Anda di halaman 1dari 10

RESUME

Nama : Talitha Rahma Adri, S.Pd


NIP : 199505062022212008
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan kebangsaan merupakan pandangan bangsa Indonesia dalam mengelola
kehidupannya yang tetap berlandaskan pada jati diri bangsa serta sistem nasional sesuai
dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bendera, Bahasa, Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan, merupakan simbol kedaulatan dan kehormatan bagi
Negara Indonesia. Serta sebagai manifestasi kebudayaan yang berakar pada perjuangan
dan cita- cita bangsa Indonesia.
Terdapat 4 Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara, yaitu :
a. Pancasila berfungsi sebagai landasan atau dasar bagi negara merdeka yang didirikan,
selain itu Pancasila berfungsi ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa,
perekat dan pemersatu bangsa serta sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia.
Seluruh warga negara Indonesia wajib memahami, meyaini dan melaksanakan
kebenaran nilai-nilai Pancasila. Selain
b. Pancasila terdapat UUD 1945 yang dirancang oleh BPUPKI dan sekaligus gagasan
dari Ir. Soekarno yang disampaikam kepada BPUPKI menghasilkan rancangan UUD
yang pada akhirnya dibentuk panitia 9. Tugas panitia 9 yaitu merancang sebuah
rumusan pembukaan yang disebut piagam Jakarta.
c. Bhinneka Tunggal ika
Bhinneka Tunggal Ika sudah muncul pada masa Majapahit saat masa
Wisnuwarddhana. Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana DHarmma Mangrwa
oleh Mpu Tantular berisi pernyataan daya kreatif untuk mengatasi keanekaragaman
kepercayaan dan keberagamaan. Sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
maka diberlakukanlah Lambang NKRI yaitu Garuda Pancasila dan diundangkan pada
tanggal 28 Oktober 1951 yang menegaskan bahwa pada masa pemerintahan
Majapahit mauoun pemerintah NKRI berlandaskan pada pandangan yang sama yaitu
semagat rasa persatuan, keatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar dalam
menegakkan negara.
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Persitiwa Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan bukti bahwa bangsa
Indonesia berhasil mendirikan negara dan menyatakan kepada seluruh dunia bahwa
saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republim Indonesia.

NILAI-NILAI BELA NEGARA


Bangsa Indonesia memperjuangkan dan mempertahankan indonsesia dengan
segenap jiwa dan raganya yang dilandasi dengan rasa semangat untuk membela Negara
dari penjajahan. Keasadaran dalam bela negara tumbuh karena kecintaanya paa Tanah Air
Indonesia. Tanah yang akan kaya dengan sumberdaya alam , indah dan membanggakan.
Kesadaran dalam bela negara dikembangkan sebagai bentuk perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajah dengan mengorbankan jiwa dan raga. Hal penting dalam kesdaran
dalam bela negara adalah bentuk kesetiaanya pada Pancasila sebagai ideologi Negara,
sebagai dasar Negara yang mempersatukan keanekaragaman bangsa. Selanjutnya,
kesadaran bela negara perlu dilakukan dengan aksi serta tindakan nyata, sehingga seluruh
profesi berhak dan wajib untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keslamatan bangsa dan negara yang dijiwai kecintaanya pada Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bentuk usaha yang dapat dilakukan adalah melalui Pendidikan
kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, dan melakukan pengabdian yang
disesuaikan dengan profesi. Usaha Bela Negara dilakukan guna untuk mempertahankan
dan tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.
2. Analisis Isu Kontemporer
Menjadi PNS yang professional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa
persyaratan yaitu mengambil tanggung jawab, dengan sikap yang menggambarkan
kedisiplinan dan akuntabilitas, berkomitmen serta berintegritas. Selanjutnya menunjukkan
sikap mental positif, mengutamakan keprimaan, menunjukkan kompetensi, serta memegang
teguh kode etik. Untuk menambah wawasan PNS faktor utama pemahaman perubahan dan
perkembangan lingkungan stratejik meliingkupi pemahaman terhadap globalisasi,
demokrasi, desentralisasi serta daya saing dalam nasional. PNS dihadapkan pada pengaruh
yang dating dari eksternal juga internal yang menggerus kehidupan berbangsa. Fenoma
tesebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis dengan
isu-isu kritikal seperti narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi, dan proxy war.
Dengan memahami penjelasan di atas, maka yang perlu menjadi fokus perhatian adalah
mulai membenahi diri dengan mengembangkan berbaga potensi yang dimiliki dengan
memperhaatikan modal insanii ( manusia). Modal insani merupakan komponen yang
pennting dalam organisasi, terdapat 6 komponen modal manusia yaitu modal intelektual,
modal emosional, modal sosial, modal ketabahan, modal etika moral, serta modal kesehatan
fisik/jasmani.
Pada pembahasan isu-isu strategis kontemporer, saat ini adanya dilema antara
globalisasi dan etnik nasionalisme harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis.
Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi dengan pasar bebas merupakan suatu
hal yang tak dapat dihindarkan bentuk dari konsekuensi logis dari interksi peradaban dan
bangsa. Isu lainnya terkait terorisme dan radikalisasi serta terdapat narkoba, kejahatan saiber
dan pencucian uang. Kejadian seperti itu menjadikan pentingnya PNS untuk mengenal dan
memahami secara kritis terkait isu-isu strategis tersebut. Selain isu terkait dengan Tindakan
kejahatan, Tindakan tersebut dapat terjadi melalui media social dan media massa. Media
masaaka merupakan wadah mereka berkomunikasi pada tingkat tertentu, yang berfungsi
sebagai fasilitas sosial yang dapat mendorong komunikator dalam menyampaikan pesan,
sedangkan media sosial, merupakan pemberi informasi maupun penerimanaya memiliki
media tersendiri. Situs tersebut dapat digunakan setiap orang untuk membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan kolega tau public untuk berbagi infirmasi dan
berkomunikasi. Dampak yang akan didapatkan public adalah Cyber Crime yang merupakan
kejahatan yang beroperasi pada dunia maya, Hate Speech, merupakan kalimat yang berisi
provokasi, hinaan dan hasutan yang menimbulkan dampak buruk bagi objek atau sasaran
kebencian, selanjutnya Hoax, Hoax merupakan berita yang aslinya tidak dapat dipertnggung
jawabkan atau bohong/ palsu. Isu Kritikal secara umum terbagi kedalam 3 kelompok yaitu
kelompok saat ini, isu berkembang dan kelompok isu potensial.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Rumusan 5 nilai bela negara, yaitu rasa cintah tanah air, sadar berbangsa dan
bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan
negara serta mempunyai kemampuan awal bela negara. Rasa cinta terhadap tanah air
meliputi mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, menghargau dan
menggunakan karya anak bangsa, menggunakan produk dalam negri, menjaga dan
memahami seluruh runag wilayah NKRI, menjaga nama baik bangsa dan negara serta
mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme kedaerahan. Selanjutnya yaitu sadar
berbangsa dan bernegara yang meliputi disiplin dan bertanggung jawab pada tugas,
menghargai dan menghormati keragaman budaya, mendahulukan kepentingan umum,
bangga terhadap bangsa dan negara, rukun dan berjiwa gotong royong, dan menjalankan hak
serta kewajiban sesuai peraturan.
Setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara yang meliputi menjalankan
kewajiban agama dan kepercayaan, memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila,
meyakini Pancasila sebagai dasar negara serta menjadikan Pancasila sebagai pemersatu
bangsa, menerapkan prinsip-prinsip dan nilai musyawarah, menghormati serta menjunjung
tinggi HAM serta saling membantu dan tolong menolong antar sesame. Nilai -nilai bela
negara yang selanjutnya adalah rela berkorban untuk bangsa dan negaara, yang meliputi rela
menolong sesame masyarakat, mendahulukan kepentingan bangsa dan negara,
menyumbangkan tenaga, pikiran dan kemampuan untuk kepentingan masyarakat, membela
bangsa dan negara sesuai dengan profesi, berpartisipasi aktif,peduli dalam pembangunan
masyarakat bangsa dan negara serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Untuk selanjutnya mempunyai kemampuan awal bela negara yang meliputi kemampuan
integritas dan kepercayaan diri, mempunyai kemampuan memahami dan mengidentifikasi
bentuk-bentuk ancaman dilingkungan masing- masing, senantiasa menjaga kesehatannya,
memiliki kecerdasan emosional dan spiritual memiliki pengetahuan tentang kearifan local
dalam menyikapi ancaman, serta memiliki kemampuan dalam memberdayakan kekayaan
sumberdaya alam dan keragaman hayati.
AGENDA II
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Hardyansah ( 2011:11) mendifinisikan pelayanan publik ialah aktivitas yang diberikan
untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus. Baik itu berupa barang atau jasa dari satu
pihak kepada pihak yang lain. Penyelenggara pelayanan publik menurut UU adalah setiap
institusi penyelenggara negara, korporasi, Lembaga independen dan badan hukum lain yang
dibentuk untuk kegiatan pelayanan publik. Prinsip -prinsip pelayanan publik meliputi
partisipatif, yang melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya. Prinsip selanjutya ialah responsif, pemerintah wajib mendengarkan
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya, selanjutnya tidak diskriminatif, tidak
boleh membedakan hak warga negara seperti sosial, politik,agama, profesi, jenis kelamin
dan sejenisnya. Kemudia mudah dan murah yang berarti seluruh kegiatan publik
memudahkan masyarakat memperoleh persyaratan yang dibutuhkan dan biaya layanan yang
terjangkau. Efektif dan efisien setap kegatan dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja sedikit dan biaya yang murah, lalu aksesibel yang berarti mudah
dijangkau oleh masyaratkat, akuntabel dalam menyelenggarakan pelayanan publik dapat
dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyrarakat luas melalui media publik cetak
maupun elektronik. Dan selanjutnya adalah berkeadilan, penyelenggaraan pelayanan publik
harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah Ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Kemudaian terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan oublik yang berkualitas
yaitu komitemn pimpinan, menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
menerapkan standar pelayanan publik, memberi perlindungan pegawai dan menindaklanjuti
pengaduan masyarakat, pengembangan SDM, melakukan pemaNntau dan evaluasi secara
berkala. Pegawai ASN berkontribusi sebagai pelaksana kebijakan publik dengan tugas yang
dibawa adalah melaksanakn kebijakan dengan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan secara professional, dan mempu memererat persauan dan kesatuan negara NKRI.
Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan Employer
Branding ASN yaitu BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. ASN juga memiliki kode etik dalam berperilaku
yaitu, memahami dan memenuhi kebutuhan masayarakat, dalam menyelenggarakan
pelayanan publik hendaknya mendengar dan memenuhi tuntutuan kebutuhan warga
negaranya. Selanjutnya ramah cekatan, solutif dan dapat diandalkan, sebagai ASN citra
positif ASN dalam pelayanan publik dapat ditampilkan dengan senyum, menyapa dan
memberi salam serta berpenampilan rapih, melayani dengam cekatan, memudahkan, dan
tepat waktu.
Tantangan dalam plaksanaan layanan publik semasa pandemic menjadikan perubahan
pola kehidupan sehari-hari yaitu pemanfaatan informasi teknologi dan internet of things
yang telah terjadi perubahan secara massif budaya kerja dan cara berpikir ASN. Dalam
mencapai visi refoemasi birokrasi serta memenangkan persaingan di era digital yang
dinamis, diperlukan akselerasi dan upaya agar tercipta breakthrough yaitu perubahan tradisi,
polda, dan cara dalam pemberian pelayanan publik.
2. AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberi amanat. Dalam konteks ASN, akuntabiitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publkc kepada
atasan, Lembaga Pembina, dan luasnya kepada public (Matsiliza dan Zonke, 2017). Fungsi
utama akuntabiitas public ialah menyediakan control demokratis, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan dan meningkatkan efisiensi dan ekfetivitas.
Akuntabilitas dan integirtas merupakan dua konsep yang diakui oleh banyak pihak
menjadi landasan dasar sebuah Adminitrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Integritas merupakan pilar penting dalam pemberantasan korupsi. Unutk memenuhi
terwujudnya organisasi sector public yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, akuntabilitas kebijakan. Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dengan
kepimimpinan, karena pemimpin memainkan peran penting dalam menciptakan
lingkungannya. Selanjutnya transparansi, integritas yang menjunjung tinggi hukum yang
berlaku, tanggung jawab, keadilan kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi
3. KOMPETEN
Saat ini dunia dengan cirinya disebut dengan “Vuca World” yaitu dunia yah penuh
gejolak, disertai ketidakpastian. Berdasarkan dinamika global keahlian ASN relevan dengan
orientasi pembangnan nasional dan aparatur. Dalam hal ini sejumlah kompetensi dalam
standar kopetensi ASN diperlukan, yang memungkinkan tumbuhnya perilaku dan
kompetensi ASN yang adaptif terhadap dinamika lingkungannya. Perilaku ASN dalam
masing-masing aspek BerAkhlak berorientasi pelayanan yaitu dalam hal kompetem yaitu
meningkatkan kompetensi diri dan tanggung jawab untuk tantangan yang selalu berubah,
membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kebijakan Undang-undang ASN nomor 5 Thaun 2014, prinsip dasar dalam pengelolaan
ASN yaitu berbasis merit. Pelaksanaan tersebut meliputi seluruh unsur dalam siklus
manajemen ASN yaitu melakukan perencaan rekrutmen, seleksi meperlakukan ASN secara
adil dan setara, serta memberikan remunerasi setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang setara.
Karakter ASN untuk beradaptasi dengan dinamika lingkungan strategis yaitu inovatif,
kreatif, agility, dan flexibility, persistence dan perseverance serta team work dan
cooperation. Konsep dari kompetensi meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, ketrampila dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Salah satu kebijakan yang penting yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Prinisp Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan bahwa ASN merupakan
jabatan professional, yang harus berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan
berkinerja serta patuh pada kode etik profesinya.
4. HARMONIS
Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merenut kemerdekaan
atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesame
manusia, mengemabngkan sikap tengamg rasa. Kebhinekaan dan keberagaman suku bangsa
dan budaya membeikan tantangan yang besar bagi negara, wujud tantangan yang ada berupa
mempererat tali persaudaraan, menjalin asset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan
negara, memperkaya kebudayaan nasional, dan sebagai identitas negara Indonesia di mata
seluruh negara di dunia, dijadikan ikon pariwsata, mencipakan lapangan pekerjaan,
pengetahuan bagi seluruh warga Indonesia, sebagai media hiburan mendidik, rasa
nasionalisme warga negara terhadap negara Indonesia dan membuat indoensia terkenal
dimata dunia berkat keberagaan budaya yang kita miliki. Sebagai ASN hendaknya kita
memiliki sikap dan peran dalam keberagaman sisi suku, budaya, agama, dan lain-lain.
Sebgai pelayanan public, setiap pegawai ASN seantiasa bersikpa adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, ASN
dituntut dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. LOYAL
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyala atau setia
kepada bangsa dan negara. Sikap loyal dapat diwujudkan dengan loyal terhdap pemerintaha
yang sah sesuai dengan pertauran perundang-undangan yang berlaku. Ciri yang dapat
digunakan organisasi dalam mengukurloyalitas pegawainya adalah, taat peraturan, bekerja
dengan integritas, tanggung jawab pada organisasi, kemauan untuk bekerja sama, rasa
memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi, kesukaan terhadap pekerjaan , keberanian
mengutarakan ketidaksetujuan, menjadi teladan bagi pegawai lain. Loyal merupakan nilai
yang terdapat dalam Core Values ASN yang berarti ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku, memegang teguh
ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI, menjaga nama naik sesame ASN, pimpinan, dan menajga rahasia jabatan dan
negara. ASN hendaknya menjunjung loyalitas terhadap bangsa supaya mampu
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya yang
membutuhkan Langkah-langkah konkrit diantaranya melelui pemantapan Wawasan
Kebangsaan. Sselain pemantapan dalam wawasan kebangsaan ASN perlu memiliki
nasionalisme yang tinggi.
Nasionalisme merupakan pandangan wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus
menghrmati bangsa lain. Prinsip nasionalisme dilandasi dari nilai-nilai Pancasila yang beisi,
mempempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan pribadi atau kepentingan golongan,
menunjukkan sikap rela berkorban/ bela negara, bagga sebagai bangsa Indinesia, mengakui
persamaan derajat, hak dan kewajiban,saling mencintai sesame manusia, dan
mengembangkan sikap tenggang rasa. ASN memiliki tiga fungsi yaitu sebagai pelaksanan
kebijakan public, pelayan public dan perekat serta pemersatu bangsa. Kemampuan ASN
dalam memhami dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila mnenunjukkan bahwa kemampuan
ASN dalam mewujudkan nilai loyal dalam berkehidupan merupakan komponen dari
organisasi pemerintah maupun sebagai bagian dari anggtan masyarakat.
6. ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Beberapa alas an nilai-nilai
adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan seeperti diantaranya perubahan lingkungan
strategis, kompeisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya. Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk
hidup utuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan. Fondasi
oraganisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu lanskap ( landscape), pembelajaran (
learning) dan kepemimpinan (leadership). Terdapat 9 elemem budaya adaptif yaitu
purpose, penetapan tujuan oragnsisasi menjadi elemen budaya adaptif pertama yang
diperlukan, dimana pencapaiannya dipengaruhi oleh variabel lingkungan. Selanjutnya
cultural vslues yaitu setiap individu mempunyai nilai-nilai budaya dan dituntutn untuk
mengaplikasikannya agar memberikan pelayanan maksimal dan berkualitas. Vision ,
menjelaskan apa yang hendak dituju dalam rangka kerja yang digunakan dalam organisasi.
Coporate values, nilai-nilai korporat penting dalam membangun budaya adaptif, kemudian
coporate strategy, structure, problem solving, partnership working dan rules. pada level
organisasi karakter adaptif diperlukan untuk memastikan kelangsungan organisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye untuk membangun karakter adaptif pda diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
7. KOLABORATIF
Terdapat dua aspek konseptual yaitu Collaborative, collaborative governance dan
pendekatan whole og government (WoG). Collaborative governance, dalam artian sempit
merupakan kelompok actor dan fungsi. Selanjutnnya pendekatan whole og government
(WoG) sebuah pendekatan penyeleggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerontahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Menurut Perez Lopez et al ( 2004 dalam Nugroho, 2018) organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut, yaitu organisasi menganggap perubahan
sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi, organisasi menganggap individu (staf) sebagai
asset berharga dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka, organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staff yang mau mencoba dan
mengambil resiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka, pendapat yang berbeda
didorong dan didukung dalam organisasi setiap konstribsi dan pendapat sangat dihargai,
masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik, kolaborasi dan
kerja tim divisi adalah didorong, secara keseluruhan setiap divisi memiliki kesadaran
terhadap kualitas layanan yang diberikan.
AGENDA III
1. SMART ASN
Materi dari literasi digital terdiri dari percepatan transormasi digital di Indonesia ],
definisi literasi digital, peta jalan program literasi digital, ruang lingkup program dan
implementasi literasi digital. Penilaian dapat ditinjau dari etis dalam mengaskes media
digital (digital ethics), budaya menggunakan digital ( digital culture), menggunakan media
digital dengan aman ( digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital ( digital
skills ). Terdapat lima arahan presiden untuk percepatam transformasi digital yaitu perluasan
akses dan peningkatan infastruktur digital, persiapan betul roadmap transportasi digital di
sektor-sektor strategis,percepatan integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah
dibicarakan, dan persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Affordance berarti alat yang
memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir dengan cara baru, dan menjadi
tipe orang baru. Kominfo menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu
kecakapan menggunakan mdia digital , budaya menggunakan digital, etis menggunakan
media digital, dan aman menggunakan media digital. Tantangan kesenjangan digital yang
berfokus pada kemmapuan memiliki ( ekonomi) , mengoperasikan perangkat digital (
computer) dan akses (internet). Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu
dalam membaca, menguraikan membiasakan, memeriksa dan membangun wawaan
kebangsaa, nilai Pancasila dan Bhinneka tunggal ika dalam kehidupan seahri-hari, ementara
itu keckapan dalam bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak, serta system operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia digital sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini, berbagai fasilitas sudah
tersedia pada aplikasi -aplikasi yang dikembangkan untuk pegawai dalam menggunakan
untuk mencari informasi. Mayoritas masyarakat menggunakan internet lebih dari 8 jam dan
pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dan rumah secara daring iut membentuk
perilaku dalam berinternet. Literasi digita menjadi kemampuan wajib yang harus diiliki
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
2. MANAJEMEN ASN
Berdasarkan jenisnnya, pegawai ASN terdiri dari: PNS dan PPPK. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintahan serta harus bebas dari pengaruh dan intevensi semua
golongan dari partai politik. ASN berugas untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
Pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesiona dan berkualitas serta memper erta persatuan
dan kestuan NKRI. ASN memiliki kode etik perilaku yang berisikan ASN harus
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi, lalu
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan
dan tanpa tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, melaksaanakn tugas sesuai dengan perintah atasan dan menjaga eprilaku dalam
asas kerahasiaan, kekayaan negara, menghindari konflik, menyaring informasi dengan baik ,
tidak menyalahgunaan dengan informasi, memegang teguh nilai dasar ASN dan
melaksanakan ketentuan perundang-undangan disiplin ASN.
Selanjutnya penerapan system merit yang mendukung percapaian tujuan serta sasaran
organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi, akuntabilitas, obyejtivitas, dan juga
keadilan. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola krir, promosi, mutase, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, pengaragaan, disiplin , pemberhentian, jaminan pensiun dan hari
tua serta perlindungan. Sedangkan manajemen PPPL meliputi kebutuhan, pengadaan,
penilaian kerja, penggajian dan tunjanngan, pengembangan kompetensi, pemberian
penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan. Untuk
menjamin efisiensi, efktivitas dan akurasi pengembalian keputuasn dalam Manajemen ASN
diperlukan Sistem Informasi ASN.

Anda mungkin juga menyukai