Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andrei Esem

NIM : 2001036129

Mata Kuliah : Auditing 1 (AK/B)

RESUME BAB 11

AUDITING KECURANGAN

Jenis jenis kecurangan

 Pelaporan keuangan yang tidak sesuai


 Penyalahgunaan aset

Kondisi-kondisi penyebab kecurangan

Ada tiga kondisi penyebab kecurangan yang biasa disebut dengan segitiga kecurangan, kondisi
ini berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aset yang sudah dirangkum
didalam SAS 99 (AU 316) Sebagai berikut :

1. Insentif/tekanan, dimana mananjemen atau pegawai lain merasakan adanya insentif atau
tekanan agar melakukan kecurangan.
2. Kesempatan, kondisi yang membuat adanya kesempatan untuk melakukan kecurangan.
3. Sikap/rasionalisasi, ada sikap atau pemikiran yang salah agar dapat melakukan suatu
kecurangan.

Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh auditor dalam mengungkap kecurangan adalah
mengidentifikasi atau melihat secara teliti faktor-faktor apa saja yang menyebabkan risiko
kecurangan.

Dalam mengungkapnya auditor biasanya melihat 3 hal berikut dalam mengidenntifikasi faktor-
faktor kecurangan :

 Insentif/tekanan, hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam memanipulasi data
laporan keuangan adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan.
 Kesempatan, walaupun laporan keuangan disemua perusahaan menjadi sasaran
manipulasi, risiko perusahaan yang masuk dalam industri yang melibatkan pertimbangan
dan estimasi yang signifikan jauh lebih besar. Perputaran personil akuntansi ataupun ada
kelemahan lain yang bisa saja menjadi kesempatan dalam memanipulasi data laporan
keuangan.
 Sikap/rasionalisasi, kondisi manajemen puncak terhadap pelaporan keuangan merupakan
faktor yang harus diperhatikan dalam menilai adanya kecurangan dalam penyajian data
laporan keuangan.
Menilai risiko kecurangan

SA memberikan kepada auditor pedoman dalam menilai risiko kecurangan, auditor harus tetap
pada sikap skeptismenya dalam melihat informasi-informasi yang disajikan oleh perusahaan.

Auditor tidak menerima sebagian besar calon kliennya jika dianggap tidak memiliki kejujuran
maupun integritas.

Sikap skeptisme tersebut meliputi :

Pikiran yang selalu mempertanyakan, dalam standar auditing, sikap untuk menekankan agar
selalu mempertimbangkan kerentanan terhadap klien dalam melakukan kecuranan.

Evaluasi kritis, jika menemukan suatu yang ganjal dalam suatu laporan keuangan, auditor harus
menyelidiki lebih lanjut agar mendapat bukti tambahan bahwa adanya kecurangan.

Pengajuan pertanyaan kepada manajemen, SA mengharuskan auditor untuk mengajukan


pertanyaan yang lebih dalam mengenai kecurangan pada setiap proses audit, biasanya
pertanyaannya diajukan kepada manajemen atau kepada pegawai lain.

Faktor-faktor risiko, auditor harus mengevaluasi apakah ada faktor-faktor kecurangan didalam
proses audit.

Prosedur analitis, auditor harus melaksanakan prosedur analitis dalam mengungkap apakah ada
salah saji material.

Informasi lain, auditor harus mempertimbangkan informasi lain yang diterimanya ketika
menilai risiko kecurangan.

Mengawasi tata kelola korporasi untuk mengurangi risiko kecurangan

Suatu pedoman yang dikeluarkan dan telah dikembangkan oleh AICPA mengidentifikasi tiga
unsur untuk mencegah atau mendeteksi adanya kecurangan yaitu :

1. Jujur dan beretika


2. Mempunyai tanggung jawab dalam mengevaluasi kecurangan
3. Pengawasan oleh audit
Manajemen tentu memiliki tanggung jawab dalam mengevaluasi risiko kecurangan antara lain :

 Mengukur apakah ada risiko kecurangan


 Mengurangi risiko kecurangan
 Dan memantau

Merespon risiko kecurangan

Adapun respon yang ditunjukan oleh auditor jika terdapat kecurangan sebagai berikut :

 Mengubah pelaksanaan audit secara menyeluruh


 Merancang kembali lalu melaksanakan prosedur audit untuk menangani risiko
kecurangan
 Merancang dan melaksanakan prosedur untuk menangani pengendalian oleh manajemen
 Memuktahirkan proses penilaian risiko

Bidang-bidang risiko kecurangan yang spesifik

Risiko kecurangan dalam pendapatan dan piutang usaha

Dari sekian banyak kecurangan yang terjadi, sebagian besar terdapat pada manipulasi data
pendapatan dan juga piutang usaha.

Dalam memanipulasi pendapatan, ada tiga jenis yaitu :

1. Pendapatan fiktif
2. Pengakuan pendapatan prematur
3. Manipulasi atas pendapatan

Penyalahgunaan yang melibatkan kas biasanya ;

1. Lalai atau kurang teliti dalam mencatat kas


2. Pencurian uang kas lalu dimanipulasi

Risiko kecurangan persediaan

Persediaan juga seringkali menjadi target dalam praktik curang dikarenakan seringkali akun
persediaan menjadi sulit di verifikasi oleh auditor dan juga nilai persediaannya
Tanggung jawab bila adanya kecurangan

Kecurangan biasanya ditemui pada review manajemen, audit internal maupun eksternal.

 Merespon salah saji yang ditemukan


Apabila audit menemukan adanya suatu yang ganjal maka auditor melakukan identifikasi
dengan mengumpulkan informasi-informasi tambahan dalam menguak kecurangan.

Auditor biasanya juga melakukan hal-hal berikut dalam meresponi adanya kecurangan :

 Pengajuan pertanyaan
 Mengevaluasi manajemen
 Mengamati
 Analisis perangkat lunak audit
 Adanya juga tanggung jawab lain jika ditemukannya sebuah kecurangan
 Pengujian substansi
 Implikasi audit

Anda mungkin juga menyukai