Anda di halaman 1dari 6

NILAI KRISTIANI DAN NORMA

Nilai yang dimaksud dalam pembelajaran ini bukanlah nilai dalam bentuk angka atau
harga suatu benda. Nilai yang diamaksudkan disini adalah sesuatu yang dianut oleh
seseorang atau sekelompok masyarakat yang dapat dijadikan landasan, alasan atau
motivasi untuk bertindak. Nilai yang dianut tersebut akan digunakan sebagai patokan
apakah sesuatu hal itu baik atau tidak untuk dilakukan. Nilai-nilai yang dimaksudkan
tersebut biasanya telah terbentuk sejak kecil, yang diperoleh dari lingkungan keluarga
dan masyarakat. Oleh karenanya sangat penting bagi remaja Kristen untuk dibimbing
agar mengetahui nilai-nilai kristiani sehingga ia mampu bertindak sesuai dengan
imannya.

A. Pengertian Nilai
Nilai dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu
yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia
akan harkat dan martabatnya (Hariadi, B, 2006).
Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena
memegang atau memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang acapkali disebut
sebagai memiliki budipekerti yang luhur.
Nilai juga daPaT digambarkan sebagai sesuatu yang berharga, bermutu, memiliki
kualitas dan berguna bagi manusia lain.
Menurut Bambang Daroeso nilai memiliki sifat-sifat, seperti:
1. Abstrak : Tidak dapat diindera, dan yang dapat dinilai hanya objeknya saja lewat
pengamatan. Misalnya Kesetiaan. Kesetiaan adalah nilai yang tidak dapat diindera
tetapi tindakannya dapat diindera/diamati.
2. Normatif : Mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai
memiliki sifat yang ideal. Nilai tersebut akan diwujudkan melalui
perbuatan/tindakan sesuai dengan aturan(norma) yang ada. Misalnya, Keadilan.
3. Daya dorong atau motivator. Manusia adalah tokoh pendukung nilai. Manusia
adalah pelaku nilai, karena manusia akan bertindak sesuai dengan dasar nilai yang
ia yakini.misalnya, Ketaatan.

Menurut ilmu Filsafat, nilai dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:


1. Nilai logika.
Nilai logika mengarah kepada nilai benar salahnya suatu tindakan. Misalnya, jika
seorang siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang salah maka ia di
nilai dengan menggunakan penilaian logika, dan siswa tersebut tidak dapat
dikatakan buruk oleh karena jawabannya yang salah.
2. Nilai estetika.
Nilai estetika menunjuk pada nilai indah tidak indah terhadap sesuatu. Misalnya,
ketika kita melihat pameran lukisan, pertunjukan seni, pagelaran musik, atau
pemandangan alam, menikmati makanan yang kita gunakan untuk menilai hal-hal
tersebut adalah nilai estetika. Seseorang akan merasa senang dan bahagia ketika ia
menikmati pagelaran musik dengan harmoni indah yang terdapat di dalamnya,
namun bagi orang lain mungkin itu merupakan sebuah kebisingan. Nilai estetika
tidak bisa dipaksakan atau di proporsikan sebab itu semua tergantung kepada
individunya.
3. Nilai etika/moral.
Nilai etika/moral mengarah kepada nilai baik buruknya suatu hal ataupun
tindakan. Moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah
nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan dan tindakan manusia. Nilai
moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan manusia sehari-
hari.

Sedangkan menurut Notonegoro, nilai klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu:


1. Nilai material.
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani/ragawi
manusia.
2. Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian.
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi kerohanian manusia.
Nilai kerohanian tersebut meliputi nilai kebenaran (the truth) yang berpsat pada
akal budi manusia, nilai estetis (keindahan) yang berpusat pada unsur perasaan
(emosi) manusia, serta nilai moral (kebaikan) yang berpusat pada unsur kehendak
manusia.
Berdasarkan nilai tersebut di atas, yang paling membutuhkan perhatian adalah
nilai kerohanian (religius) manusia. Nilai religious merupakan nilai kerohanian
yang tertinggi dan mutlak serta bersumber pada kepercayaan atau keyakinan
manusia, tanpa memiliki sebuah keyakinan ataupun kepercayaan maka manusia
itu akan mengalami kehampaan dan kebimbangan.

B. Pengertian Norma
KBBI  mendefinisikan norma sebagai aturan atau ketentuan yang mengikat warga
atau kelompok masyarakat, yang dipakai sebagai panduan, tatanan dan pengendali
tingka laku yang sesuai dan diterima serta harus ditaati. Sedangkan norma agama
adalah aturan yang menata tindakan manusia di pergaulan dengan sesamanya yang
bersumber pada ajaran agamanya.

Norma adalah aturan yang disepakati bersama dan berlaku dalam lingkungan
masyarakat tertentu. Norma adaah sesuatu yang telah ditanamkan kepada setiap
individu sejak ia kecil dan akan berakar dalam diri setiap individunya.. karena setelah
norma-norma yang telah tertanam berurat dn erakar dalam kehidupan manusia
bermasyarakat, sesuatu yang diberi nilai baik atau berguna secara bersama,
diharapkan supaya itu dipelihara dan diwujudkan dalamkehidupan bersama. Dan
sebaliknya, jika sesuatu dianggap tidak baik dan merugikan pihak lain, individu dalam
masyarakat yang melakukannya akan diberikan sanksi (hukuman), dikucilkan dan
dicela. Dengan demikian dapat kita memahami bahwa norma dalam masyarakat
berfungsi untuk memelihara kehidupan manusia bermasyarakat agar berjalan dengan
baik, benar, berguna, berfaedah, bagi semua anggota masyarakat.

Norma dalam masyarakat bermanfaat untuk mengatur tingkah laku manusia di


masyarakat dan sebagai panduan dan pengendali dalam tingkah laku masyarakat.
Norma dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Norma agama.
Norma agama adalah norma yang menunjuk pada suatu ajaran agama, sifatnya
mutlak karena mengharuskan penganutnya untuk menaati setiap ajaran agamanya.
2. Norma kesusilaan.
Norma kesusilaan adalah norma yang menunjuk pada perilaku atau tindakan.
Norma ini terdapat dalam hati nurani manusia yang mengutamakan penghargaan
terhadap manusia sebagai seorang pribadi.
3. Norma kesopanan.
Norma ini berpangkal pada aturan tingkah laku yang berlaku pada masyarakat.
Contoh: cara berpakaian, cara berbicara.
4. Norma kebiasaan.
Norma inni merupakan hasil perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam
bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaaan. Orang yang tidak melakukannya
tidak akan mendapatkan sanksi, tetapi dipandang aneh oleh masyarakat setempat.
Contoh : Syukuran memasuki rumah baru.
5. Norma hukum.
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang
mengatut tata tertib dalam suatu masyarakat (Negara). Sanksi norma hukum
bersifat mengikat dan memaksa. Contoh : rambu-rambu lalu lintas.

Keberadaan norma sangat diperlukan untukmemberi petunjuk kepada manusia


tentang bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku agar tercipta kehidupan
bersama yang tertib, tenteram, aman dan harmonis. Norma dalam masyarakat
berisi larangan dan perintah. Perintah adalah tindakan yang harus dilakukan dan
larangan adalah tindakan untuk tidak berbuat sesuatu karena akan menimbulkan
kerugian.

C. Pengertian Nilai Kristiani


Nilai-nilai kristiani lebih luas daripada norma. Nilai kristiani berlaku bagi semua
orang Kristen di mana pun berada dan tidak akan mengalami perubahan sepanjang
masa sebab standarnya adalah ALKITAB.
Sedangkan norma adalah sesuatu yang telah disepakati dalam kelompok masyarakat
tertentu. Misalnya : aturan-aturan yang pada masyarakat suku Tionghoa hanya akan
berlaku pada masyarakatnya saja .
Firman Allah dalam 2 Timotius 3:16-17 “3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 3:17 Dengan
demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik.
Ayat ini menjelaskan bahwa Firman berfungsi untuk mendorong dan mengarahkan
perilaku manusia,
Demikian juga pemazmur mengakui dalam Mazmur 119:9 “Dengan apakah seorang
muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan
Firman-Mu”
Ayat ini menjelaskan bahwa seorang muda hanya bisa mempertahankan kelakuannya
tetap bersih ketika ia menjaganya dengan Firman Allah, sehingga ia mengaku juga
bahwa Firman Allahlah pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya.

Nilai-nilai dan norma-norma Kristiani tentunya tidak lepas dari sifat-sifat Allah.
Firman Tuhan mengatakan hendaklah kamu sempurna seperti Bapamu yang di surga
adalah sempurna. Paulus mengatakan ‘ikutlah aku seperti aku mengikut Kristus’.
Bukankah memang kita diciptakan menurut rupa dan gambar Allah agar bisa
mencerminkan kemuliaan Allah? Ketika manusia jatuh dalam dosa, gambar itu rusak,
tetapi di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru. Sebagai ciptaan baru dimampukan
untuk mencerminkan Kristus melalui kehidupan kita. Paulus merindukan hati dan
pikiran kita meneladani Kristus (Fil 2).

Beberapa nilai Kristiani yang harus ditanamkan kepada remaja Kristen adalah sebagai
berikut:
1. Kebenaran (Truth), yaitu kita harus memegang kebenaran dan mengajarkannya
dalam kebenaran berdasarkan Alkitab.
2. Kesalehan (Righteousness), yaitu sesuatu yang berbicara tentang hubungan atau
relasi antara kita dengan ALLAH melalui kesederhanaan hidup.
3. Kekudusan (Holiness), yaitu syarat seseorang dapat melihat Allah dan masuk
menghadap hadirat-Nya.
4. Kesetiaan (Faithfulness), yaitu sifat setia sangat diharapkan untuk dapat dimiliki
oleh setiap orang percaya. Kesetiaan orang Kristen harus didasarkan kepada
kesetiaan Allah sendiri dengan senantiasa menyertai kita.
5. Keutamaan (Excellency), yaitu semangat untuk memberikan yang terbaik kepada
Tuhan dan sesama tentunya diilhami oleh Allah sendiri yang telah memberikan
pemberian yang terbaik yaitu Anak-Nya yang tunggal bagi dunia.
6. Kasih (Love), yaitu merupakan ciri kehidupan umat kristiani yang selalu
dinantikan oleh orag-orang disekitar kita. Semua orang percaya diperintahkan
untuk menyatakan kasih ini, yakni mengasihi Tuhan dan sesama.

Anda mungkin juga menyukai