DISUSUN OLEH
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bagian
bagian diesel engine dan perawatannya ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Sistem Perawatan Permesinan Kapal. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang memahami berjudul Bagian
bagian diesel engine dan perawatannya bagi para pembaca dan bagi penulis.
saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami meyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
A. Piston ....................................................................................................... 3
C. linear ........................................................................................................ 6
D. Bearing ..................................................................................................... 7
E. Palem....................................................................................................... 8
A. Kesimpulan....................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 21
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin diesel adalah pesawat pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine), karena didalam mendapatkan energi potensial
berupa panas. Kerja mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan
bakar yang dilaksanakan didalam pesawat itu sendiri. Mesin penggerak
utama kapal lebih efisien dalam pelayaran karena pada saat olah gerak,
mesin kapal mudah dimatikan dan dijalankan kembali, konsumsi bahan
bakar lebih hemat, lebih mudah dalam
pengoperasian
Kapal merupakan salah satu sarana angkutan yang
menggunakan mesin diesel di negara kepulauan seperti negara
Indonesia untuk hubungan antar pulau atau antar negara. Kapal
dianggap sebagai sarana transportasi yang sangat memegang peranan
penting, pengoperasian dan perbaikan alat angkutan laut sangatlah
penting. Sehingga kecepatan dan ketepatan waktu pengoperasian dan
perbaikan di kapal untuk menunjang kecepatan bongkar-muat mutlak
diperlukan. Kecepatan dan ketepatan bongkar di suatu pelabuhan
tergantung dari pengoperasian dan perbaikan yang efisien. Di mana
setelah kapal mendapat kerusakan dan langsung dilakukan perbaikan
secara efisien, makan tidak akan menambah biaya dan waktu
penundaan bongkar muat. Apabila pengoperasian dan perbaikan tidak
ofisien maka proses pengantaran barang dan proses bongkar muat akan
terganggu.
Lancarnya operasi kapal, tentunya tidak lepas dari personil yang
menangani motor induk, motor bantu, pesawat-pesawat bantu maupun
alat-alat kelengkapan lainnya, karena merupakan satu sistem yang
berfungsi menunjang kelancaran operasi kapal. Motor induk sebagai
penggerak utama kapal harus mendapat perhatian atau perawatan
1
secara terencana dan berkelanjutan, agar kapal selalu berada di lautan
dan dapat mengangkut serta memindahkan barang dari satu pelabuhan
ke pelabuhan yang lain dan mesin-mesin selalu berjalan lancar dan
tahan lama meskipun dalam kondisi cuaca yang buruk.
Mengingat penting bagian-bagian diesel engine tersebut, maka
perawatan terhadap bagian-bagian diesel engine perlu mendapat
perhatian khusus agar selalu siap digunakan dan bekerja dengan baik
pada saat pengoperasian kapal. Oleh karena itu penulis mengambil
materi bagian-bagian diesel engine dan perawatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan fungsi dan perawatan piston?
2. Menjelaskan fungsi dan perawatan ring piston?
3. Menjelaskan fungsi dan perawatan linear?
4. Menjelaskan fungsi dan perawatan bearing?
5. Menjelaskan fungsi dan perawatan palem?
6. Menjelaskan fungsi dan perawatan saluran pendingin?
7. Menjelaskan fungsi dan perawatan crank shaft?
8. Menjelaskan fungsi dan perawatan system pelumasan?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan piston
2. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan ring piston
3. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan linear
4. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan bearing
5. Untuk mengetahui n fungsi dan perawatan palem
6. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan saluran pendingin
7. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan crank shaft
8. Untuk mengetahui fungsi dan perawatan system pelumasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Piston
Ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang
meneruskan kepada poros daya yang ditimbulkan oleh pembakaran
bahan bakar. Cincin torak (piston ring) yang dilumasi dengan minyak
mesin menghasilkan sil (seal) rapat gas antara torak dan lapisan silinder.
Jarak perjalanan torak dari ujung silinder ke ujung yang lain disebut
langkah (stroke).(Zainal Arifin, M.T, 2008).
1. Fungsi Piston
Adapun fungsi piston yaitu:
1) Merapatkan ruangan silinder dari bagian dalam
2) Memampatkan udara
3) Menerima tekanan pembakaran waktu proses kerja
4) Meneruskan tekann pembakaran Keporos engkol melalui batang
penghubung (connecting rod)
5) Bagian permukaan menyerap panas selama proses berlangsung.
3
Gambar 2.1: bagian-bagian piston
Keterangan :
1) Piston (rakitan lengkap torak)
2) Torak
3) Pena piston
4) Ring pegunci
5) Ring persegi
6) Ring kompresi muka plat chromium
7) Ring kompresi muka
8) Ring pegas helix
9) Rakitan lengkap batang penghubung (connecting rod)
10) Batang penghubung
11) Dudukan pena pistin
12) Baut
13) Pena / pin
14) Ring ½
15) Sekrup
16) Pena pengunci
17) Pna plug
18) Washer
19) Baut kollar
20) Bantalan
2. Cara Perawatan Piston
1) Untuk mencegah keretakan piston crown pada mesin induk, perlu
dilakukan pengecekan terhadap tekanan pompa air tawar
pendingin mesin induk,melakukan pemeriksaan terhadap ring
piston, pemeliharaan kualitas minyak lumas, dan semua yang
berhubungan dengan pendinginan pada mesin induk.
2) Jika terjadi kerusakan segera melakukan analisa penyebab
terjadinya kerusakan, temukan apa penyebab kerusakannya dan
4
lakukan perbaikan, jika kerusakan tidak dapat dilakukan dengan
segera maka laporkan permasalahan tersebut kepada pihak
kantor agar bisa di tindak lanjuti.
3) Dalam perawatan dan penggantian komponen-komponen pada
mesin induk khususnya pada piston crown perlu memperhatikan
jam kerja dari komponen tersebut, sehinga kerusakan yang lebih
besar pada komponen tersebut dapat di cegah.
B. Ring Piston
1. Fungsi Ring Piston
1) Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha
2) Mencegah oli masuk keruang bakar
3) Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
2. Perawatan Ring Piston
Berikut Langkah pemeriksaan dan perawatan piston dan ring piston;
1) Bongkar kepala silinder dari blok mesin
2) Lepaskan karburator dari silinder blok dengan melepas baut-baut
pengikatnya
3) Lepaskan silinder blok dari bak transmisi dengan melepas baut-
baut pengikatnya.
4) Lepas piston dari stang piston (stang seher) dengan melepas pen
piston terlebih dahulu.
5) Bongkar ring piston dari dari piston.
6) Periksa keadaan piston terhadap goresan atau kotoran berupa
karbon. Jika ada luka goresan yang terlalu dalam, maka piston
harus di over size. Jika piston kotor karena karbon yang
menumpuk, bersihkanlah dengan amplas halus. Dalam
melakukan pengampalasan haruslah berhati-hati agar tidak
menggores sisi piston yang lainnya.
7) Bersihkan juga alur-alur dari ring piston di piston dengan cara
mengamplasnya.
5
8) Pasang kembali ring piston pada piston. Perhatikanlah cara
pemasangannya. Celah ring piston tidak bileh segaris dengan
pen piston. Ring piston juga harus terpasang sesuai dengan
nomor urutnya dan tulisan pada ring piston ini harus menghadap
ke atas. Nomor urut ring piston ini tertera pada ring piston
tersebut.
9) Pasang kembali piston pada stang piston dengan memasang pen
piston. Perhatikanlah tanda panah pada permukaan atas piston.
Tanda panah ini harus menghadap ke depan untuk mesin yang
posisi tegak, dan menghadap ke bawah mesin yang mendatar.
6
Perawatan menjadi sangat penting karena dapat mencegah
kerusakan berat pada kapal dan mencegah kemungkinan mesin
rusak dan harus diganti. Disesuaikan dengan jumlah jam kerja
material dan metode perawatan dengan cara antara lain :
1) Lakukan perawatan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan, atau
penggantian material sesuai jam kerja
2) Dari pengecekan fisik, dapat diambil keputusan material yang
dirawat, diperbaiki, atau diganti walau jam kerja belum
terpenuhi/belum waktunya.
3) Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan, Pembersihan,
pemeriksaa, pengukuran, penganalisaan, penggantian material
atau pengecekan fisik :
a. Tahap pertama: Top Overhaul yang meliputi material, kepala
silinder, penekan katup lengkap, batang pendorong, katup
isap dan buang, katup udara berjalan.
b. Tahap Kedua: Major Overhaul, yang meliputi torak dan ring
torak, batang torak, poros engkol, poros nok, palem dan lain-
lain.
c. Tahap ketiga: General overhaul, yang meliputi kekuatan baut-
baut bagian mesin, fondasi, poros engkol, mur dari crank pin
bearing, gear box dengan semua roda giginya dan peralatan
pengaman yang menempel dibadan mesin.
D. Bearing
Selama turbin dan kompressor berputar pada kecepatan yang tinggi,
bearing digunakan untuk menjamin penyerapan getaran dari poros.
Bearing ini dilumasi oleh oli mesin dan berputar bebas antara poros
untuk mencegah keausan sewaktu bekerja pada kecepatan tinggi.
Kebocoran minyak pelumas dicegah oleh dua ring seal atau oleh
mechanical seal dan ring seal yang dipasang pada poros.
1. Fungsi Bearing
7
Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol
(crank shaft).
2. Perawatan Bearing
6 langkah perawatan bearing yang benar:
1) Pemilihan tipe bearing yang tepat.
2) Pemasangan bearing
3) Proses alignment yang tepat.
4) Jadwal pelumasan (Re-greasing) yang sesuai.
5) Monitoring kondisi bearing.
6) Penggantian bearing
E. Palem
1. Fungsi palem
Palem (Tide Pole) berfungsi untuk mengukur pengamatan air laut
benar dan merupakan alat sederhana yang terbuat dari kayu dengan
ukuran panjang sekitar 3-5 meter, lebar 5-15 cm sedangkan tebalnya
1-4 cm. Alat ukur ini mirip seperti rambu ukur di mana mempunyai
8
skala bacaan dalam satuan decimeter (Gambar 2.1). Agar ukuran
pengamatan air laut benar, maka pemasangan palem harus tegak
lurus dengan permukaan air laut. Selain terbuat dari kayu, palem
pasut juga dapat dibuat dari pelat tipis atau pita plastik. Pemasangan
palem pasut sebaiknya memperhatikan halhal yang mempengaruhi
kualitas data pengamatan pasut. Pemasangan palem harus kokoh,
tidak berubah naik turun. Selain itu lokasi diusahakan agar tidak
terganggu oleh kapal yang lewat atau benda terapung lainnya..
2. Perawatan palem
Perawatan menjadi sangat penting karena dapat mencegah
kerusakan berat pada kapal dan mencegah kemungkinan mesin
rusak dan harus diganti. Disesuaikan dengan jumlah jam kerja
material dan metode perawatan dengan cara antara lain :
1) Lakukan perawatan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan, atau
penggantian material sesuai jam kerja
2) Dari pengecekan fisik, dapat diambil keputusan material yang
dirawat, diperbaiki, atau diganti walau jam kerja belum
terpenuhi/belum waktunya.
3) Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan, Pembersihan,
pemeriksaa, pengukuran, penganalisaan, penggantian material
atau pengecekan fisik :
a. Tahap pertama: Top Overhaul yang meliputi material, kepala
silinder, penekan katup lengkap, batang pendorong, katup
isap dan buang, katup udara berjalan.
b. Tahap Kedua: Major Overhaul, yang meliputi torak dan ring
torak, batang torak, poros engkol, poros nok, palem dan lain-
lain.
c. Tahap ketiga: General overhaul, yang meliputi kekuatan baut-
baut bagian mesin, fondasi, poros engkol, mur dari crank pin
9
bearing, gear box dengan semua roda giginya dan peralatan
pengaman yang menempel dibadan mesin.
F. Saluran Pendingin
1. Fungsi saluran pendingin
1) Mempertahankan suhu kerja mesin.
2) Meredam suara.
3) Memperpanjang umur pemakaian komponen mesin.
2. Perawatan saluran pendingin
Air dalam tangki berubah warna. Cara perawatannya tangki ekspansi
yang dilakukan pada kapal KM. Abadi antara lain
1) memeriksa air dalam tangki ekspansi tiap pergantian jam jaga jika
air dalam tangki kurang segera tambah dengan membuka kran
air tawar dan mencerat endapan pada tangki ekspansi jika
endapan yang terdapat pada tangki sudah banyak.
2) Pada saat kapal docking tangki ekspansi dilakukan pembersihan
secara total dengan menguras air, membuka flendes saluran air,
membersihkan lumpur endapan dengan menggunakan skop kecil
untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Setelah bersih
kemudian tangki dibilas menggunakan air tawar lalu dilap
menggunakan majun dan setelah bersih, menutup flendes untuk
dilakukan pengisian kembali tangki ekspansi.
Fresh water cooler adalah tempat pendinginan air tawar
dengan media air laut. Beberapa kegiatan yang diperhatikan
dalam pemeliharaan cooler adalah membersihkan bagian luar,
agar pemindahan panas berjalan lancar ataunormal dan
memeriksa seluruh bagian cooler. Urutan kerja membersihkan
pipa cooler adalah sebagai berikut:
1) Menutup pompa air pendingin dan pipa pipa air pendingin;
2) Melepas pipa air pendingin;
3) Membuka cooler;
10
4) Melepas lempengan-lempengan untuk dibersihkan dengan air
tawar;
5) Mengecek kondisi sekat-sekat lempengan;
6) Selanjutnya dilakukan pembersihan cooler menggunakan
besi panjang dengan cara menyogok pada setiap lubang
sekat pada cooler hingga bersih;
7) Setelah bersih kemudian bilas pada setiap lubang sekat
cooler hingga bersih menggunakan air tawar;
8) Apabila semua kegiatan tersebut selesai, pasang kembali
komponen-komponen cooler seperti semula;
9) Kemudian membersihkan keseluruhan bagian luar dari
cooler;
10) Menghidupkan pompa air;
11) Memeriksa cooler kembali terhadap kemungkinan ada
kebocoran.
11
G. Crank Shaft
Poros engkol (crank shaft) Poros engkol berputar dibawah aksi
torak melalui engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol
(crankweb), dan meneruskan daya dari torak kepada poros yang
digerakkan. Bagian dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan
utama dan berputar didalamya di sebut tap ( journal ).
1. Fungsi Crank Shaft
1) Menerima gaya inersia yang tinggi pada puncak tekanan gas
diatas piston
2) Mengubah gerak bolak-balik ( translasi ) menjadi gerak putar (
rotasi )
2. Perawatan Crank Shaft.
1) Dilaksanakan pada saat mesin selesai bekerja (berhenti)
2) Laksanakan pengukuran pada saat temp crank case dingin atau
sama dengan temperatur kamar mesin.
3) Pengukuran dimulai satu persatu setiap silinder pipi engkol
dengan dipasangkan dial gauge pada pipi engkol sesuai tanda yg
ada di pipi engkol.
4) Perlahan putar poros engkol,baca pengukuran dimulai pada
posisi BP, P, T, S, dan BS.
12
Gambar 2.5: Gambar 13 Crankshaft
Sumber : https://www. Crankshaft.com
H. Sistem Pelumasan
1. Fungsi Sistem Pelumas
Menurut Supraptono (2004) fungsi dari pelumasan diantaranya:
1) Menahan beban mesin, sehingga disini untuk mengantisipasi
gerusan bearing karena kontaknya poros dengan bearing.
2) Mengendalikan terjadinya getaran, jadi disini mempunyai aspek
yaitu menjaga kelemahan bahan karena beban-beban exstra
yaitu dari getaran-getaran mesin.
3) Mencegah terjadinya korosi, disini korosi oleh uap air, lepasnya
elektron, atau sebab-sebab lain.
4) Meredusir terjadinya noise.
5) Mempertahankan koefisient gesek.
6) Mengendalikan terjadinya panas.
7) Mengendalikan terhadap keausan bagian-bagian karena proses
abrasi.
2. Perawatan Sistem Pelumas
1) Perawatan Pompa Minyak
13
Pelumas Pompa merupakan sebuah komponen yang
digunakan untuk memindahkan minyak pelumas dalam sistem
pelumasan. jenis pompa minyak pelumas di KM. Mutiara Sentosa
II adalah jenis roda gigi. pompa minyak pelumas ini bisa
dioperasikan dari dua tempat, yaitu bisa dari ruang mesin M/E
(Main Engine) dan bisa dari ruang Control Room.Pompa ini
beroperasi dengan menggunakan daya listrik. Mengingat peranan
pompa ini sangat penting dalam sistem pelumasan, maka
perawatan sangat diperlukan untuk menjaga agar pompa dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan. berikut ini adalah
pekerjaan yang harus diperhatikan dalam merawat pompa
minyak pelumas :
a. Memeriksa permukaan gigi-giginya terhadap keausan, gejala
kavitasi dan kerusakan lainnya.
b. Memeriksa permukaan kelilingnya terhadap gejala
kemacetan, dengan memberikan minyak gemuk ( grease ).
c. Memeriksa apakah porosnya sudah aus. dalam hal ini
digunakan serat minyak pelumas, pada umumnya keausan
terbesar terdapat pada bagian porosnya yang dikenai sekat
tersebut.
d. Memeriksa permukaan kontak poros dengan bantalannya.
dalam hal ini dipergunakan bantalan peluru, maka periksalah
bantalannya.
e. Apabila menggunakan paking, gantilah pakingnya dengan
paking yang baru dengan tebal dan dari jenis yang sama,
ukurlah dengan teliti.
f. Memeriksa permukaan dalam rumah pompa terhadap
kemungkinan korosi, keausan dan kerusakan lainnya.
14
g. Memeriksa katup pengatur tekanan minyak pelumas terhadap
kelainan yang mungkin terjadi pada dudukan katup-katup,
jalan katup, dan pegas katup.
2) Perawatan L.o Circulation
Pump Lo.Circulation Pump adalah pompa yang menempel di
bodi mesin induk, pompa ini bertugas untuk meneruskan minyak
pelumas yang di transfer oleh L.o Main Pump untuk kemudian
disirkulasikan ke dalam setiap komponen–komponen yang
memerlukan pelumasan. pompa ini adalah jenis pompa roda gigi,
yang dimana sistem kerjanya yaitu memanfaatkan putaran dari
camshaft untuk menggerakan roda giginya. untuk perawatan
pompa ini dilakukan secara berkala seperti :
a. Mengecek gigi- giginya apakah dalam keadaan baik.
b. Memeriksa apakah ada kebocoran minyak yang disebabkan
packing rusak.
c. Memeriksa kekencangan mur dan baut apakah ada yang
longgar atau tidak, apabila terjadi kelonggaran, atau mur dan
baut tidak terikat kuat yang disebabkan oleh getaran mesin
itu, maka segera kencangkan menggunakan kunci ring.
3) Perawatan Sump Tank (Tanki Edar)
Sump Tank atau tanki edar, adalah sebuah tangki yang
berfungsi sebagai penyimpan pasokan minyak pelumas untuk
mesin diesel yang berjenis sistem pelumasan kering. untuk sump
tank mesin utama yang dimiliki oleh KM. Mutiara Sentosa II ada 2
yaitu tangki kanan dan kiri yang masingmasing berkapasitas
27000 L. dimana saat penyoundingan dilakukan pada saat kapal
akan berangkat berlayar, atau saat mesin akan distart. Hal-hal
yang perlu diperhatikan ketika akan membersihkan tanki edar ini
antara lain:
15
a. Pindahkan minyak lumas sisa kedalam tanki L.o Settling
Tank.
b. Membuka lubang main hole.
c. Membebaskan tanki dari gas beracun dengan metode
menggunakan blower (free gas).
d. Jika sudah sesuai prosedur diatas maka dapat memulai
membersihkan tanki, ikuti arahan dan petunjuk SOP (
Standart operasional prosedure ).
4) Perawatan L.o Store Tank
L.o Store Tank Adalah tanki penyimpanan minyak pelumas
yang bersih, atau bisa disebut juga tanki utama minyak pelumas,
karena saat pengisian ( bunker ) tempat penampungan utama
adalah lo store tank ini. tanki minyak pelumas untuk main engine
mencapai kapasitas 20.000 L, dimana untuk bunkernya dilakukan
pada saat didermaga yang ditentukan, dengan menggunakan
mobil khusus. kemudian pengisian dilakukan dengan
menyambungkan selang bunker dari mobil ke pipa utama bunker
L.o kapal yang terletak disamping kiri kapal. dengan kapasitas
20.000 L, untuk pengisiannya hanya 15.000 L, karena sisa
volume dari tanki untuk udara ventilasi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum membersihkan tangki minyak lumas
adalah:
a. Mengosongkan tangki minyak lumas atau minyak lumas
dapat dipindahkan ketangki lain.
b. Membuka lubang main hole.
c. Memasukkan udara segar dari blower kedalam tangki agar
bebas gas beracun yang diakibatkan oleh penguapan minyak
tersebut ( Free gas )
5) Perawatan ( Strainer ) Saringan Minyak Pelumas
16
Minyak lumas yang keluar dari mesin dalam keadaan
panas dan kemungkinan mengandung kotoran besi atau lainnya.
oleh karena itu, untuk membersihkan minyak pelumas dari
kotorankotoran padat tersebut digunakan sebuah saringan / filter.
saringan ini hanya bisa memisahkan minyak lumas dari kotoran-
kotoran padat saja, sedangkan air tidak bisa. dikarenakan purifier
pemisah kotoran dari minyak pelumas di kapal KM. Mutiara
Sentosa II tidak dipakai, maka sebagai penggantinya
menggunakan Lo Auto Filter. Jenis saringan minyak pelumas
mesin utama yang digunakan di KM. Mutiara Sentosa II, yaitu ada
2 jenis :
a. LO auto Filter
Auto Filter adalah filter otomatis yang bekerja dengan
sistem pneumatik, dimana jika tekanan didalam filter tersebut
tinggi maka secara otomatis auto filter ini akan memompa
sendiri sampai tekanan turun. jika tekanan itu tinggi artinya
minyak lumas itu kotor. didalam filter ini terdapat 24 buah
filter yang terpasang di masing-masing tempatnya.
17
auto filter ini bekerja atomatis, maka secara otomatis akan
mengocok filter yang ada didalamnya sampai alarm normal
kembali. apabila alarm tersebut tetap saja tidak mau normal
kembali , yang harus dilakukan adalah dengan mencuci filter
agar bisa bekerja secara optimal. Perawatan L.o Auto Filter
1) Memeriksa handle pemutar apakah dalam keadaan baik.
2) Mencuci filter dengan menggunakan solar bersih,
kemudian dicuci dengan menggunakan air tawar, terakhir
di semprot menggunakan udara bertekanan.
3) Memeriksa AS/ poros yang terhubung ke handle pemutar
apakah dalam keadaan baik atau tidak.
18
sump tank ) sebelum masuk ke auto filter. Jenis dari filter ini
adalah jenis elemen, karena struktur dari badan filter
berlubang-lubang banyak dan berukuran kecil. kontruksi dari
filter ini berada di bagian pipa-pipa minyak pelumas.
Perawatan L.o Main Filter adalah dengan Mencuci filter
dengan menggunakan solar bersih, kemudian dibasuh
dengan menggunakan air tawar, terakhir disemprot filter
dengan udara bertekanan.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diesel Engine adalah suatu peralatan mesin yang memiliki
berbagai unit atau suatu system pendukung yang berfungsi
menghasilkan tenaga daya dorong kapal, sehingga kapal mampu
dioperasikan maju atau mundur. Dengan melihat fungsi dari diesel
engine dikapal maka kita sebagai teknisi dan Crew kapal yang
mengetahui pentingnya mesin harus mengetahui komponen komponen
penunjang kinerja diesel engine. Dengan mengetahui komponen-
komponen yang ada kita juga harus mengetahui perawatan dan mampu
melakukan pengukuran setiap komponen agar kinerja diesel engine tidak
mengalami kendala yang megakibatkan performa mesin menurun.
Sedang komponen penunjang kerja diesel engine adalah seperti cylinder
liner dan piston, karena komponen cylinder liner dan piston menentukan
besar volume silinder dan kinerja diesel engine..
Dari perawatan alat-alat diesel engine diatas dapat disimpulkan
bahwa Perawatan menjadi sangat penting karena dapat mencegah
kerusakan berat pada kapal dan mencegah kemungkinan mesin rusak
dan harus diganti. Disesuaikan dengan jumlah jam kerja material dan
metode perawatan dengan cara antara lain :
a. Lakukan perawatan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan, atau
penggantian material sesuai jam kerja
b. Dari pengecekan fisik, dapat diambil keputusan material yang
dirawat, diperbaiki, atau diganti walau jam kerja belum terpenuhi/
belum waktunya.
c. Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan, Pembersihan, pemeriksaa,
pengukuran, penganalisaan, penggantian material atau pengecekan
fisik.
20
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa perlu
mempelajari bagian-bagian diesel engine dan perawatan bagian-bagian
tersebut agar menghasilkan tenaga daya dorong kapal, sehingga kapal
mampu dioperasikan maju atau mundur. Dengan melihat fungsi dari
diesel engine dikapal maka kita sebagai teknisi dan Crew kapal yang
mengetahui pentingnya mesin harus mengetahui komponen komponen
penunjang kinerja diesel engine.
21
DAFTAR ISI
Arismunandar, Wiranto dan Koichi Tsuda. (2008). Motor Diesel Putaran Tinggi.
Jakarta: Pradnya Paramita.
P. Van Maanen. (2002). Motor Diesel Kapal Jilid 1 Nautech. Penerbit PT.
Trisakti Mandiri, Bandung
22