DAN RACUN
Oleh : Dennis Sitohang
Salah satu lagu yang cukup terkenal pada tahun 1980‐an adalah lagu yang berjudul Madu dan
Racun yang dipopulerkan oleh kelompok band Bill & Brod dengan Ari Wibowo sebagai
vokalisnya. Kutipan lirik lagu ini menyebutkan demikian :
Madu di tangan kanan mu
Racun di tangan kiri mu
Aku tak tau mana yang akan kau berikan pada ku
Aku tak tau mana yang akan kau berikan pada ku
Saya tidak akan mengulas panjang lebar tentang lagu ini, karena fokus kita hanya dan hanya
Alkitab saja. Saya hanya ingin membangkitkan sedikit kenangan masa lalu sebelum beralih
kepada firman Tuhan.
Pada umumnya kita sudah mengetahui bahwa perjalanan bangsa Israel dari tanah Mesir
menuju tanah Kanaan adalah juga merupakan gambaran perjalanan umat Tuhan sepanjang
masa dari dunia yang berdosa ini menuju Kanaan Surgawi. Berbagai persoalan yang
menyebabkan jatuh bangunnya bangsa Israel selama pengembaraan di padang gurun secara
prinsip adalah sama dengan persoalan yang menyebabkan jatuh bangunnya umat Tuhan dari
zaman ke zaman. Itulah sebabnya pelajaran mengenai perjalanan bangsa Israel menuju tanah
Kanaan dahulu kala tidak ada habisnya untuk digali dan diulas karena itu adalah gambaran dari
pengalaman kita.
Menjelang bangsa Israel hendak memasuki tanah Kanan setelah mengembara kurang lebih
selama 40 tahun, Musa mengumpulkan bangsa Israel dan menghadapkan kepada mereka 2
pilihan, yang terdapat dalam Ulangan 11:26.
Allah, melalui hamba‐Nya Musa memberikan 2 pilihan kepada bangsa Israel, yaitu Berkat atau
Kutuk. Selanjutnya Musa memberitahukan kepada bangsa Israel apa yang harus mereka
lakukan dalam menentukan pilihan, Ulangan 11:27‐28.
Dalam Ulangan 30:15, Musa kembali menghadapkan pilihan yang sama kepada bangsa Israel.
Ulangan 30:19, untuk ketiga kalinya, Musa kembali menyodorkan pilihan yang sama, dan untuk
yang terakhir kali ini Musa bukan hanya menyodorkan pilihan, tetapi juga memberikan nasihat
pilihan mana yang harus mereka pilih.
Tiga kali Musa menyodorkan pilihan yang sama kepada bangsa Israel. Ini mengingatkan kita
ketika Yesus pada saat berkumpul dengan para muridNya setelah bangkitan dari kubur
menanyakan pertanyaan yang sama kepada Petrus sebanyak tiga kali, "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" (Yoh 21:15‐17).
Bila kita mencermati latar belakangnya, kita dapat memaklumi mengapa harus sampai 3 kali
Musa dan Yesus melontarkan ucapan yang sama. Sebelum Yesus ditangkap, Petrus adalah
murid yang paling menggebu‐gebu menyatakan kesetiaannya kepada Yesus dan menyatakan
kesediannya untuk memberikan nyawanya bagi Yesus (Yoh 13:37), namun kenyataannya ketika
Yesus ditangkap dan diadili oleh pemuka agama, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.
Ketika bangsa Israel telah berada di perbatasan tanah Kanaan, Musa melihat bahwa dari kira‐
kira 600.000 orang laki‐laki dewasa yang keluar dari tanah Mesir (Kejadian 12:37), hanya 2
orang saja yang masuk ke tanah Kanaan, Kebanyakan mati diperjalanan oleh karena kejahatan
mereka sendiri. Kita coba membayangkan bagaimana perasaan Musa melihat ribuan orang
yang dipimpinnya keluar dari tanah Mesir mati sia‐sia di padang gurun, dan dia tidak ingin hal
yang sama terulang pada generasi berikutnya, itulah yang mendorong Musa mengulangi 2
pilihan itu sampai 3 kali dan menjelaskan konsekwensi dari ke 2 pilihan tersebut.
Pilihan antara berkat dan kutuk, bukan berarti Allah akan memberkati setiap orang yang
menurut kepadaNya dan mengutuk orang yang tidak mau menurut. Allah adalah sumber
kehidupan, otomatis apa saja yang mendekat atau melekat kepada sumber kehidupan akan
hidup dan yang menjauh akan mati.
Pilihan yang dihadapkan Musa kepada bangsa Israel adalah juga pilihan yang dihadapkan
kepada kita dan kepada umat Tuhan sepanjang zaman. Kepada kita dihadapkan Madu, yaitu
berkat dan kehidupan, dan Racun, yaitu kutuk yang mengakibatkan berbagai penderitaan dan
kematian.
Allah menginginkan umatNya memilih berkat atau kehidupan, bukan kutuk atau kematian. Hal
ini bisa kita pahami dari kitab Yohanes 3:16.
Dalam Yohanes 14:6 Yesus mengatakan “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”. Oleh sebab
itu, sebagaimana Yesus berkata kepada Lewi, si pemungut cukai, yang sedang duduk di rumah
cukai, demikian jugalah Yesus berkata kepada kita, “Ikutlah AKU” (Lukas 5:27).
Satu‐satunya jalan bagi kita untuk memilih berkat atau kehidupan hanyalah dengan mengikut
Yesus. Tetapi kita harus memahami apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 7:21 mengatakan
“Bukan setiap orang yang berseru kepada‐Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa‐Ku yang di sorga”, senada dengan apa
yang dikatakan oleh Musa kepada bangsa Israel dalam Ulangan 11:27 : “berkat, apabila kamu
mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu”.
Sebagaimana Musa berkata kepada bangsa Israel : “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup,
dan lanjut umurmu tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN”, hal senada juga Yesus katakan
dalam Matius 7:13‐14 : “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang
yang mendapatinya."
Marilah kita memilih pilihan yang ditawarkan oleh Musa dan Yesus agar kita dapat mewarisi
Kanaan Surgawi yang Allah telah sediakan bagi umatNya yang setia. AMIN.