Anda di halaman 1dari 20

SISTEM

REPRODUKSI
Pria dan Wanita
Apa Itu Sistem
Reproduksi?
Sistem reproduksi atau sistem
genital adalah sistem organ seks
dalam organisme yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi
seksual.
Organ Reproduksi pada Pria
a. Penis h. Prostat
b. Skrotum i. Glandula Bulbouretralis
c. Testis j. Cairan Seminal
d. Epididimis
e. Vas Deferens
f. Vesikula seminalis
g. Duktus Ejakulatorius
Organ Reproduksi Wanita
Organ Genitalia Eksternal

1. Mons Veneris atau Mons Pubis


2. Labia Mayora (Bibir Besar)
3. Labia Minora (Bibir Kecil)
4. Klitoris
5. Vestibulum
6. Bulbulus Vestibuli
7. Preneum
8. Himen (Seaput Dara)
Organ Reproduksi Wanita
Organ Genitalia Internal
1. Vagina
2. Uterus
3. Tuba Fallopi
4. Ovarium
Apa saja Hormon pada Sistem Reproduksi?

1. Androgen :
Testosteron,
Dihidrotestosteron,
dan Androstenedion.
2. Estrogen
3. Progesteron
4. Prolaktin (PRL)
Hormon Reproduksi
Hormon-hormon reproduksi di stimulasi oleh
Gonadotropin-releasing Hormone yang dihasilkan
hipotalamus. Hormon GnRH ini akan mengikat sel
gonadotrop yang kemudian akan merangsang
pengeluaran LH (Lutheinizing Hormone) dan FSH
(Follicle-stimulating Hormone).
Peran FSH pada wanita adalah untuk meningkatkan
pembentukan folikel ovarium dan bekerja sama dengan
LH untuk menstimulasi sekresi estrogen dalam HH sel
ovarium, sedangkan pada pria FSH akan membantu
mematangkan pembentukan sperma.
Sistem Kerja Reproduksi Pada Manusia
Jenis kelamin manusia telah ditentukan sejak
terjadinya fertilisasi. Apabila spermatozoa yang
memiliki 22 autosom dan satu kromosom seks X
(biasanya ditulis sebagai 23, X) membuahi oosit
sekunder maka akan terbentuk individu baru
dengan kromosom 46, XX yang normalnya akan
menjadi wanita. Apabila spermatozoa yang
membuahi mengandung 22 autosom dan satu
kromosom (biasanya ditulis sebagai 23, Y) maka
individu baru yang terbentuk adalah 46, XY yang
akan menjadi seorang pria (Agustinus, 2018).
Sistem Kerja Pada
Reproduksi Laki-Laki
Semua organ reproduksi yang ada di atas
berkembang semenjak anak laki laki masih berada di
dalam kandungan ibunya. Dengan adanya enzim dan
hormon maka setiap bagian dari sistem reproduksi
pria akan mulai terbentuk pada janin yang masih
berusia 2 bulan. Pada saat mengalami pubertas maka
sistem reproduksi pria secara penuh akan mengalami
proses pendewasaan sampai seluruhnya aktif yang
ditandai, perubahan penampilan karakteristik seks
sekunder, percepatan pertumbuhan, dan kapasitas
untuk kesuburan. Masa pubertas anak laki-laki
biasanya terjadi pada usia antara 14-16 tahun.
Sistem Kerja Pada Reproduksi Perempuan

Alat reproduksi perempuan akan matang dan


berfungsi secara normal biasanya pada saat
wanita tersebut masuk akil baligh yaitu pada umur
sekitar 8 hingga 12 tahun. Apabila wanita
mengalami haid untuk pertama kalinya maka
tubuhnya sudah mengalami proses produksi sel
telur yang dapat dibuahi oleh sperma pria.
Pembuahan itu bisa menyebabkan terjadinya
kehamilan (Lasmaya, 2016).
Pembentukan Sel Kelamin Pria
(Spermatogenesis) (diploid) membelah secara mitosis menjadi
Sel spermatogonium berkromosom 23 pasang

spermatosit primer yang masih bersifat diploid


(2n). Melalui pembelahan secara meiosis tahap
I, spermatosit primer yang diploid akan
menghasilkan spermatosit sekunder yang
bersifat haploid (n) yaitu memiliki kromosom 23
buah.
Spermatosit sekunder mengalami pembelahan
meiosis tahap II yang menghasilkan 4
spermatid yang bersifat haploid (n). Spermatid
(n) akan mengalami proses maturasi
(pematangan) menjadi spermatozoa (sperma)
yang haploid.
Pembentukan sel kelamin wanita
(Oogenesis)
Proses pembentukan sel kelamin wanita disebut
Oogenesis, berlangsung di dalam ovarium (indung
telur). Oogenesis dimulai dari oogonium yang
bersifat diploid yaitu mengandung kromosom
sebanyak 23 pasang membelah secara mitosis
menjadi oosit primer yang masih bersifat
diploid. Oosit primer mengalami pembelahan
meiosis I menjadi oosit sekunder dan badan
kutub I. Selanjutnya oosit sekunder akan
mengalami pembelahan meiosis II membentuk
ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah
yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum
yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah
satu.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
OVULASI
Proses ovulasi dipengaruhi dua hormon, yaitu LH
(Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle Stimulating
Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di
dalam otak. Pada hari pertama siklus ini, sel telur
bersama folikelnya akan mengalami pematangan
lalu sekitar 13 - 15 hari sebelum hari pertama haid
akan terjadi ovulasi. Sel telur yang berada dalam
folikel bila telah masak maka folikel dan dinding
ovarium robek, lalu sel telur yang sudah matang
akan keluar dan masuk ke dalam oviduk (tuba
falopi) melalui infundibulum. Telur dewasa yang
berada di oviduk akan dihanyutkan ke dalam rahim
dengan cairan khusus. Sel telur dewasa ini dapat
dibuahi dalam tempo 24 jam setelah dilepaskan
oleh ovarium yaitu pada saat dalam perjalanan
menuju rahim. Setelah sel telur dilepaskan, maka
sel folikel menjadi kosong dan berubah menjadi
korpus luteum. Korpus luteum ini dengan didukung
oleh LH akan memicu terbentuknya hormon
estrogen dan progesteron
MENSTRUASI
Menstruasi yaitu proses
meleburnya ovum yang gagal
dibuahi bersama dengan lapisan
dinding uterus berlangsung secara
periodik.

Fase Menstruasi
1. Fase Menstruasi
2. Fase Folikular (Pra-Ovulasi)
3. Fase Ovulasi
4. Fase Luteal
FERTILISASI
Fertilisasi (singami) adalah peleburan dua
gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-
sel bernukleus, yaitu sel telur dan sel sperma
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau
peleburan nukleus.

Tahapan Fertilisasi
1. Penembusan korona radiata
2. Pelekatan spermatozoa dengan zona
pelucida
3. Reaksi akrosom
4. Penembusan zona pelusida
5. Fusi oosit dan membran sel sperma
6. Peleburan
Adrian,K.,2020. Mengenal Spermatogenesis dan Oogenesis.
https://www.alodokter.com/mengenal-spermatogenesis-dan-
oogenesisdiakses pada 23April 2021.
Referensi Agustinus, I’tishom, R., Pramesti, D., 2018. Biologi Reproduksi Pria.
Surabaya: Airlangga University Press.
Akmal, M., 2016. Spermatogenesis dan Fertilisasi. Syiah Kuala
University Press, Banda Aceh.
Akmal, M., 2017. Androgen Dihydrotestosteronedan
Peranannya pada Sistem Reproduksi Pria. Veterina Medika,
10(1): 125-126.
Bolon, C. M. T., Siregar, D., Kartika, L., Supinganto, A., Manurun, S. S., Sitanggang,
Y. F., Siagian, N., Siregar, S., Manurung, R., Ritongan, F., Dewi, R., Sihombing, R. M.,
Herlina, M., Noradina., 2020. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.
Yayasan Kita Menulis, Medan, pp 120-136 (Dapus untuk Organ Reproduksi)
Havis, Muhammad. 2013. Dua Sistem Tubuh: Reproduksi dan Endokrin. Jurnal Sainstek, 5(2): 153. Lasmaya, D. 2016.
Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA Melalui Penerapan Metode Course Review
HorayDisertai Majalah Biore (Biologi Reproduksi) Di MA Ibnul Qoyyim Putri. Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Martini, F. H., Ober, W. C., Nath, J. L. Bartholomew, E. F., Petti, K., 2018. Visual & Anatomy Physiology.3rdEd.

Referensi Pearson, Hudson Street, New York.


Noval. M., 2018. Buku Biologi Paket C “Reproduksi dan Hidup sehat”. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan
dan Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pp.4-12
Suharyanto, 2018. Hormon Androstenedion: Cara Kerja dan Fungsinya. https://dosenbiologi.com/manusia/hormon-
androstenedion, diakses pada 23 April 2021.
Tien-Min, L., Chang, C., 1997. Cloning and Characterization of TDD5, An Androgen Target Gene That Is
Differentially Repressed by Testosterone and Dihydrotestosterone. Proc. Natl. Acad. Sci., USA, pp. 4988-4993.
Tortora, G. J., Derrickson, B., 2018. Principles of Anatomy & Physiology. 15thed. John Willey & Sons Inc., USA.
Lasmaya, D. 2016. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA Melalui Penerapan Metode
Course Review Horay Disertai Majalah Biore (Biologi Reproduksi) Di MA Ibnul Qoyyim Putri. Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Willy, T., 2019. Pengertian Harpes Genital (Harpes Simplex), https://www.alodokter.com/herpes-genitaldiakses
pada 25 April 2021.
Willy, T., 2018. Pengertian Endometriosis, https://www.alodokter.com/endometriosis, diakses pada 25 April 2021.
Octavianty, L., Rahayu, A., Rahman, F., Rosadi, D. 2015. Pengetahuan, sikap, dan Pencegahan HIV/AIDS Pada Ibu
Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat(KEMAS), 11(1): 54
Thank You
For Your
Attention!

Anda mungkin juga menyukai