Anda di halaman 1dari 10

Artikel

Pengorganisasian

Disusun oleh :
Gio Tama Adeputra

Dosen Pengampu :

Rita Yuanita Toendan, SE, M.Si

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Palangka Raya
Nama : Gio Tama Adeputra

Kelas : D (Manajemen)

NIM : 223030302345

Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen

1. Pengertian organisasi menurut beberapa para ahli (5 para ahli)

Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”. Dalam lingkup ilmu-ilmu
sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain ilmu sosiologi, ekonomi,
politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen.

Pengertian organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang
untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai
suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

1. Oliver Sheldon pengertian organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para
individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian
yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

2. J. William Schulze organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-


alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan
dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Ernest Dale pengertian organisasi adalah sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan
hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan
kerja dari orang-orang dalam suatu badan usaha.

4. Max Weber pengertian organisasi adalah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya
berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing
fungsi tertentu.

5. Chester I. Bernard pengertian organisasi adalah sebuah sistem kegiatan kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya
memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan
pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian
sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

2. Tujuan organisasi dan fungsi organisasi

Tujuan organisasi secara umum adalah untuk mencapai atau merealisasikan keinginan atau
cita-cita bersama dari tiap anggota organisasi untuk mendapatkan keuntungan dan
keberhasilan dari tujuan organisasi serta untuk mengatasi terbatasnya kemandirian dan
kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan Bersama.

Fungsi organisasi secara umum pertama, fungsi organisasi memberi arahan dan aturan. Serta
pembagian kerja mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh para anggota dalam
organisasi. Fungsi organisasi selanjutnya ialah untuk meningkatkan skill dan kemampuan dari
anggota organisasi.

Manfaat organisasi adalah mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Membantu setiap
anggota bekerja sama dalam menyikapi masalah yang ada di dalam organisasi. Perkembangan
organisasi yang baik akan membawa dampak yang bagus untuk semua anggotanya, termasuk
dalam peningkatan pengetahuan.

Macam - macam organisasi sebagai berikut :

- Organisasi Formal atau Legal.

- Organisasi Internasional.

- Hybrid Organization.

- Organisasi Informal atau Voluntary Association.

- Organisasi Rahasia atau Ilegal.

3. Terdapat dua jenis organisasi, yaitu organisasi formal dan organisasi informal.

Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas
yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur
(bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung
jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).

Contoh organisasi formal adalah Perseroan terbatas, sekolah, dan negara.


Manfaat organisasi formal adalah mendefinisikan tujuan organisasi dan hubungan tanggung

jawab dan wewenang di antara anggota organisasi. Hierarki organisasi menghindari tumpang
tindih aktivitas antara dua individu dari dua departemen yang berbeda.

Ciri-ciri organisasi formal sebagai berikut :

- memiliki struktur yang jelas.

- memiliki pola komunikasi relatif mapan.

- memiliki tujuan organisasi.

- mengatur disiplin kerja secara tertulis.

Organisasi informal merupakan organisasi yang terbentuk karena adanya hubungan antar
pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan
wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama. Contohnya
seperti keluarga.

Contoh organisasi informal adalah kelompok atau kumpulan dari dua orang atau lebih yang
berperan dan terlibat pada suatu aktifitas untuk mencapai tujuan bersama yang tidak disadari.

Manfaat organisasi informal memberikan ruang yang lebih besar dalam perhatian dan simpati
kepada setiap orang yang di dalamnya. Komunikasi organisasi informal yang cenderung bersifat
spontan, penuh keakraban dan informal. Hal ini dapat membantu anggotanya untuk mencapai
tujuan organisasi formal.

Ciri-ciri organisasi informal sebagai berikut :

- Terintregasi dengan baik.

- Di luar kelompok informal atau primer terdapat kelompok lebih besar yaitu kelompok formal
atau sekunder.

- Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan yang pribadi
atau personal disertai komunikasi akrab.

4. Tahapan Pengorganisasian

Melakukan pembagian tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas yang lebih rinci. Mengalokasikan
sumber daya yang tersedia. Memberikan arahan-arahan untuk tugas-tugas. Melakukan evaluasi
atas hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilakukan.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan proses membagi kerja ke


dalam tugas-tugas kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang sesuai dengan
kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka
efektifitas pencapaian tujuan organisasi.

Contoh gambar tahapan organisasi.

5. Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah pendelegasian kekuasaan, dimana
setiap pejabat harus didelagasikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu agar pejabat tersebut
dapat melakanakan tugas sebaik-baiknya.

Prinsip organisasi sebagai berikut :

- Prinsip tujuan.

- Prinsip kesatuan fungsi.

- Prinsip hubungan individual.

- Prinsip kesederhanaan.

- Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab.

- Prinsip laporan kepada pimpinan tunggal.

- Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan.


6. - Mempunyai tujuan dan sasaran.

- Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.

- Adanya kerja sama dari sekelompok orang.

- Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.

7. Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang mendeskripsikan
komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana setiap individu atau SDM yang
berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.

Struktur organisasi juga merupakan sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki
dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi,
dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang ditetapkan di masa depan.

Ada 5 aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi, yaitu:

- Kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan.

- Beban jabatan.

- Uraian tanggung jawab kerja.

- Wilayah kerja.

- Usia dan jenis kelamin pemegang jabatan.

Fungsi struktur organisasi adalah sebagai dasar pembagian kerja. Karena struktur ini memuat
pembagian tugas, fungsi, dan peran tiap anggota organisasi.

Struktur organisasi berfungsi untuk menjelaskan jalur hubungan di antara anggotanya. Supaya
penyelesaian pekerjaan kian mudah, lebih efektif, serta menguntungkan berbagai pihak.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi struktur organisasi, yaitu strategi organisasi, skala
organisasi, teknologi, serta lingkungan.
Contoh gambar struktur organisasi.

8. Ada tiga bentuk organisasi, yaitu: organisasi garis/lini/jalur, organisasi garis dan staf, dan
bentuk organisasi fungsional.

Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung
secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.

Ciri-ciri dari organisasi lini adalah koordinasi dan komando antara atasan dan bawahan bersifat
langsung, melalui satu garis wewenang. Selain Pimpinan tertinggi, maka bawahannya hanya
sebagai pelaksana (bukan sebagai perencana) Pekerja dalam perusahaan relatif sedikit.

Contoh organisasi garis/lini perbengkelan, kedai nasi, warteg, rukun tetangga.

Organisasi garis dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya.

Organisasi garis dan staf yaitu jenis organisasi dimana pimpinan di bantu oleh staf yang ahli di
bidang tertentu, memberikan komando di dalam melaksanakan tugasnya.
Bentuk organisasi garis dan staf merupakan penyempurnaan dari bentuk organisasi garis. Pada
bentuk organisasi ini pucuk page 2 pimpinan memiliki staf sebagai pembantu yang tidak
memiliki kewenangan untuk memberi komando. Staf adalah orang kepercayaan atasan dalam
bidang keahliannya.

Organisasi fungsional adalah jenis struktur organisasi yang umum digunakan perusahaan
dengan mengelompokkan karyawan berdasarkan keahliannya. Jadi, dalam setiap bagian diisi
orang-orang yang memiliki keterampilan serta tugas yang sama. Mereka akan dibagi ke dalam
beberapa unit pekerjaan.

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas.
Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi sebab tugas-tugas sudah cukup jelas.
Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan jenjang atas.

Struktur organisasi fungsional adalah jenis struktur organisasi yang umum digunakan
perusahaan dengan mengelompokkan karyawan berdasarkan keahliannya. Jadi, dalam setiap
bagian diisi orang-orang yang memiliki keterampilan serta tugas yang sama. Mereka akan
dibagi ke dalam beberapa unit pekerjaan.

9. Pengertian Kekuasaan dan 5 Jenis Kekuasaan dalam Organisasi :

1. Kekuasaan Balas Jasa (Reward Power)

Kekuasaan balas jasa reward power adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari
seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap
orang-orang yang berada di bawahnya.

Kekuasaan jenis ini merupakan kekuasaan yang menggunakan balas jasa atau reward untuk
mempengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya, Kekuasaan
ini dapat berupa gaji, upah, bonus, promosi, pujian, pengakuan atau penempatan tugas yang
lebih menarik.

2. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)

Kekuasaan paksaan (coercive power) adalah kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
karena pemimpin tersebut memiliki posisi yang sangat kuat.

Kekuasaan ini lebih cenderung ke penggunaan ancaman atau hukuman untuk mempengaruhi
seseorang agar bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya.

Kekuasaan paksaan ini adalah kebalikan atau sisi negatif dari kekuasaan balas jasa. Contoh
yang diberlakukan jika tidak mengikuti perintah yang diintruksikan, antara lain pemberian surat
peringatan, penurunan gaji, penurunan jabatan dan bahkan pemberhentian kerja atau PHK.

3. Kekuasaan Rujukan (Referent Power)

Kekuasaan rujukan ini merupakan kekuasaan yang diperoleh atas dasar kekaguman,
keteladanan, kharisma dan kepribadian dari seorang pemimpin. Contohnya si A yang memimpin
banyak orang karena kepribadiannya dan karismanya.

4. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)

Kekuasaan Sah (Legitimate Power) adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu
legitimasi tertentu. Misalnya, seseorang yang diangkat menjadi pemimpin, secara otomatis dia
memiliki semacam kekuasaan yang sah atau legitimasi.

Kekuasaan ini berasal dari posisi resmi yang dijabat oleh seseorang, baik itu dalam suatu
organisasi, birokrasi ataupun pemerintahan. Kekuasaan sah adalah kekuasaan yang diperoleh
dari konsekuensi hirarki dalam organisasi. Seseorang yang menduduki posisi itu memiliki hak
dan wewenang untuk memberikan perintah dan intruksi kepada bawahannya dan bawahannya
berkewajiban untuk menjalankan intruksi yang telah diberikan.

5. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)

Kekuasaan Keahlian (Expert Power) adalah kekuasaan yg muncul sebagai akibat dari kepakaran
atau keahlian yg dimiliki oleh seseorang. Seorang dokter, misalny, memiliki semacam
kekuasaan ini.

Kekuasaan Keahlian ini muncul karena adanya keahlian ataupun keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang. Acap kali seseorang yang memiliki pengalaman dan keahlian tertentu memiliki
kekuasaan ahli dalam suatu organisasi meskipun orang tersebut bukanlah manajer atau
pemimpin. Individu-individu yang memiliki keterampilan/keahlian tersebut biasanya dipercayai
oleh Manajernya untuk membimbing karyawan lainnya dengan benar.
Contoh gambar kekuasaan dalam organisasi.

Kekuasaan adalah kapasitas seseorang, tim, atau organisasi untuk mempengaruhi yang lain.
Kekuasaan tidak dimaksudkan untuk mengubah perilaku seseorang, melainkan potensi untuk
mengubah seseorang.

Anda mungkin juga menyukai