PENDAHULUAN
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada.
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
cekungan dan rangkaian pegunungan. Pada program studi geologi, terdapat mata
membuat peta dasar (topografi). Dalam artian yang luas pemetaan topografi
permukaan tanah diukur dan hasilnya digambar diatas kertas dengan symbol-
simbol pada peta skala tertentu yang hasilnya berupa peta topografi. Peta
Dalam praktikum pemetaan topografi, terdapat salah satu acara tentang cara
pemakaian GPS Geodetik dengan metode RTK. Sistem GPS yang nama aslinya
adalah NAVSTAR GPS. GPS atau Global Positioning System merupakan sebuah
alat atau suatu sistem navigasi dan penentuan posisi yang memanfaatkan satelit
peserta dapat mengetahui dan membuat peta topografi berupa peta kontur pada
beroda dua (motor) dimana jarak antara kampus dengan lokasi praktikum yaitu 5
ini adalah hari Minggu , 15 September 2019, pukul 07.00 – 17.30 WITA dengan
kondisi cuaca yang cerah. Praktikum tapping kompas ini dilakukan di Bukit
Samata, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. dengan titik
koordinat -5,200862,119.407181
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a. Kompas Geologi
b. GPS
c. Meteran
d. Tabel Data
e. Patok
f. ATK
g. Mistar 30 cm dan 60 cm
h. Paku tindis
j. Papan Clipboard
k. Spidol
l. Pita
m. Gunting
n. Kalkulator Ilmiah
topografi.
d. Mengukur jarak dengan pita ukur dari patok ke patok dua dan seterusnya.
a. Membuka tutup kompas ± 135° lalu membuka folding arm lurus terhadap
patok di depannya dan juga peep sighting dilipat hingga tegak lurus.
a. Tutup kompas dibuka ± 45° terhadap sighting arm lalu peep sight dibuka 90°.
b. Kompas dipegang dengan tangan kanan dan melalui peep sight dan sighting
d. Dari cermin dilihat patulan nivo tabung apakah sentring atau tidak.
g. Catat di tabel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada.
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari
Peta Kapan peta mulai ada dan digunakan manusia? Jawabannya adalah
bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu
dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. Istilah peta dalam bahasa Inggris
disebut map. Kata itu berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja. Peta dapat diartikan sebagai gambaran seluruh atau sebagian
dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau
kota, jalan raya dan lain-lain. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu
bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta adalah gambar, akan tetapi tidak
semua gambar adalah peta. Tentunya Anda dapat mengetahui apa yang
tertentu. Karena peta sebagai gambaran permukaan bumi pada sebuah bidang
datar, sedangkan bumi merupakan benda berbentuk bola, maka untuk membuat
peta baik sebagian maupun seluruh permukaan bumi harus menggunakan teknik
pembuatan peta disebut Kartografi. Peta yang dapat anda temukan sangat benyak
jenisnya, tergantung pada tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang
digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada dasarnya dapat dibagi ke dalam
dua kelompok besar yaitu berdasarkan isi peta dan skala peta.
A. Menurut isi peta
a) Peta umum
b) Peta khusus
Peta khusus atau peta tematik yaitu peta yang menggambarkan atau
Pada peta ini, penggunaan simbol merupakan ciri yang ditonjolkan sesuai
tema yang dinyatakan pada judul peta. Termasuk pada jenis peta tematik,
antara lain:
warna.
b. Peta Sumberdaya Alam di Indonesia, menyajikan tema potensi
dan lain-lain.
a) Peta Kadaster, yaitu peta yang memiliki skala antara 1:100 sampai dengan
b) Peta skala Besar, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai
c) Peta Skala Sedang, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000
e) Peta Geografi, yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1 :
C. Menurut bentuknya
Bentuk peta adalah tampilan yang disajikan oleh peta. Secara umum, kita dapat
a) Peta dua dimensi Peta ini disebut juga peta datar, yaitu peta yang dibuat
pada suatu bidang datar, misalnya pada kertas. Unsur ruang yang dapat
dilihat pada peta datar adalah panjang dan lebar. Untuk menunjukkan
peta administrasi.
b) Peta tiga dimensi Peta ini disebut juga peta relief, yaitu peta yang dibuat
unsur ruang berupa panjang dan lebar disajikan pula unsur ketinggian.
Dengan kata lain, pada peta relief kita dapat melihat relief muka bumi
yang tinggi, hal ini sangat tergantung pada cara pembuatannya. Dengan
D. Menurut cara pembuatannya, dikenal peta hasil terrestrial dan peta hasil
akurasi yang rendah. Pembuatan peta terrestrial untuk wilayah yang luas
berdasarkan hasil rekayasa dari foto udara atau foto satelit. Hasil rekaman
kamera atau sensor yang dibawa oleh pesawat terbang dan satelit diolah
atau citra satelit diperlukan biaya sangat mahal, tetapi peta hasil
A. Judul Peta
Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta Anda dapat segera mengetahui
daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut, contohnya Peta Persebaran
Penduduk Kota Bandung. Judul peta merupakan komponen yang sangat
penting karena biasanya pengguna sebelum membaca isi peta terlebih dahulu
dengan isinya. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta
B. Skala Peta
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan
jarak sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama. Skala
ini sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Skala peta dibuat dengan
menggunakan rumus berikut; Skala peta = Jarak objek di peta : Jarak objek di
muka bumi Apabila ingin menyajikan data yang rinci, maka digunakan skala
bumi.
pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan
Tanda arah atau tanda orientasi pada peta untuk menunjukkan arah mata
peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk
ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asal tidak mengganggu
ketampakan peta.
simbol dan warna dalam pembuatannya agar informasi yang disampaikan tidak
peta, ada yang menyatakan jumlah dan ada yang hanya membedakan.
kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan
dalam peta tersebut benar-benar absah (dipercaya atau akurat), dan bukan data
fiktif atau hasil rekaan. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta
juga tahun pembuatannya agar dapat diketahui bahwa peta itu masih cocok
permukaan dari pandangan datar (relief), juga meliputi pola saluran, parit, sungai,
lembah, danau, rawa, tepi‐laut dan adakalanya pada beberapa jenis peta,
ditunjukkan juga, vegetasi dan obyek hasil aktifitas manusia. Pada peta topografi
foto udara atau jenis citra yang lain. Peta topografi juga dipelajari sebagai tahap
geologi muda yang dapat terjadi, misalnya proses erosi, gerak tanah/bahaya
longsor dan sebagainya. Selain itu, keadaan bentang alam (morfologi) yang dapat
dibaca pada peta topografi sedikit banyak merupakan pencerminan dari keadaan
geologinya, terutama distribusi batuan yang membawahi daerah itu dan struktur
geologinya.
skala verbal contoh “one inch to the smile”, atau sering kali dipakai skala grafis
berupa pita garis yang dicantumkan pada peta. Skala ini seringkali dipakai sebagai
1:100.000 merupakan skala standard. Skala 1:1.000, 1:5.000 atau lebih umumnya
disebut skala detail. Untuk dapat menggambarkan peta topografi yang baik, perlu
diketahui unsur‐ unsur penting diantaranya; bukit, lembah atau alur sungai dan
juga obyek buatan manusia. Relief atau bentuk tinggi rendahnya bentang alam
diukur dengan menggunakan alat ukur seperti; teodolit, alidade, waterpas, kompas
dan lain‐ lain. Titik yang menunjukkan ketinggian (umumnya diambil dari datar
permukaan laut diterakan pada peta menurut skala yang tertentu). Cara membuat
600 m dan 650 m, maka spasi antar kontur dapat diinterpolasikan jaraknya dari
selisih harga kontur dengan titik tsb. (Anonim, 20 Oktober 2019, 06:53)
kontur, yaitu garis pembatas bidang yang merupakan tempat kedudukan titik-titik
dengan ketinggian sama terhadap bidang referensi (pedoman atau acuan) tertentu.
A. Garis ketinggian pada peta membentuk garis yang berbelok-belok dan tertutup
adalah untuk mengetahui berapa tingginya suatu tempat dari permukaan laut.
B. Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang
lebih tinggi.
C. Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
Pada daerah yang landai garis ketinggian akan berjauhan, sebaliknya pada
daerah yang terjal akan saling merapat. Untuk kondisi daerah yang khusus
khusus pula.
D. Garis ketinggian yang menjorok keluar, merupakan punggung bukit dan selalu
yang berurutan.
2.8. Poligon
banyak titik detail di lapangan dan mempunyai banyak sudut. Pada rangkain segi
banyak tersebut ada yang mempunyai dua titik ujung (poligon terbuka), ada yang
mempunyai satu titik ujung (poligon tertutup) dan ada yang mempunyai banyak
A. Poligon Numeris
Jika suatu poligon diketahui satu titik koordinatnya dan diukur sudut
jurusannya atau poligon diketaui dua titik atau lebih, titik koordinatnya.
Dari hasil tersebut kemudian digunakan untuk mencari koordinat dari titik-titik
yang diukur atau titik-titik yang akan dicari koordinatnya. Setelah koordinat
langsung dari data ukuran sudut, atau sudut jurusan dengan bantuan busur
derajat sedangkan jaraknya dengan bantuan mistar skala. Selain itu untuk
horizontal atau sudut jurusan dan jarak tanpa bantuan busur derajat dan mistar
skala. Jika suatu pengukuran poligon menggunakan dua atau lebih titik ikat
yang diketahui koordinatnya. Koordinat dari dua titik ikat tersebut digunakan
untuk mencari atau menghitung azimut (sudut jurusan) dan jarak. Sehingga
dari dua titik ikat tersebut nantinya semua titik-titik detail yang diukur dapat
2.9. Kompas
arah. Yang dimaksud dan disini adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas.
Ada beberapa macam kompas yang biasa digunakan dalam kaitannya dengan peta
topografi, seperti kompas prisma, kompas silva, kompas shunto, kompas geologi,
utara jarum kompas itu. Biasanya diberi warna (merah, biru atau putih).
(N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum jam
utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur (E) dan barat
(W).
c) Klinometer
a. Inklinasi
b. Deklinasi
akibat dari tidak berimpitnya titik utara magnit dan titik utara
Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri ke
tempat yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa : puncak
pengamatan.
ditegakkan.
suatu titik.
berikut :
a. Tutup kompas dibuka kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan
tempat berdiri.
A. Kesalahan Besar (Mistakes Blunder) Kesalahan ini dapat terjadi karena kurang
harus di ulang atau hasil yang mengalami kesalahan tersebut dicoret saja.
alat ukur itu sendiri. Misalnya panjang meter yang tidak tepat atau mungkin
terjadi karena hal–hal yang tidak diketahui dengan pasti dan tidak diperiksa.
Misalnya ada getaran pada alat ukur ataupun pada tanah. Kesalahan dapat
Info Corp sejak tahun 1986. Produk awal Map Info Corp ditujukan untuk
komputer desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Map Info
friendly dan dapat di customized dengan bahasa skrip yang dimiliki. Map Info di
dan interaksi yang menarik disajikan oleh Map Info ketika melakukan link dengan
software database. Map Info juga dilengkapi dengan aplikasi untuk pemetaan dan
SIG (sistem informasi geografis) yang sudah relatif lengkap. Karena dilengkapi
dengan aplikasi pemetaan dan SIG, sehingga program ini dapat digunakan untuk
aplikasi program yang lain. Peta atau luas tanah yang sudah tergambarkan, dengan
mudah dan cepat dapat diketahui keliling batas tanah dan luas tanah. Keliling
batas tanah dan luas tanah ditampilkan pada region object sedangkan daerah yang
dihitung luas dan kelilingnya ditunjukkan dengan adanya titik-titik yang rapat
satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik
kali diperkenalkan mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24
satelit. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi
nama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari
satelit GPS. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point
nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang
atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. GPS adalah satu-satunya
sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu
yang telah beroprasi secara penuh didunia saat ini. GPS menggunakan konstelasi
27 buah satelit yang mengorbit bumi, dimana sebuah GPS receiver menerima
informasi dari tiga atau lebih satelit tersebut, untuk menentukan posisi. GPS
receiver harus berada dalam line-of sight (LoS) terhadap ketiga satelit tersebut
untuk menentukan posisi, sehingga GPS hanya ideal untuk diguakan dalam
A. Arah (bearing): sudut horisontal antara garis dengan arah koordinat tertentu,
oleh suatu bidang dengan bidang datar, diukur tegak lurus perpotongan bidang.
D. Apperent dip (kemiringan semu): sudut yang terbentuk antara suatu bidang
E. Jurus (strike): arah garis horisontal yang terbentuk oleh bidang miring dengan
bidang horisontal.
F. Garis: elemen geometri yang ditarik dari sebuah titik yang bergerak dan
panjangnya hanya sepanjang jejak dan titik tersebut. Struktur garis tersebut
bidang horisontal.
I. Trend: jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah
J. Pitch: sudut antara garis dengan jurus dari bidang yang memuat garis tersebut
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1). Cara mengukur arah yaitu, pertama kompas dipegang dengan tangan kiri
135o menghadap ke depan dan sighting arm dibuka horizontal dengan peep
sight ditegakkan. Keempat, badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau
benda yang dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung
sighting arm dan garis tengah dan garis tengah pada cermin. Sangat penting
diingat bahwa, bukan hanya tangan dengan kompas yang berputar tetapi
seluruh badan. Terakhir, baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak
2). Cara mengukur slope atau kemiringan yaitu, pertama tutup kompas dibuka
kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan ujungnya di tekuk 90o. Langkah
kedua, kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan. Ketiga,
mempunyai tinggi yang sama dengan jarak antara mata pengamat dengan
dalam “clinometer level” berada tepat di tengah. Terakhir, baca skala yang
ditunjukkan klinometer.
3). Data dari arah dan slope yang telah diukur, kemudia dilakukan pengolahan
utama dan patok detail. Kemudian Z untuk menentukan koordinat yang akan
4). Kelebihan dari tapping kompas adalah alat yang digunakan tidak sensitive
yang besar (human error), serta pensentringan alat yang lumayan sulit
4.2 Saran
Aji, Seno. 2014. Kajian Penentuan Luas Tanah. Madiun: Universitas Merdeka
Madiun
Handoyo, Ivan. dkk. 2004. Pemodelan Peta Topografi ke Objek Tiga Dimensi.
Surabaya: Universitas Kristen Petra
Madawirna, KHG. 20 Oktober 2019, 08:35. Ilmu Medan Peta dan Kompas.
Waluya, Bagja. 20 Oktober 2019, 08:14. Peta, Globe, dan Atlas. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Wardhana, Yudha Pratika Kusuma. 2015. Pembaruan Peta dan SIG Fakultas
Teknik. Semarang: Universitas Negeri Semarang