Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PRODUKSI MEDIA

DI SUSUN OLEH :
IQBAL SETIAWAN
NIM :
041220771
Soal ! :

1. Sebut dan jelaskan langkah-langkah penyutradaraan!


2. Pada sebuah proses pembuatan adegan, terdapat editorial thinking yang dilakukan
sutradara. jelaskan apa yang dimaksud editorial thinking ?! dan berikat contoh bentuk
dari editorial thinking dalam sebuah film yang pernah Anda lihat!
Jawaban :

1. Langkah – langkah penyutradaraan :

 Penentuan Nada Dasar :


Pada sebuah proses pembuatan adegan, terdapat editorial thinking yang
dilakukan sutradara. jelaskan apa yang dimaksud editorial thinking ?! dan
berikat contoh bentuk dari editorial thinking dalam sebuah film yang pernah
Anda lihat! :

1.Menentukan dan memberikan suasana khusus.


2.Membuat lakon gembira menjadi suatu banyolan.
3.Mengurangi bobot tragedi yang terlalu berlebihan.
4.Memberikan prinsip dasar pada cerita.
5.Ringan.

 Menentukan Casting :
Keputusan Casting Keputusan casting adalah proses memutuskan casting.
Berdasarkan hasil analisis skrip dieksekusi dalam satu langkah diarahkan oleh.
Berbagai jenis aturan casting meliputi:

1. Casting by ability: casting berdasarkan kecakapan yang terbaik dan


terpandai sebagaipemeran utama, serta menjadikan pemain dengan
tokoh-tokoh yang penting dan sukar.

2. Casting to type: casting berdasarkan kondisi/kesesuaian fisik pemain


dengan tokoh yangdiperankannya. Sutradara memilih pemain yang
sesuai untuk memerankan tokoh denganmelihat kesesuaian fisik
pemain dengan tokoh yang akan diperankannya.

3. Antitype casting atau educational casting: casting yang agak


bertentangan dengankeadaan watak, sifat, maupun fisik pemain dalam
memerankan tokoh akandimainkannya. Proses casting dengan model
antitype casting ini akan membuat pemainlebih mengeksplor dirinya.
4. Casting dengan temperamen emosional: Casting berdasarkan
pengamatan langsung Adanya kesamaan / korespondensi dengan peran
yang dimainkan dalam kaitannya dengan pribadi dan emosi Dan
temperamen. Dalam tipe casting gaya temperamen emosional,
sutradara lebih Sangat mudah untuk mengarahkan pemain karena
mereka memiliki kondisi yang sama Kehidupan sehari-hari dengan
karakter yang dimainkannya

5. Therapeutic casting: casting yang dikemukakan untuk terapi seorang


pelaku yangbertentangan sekali dengan watak aslinya. Casting
menggunakan tipe ini bermaksudmenyembuhkan atau mengurangi
ketidakseimbangan jiwa serang pemain yangmemerankan tokoh
tertentu. Tipe penyutradaraan gaya therapeutic casting, sutradarasudah
mencapai taraf di mana ia mengerti betul kondisi para pemainnya dan
berusaha untuk menyeimbangkan kondisi kejiwaan para pemainnya.

 Tata dan Teknik Pentas :


semua langkah yang diambil oleh direktur. Setting, penataan rias, penataan
busana, penataan pencahayaan, Dan aransemen musik dan suara. Semuanya
disesuaikan dengan rute. Di Sutradara yang merencanakan panggung memiliki
konsep tentang panggung Kisah pementasan yang menjelaskan garis besar
Setting, makeup, fashion, lighting, musik. Implementasi panggung Hal ini
dilakukan oleh tangan panggung seperti stylist, makeup artist, dan stylist
setting. Fashion, pencahayaan, musik, suara.

2. Yang dimaksud editorial thinking !


Editorial thinking yang dilakukan sutradara dalam pembuatan adegan di film
berarti membuat atau merencanakan shot dengan sadar bahwa shot tersebut akan
berhubungan dan terkait satu sama lain, dengan kata lain dan membentuk jalinan
cerita, sehingga sutradara harus mengenal pencahayaan, nuansa dan dramatik. pada
saat ini sutradara diposisikan sebagai pencerita untuk mengemas cerita yang runtut.
Contohnya :
Film KKN di Desa Penari
Dalam adegan awal film KKN di Desa Penari, kita langsung disuguhi adegan
Ayu dan kakaknya yang meminta izin ke Pak Prabu dan dilanjutkan ke perjalanan
rombongan kelompok KKN ke desa tersebut. Padahal dalam cerita SimpleMan versi
Widya, harusnya ada adegan di mana ia sempat berpamitan kepada sang ibu namun
dilarang karena rumor buruk tentang kota yang akan didatangi. Sang ibu bahkan tak
mau mengijinkan Widya ikut karena menganggap tempat KKN yang dikelilingi hutan
itu tidak baik bagi putrinya. Namun karena tak ada lagi pilihan, ibu Widya pun
terpaksa menyetujui putrinya untuk pergi.

Anda mungkin juga menyukai