Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1

Mata Kuliah : EKMA4314 – Akuntansi Manajemen


NIM : 042209485
Nama : Salman Al Farisyi

1. Karena manajer membutuhkan informasi setiap saat untuk mengambil keputusan rutin
dan keputusan khusus. Dalam dunia bisnis, semua kejadian atau transaksi dicatat,
diklarifikasi, dikelompokkan dan dilaporkan. Tugas semacam ini dilakukan oleh para
akuntan. Teknik pencatatan transaksi bisnis dilakukan dalam buku harian, jurnal, buku
besar, neraca dan laporan laba rugi. Maka kegiatan akuntansi mengelola transaksi bisnis
input mejadi transaksi keuangan yang berbentuk neraca dan laba – rugi.
Proses akuntansi tersebut harus dipahami oleh semua level manajer, karena dalam
proses akuntansi dapat menggambarkan kegiatan bisnis yang disajikan dalam laporan
keuangan. Setelah para manajer memahami proses akuntansi, diharapkan dapat
membaca, mengetahui, memahami, dan menganalisa neraca laba rugi bisnis.

2. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan


Akuntansi keuangan terfokus pada pengumpulan informasi yang digunakan dalam
pembuatan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak
eksternal yaitu investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya. Laporan keuangan ini
meliputi neraca, laporan laba – rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas.
Laporan keuangan menunjukkan kondisi perusahaan secara keseluruhan pada satu
waktu laporan keuangan ini digunakan oleh pihak eksternal dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Contoh : investor akan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan untuk mengambil keputusan apakah akan berinvestasi pada perusahaan
tersebut atau tidak melalui pembelian saham dipasar modal. Kreditur akan menganalisis
laporan keuangan perusahaan untuk mengambil keputusan apakah perusahaan layak
mendapatkan kredit atau tidak.

Sedangakan akuntansi manajemen berhubungan dengan penyajian informasi yang


ditujukan kepada pihak internal organisasi agar dapat menjalankan fungsi manajerial.
Setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari bidang usaha, tujuan,
gaya manajerial, ukuran, maupun dari kepemilikannya. Akuntansi manajemen dapat
diterapkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan manajemen.

3. Data mengenai jam mesin dan beban listrik tahun 2021:


Jam Beban Listrik
Bulan Mesin (Rp)
Januari 100 11.750
Februari 200 23.500
Maret 100 11.750
April 160 21.500
Mei 130 15.000
Juni 130 15.000
Juli 230 25.000
Agustus 300 28.500
September 150 18.000
Oktober 310 30.000
Nopember 240 26.000
Desember 200 23.500

Ditanya ?
a. Pergunakan metode high-low point untuk mengestimasi beban listrik variabel per
jam mesin
b. Pergunakan metode high-low untuk mengestimasi beban listrik tetap per bulan
c. Pergunakan metode high-low untuk membuat fungsi kos listrik bulanan
d. Estimasi berapa jumlah beban listrik jika jumlah jam mesin adalah 150 jam mesin

Jawab ;
Jam Mesin (X) Tertinggi (a) 310 terendah (b)100 dan selisih 210
Beban Listrik (Y) Tertinggi (a)Rp30.000 terendah (b) Rp11.750 selisih Rp18.250
Ya = jumlah biaya yang ada pada titik tertinggi
Yb = merupakan jumlah biaya yang ada pada titik terendah
a = jumlah total dari biaya tetap
Xa= kapasitas tertinggi
Xb= kapasitas terendah

𝑌𝑎−𝑌𝑏
a. 𝑉 = 𝑋𝑎−𝑋𝑏
30.000−11.750
= Rp 86,9
310−100
Jadi beban listrik variable per jam mesin menggunakan metode high-low point
adalah Rp 86,9,-
b. Beban listrik tetap perbulan
Kos tetap = Ya−VXa
30.000 – (86,9x310) = Rp 3.061,-
c. Beban listrik per bulan
Rp 3.061 + (Rp 86,9 x jam mesin).
d. Jumlah beban listrik pada aktivitas 150 jam
Rp 3.061 + (Rp 86,9 x 150) = Rp 16.096,-

Anda mungkin juga menyukai