Nama penyusun
Yusuf nuruddin Iskandar
NIM
C017201032
Pokok pembahasan
1. Silahkan anda menulis resume dari materi pekan lalu.
2. Apayang terjadi dengan diri anda(perasaan) dengan perkuliahan
ini(awal-akhir)
3. Apa yang bisa dipelajari dari materi ini
4. Apa yang akan anda lakukan kedepannya terkait perkuliahan ini
Pembahasan
1. Resume mengenai prose tingkah laku
Achievement Theory
Prof. Dr. David C. Mc.Clelland, seorang ahli psikologi bangsa Amerika dari Universitas
Harvard, dalam teori motivasinya mengemukakan bahwa produktivitas seseorang sangat
ditentukan oleh "virus mental" yang ada pada dirinya. Virus mental adalah kondisi jiwa
yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasinya secara maksimal. Virus
mental yang dimaksud terdiri dari 3 (tiga) dorongan kebutuhan, yaitu:
A. Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi), merupakan kebutuhan untuk
mencapi sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempatan dalm diri sesorang.
Kebutuhan ini berhubungan erat denagn pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada
usaha ntuk mencapai prestasi tertentu.
B. Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan), merupakan kebutuhan
akan kehangatan dan sokongn dalam hubungannya denagn orang lain. kebutuhan ini
mengarahkan tinkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengn orang lain.
C. Need of power (kebutuhan untuk menguasai sesuatu), merupakan kebutuhan untuk
menguaasai dan mempengaruhi situasi dan orang lain agar menjadi dominan dan
pengontrol. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan kurang
memperdulikan perasan orang lain.
Berdasarkan teori Mc.Clelland tersebut sangat penting dibinanya virus mental manajer
dengan cara mengembangkan potensi mereka melalui lingkungan kerja secara efektif
agar terwujudnya produktivitas perusahaan yang berkualitas tinggi dan tercapainya tujuan
utama organisasi.
Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Hal ini sesuai dengan pendapat Jhonson
(1984:101) yang mengemukakan bahwa: "Achievement motive is impetus to do
well relative to some standard of excellence".
Sebagai contoh, manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan
bekerja sebaik-baiknya agar dapat mencapai prestasi kerja dengan predikat terpuji. David
Mc.Clelland (1961:112) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai
motif berprestasi tinggi, yaitu:
1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan memikul resiko.
3. Memiliki tujuan yang realistik.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan.
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
Edward Murray (1957) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi adalah sebagai berikut:
· Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.
· Melakukkan sesuatu dengan mencapai kesuksesan.
· Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan.
· Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu.
· Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan.
· Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti.
· Melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain.
Karakteristik manajer yang motif berprestasinya rendah dapat dikemukakan antara lain:
·Kurang memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau
kegiatan
·Memiliki program kerja tetapi tidak didasarkan pada rencana dan tujuan yang realistik,
serta lemah melaksanakannya.
· Bersikap apatis dan tidak percaya diri.
· Ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
· Tindakannya kurang terarah pada tujuan.