Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIKA DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PENERAPAN PERANAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DI KALANGAN


MASYARAKAT

OLEH :

KELOMPOK IV

Nia Nur Aida 1610105255 Rampe 1610105254

Tamara Shintia Devi 1610105249 Rismawati 1610105256

Miftahul Jannah 1610105250 Lore Valiyanti 1610105257

Novi Rachmawati 1610105251 Yella Rifka Ekasari 1610105258

Etika Nur Ilmawati 1610105252 Ratna Intan 1610105259

Rizka Wilansari 1610105253 Icha Qurratul Uyun 1610105260

Putri Puspita Sari 1610105261 Fifin Dyah Lindawati 1610105262

Maisara 1610105263 Ririn Sulistiyanti Putri 1610105264

Dian Ulfa Fadhillah 1610105266

PRODI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

TA 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridha-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PENERAPAN PERANAN BIDAN SEBAGAI
PENDIDIK DI KALANGAN MASYARAKAT” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Pengembangan
Kepribadian.
            Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang terkait ikut serta
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
kemampuan kami, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta, 1 November 2016

Kelompok IV
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian
B. Peran Bidan Sebagai Pendidik
C. Langkah-langkah Dalam Memberikan Pendidikan dan Penyuluhan
D. Contoh Penerapan Peran Bidan Sebagai Pendidik
E. Fungsi Bidan Sebagai Pendidik
F. Kendala-kendala Dalam Pelaksanaan Peran Bidan Sebagai Pendidik

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peranan bidan yang tampak nyata adalah sebagai role model masyarakat,
sebagai anggota masyarakat, advocatoar dan educator, tentunya kompetensi
seperti ini yang akan dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan dan pelatihan
bagi para bidan. Peranan yang harus di lihat sebagai “main idea” untuk
membentuk sebuah peradaban dan tatanan sebuah pelayanan kesehatan. Bidan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil,
melahirkan dan senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak kontak
pertama saat pemeriksaan kehamilan memberikan penyuluhan tentang manfaat
pemberian ASI secara berkesinambungan sehingga ibu hamil memahami dan siap
menyusui anaknya.
Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa
dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari
sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang
strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang
jarang ada tandingannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bidan sebagai pendidik?
2. Apa saja tugas dan peran bidan sebagai pendidik?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan?
4. Sebutkan contoh penerapan peran bidan sebagai pendidik!
5. Apa fungsi bidan sebagai pendidik?
6. Apa saja kendala dalam pelaksanaan bidan sebagai pendidik?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian bidan sebagai pendidik
2. Mahasiswa dapat memahami tugas dan peran bidan sebagai pendidik
3. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam memberikan pendidikan
dan penyuluhan
4. Mahasiswa dapat menyebutkan contoh penerapan peran bidan sebagai
pendidik
5. Mahasiswa dapat memahami fungsi bidan sebagai pendidik
6. Mahasiswa dapat mengetahui kendala dalam pelaksanaan bidan sebagai
pendidik
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Peran Bidan sebagai Pendidik yaitu Bidan memberikan pendidikan dan


penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga,masyarakat tentang penanggulangan
masalah kesehatan khususnyan yang berhubungan dengan pihak terkait dengan
kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana (Heni, P.W., Asmar Y.Z., 2005).
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut
dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO
dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut
secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM.
Ikatan Bidan Indonesia : Bidan diakui sebagai tenaga professional yang
bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk
memberikan dukungan. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan
lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan sebagai seorang pendidik informasi yang diberikan mudah dipahami,
memberikan waktu untuk bertanya, dan peka terhadap tanda-tanda nonverbal dari
pasien (contoh: raut wajah yang menggambarkan bahwa klien masih kurang paham
dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan atau gerakan-gerakan (bahasa tubuh)
klien yang menyatakan agar bidan tidak terburu-buru dalam memberikan penjelasan
dan bahasa tubuh yang lainnya yang di uangkapkan oleh klien).

B. PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu,
keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah
kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam
bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
2. Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah
dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
3. Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
4. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai
dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-
unsur terkait, termasuk klien.
5. Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan
menggunakannya untuk memperbaiki serta meninglcatkan program dl masa
yang akan datang.
6. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan
kesehatan secara lengkap serta sistematis.

b. Melatih dan membimbing kader


Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan
keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
1. Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta
peserta didik
2. Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3. Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk
keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4. Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5. Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
6. Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta
bimbingan secara sistematis dan lengkap. (Soeryani Soepardan, 2007).

C. LANGKAH – LANGKAH DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN DAN


PENYULUHAN

1. Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan


2. Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan
3. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan
4. Melaksanakan program /rencana pendidikan dan penyuluhan
5. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
6. Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
7. Mengunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan
8. Mendokumentasikan kegiatan (Soeryani Soepardan, 2007)

D. CONTOH PENERAPAN PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK

a. Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan
seseorang individu. Tidakan yang dapat dilakukan oleh bidan dengan perannya
sebagai educator adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi wanita.
2. Memberikan KIE tentang bahaya seks bebas.
3. Memberikan KIE tentang bahaya narkoba.

b. Masa Hamil
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang wanita
tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan konseling pada ibu tentang perubahan tubuh selama proses
kehamilan.
2. Memberikan konseling pada ibu mengenai keluhan yang umumnya terjadi saat
hamil dan cara mengatasinya.
3. Mengajarkan pada ibu tentang pentingnya menjaga personal higene.
4. Memberikan pendidikan senam ibu hamil di atas 5 bulan.
5. Memberikan konseling pada ibu tentang bahaya tanda-tanda kehamilan.
6. Memberikan pendidikan mengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil.
7. Memberikan pendidikan tentang istirahat yang cukup pada ibu hamil.

c. Masa Bersalin
Persalinan adalah saat yang paling ditunggu namun juga mendebarkan bagi ibu
dan keluarga. Peran bidan sebagai Edukator dalam menghadapi masa bersalin
antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan pendidikan tentang fisiologi persalinan
2. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tanda-tanda persalinan.
3. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar.
4. Mengajarkan masase uterus sehingga mampu untuk mengetahui jika uterus
tidak berkontraksi baik dan untuk mencegah terjadinya perdarahan
postpartum.
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada persalinan.

d. Masa Nifas
1. Mengajarkan kepada ibu perawatan bayi baru lahir.
2. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat.
3. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memandikan bayi.
4. Mengajarkan kepada ibu tentang personal higene.
5. Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya
dan penyakit pada masa nifas.
6. Memberikan konseling kepada ibu tentang KB pasca persalinan.
7. Memberikan pendidikan tentang perawatan payudara
8. Memberikan pendidikan tentang cara menyusui bayi nya
9. Memberikan pendidikan tentang nutrisi yang baik.

e. Kesehatan Anak
1. Selalu menyarankan supaya anak di bawa ke posyandu sesuai jadwal
2. Memberikan konseling nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang anak
3. Memberikan konseling tentang kegiatan yang menunjang anak agar lebih
mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

f. Peran Bidan Sebagai Pendidik di RB (Rumah Bersalin)


1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien dan keluarga
tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya KIA/KB.
2. Melatih dan membimbing siswa bidan / keperawatan yang melakukan praktek
kerja lapangan di RB tersebut.
3. Membina dukun yang melakukan rujukan ke RB tersebut.

E. FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENDIDIK

1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait


dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesetan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di
klinik dan di masyarakat.
4. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.

F. KENDALA-KENDALA DALAM PELAKSANAAN PERAN BIDAN SEBAGAI


PENDIDIK

1. Mengumpulkan para ibu hamil


2. Sulit untuk menyesuaikan waktu
3. Masih ada ibu hamil yang belum melaksanakan saran dari bidan
4. Kepercayaan masyarakat yang masih kental akan larangan-larangan yang sudah
ada sejak dahulu
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya konseptual bidan sebagai pendidik sudah sangat baik karena
susunannya yang begitu sistimatis. Namun yang menjadi masalah adalah pelaksanaan
atau implementasinya dilapangan masih jauh dari konseptual bidan sebagai pendidik,
alasannya kita tidak bisa menutup mata karena masih banyaknya bidan yang memiliki
kompetensi kebidanan dibawah standar sehingga dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik kurang maksimal, bagaimana mungkin bisa memberikan KIE (komunikasi
informasi edukatif) kalau bidannya tidak memiliki dasar kompetensi yang baik
sebagian besar ini terjadi pada bidan desa ini sangat berhubungan dengan tugas bidan
sebagai peneliti pada poin satu yaitu Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan
kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang
penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan kesehatan
ibu, anak, dan keluarga berencana.

B. SARAN

Selain faktor tersebut motivasi diri dan rasa tanggung jawab juga sangat
berperan ketika seorang bidan memiliki motivasi dan rasa tanggung jawab yang kuat
dengan sendirinya bidan akan terus berupaya untuk menjalankan tugasnya sebagai
pendidik walaupun dengan berbagai halangan dan rintangan, dan terus berjuang siap
menerima kritik dan saran yang mengarah pada perbaikan. Namun pada kenyataannya
motivasi dan tanggung jawab tidak selalu berbarengan. Motivasi yang kuat tanpa
didasari rasa tanggung jawab tidak akan menghasilkan apa yang diharapkan,
selayaknya seorang bidan pendidik harus benar-benar sadar dan bertanggung jawab
akan tugasnya sehingga out put dihasilkan memiliki kwalitas dan kwantitas yang baik
serta memiliki daya saing. Sangat saya sadari sebagai pendidik untuk mengubah
perilaku khususnya, tidak semudah yang dibayangkan olehnya bagi seorang bidan
pendidik sangat dibutuhkan kematangan emosional dalam menghadapi setiap
hambatan dan yang lebih utama dalam menghadapi kritikan. Ini sangat berhubungan
dengan tugas bidan sebagai pendidik pada poin dua yaitu Bidan melatih dan
membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta membina dukun
di wilayah atau tempat kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

NovitaYesidkk, 2011, PromosiKesehatanDalamPelayananKebidanan,


Jakarta,SalembaMedika.

Yulifah rita,surachmindari.2012.konsepkebidanan.jakarta: salembamedika

http://www.peran-fungsi-bidan.com

http://www.sarjanaku.com/2013/05/pengertian-bidan-peran-definisi-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai