Anda di halaman 1dari 2

1.

Etika kedokteran : rambu2/nilai/norma yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan


pengabdian dokternya guna menjaga tradisi luhur kedokteran;pedoman batin dari dalam
hati nurani dokter; prinsip moral dokter yang harus diterapkan dalam berhubungan dengan
pasien,pasien,keluarga,teman sejawatnya,dan mitra kerja;rambu2 tersebut berisi sumpah
dokter,hukum kedokteran,disiplin kedokteran
Etika kedokteran Indonesia merupakan sekumpulan nilai dan moralitas profesi kedokteran
yang tercantum dalam KODEKI, fatwa-fatwa etik, pedoman dan kesepakatan etik lainnya dari
Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Etika kedokteran secara umum dibuat untuk meningkatkan
profesionalisme, pengetahuan, pemahaman, penghayatan, pengamalan kaidah dasar
bioetika dan etika kedokteran dalam profesinya sebagai seorang dokter. Secara khusus, etika
kedokteran dirumuskan untuk menjaga keluhuran profesi, meredam konflik etikolegal,
penjeraan sekunder perilaku kurang etis, dan menjaga hubungan antara dokter dan pasien
sebagai hubungan kepercayaan.
2. 1. Dokter harus menyadari sisi positif dan negatif aktivitas media sosial dalam keseluruhan
upaya kesehatan dan harus menaati peraturan perundangan yang berlaku.
2. Dokter selalu mengedepankan nilai integritas, profesionalisme, kesejawatan, kesantunan,
dan etika profesi pada aktivitasnya di media sosial.
3. Penggunaan media sosial sebagai upaya kesehatan promotif dan preventif bernilai etika
tinggi dan perlu diapresiasi selama sesuai kebenaran ilmiah, etika umum, etika profesi, serta
peraturan perundangan yang berlaku
4. dokter harus menjaga diri dari promosi diri berlebihan dan praktiknya serta mengiklankan
suatu produk dan jasa sesuai dengan SK MKEK Pusat IDI No. 022/PB/K.MKEK/07/2020
tentang Fatwa Etika Dokter Beriklan dan Berjualan Multi Level Marketing yang diterbitkan
MKEK Pusat IDI tanggal 28 Juli 2020
5. Pada penggunaan media sosial untuk tujuan konsultasi suatu kasus kedokteran dengan
dokter lainnya, dokter harus menggunakan jenis dan fitur media sosial khusus yang
terenkripsi end-to-end dan tingkat keamanan baik, dan memakai jalur pribadi kepada dokter
yang dikonsultasikan tersebut atau pada grup khusus yang hanya berisikan dokter.
6. memperketat pengaturan privasi pegawai dan pasien di layanan kesehatan. Hal tersebut
perlu dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang mengakses konten yang dibuat atau
disimpan oleh dokter

3. sanksi pelanggaran etik kedokteran :


pemberian sanksi terhadap dokter terhukum/pelanggar etik dapat berupa penasihatan,
peringatan lisan, peringatan tertulis, pembinaan perilaku, pendidikan ulang (re-schooling),
hingga pemecatan keanggotaan IDI, baik secara sementara atau pun permanen
4. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) ialah salah satu badan otonom Ikatan Dokter
Indonesa (IDI) yang dibentuk secara khusus di tingkat Pusat,  Wilayah  dan Cabang untuk
menjalankan tugas kemahkamahan profesi, pembinaan etika profesi dan atau tugas
kelembagaan dan ad hoc lainnya dalam tingkatannya masing-masing

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas:


a.    menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan
b.    menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter
atau dokter gigi.
5. tujuan kode etik kedokteran : kumpulan peraturan etika profesi yang digunakan sebagai
penuntun perilaku ideal dan penahan godaan penyimpangan profesi para dokter di
Indonesia selaku kelompok profesi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di masyarakat.
6. 5 star doctor :
 menjadi health care provider(penyedia layanan), Memperlakukan pasien secara
holistik
memandang Individu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas.
Memberikan pelayanan yang bermutu, menyeluruh, berkelanjutan dan manusiawi.
Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya.
 decision maker(pengambil keputusan), Kemampuan memilih teknologi
Penerapan teknologi penunjang secara etik.
Cost Effectiveness
 community leader(pemimpin), Dapat menempatkan dirinya sehingga mendapatkan
kepercayaan masyarakat.
Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat.
Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 manager (pengatur yang baik) Mampu bekerja sama secara harmonis dengan
individu dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas. Mampu memanfaatkan data-
data kesehatan secara tepat
 communicator(pemberi info) Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.
Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif.
Mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat tetap sehat
7. adab menyampaikan nasehat dalam islam :

-berniat tulus karena Allah SWT untuk mengingatkan dan menasehati

-menasehati dengan cara yang tepat atau lebih baik privat sesuai kondisi dan kepribadian
seseorang,dilakukan dengan cara privat dan empat mata(rahasiakan waktu dan tempay)

-menggunakan bahasa yang sopan dan tidak kasar,lemah lembut

-menasehati sesuai ilmu/memiliki ilmu yang cukup dan mumpuni ssehingga dapat
dipertanggungjawabkan

-bersabar dalam menasehati,tidak ada alasan untuk berhenti menasehati walaupun nasihat yang
disampaikan tidak dilaksanakn atau dihiraukan

-menerima nasihat dengan keikhlasan dan lapang dada

Anda mungkin juga menyukai