terimakasih
Referensi
https://www.unicef.org/indonesia/id/cara-membicarakan-
bullying-dengan-anak-anda

https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-
januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf

https://id.theasianparent.com/si-penindas-di-kelas

Anda mungkin juga menyukai