Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
tuntunanNYA sehingga bahan ajar untuk mata kuliah Metode Penelitian dan
Seminar Pendidikan pada data kuantitatif yang dianalisis menggunakan SPSS-22
dapat diselesaikan. Bahan Ajar ini berisikan teknik pengolahan data statistik
parametrik mencakup: Statistik deskriptif, uji regresi linier dan berganda, serta
uji-uji asumsi klasik, uji t independen dan dependen, uji One Way Anova serta
Two Way Anova. Pengolahan lain yang disajikan adalah uji-uji lanjut serta materi
tambahan terkait uji validitas dan normalitas serta beberapa pengolahan statistik
lainnya. Bahan Ajar ini diharapkan dapat membentu peserta untuk lebih
memahami aplikasinya karena disertai dengan contoh dan langkah-langkah
pengolahan data dengan SPSS secara detail.
Penulis menyadari modul ini memiliki banyak kekurangan, sehingga
berbagai kontribusi pikir melalui saran dari siapa saja yang membaca modul ini
sangat diharapkan. Akhir kata penulis menyampaikan selamat berlatih melalui
panduan dalam modul ini dan dapat mengaplikasikannya.
Penulis
1
BAHAN – 1
Pengenalan Program SPSS Untuk Pengolahan Data
A. Pengenalan SPSS
Pada mata kuliah metode penelitian pendidikan dan seminar yang diberikan
pada mahasiswa S1, maka penguasaan analisis inferensial khususnya pada data
kuantitatif perlu dilakukan analisis secara terstruktur dengan menggunakan
analisis inferensial yang tepat diantaranya: 1) Uji Korelasi; 2) Uji Regresi; 3) Uji
perbedaan (Uji t); 4) Analisis Varians baik One Way maupun Two Way; dan 5)
Analisis Non parametrik Untuk Data yang tidak berdistribusi Normal.
Untuk mempermudah analisis maka dapat menggunakan software SPSS.
SPSS akronim dengan “Statistical Package for the Social Sciences”. SPSS pada
awalnya digunakan bagi bidang ilmu sosial saja. Namun seiring dengan
perkembangan globalisasis maka software ini terus dikembangkan dan
diaplikasikan pada berbagai bidang ilmu. Pentingnya penggunaan SPSS dalam
berbagai bidang, maka kepanjangan SPSS diubah menjadi “Statistical Product and
Service Solutions” yang merupakan aplikasi statistik untuk mengelola dan
menganalisis data untuk berbagai keperluan dengan menggunakan teknik statistik
(Nugroho dkk, 2009).
Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan software yang
digunakan sebagai tools dan merupakan aplikasi pengolahan data statistik. SPSS
memiliki banyak kelebihan dalam pemecahan riset terkait dengan pengolahan data
pada berbagai bidang baik ekonomi, manajemen, pendidikan dan bidang lainnya.
Secara umum SPSS terbagi menjadi 2 yaitu data view dan variable view.
Dimana: 1) Data view merupakan tempat pengimputan data yang akan di lakukan
pengolahan dan 2) variable view merupakan tempat yang digunakan untuk
memberikan keterangan terhadap setiap variabel-variabel yang telah di entri.
2
1. Memulai SPSS 22
Untuk memulai SPSS 22 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut. Klik Start – Programs – IBM SPSS Statistics – IBM SPSS Statistics
22
2. Data Editor
Pada menu Data editor terdiri dari data view dan variabel view.
Data View
Variabel View
3. Data View
Data View menampilkan data base hasil penelitian yang akan diolah atau
dianalisis dengan program SPSS. Pada Data View ditampilkan kolom-kolom
disertai nama-nama variabel yang disingkat dengan “var”.
3
4. Variabel View
Pada sheet ini ditampilkan menu Name, Type, Width, Decimals, Label, Value,
Missing, Columns, Align, Measure.
4
Selanjutnya isilah variable Type sesuai kebutuhan
c. Width
Jika data berupa huruf dengan perintah String, maka perlu diisi jumlah
karakter huruf. Namun jika data berkarakter angka maka diabaikan saja.
d.Decimals
Jika data dengan perintah String, kotak Decimal otomatis akan non-aktif.
Namun jika data dengan perintah Numeric, maka kotak kerja Decimal
Places akan aktif. Jumlah digit dapat di isi sesuai kebutuhan pemakai.
Jika pada kotak Name yang akan diisikan adalah singkatan maka
kepanjangan dari singkatan bisa diisikan pada kotak Label
e. Value
Apabila data bertipe nominal dan ordinal maka digunakan Value, dengan
cara 1. Arahkan mouse ke kotak Value. 2. Ketik angka pada kotak Value. 3.
Ketik karakter pada kotak Label. 4. Selanjutnya klik add
f. Missing
Menu Missing digunakan apabila data tidak memiliki nama maka akan
dianggap hilang.
g. Column
Menu Column berfungsi untuk mengatur lebar kolom data entri.
5
h.Align
Menu Align berfungsi untuk mengatur posisi data, dengan pilihan Left,
Right, ataupun Center.
i. Measure
Menu Measure digunakan untuk menentukan pilihan tipe data, dengan
pilihan Nominal, Ordinal, dan Scale.
j. Role
Pada bagian Role pilih input
4) selanjutntnya pindahkan variable pada kotak bagian kiri ke kotak variabel pada
bagian kanan dengan cara klik tanda panah; 5) klik Options muncul tampilan
berikut:
6
dan 6) selanjutnya pada langkah terakhir pilihlah ukuran-ukuran statistik yang
diinginkan, beberapa diantaranya: mean, Std deviation, Minimum, dan Maximum.
Contoh output hasil pengolahan dan Interpertasisebagai berikut.
Interpertasi:
Output yang dihsilkan menunjukan bahwa banyak data hasil pengukuran tinggi
badan adalah 10 mahasiswa, dengan tinggi badan maximum 178 cm dan
minimum 155 cm dengan Rangenya 23. Rata-rata tinggi badan mahasiswa adalah
165,10 cm dengan standar deviasi 7,695 dan varians 59,211.
7
BAHAN – 2
Pengujian Asumsi
8
Pilih menu Analyze > Legacy Dialogs > Klik 1- sample K-S muncul
jendela berikut.
Explore » Pindahkan variabel ke Independen List dan Faktor List » Klik Plots
9
B. Uji Homogenitas
Untuk uji homogenitas dapat digunakan beberapa cara, salah satunya
menggunakan uji Levene dengan langkh sabagai berikut.
Pilih menu Analyze » Pilih Compare Means Klik » One-Way Anova maka
muncul jendela berikut.
Kelompok ke kotak Factor dengan cara klik tanda panah »Klik Options »Klik
OK, maka output SPSS sebagai berikut.
C. Uji Linearitas
Dalam melakukan pengujian statistik parametrik untuk Regresi dan korelasi
perlu dilakukan uji asumsi Linearitas. Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel dalam hal ini variabel dependent dan independent memiliki
10
hubungan yang linier atau tidak. Uji Linearitas dengan SPSS dilakukan dengan
langkah-langkah Pilih menu Analyze > Pilih Compare Means > Klik Means maka
muncul jendela
11
Selanjutnya pindahkan variabel bebas ke Independent List dan variabel terikat ke
12
BAHAN – 3
Analisis Regresi
13
M16 60 70
M17 55 50
M18 75 80
M19 65 80
M20 60 70
14
Nilai Korelasi
Interpertasi:
Output yang dihasilkan memperlihatkan dari Model Summary Nilai
Adjusted R Square sebesar 0,582 atau 58,2%, artinya bahwa 58,2 % KDM
berkontribusi terhadap SP sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diikutkan dalam model. Untuk Tabel coefficients diperoleh model regresi:
Y =20,606+0,772 KDM
Model ini memberikan pengertian bahwa jika KDM meningkat satu satuan
maka hasil tes hasil belajar akan naik sebesar 0,772. Untuk menjawab
hipotesis maka diperhatikan nilai Sig. Hasil yang diperoleh
memperlihatkan bahwa nilai Sig, sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H 1
15
diterima sehingga disimpulkan terdapat pengaruh KDM terhadap hasil tes
SP. (Sebagai catatan nilai F pada tabel Anova dapat digunakan untuk
regresi berganda).
2. Analisis Regresi Berganda
Contoh: Seorang peneliti ingin menganalisis pengaruh Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis (PMM) dan Penalaran Matematis (PM) terhadap
hasil belajar Matematika. Data hasil tes disajikan dalam Tabel 2
Tabel 2. Data Latihan 2
Nama
PMM PM Hasil Belajar
Mahasiswa
M1 60 65 70
M2 55 45 65
M3 65 70 85
M4 60 65 80
M5 70 65 85
M6 40 40 65
M7 55 50 70
M8 60 55 75
M9 70 75 90
M10 55 45 60
M11 65 75 80
M12 70 65 85
M13 45 40 70
M14 55 50 65
M15 65 60 80
M16 70 65 85
M17 65 60 85
M18 55 50 70
M19 45 40 70
M20 70 65 85
Langkah Pengolahan Data Dengan SSS
Rumuskan Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat pengaruh PMM dan PM terhadap hasil belajar
H1: Terdapat pengaruh PMM dan PM terhadap hasil belajar
1. Entri data pada data view
2. Klik menu Analyze » Klik Regression » Klik Linear, maka muncul
jendela
16
3. Pindahkan PMM dan PM ke kotak Independent dan Hasil Belajar ke kotak
Interpertasi:
Output yang dihasilkan terdiri beberapa variabel, yaitu Tabel
Variables/Removed, Model Sumarry, ANOVA, dan Coefficients. Untuk
17
keperluan analisis data maka yang diinterpertasi adalah Tabel Model
Summary. Tabel ini menunjukan nilai R Square sebesar 0, 727 atau
72,7%, artinya PMM dan PM berkontribusi terhadap hasil belajar 72,2%,
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dari Tabel ANOVA
terlihat F hitung = 22, 587 dengan Sig, 0,000 < 0,05, sehingga H 1 diterima,
artinya terdapat pengaruh PMM dan PM terhadap hasil belajar. Model
regresi berganda yang dihasilkan adalah:
Y =30,840+ 0,413 PMM +0,357 PM
Model ini dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan satu satua PMM maka
Hasil belajar akan naik sebesar 0,413 variabel lain dianggap konstan.
Untuk kenaikan satu satuan PM maka hasil belajar akan naik sebesar 0,357
variabel lainnya dianggap konstan.
18
BAHAN – 4
Uji-Uji Perbandingan
19
Untuk menguji perbedaan data hasil test nmahasiswa sebelum dan sesudah
diterapkannya metode Drill, maka terlebih dahulu ditetapkan hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika sebelum dan sesudah
diterapkan metode Drill
H1: Terdapat perbedaan hasil belajar matematika sebelum dan sesudah diterapkan
metode drill
Selanjutnya dilakukan uji Prasyarat Normalitas dan homogenitas. Hasil uji
normalitas menujukan data homogen dengan nilai Sig Pretest dan Posttest masing-
masing 0,200 > 0,05. Untuk uji homogenitas teridentifikasi data homogen dengan
nilai Sig. 1,00 > 0,05. Kedua asumsi terpenuhi maka dapat dilakukan pengujian
dalam melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah
diterapkannya metode Drill. Uji perbedaan dengan SPSS dapat dilakukan dengan
langkah berikut: Pilih menu Analize > Pilih Compare Means > Klik Paired-
Samples T test, maka muncul jendela berikut.
Interpertasi:
20
Tabel Paired Samples Test menunjukan bahwa nilai Sig (2-tailed) sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Berdasarkan kriteria pengujian maka
H1 diterima, artinya, terdapat perbedaan hasil belajar matematika sebelum
dan sesudah diterapkan metode drill.
Seandainya dalam proses uji asumsi pada uji T-Dependent, jika asumsi tidak
terpenuhi maka dapat dilakukan transformasi data. Namun jika tidak terpenuhi
juga maka dapat digunakan statistik Non Parametrik dengan jenis uji Wilcoxon.
Langkah pengujian uji Wilcoxon dengan SPSS adalah: Pilih Analyze > Pilih Non
Parametrik Test > Klik Legacy Dialogs > Klik 2 Related Samples, maka muncul
jendela di bawah ini.
21
Contoh: Seorang peneliti ingin membandingkan ada tidaknya perbedaan hasil
belajar matematika antara mahasiswa yang menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan model pembelajaran
Koopertif Tipe STAD. Data yang dikumpulkan dari 25 mahasiswa pada
masing-masing kelompok, seperti pada tabel di bawah ini.
No NHT STAD
1 65 70
2 75 70
3 65 80
4 60 50
5 85 80
6 75 70
7 65 60
8 70 50
9 55 80
10 70 60
11 50 70
12 80 65
13 70 70
14 65 80
15 80 80
16 85 60
17 50 60
18 65 70
19 75 70
20 60 85
21 80 60
22 85 80
23 50 55
24 80 60
25 65 75
22
setelah data disiapkan Pilih menu Analyze » Pilih Compare Means » Klik
Independent Sample- t Test maka muncul jendela
Group 2 » Klik Continue » Klik Ok, maka output yang dihasilkan adalah:
Interpertasi:
Berdasarkan Independent Samples Test terlihat bahwa nilai Sig (2-tailed)
dengan asumsi data homogen ( Equal Variances assumed) sebesar 0, 841 >
0,05 sehingga diputuskan Ho diterima, artinya Tidak terdapat perbedaan hasil
belajar matematika antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
model NHT dan STAD
23
hasil tes matematika dengan menggunakan ketiga metode dengan
melibatkan 75 mahasiswa.
No Metode A Metode B Metode C
1 45 80 65
2 80 70 85
3 55 75 70
4 85 90 50
5 45 65 55
6 70 85 60
7 65 80 60
8 55 70 45
9 50 65 60
10 70 85 55
11 45 90 65
12 50 85 70
13 55 70 45
14 60 90 50
15 65 75 80
16 55 80 55
17 45 90 60
18 50 65 50
29 60 75 50
20 55 85 60
21 60 90 65
22 55 85 50
23 65 80 60
24 55 65 45
25 45 85 55
24
Selanjutnya pindahkan variabel metode gabungan ke kotak Dependent List dan
Tabel Anova memperlihatkan bahwa Nilai F hitung dengan Sig, 0,000 < 0,05
sehingga dibuat putusan terima H1 artinya Rata-rata kemampuan matematika
dengan menggunakan metode A, metode B, dan metode C tidak sama (Terdapat
perbedaan). Selanjutnya untuk mengetahui metode-metode apa saja yang berbeda
maka dilakukan uji lanjut dengan pengujian Post Hoc T-test, dengan tahapan: Klik
Post Hoc pada bagian kanan maka muncul tampilan berikut:
Selanjutnya pilih dan centang Benferroni » Continu » Ok. Output yang dihasilkan
25
Post Hoc Tests dengan memperhatikan Mean Diference menujukan bahwa
Metode A dan B berbeda dan metode B dan C berbeda, Perbedaan ini
diperlihatkan dengan melihat tanda (*).
C. Two Way Anova
Uji Anova dua arah dilakukan untuk menguji perbedaan rata-rata yang lebih
dari dua variabel.Selain variabel yang diuji juga melibatkan variabel lain yang
menjadi kontrol terhadap perbedaan variabel bebas.
Contoh: Seorang peneliti hendak melihat Pengaruh Gender dan Pendidikan
Terhadap Nilai Ujian Fisika. Datanya disajikan pada Tabel di bawah
ini. Contoh dan interpertasi dikutip dari Hidayat (2012)
No Gender Pekerjaan Ujian
1 1 2 45
2 2 2 87
3 1 2 65
4 2 3 66
5 1 1 24
6 2 2 53
7 2 3 76
8 2 1 68
9 1 2 43
10 2 2 76
11 1 1 35
12 2 2 66
13 1 3 87
14 2 2 87
15 1 2 45
16 2 3 66
17 2 3 88
18 2 2 65
19 1 1 44
20 2 2 65
26
21 1 1 35
22 2 2 66
23 1 3 84
24 2 2 56
25 1 1 34
26 2 2 66
27 1 3 76
28 2 2 67
29 1 1 44
30 2 3 65
31 1 2 35
32 2 2 66
33 1 3 99
34 2 2 56
35 1 3 45
36 2 2 66
37 1 3 76
38 2 3 70
39 1 1 11
40 2 2 55
Keterangan:
Gender (Laki-Laki = 1, Perempuan = 2)
Pendidikan (SLTP = 1, SLTA =2, PT = 3)
pengolahan dengan SPSS adalah: Pilih Analyze» Pilih General Linear Model »
Klik Univariate maka muncul kotak
untuk uji Ancova » Klik Plots » Pindahkan Gender ke kotak Horizontal Axis dan
27
Selanjutnya Klik Continue
Klik Post Hoc maka muncul » Centang Tukey
Klik Continue
Klik Options
Continue »Klik Ok
28
Interpertasi (Hidayat, 2012):
Pengaruh Semua Variabel independen (Gender, Pendidikan dan Interaksi gender
dengan pendidikan atau “Gender*Pendidikan”) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Nilai Ujian). Apabila Signifikansi (Sig.) < 0,05 (Alfa) =
Signifikan. Contoh di atas 0,000 berarti model valid.
Intercept:
29
Nilai perubahan variabel dependen tanpa perlu dipengaruhi keberadaan variabel
independen, artinya tanpa ada pengaruh variabel independen, variabel dependen
dapat berubah nilainya. Apabila Signifikansi (Sig.) < 0,05 (Alfa) =
Signifikan. Contoh di atas 0,000 berarti intercept signifikan.
1. Gender:
Pengaruh gender terhadap nilai ujian di dalam model. Apabila Signifikansi
(Sig.) < 0,05 (Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,003 berarti gender
berpengaruh signifikan.
2. Pendidikan:
Pengaruh pendidikan terhadap nilai ujian di dalam model. Apabila
Signifikansi (Sig.) <0,05 (Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,000 berarti
Pendidikan berpengaruh signifikan.
3. Gender*Pendidikan:
Pengaruh Genderpendidikan terhadap nilai ujian di dalam model. Apabila
Signifikansi (Sig.) <0,05 (Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,006 berarti
genderpendidikan berpengaruh signifikan.
4. Error:
Nilai Error model, semakin kecil maka model semakin baik.
5. R Squared:
Nilai determinasi berganda semua variabel independen dengan dependen.
Contoh di atas 0,666 korelasi kuat.
6. Kesimpulan Hipotesis Two Way ANOVA
Oleh karena hasil uji F menunjukkan bahwa signifikan ada perbedaan atau
menerima H1, maka selayaknya Uji ANOVA ini dilanjutkan ke tahap
selanjutnya, yaitu Uji Post Hoc.
7. Post Hoc Test
Dalam rangka Interprestasi Output Two Way ANOVA dengan SPSS, maka
anda harus pahami tentang uji post hoc berikut. Sedikit review saja, bahwa uji
post hoc adalah uji lanjut atau uji yang menilai adanya perbedaan signifikan
antar kelompok.
30
8. Tabel Tukey Post Hoc
Tabel di bawah ini adalah Tabel Tukey Post Hoc digunakan untuk menilai
kategori manakah dari variabel pendidikan yang memiliki perbedaan
signifikan:
Post Hoc Output Two Way ANOVA dengan SPSS
Yang ada perbedaan signifikan ditandai dengan tanda bintang (*). Dari Tabel
hasil output diperoleh, semuanya terdapat tanda bintang, berarti semuanya
ada perbedaan yang signifikan.
Diagram Plot
Diagram Plot di bawah ini berguna untuk menilai apakah ada interaksi efek
antar variabel. Namun diagram ini tidak bisa dijadikan bahan acuan yang
valid. Tetapi hanya sekedar memberikan gambaran saja. Apabila garis-garis
tidak menunjukkan kesejajaran, maka dicurigai ada efek interaksi.
Diagram di atas menunjukkan ada ketidak sejajaran garis, maka dicurigai ada efek
interaksi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Advernesia (2019). Cara Uji Normalitas SPSS Shapiro Wilk dan Kolmogorov
Smirnov. https://www.advernesia.com//spss/cara-uji-normalitas-spss-
shapiro-wilk-dan-kolmogorov-smirnov/.
BAPM (2008). Uji Coba Instrumen Penelitian dengan Menggunakan MS Excel
dan SPSS. Online (Tersedia): http://file.upi.edu/Direktori/
FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031BAMBANG_
AVIP_PRIATNA_M/Makalah_November_2008.pdf
Hidayat, N. (2014). Tutorial Independen T Test dengan SPSS. Online (Tersedia):
https://www.statistikian.com/2014/04/independen-t-test-dengan-spss.html
Hidayat, A (2012). Tutorial Two Way Anova dalam SPSS. Online (Tersedia):
https://www.statistikian.com/2012/11/two-way-anova-dalam-spss.html
Guilford, J. P. (1956) Fundamental Statistics in Psychology and Education. New
York (330 West 42nd Street): McGraw‐Hill Book Company.
Nugroho, Y. S., Hadi, S. P., & Haryono, T, (2009). Penggunaan Software SPSS
Untuk Analisis Faktor Daya Beli Listrik Pada Sektor Rumah Tangga
Dengan Metode Regresi Linear Berganda (Studi Kasus Kota Salatiga).
Simposium Nasional RAPI VIII.
Ohyver, M., Rahayu, A., & Dwi Bekti, R. (2017). Online (Tersedia):
http://socs.binus.ac.id/files/2016/07/Pengenalan-SPSS-oleh-Magaretha-
Ohyver-dkk.pdf. (diakses, 16-8-2019),
32