Anda di halaman 1dari 13

ARSITEKTUR MODERN

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH ARSITEKTUR KIWARI

ANINDYA DEWI L.
3212100097

FTSP-ARSITEKTUR ITS 2014/2015


Arsitektur

Arsitektur adalah proses atau produk rancangan bangunan dan struktur fisik lainnya.
Istilah “arsitektur” berasal dari bahasa latin architectura yang diambil dari bahasa
Yunani arkhitekton yang artinya pembangun, tukang, tukang kayu. Kata arsitektur dapat
berarti pula seni dan ilmu merancang bangunan dan beberapa struktur non-bangunan.
Arsitektur harus dilakukan dengan perancangan, perencanaan dan pembangunan
bentuk, ruang, suasana serta mempertimbangkan fungsional, teknis, dampak sosial,
lingkungan, dan estetika. Hal ini membutuhkan kreativitas dan koordinasi antara bahan,
cahaya, bangunan, dan teknologi.

Karya tulis pertama yang menyangkut masalah arsitektur berjudul De Architectura yang
ditulis oleh arsitek Romawi Vitruvius pada awal abad ke-1 masehi. Menurut Vitruvius
sebuah bangunan yang baik harus memenuhi tiga prinsip yaitu firmitas, utilitas,
venustas. Yang berarti ketegasa, komoditas, menyenangkan.

Sepanjang sejarah manusia, arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang
mendasar, yaitu di saat hadirnya Arsitektur Modern. Filosofi yang telah mempengaruhi
arsitek modern dan pendekatan mereka dengan desain bangunan adalah rasionalisme,
empirisme, strukturalisme, pascastrukturalisme dan fenomologi. Pendorong
pertumbuhan arsitektur modern adalah pendidikan formal yang mengajarkan dan
mendorong pemikiran modern, banyaknya jenis-jenis bangunan baru yang sangat
dibutuhkan di masa kini seperti pabrik, kantor, dll; bahan-bahan semakin beragam dan
mudah dalam penanganannya; sering ada promosi tentang arsitektur modern; dan
perencanaan suatu bangunan yang didasari oleh kebutuhan.

Sampai dengan masa Neo-Klasik abad ke-19, arsitektur diaanggap sebagai pengetahuan
kesenian, yaitu seni bangunan. Artinya arsitektur dianggap sebagai suatu “olah rasa”
yang dibuat berdasarkan perasaan sebagai sumber idenya dan tidak ada rumusnya.

Merintis Modern

Di pertengahan abad ke-18, tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang


berambisi untuk menghasilkan arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya
sebagai sumber idenya, bukan seni dengan perasaan. Beberapa diantaranya adalah
Boulle, Blondel, Quatemetre de Quincy.
Bagi mereka ini arsitektur adalah olah pikir, bukan olah seni. Bagi dunia arsitektur, apa
yang dilakukan oleh orang-orang perancis ini adalah sebuah reformasi, perubahan. Tak
ayal lagi, sejarah menobatkan mereka sebagai The First Modern. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa arsitektur modern ini sudah hadir pada abad ke-18 bukan abad ke-20.
Namun disini yang dimaksud Arsitektur Modern bukanlah karya arsitektur, bukan
bangunan atau gedung tapi adalah ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan tentang
arsitektur. Oleh sebab itu seringkali dikatakan bahwa pikiran-pikiran dasar/pokok
mengenai arsitektur modern telah dimunculkan pada abad ke-18.

Pikiran-pikiran dasar yang baru tadi, baru mendapat kesempatan untuk direalisasikan
pada pertengahan abad 19, karena beberapa hal:

1. Di pertengahan abad 19 itu secara resmi pendidikan arsitektur telah terbagi


menjadi dua yaitu Ecoe des Beaux Arts—yang mengajarkan arsitektur sebagai
kesenian, dan Ecole Polytechnique—yang mengajarkan arsitektur sebagai ilmu
teknik sipil.
2. Munculnya industri bahan bangunan, yang mampu menghasilkan keseragaman
ukuran dan kecepatan membangun. Kedua hal ini menjadi faktor yang sangat
mendorong percepatan dari arsitektur modern tersebut.

Pada tahun 1851 di Inggris, diselenggarakan sebuah Expo, dimana gedung utamanya
adalah rancangan dari seorang ahli botani. Gedung tersebut dikenal sebagai “Crystal
Palace” karya Joseph Paxton yang oleh sejarah arsitektur dinyatakan sebagai karya
arsitektur modern yang pertama, karena dalam perwujudannya mampu
memperlihatkan keberadaan dari arsitektur yang mendominasikan unsur space.
Sebelumnya, form merupakan unsur utama perancangan arsitektur.

Periode 1890—1930

Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an terjadi sejumlah pertentangan dalam
dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang
dilakukan oleh perorangan maupun oleh kelompok. Eksperimen tersebut, kalau
diungkapkan sebagai sebuah pertentangan akan dapat dikatakan sebagai berikut;
The Art Of Building vs The Sciences Of Building

The Art Of Building

Boulle: Arsitektur merupakan produk yang dijiwai manusia, yang bekerja sama dengan
sumber daya alami. JOHN RUSKIN, keindahan arsitektur dibentuk oleh seni dan
proporsi dalam penataan bagian-bagiannya. Ide bentuk diambil dari bentuk-bentuk
alam.

John Ruskin: keindahan arsitektur dibentuk oleh seni dan proporsi dalam penataan
bagian-bagiannya. Ide bentuk diambil dari bentuk-bentuk alam.

Durrant: Arsitektur adalah integrasi antara kegunaan dan keindahan. Keindahan


terungkap dalam denah. Arsitektur terdiri dari: ELEMEN (atap,lantai dinding dsb),
KOMPOSISI (tataletak, denah ), PROGRAM (analisis fungsional).

The Sciences Of Building

Le DUC: Arsitektur merupakan korespondensi antara wadah dan yang diwadahi.


Arsitektur merupakan ekspresi kekuatan industri dan memanfaatkan material baru (
baja, beton bertulang).

Paul Souriau: Arsitektur adalah perpaduan antara teknik dan keindahan. Mesin sumber
inspirasi keindahan. Kualitas keindahan tercapai bila bentuk sesuai dengan tujuan
kegunaannya.

Julien Gaudet: Arsitektur adalah seni bangunan. Arsitektur adalah hasil dari proses
kreasi penguasaan keteknikan (konstruksi).

Diantara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan; Konsep kreasi dan
organisasi yang mincul tesebut antara lain seperti: “Art Nouveau” dari Belgia, Art And
Craft of the Machine” nya Frank Lloyd Wright, juga “organic Architecturenya Frank.
Walter Grophius dengan “Bauhaus”nya. “De Style” dengan “neo plastiscism” nya.
“Amsterdam School” dengan ekspresionisme nya dan sebagainya.
• BAUHAUS
» Bauhaus , adalah sekolah arsitektur yang menggabungkan senirupa, seni
dekorasi dan teknologi menjadi satu kesatuan yang padu.
» Bauhaus, didirikan oleh W.Gropius dengan misi agar : kemauan seniman,
pengrajin dan teknologi dapat ter-intregasi dengan baik untuk menunjang
arsitektur.
» Bauhaus, menekankan pentingnya standarisasi dalam arsitektur yang
meliputi standarisasi fungsi, ruang, sirkulasi dan persyaratan-persyaratan
lainnya dalam rancangan arsitektur. (contoh : fungsi bangunan pabrik, rumah
sakit, gedung bioskop tentu mempunyai persyaratan yang spesifik)

Estetika Seni Modern Versi Bauhaus

• CUBISM

» Gerakan revolusioner dalam seni rupa yang berkembang di Perancis 1870


(Pablo Picasso & Georges Braque). Cubism, dari kata kubus (bentuk ruang
yang dibatasi oleh 6 bidang bujur-sangkar).
» Penghadiran obyek senirupa secara abstrak.
» Cubism dalam seni-lukis, tidak hanya membuat bentuk dan warna dalam
dimensi ruang tapi juga dimensi waktu.
» Prinsip aliran Cubism : menonjolkan aspek ruang (tiga dimensi) dan waktu.
» Cubisme melepaskan diri dari teori dan teknik perspektif Renaissance, yang
melihat obyek seni rupa dan lukis dari satu titik pandang, sedang Cubism
melihat dari banyak titik pandang.
» Dimensi waktu digambarkan melalui kesan “bergerak” pada tatanan dan
komposisi lukisan.
» Ruang dan waktu menyatu, kesatuan ruang dan waktu menjadi pola pikir dan
menjadi konsep dalam seni.
Cubism Art

Arsitektur sebagai Form vs Arsitektur sebagai Space

FORM SPACE
BENTUK (Form). Obyek material RUANG (Space) Obyek material dari
Arsitektur yang bersifat nyata, Arsitektur yang dinyatakan keberada
tertangkap oleh penglihatan, dan annya tetapi tidak nyata.
merupakan representasi dari ruang.

Teori Ruang Arsitektur Modern


» Bentuk bergantung pada ruang
» Ruang independen terhadap bentuk
» Ruang berubah oleh waktu (lamanya pengalaman estetis dari obyek).

Periode 1950—1960

Berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan arsitektur dapat dibaca dari dua sisi
yang saling berlawanan yaitu;

» Bagi mereka yang berpihak pada teknologi dan industrilisasi (sebagai titik
puncak kejayaan arsitektur modern) ini karena tahun 50-an segenap filosofi dan
prinsip arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna
dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan geometris
murni.karya-karya arsitektur murni mampu dan sangat sempurna untuk
mengekspresikan space yang diwakili oleh kaca lebar dan bidang polos. Lalu
dengan diproduksinya bahan secara masal, kecepatan membangun dalam waktu
singkat dan bangunan-bangunan di dunia menjadi seragam.
» Bagi mereka yang menempatkan arsitektur sebagai karya yang estetik dan
artistik (sebagai titik awal kemerosotan arsitektur modern) adanya
keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang
disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Desain menjadi polos, simpel,
dan bidang-bidangnya lebar.

Arsitektur Modern Belanda di Indonesia


Dalam situasi dunia arsitektur modern awal abad ke 20 inilah gedung Balaikota
Surabaya dirancang. Gaya arsitektur yang penuh dengan detail-detail elemen hias pada
abad ke 19, sudah ditinggalkan. Gedung Balaikota Surabaya yang dirancang oleh Citroen
tersebut panjangnya 102 meter, sedangkan kedalamannya 19 meter. Gedung tesebut
berdiri diatas pondasi tiang pancang dan konstruksi rangka beton, dengan dinding bata
dan ditutupi

dengan atap rangka baja dengan bahan penutup genting. Hasil akhir dan keseluruhan
tampak bangunan diselesaikan dengan baik dan kelihatan harmoni sekali antara garis-
garis atap dan façade gallery yang mengelilingi bangunan. Dari rancangan Balaikota
tersebut terlihat bagaimana Citroen ingin menggabungkan antara gaya arsitektur
modern dengan penyesuaian iklim setempat, sehingga menghasilkan suatu gaya
arsitektur kolonial yang berbeda dengan arsitektur Barat pada umumnya.

Gedung Balaikota Surabaya

Orientasi bangunan yang menghadap kearah Utara Selatan, adanya Gallery keliling
bangunan yang berguna untuk menghindari tampiasnya air hujan serta sinar matahari
langsung, ditambah lagi dengan penyelesaian “double gevel”,yang berguna untuk “cross
ventilation” serta pemasukan cahaya dan banyaknya pembukaan pada bangunan jelas
merupakan ciri khas asitektur iklim tropis lembab. Ciri-ciri seperti itu sudah dipakai
waktu Citroen ikut menangani desain dari gedung “Lawang Sewu” di Semarang. Seperrti
perkembangan arsitektur pada jamannya, arsitektur modern mempunyai banyak aliran.
Tentu saja Citroen sebagai arsitek kelahiarn Amsterdam mencoba untuk mengetrapkan
gaya “Amsterdam School” pada detail-detail talang yang penuh ekspresi.

Ada satu unsur lain di tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia arsitektur
namun baru diakui peranannya pada tahun 1990-an yaitu media massa. Media massa
menjadi bagian dari arsitektur karena media menjadi wadah bagi kebebasan individual,
alat diskusi/pertukaran dan penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu
timbulnya Pluralisme atau Kemajemukan yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme.

Arsitektur Post—Modern

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi keduanya
masih eksis. Ini merupakan arsitektur yang menyatu—padukan Art dan Acience, Craft,
Technology, Internasional dan Lokal. Post—modern bisa dimengerti sebagai filsafat,
pola berfikir, dasar berfikirm ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan
pengertian tersendiri tentang dan mengenai Postmodern. Dan karena itu tidaklah
mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti “sehabis
modern”; “setelah modern”; atau “kelanjutan modern”.

Di dalam dunia arsitektur Post—modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan
dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam postmodern. Dalam
kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam
yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada
sub-langgam yang lain, mereka masing-masing menamakannya langgam purna-modern,
neo-modern, dan dekonstruksi.

• Purna Modern
» Peng—indonesiaan dari posmodern versi Charles Jencks
» Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi, dan elemen-elemen kuno
(dari pra modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno
tadi.
» Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting
yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang.
» Tokoh-tokohnya antara lain: Robert Venturi, Michael Graves, Terry
Farrell.

Dengan diterimanya kembali gagasan akan modern classicism, sekali lagi arsitektur
mendapatkan kembali perannya sebagai tradisi yang berkembang. Saat ini ada 5
pendekatan terhadap classicsm antara lain:

1. IRONIC CLASSICISM
Ciri dari aliran ini adalah: Sebagai pengganti determinisme dari modernisme
yang teknologis dan fungsional tanpa mengandung arti. Elemen-elemen klasik dapat
diikutkan dalam arsitektur ini tapi selalu dengan “tanda tanya”. Elemen-elemen yang
berdasarkan sejarah berfungsi sebagai kepura-puraan walaupun berguna. Dalam
usahanya untuk menghibur dapat menyebabkan eksegerasi yang akhirnya
menghasilkan bentuk-bentuk yang aneh bahkan berkesan buruk.

2. LATENT CLASSICISM
Adapun ciri dari Latent Classicism adalah: Mengawinkan estetika hasil teknologi
dari modernisme dengan prinsip-prinsip komposisional dari classicism. Walupun
menggunakan hirarki komposisional yang ada di dalam classicism, namun latent
classicism tidak menggunakan kosakata formal yang bermuatan simbolis yang ada pada
classicism.

3. FUNDAMENTALIST CLASSICISM
Adapun ciri dari fundamentalist Classicsm ini adalah: Berusaha mengurangi
bangunan hingga ke bentuk geometris yang paling murni, dalam usahanya untuk
mencari kebenaran pokok yang alami. Menolak penggunaan bahasa yang rumit dari
high classicism tidak seperti laten classicism, fundamentalist classicism ini menolak
sepenuhnya modernisme. Fundamentalist mencari classicism yang abadi, ia menolak
perbedaan.
4. CANONIC CLASSICISM
Adapun ciri dari canonic classicism ini adalah sebagai berikut: Juga menolak
gerakan modernisme secaraa tegas, tetapi canonic gemar akan bahasa tinggi dari
classicism dan otoritas masa lampau. Bagi kaum Canonic classist, seni arsitektur,
walaupun terikat pada evolusi budaya, tidak mempunyai kewajiban tertentu untuk
berkembang dalam hubungan langsung dengan perubahan–perubahan sosial.

5. MODERN TRADISIONALISM
Modern tradisionalism dallah suatu aliran dimana bangunan tradisional dapat
terlihat seperti bangunan tradisional, padahal sebenarnya bangunan ini merupakan
bagian dari suatu desain, teknologi, memiliki identitas yang estetiik dan momen sejarah.
• Neo Modern
» Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, sehingga
pengertiannya tetap tidak berubah.
» Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan
Tektonika (The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan
memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.
» Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni
menonjolkan tampilan geometri.
» Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi
dwi matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga
menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai
proyeksi dari bentukan yang dwimatra).
» Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano,
Norman Foster.
» Tampilan dominan bentuk geometri.
» Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan
sebagai aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna
perak.
• Dekonstruksi
» Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah
geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring
dan semrawut.
» Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid,
Frank O'Gehry.
» Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur
kurang berperan.

Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam Purna Modern yang ditonjolkan di dalam
fungsinya itu adalah fungsi-fungsi metaforik (=simbolik) dan historikal.

Pada Neo Modern menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, masa depan yang sedemikian
indahnya hingga tidak bisa terbayangkan.

Pada Dekonstruksi menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

Perbandingan Ciri-Ciri

MODERN (1920-1960) LATE—MODERN POST MODERN (1960-)


(1960—)
IDEOLOGICAL ▪ Suatu gaya ▪ Gaya yang ▪ Gaya dengan dua
internasional atau disengaja makna
tanpa gaya ▪ Pragmatis ▪ Bersifat umum,
▪ Berupa khayalan, ▪ Longgar berbeda-beda
idealis ▪ Late kapitalis ▪ Bentuk semiotic
▪ Bentuk tertentu, ▪ Seniman yang ▪ Tradisi dan pilihan
fungsional tertekan ▪ Ornamen, klien
▪ Zeitgeit ▪ Elitis profesional ▪ Elitis dan partisipatif
▪ Seniman sebagai nabi ▪ Bersifat ▪ Satu demi satu
▪ Elitis untuk setiap menyeluruh ▪ Arsitek sebagai wakil
manusia ▪ Arsitek dan aktifis
▪ Bersifat menyeluruh, memberikan
luas meliputi banyak pelayanan
hal dikembangkan lagi
▪ Arsitek sebagai
juruselamat
STYLISTIC ▪ Bersifat lurus kearah ▪ Super sensual, ▪ Ekspresi campuran
depan teknologi yang ▪ Kerumitan
▪ Sederhana cekatan, teknologi ▪ Ruang yang berubah-
▪ Ruang isotropic ( tinggi ubah dan dengan
Chicago frame, ▪ Kesederhanaan kejutan
Domino ) yang kompleks, ▪ Konvensional dan
▪ Bentuk abstrak mereferensikan bentuk abstrak
▪ Mempertahankan dua arti ▪ Pencampuran dari
kemurnian ▪ Ruang isotropic berbagai sumber
▪ Bentuk kotak yang ekstrim, ▪ Artikulasi semiotic
tidak jelas berlebihan, ▪ Bermacam-macam
▪ Estetika mesin, logika, mutlak estetika yang
sirkulasi, mekanikal, ▪ Bentuk-bentuk berubah, berdasarkan
teknologi, struktur pahatan, ukiran, keadaan,
▪ Anti ornamen hiperbola, bentuk- pengungkapan isi
▪ Anti penggambaran bentuk yang dan kelayakan
▪ Anti methapor membingungk semantik terhadap
▪ Anti historis an fungsi
▪ Anti humor ▪ Pengulangan yang ▪ Pro organik,
▪ Anti simbol ekstrim pemakaian ornamen
mempertahankan ▪ Pro penggambaran
kemurnian ▪ Pro metaphor
▪ Artikulasi ekstrim ▪ Pro referensi historis
▪ Estetika mesin ▪ Pro humor
kedua, logika ▪ Pro simbol
ekstrim, sirkulasi,
mekanikal,
teknologi dan
struktur
▪ Struktur dan
konstruksi
sebagai ornamen
▪ Menampilkan
logika, sirkulasi,
mekanikal,
teknologi dan
struktur,
pergerakan yang
dibekukan
▪ Anti metaphor
▪ Anti historis
▪ Tidak bermaksud
humor,
penggunaan yang
tidak tepat
▪ Tidak bermaksud
simbolik
DESIGN IDEAS ▪ Kota ditaman ▪ Monumen ▪ Keadaan kota dan
▪ Pemisahan fungsi ditanam perbaikan
▪ “Kulit dan tulang” ▪ Fungsi dalam ▪ Pencampuran fungsi
▪ Gesamtkunstwerk bangsal ▪ Mannerist dan
▪ Volume bukan massa ▪ Kulit licin, terlihat Baroque
▪ Papan, ujung balok basah, distorsi ▪ Arti yang langsung
▪ Transparan ▪ Pengurangan, dimengerti
▪ Asimetri, bersifat grid-grid elips, ▪ Ruang tidak simetris,
tetap irasional grid dan perluasan
▪ Penggabungan yang ▪ Volume yang ▪ Street building
harmonis tertutup kulit, ▪ Kedwiartian
peniadaan massa, ▪ Cenderung asimetri/
bentuk umum simetri
▪ Street building, ▪ Penampilan/
linear bentrokan
▪ Sifat tembus yang
harafiah
▪ Cenderung
simetri dan rotasi
formal,
pencerminan,
berkelanjutan
▪ - Keselarasan
yang terbungkus,
kekuatan yang
seimbang

DAFTAR PUSTAKA

http://sigitkusumawijaya.blogspot.com/2008/12/sejarah-lahirnya-arsitektur-
modern.html?m=1 (11:42, 4 Januari 2015)
http://1301313y.wordpress.com/2009/02/01/pengertian-arsitektur-
modernpostmoderndekonstruksi/ (11:45, 4 Januari 2015)
http://www.eocities.org/sta5_ar530/data/01renaisanpurna.htm (11:30, 5 Januari
2015)
Catatan dan presentasi materi terkait selama perkuliahan Arsitektur Kiwari 2014/2015.

Anda mungkin juga menyukai