DISUSUN OLEH
KELOMPOK: I
AMELIA AMANDA
AIRIL RAMADHANI
ANDRI WARDANI
SUPIANI
FIQRI HARYUDA BUTAR BUTAR
SEMESTER : I (SATU)
PROGRAM STUDI : PAI E EKSTENSI
DOSEN PENGAMPU :Eka Lestari, M. Pd
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM
ASAHAN – KISARAN
2022-2023
KATA PENGANTAR
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang sosiologi dan antropologi pendidikan?
2. Bagaimana hubungan sosiologi dan antropologi pendidikan?
3. Bagaimana ruang lingkup sosiologi dan antropologi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana latar belakang sosiologi dan antropologi
pendidikan
2. Mengetahui bagaimana hubungan sosiologi dan antropologi
pendidikan
3. Mengetahui bagaimana ruang lingkup sosiologi dan antropologi
pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
S.W. Septiarti, Sosiologi Dan Antropologi Pendidikan, (Yokyakarta: UNY Press, 2017),
hal.1
2
Ibid, hal. 3
2
pendidikan bagi orang tua, pendidik, dan para pemimpin pendidikan sesuai
dengan posisi dan peranan mereka.
Bahwa setiap orang berada di dalam masyarakat (man in community/society)
dan sekaligus berada di dalam kebudayaan (man in culture). Setiap pribadi adalah
makhluk biologis, sosiologis, dan kultural (biososiokultural) melalui proses
belajar di dalam masyarakat (proses sosial) dan di dalam kebudayaan (proses
budaya). Dalam konteks sosiologis, pendidikan merupakan alat untuk memelihara
kelangsungan hidup bersama di dalam sistem yang ada. Adapun dalam konteks
antropologis, pendidikan merupakan alat dimana dengan itu kebudayaan
masyarakat dilestarikan melalui proses pewarisan kebudayaan yang bersangkutan.
3
Kurniati Abidin, Pengantar Sosiologi dan Antropologi, (Makassar: Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar, 2017), hal.1
4
Soejono Soekamto, Suatu Pengantar Sosiologi. (Jakarta: CV Rajawali, 1982), hal. 21
3
a. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.
b. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami
tindakan- tindakan sosial.
c. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah
ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
d. Hassan Shadily Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup
bersama dalam masyarakat, menyelidiki ikatanikatan antara
manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti
sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuknya hidup
bersama serta perubahannya, perserikatan, kepercayaan, dan
keyakinan.
Dari beberapa uraian para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata hubungan
dalam masyarakat, serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional empiris, bersifat umum dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang
lain yang ingin mengetahuinya.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar-manusia yang menguasai
kehidupan itu. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup
bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-
perserikatan hidup itu serta kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat
tersendiri kepada hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.
Untuk menganalisa cara hidup bergaul manusia itu, maka perlu juga
dipelajari sifat-sifat biologi manusia seperti perasaan lapar, sakit, takut,
kebutuhan akan seks dengan perbedaan-perbedaanya daripada di dunia
hewan, yang lebih banyak diatur oleh peradaban masyarakatnya. Karena
sosiologi ini mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat maka
dengan sendirinya ia meliputi atau sedikitnya bertalian dengan ilmu-ilmu
4
masyarakat lainnya seperti hukum, ekonomi, politik, psikologi, antropologi
dan lainnya.5
2. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos)
yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana"
(dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Secara Etimologi, Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial
yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu..
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang
sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik
beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks
sosialnya, meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek yang bermakna dalam
kehidupan manusia yang juga mencirikan kemajuannya yaitu kebudayaan.
Kebudayaan, akar katanya dari kata buddayah, bentuk jamak dan buddhi
yang berarti budi atau akal. Kata buddhayah dan atau buddhi itu berasal dan
Bahasa Sanskerta.
Dengan demikian, kebudayaan itu dapat diartikan sebagai “hal-hal
yang berhubungan dengan budi dan atau akal”. Kebudayaan tidak hanya
meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hukum, pemerintahan,
moral, dan keyakinan kepercayaan saja, melainkan meliputi juga peralatan
material atau artefak yang merupakan penjelmaan kemampuan budaya yang
menghasilkan pemikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan,
senjata, mesin, media komunikasi,perlengkapan seni, dan sebagainya.
5
Syahrial Syarbaini, Konsep Dasar Sosiologi dan Antropologi: Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: Hartomo Media Pustaka, 2012), hal. 2
5
Defenisi antropologi menurut para ahli yaitu :
a. William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat
manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
b. David Hunter: antropologi adalah ilmu yang lahir dari
keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
c. Koentjaraningrat: antropologi adalah ilmu yang mempelajari
umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna,
bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang di hasilkan.
Berkaitan dengan antropologi yang menjadikan manusia menjadi
lokus perhatian, pada dasarnya ilmu ini bukanlah merupakan satu-satunya
ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia. Penting dicatat bahwa
sesungguhnya ada banyak ilmu lain seperti politik, ekonomi, dan sebagainya
yang mempelajari hal yang sama. Namun demikian, ilmu antropologi
mempelajari manusia dari segala aspek yang melekat pada manusia tersebut
sehingga antropologi bisa dikatakan ilmu yang secara komprehensif mampu
memotret manusia dari semua sisi.6
6
Ibid, hal.30
6
berkembangnya peradaban manusia yang sejalan dengan usahanya untuk
menigkatkan kualitas nya. Pendidikan yang terus dilaksanakan manusia
tidak terlepas dari usaha yang dilakukan bersama secara melembaga dalam
kelompok masyarakat dan usaha yang dilakukan secara individu. Dua usaha
ini membutuhkan kemandirian agar proses pendidikan dapat berlangsung
secara terus menerus. Terkait dengan kemandirian pada artikel ini akan
membahas mengenai permbelajaran mandiri yang dilakukan oleh
pembelajar ditinjau dari sosiologi dan antropologi.7
7
I Gusti Ngurah Triyana, “Pembelajaran Mandiri Perspektif Sosiologi Antropologi
Pendidikan”, Jurnal Agama Dan Budaya: Purwadita, Vol. 5, No. 1, Maret 2021, hal. 26
7
terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid
lainnya
c. Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua
pihak disekolah / lembaga pendidikan
1) Peranan sosial guru-guru / tenaga pendidikan
2) Hakikat kepribadian guru / tenaga pendidikan
3) Pengaruh kepribadian guru / tenaga kependidikan terhadap
kelakuan anak / peserta didik, dan
4) Fungsi sekolah / lembaga pendidikan dalam sosial murid /
peserta didik.
d. Hubungan lembaga pendidikan dalam masyarakat
Ruang lingkup sosiologi pendidikan tersebut pada dasarnta untuk
mempererat dan meningkatkan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar
pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu
sendiri.
8
Maka secara umum ruang lingkup Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
adalah:
1. Pendidikan Kebudayaan Melalui berbagai forum, alat, dan media,
bagaimana suatu kebudayaan masyarakat dipertahankan, diwariskan,
dan dikembangkan.
2. Pendidikan di dalam Kebudayaan Proses pendidikan formal, informal,
dan nonformal tidak berada di ruang hampa, melainkan berlangsung di
dalam konteks kebudayaan yang ada.
3. Pendidikan Antar/Lintas Kebudayaan Fenomena interaksi dan kontak
antar sejumlah sistem dan atau unsur kebudayaan, dampaknya, dan
upaya mengharmoniskan hubungan antar pendukung kebudayaan
tersebut.8
BAB III
8
S.W. Septiarti, Loc.cit, hal. 3
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sosiologi dan Antropologi Pendidikan memandang fenomena tersebut
secara utuh dan komprehensif untuk memahami pendidikan nasional
Indonesia secara keseluruhan. Kajian sosiologik dan antropologik
memberikan sumbangan dan kontribusi dalam perumusan kebijakan,
strategi, program, dan intervensi pendidikan bagi orang tua, pendidik,
dan para pemimpin pendidikan sesuai dengan posisi dan peranan
mereka.
2. Pendidikan, sosiologi, dan antropologi memiliki hubungan yang saling
melengkapi. Pendidikan berlangsung dalam kehidupan sosial
masyarakat manusia, dimana antropologi akan berusaha
menggambarkan perjalanan sejarah pendidikan manusia dalam
hubungan sosial
3. Ruang lingkup terdiri dari
a. Pendidikan Kebudayaan Melalui berbagai forum, alat, dan
media, bagaimana suatu kebudayaan masyarakat dipertahankan,
diwariskan, dan dikembangkan.
b. Pendidikan di dalam Kebudayaan Proses pendidikan formal,
informal, dan nonformal tidak berada di ruang hampa, melainkan
berlangsung di dalam konteks kebudayaan yang ada.
c. Pendidikan Antar/Lintas Kebudayaan Fenomena interaksi dan
kontak antar sejumlah sistem dan atau unsur kebudayaan.
B. Saran
Jika ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi
para pembaca. Karena kami menyadari apa yang kami sajikan ini sangatlah jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi lebih
sempurna
DAFTAR PUSTAKA
10
Abidin, Kurniati, 2017, Pengantar Sosiologi dan Antropologi, Makassar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar
I Gusti Ngurah Triyana, “Pembelajaran Mandiri Perspektif Sosiologi Antropologi
Pendidikan”, Jurnal Agama Dan Budaya: Purwadita, Vol. 5, No. 1, Maret
2021
Septiarti, S.W, 2017, Sosiologi Dan Antropologi Pendidikan, Yokyakarta: UNY
Press
Soekamto, Soejono, 1982, Suatu Pengantar Sosiologi. Jakarta: CV Rajawali
Syarbaini, Syahrial Syarbaini, 2012, Konsep Dasar Sosiologi dan Antropologi:
Teori dan Aplikasi, Jakarta: Hartomo Media Pustaka
11