Anda di halaman 1dari 13

TUGAS OBSERVASI

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SDN 2 SALAMREJO

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Yang Diampu Oleh Wahyu Nurmalasari, M.Pd.

Disusun Oleh

Cassandra Windy Endelin ( 2086206084 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI TRENGGALEK
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.
Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD dengan judul
“Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SDN 2 Salamrejo”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Nurmalasari, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD yang telah
memberikan bimbingan juga arahan.
2. Bapak Samingan S. Pd. Selaku kepala sekolah SDN 2 Salamrejo yang
telah memberikan izin dan juga bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan
observasi.
3. Ibu Hanif S.Pd, selaku wali kelas IV sekaligus narasumber dalam kegiatan
wawancara dan observasi.
4. Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan waktu, doa serta jiwa
raganya untuk kebaikan kami.
5. Rekan-rekan mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK program studi
“Pendidikan Guru Sekolah Dasar” yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada kami selaku penyusun.
6. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu yang
telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya.

Trenggalek, 06 Oktober 2022


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................. 1

B. Biodata Sekolah dan Guru .............................................................................................................. 3

C. Kondisi Sekolah............................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5

A. Hasil Wawancara dan Observasi..................................................................................................... 5


B. Paparan Strategi Guru .............................................................................................................. 6
C. Paparan Mahasiswa Terhadap Strategi Guru ...................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 9


LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui
pengalaman, pengamatan, dan bahasa yang dilakukannya secara aktif. Hasil
belajar atau perubahan tingkah laku itu berkaitan dengan pengetahuan, sikap atau
keterampilan yang dibangun siswa berdasarkan apa yang telah dipahami dan
dikuasai sebelumnya. Tugas guru dalam pembelajaran adalah menciptakan
kagiatan dan lingkungan belajar yang dapat merangsang dan mendorong
keterlibatan siswa secara aktif. Permasalahan yang menjadi tantangan bagi guru
atas implikasi sikap dan keadaan anak atau peserta didik dalam pembelajaran
bahasa Indonesia berhubungan dengan antar keterampilan berbahasa siswa dan
keterampilan berbahasa dengan keberadaan belajar.

Pendidikan merupakan fenomena dan usaha manusiawi yang


terselenggarakan di manapun manusia ada dan berada. Namun fenomena dan
usaha pendidikan ini tidak boleh dibiarkan sebagaimana adanya saja. Pendidikan
memegang peranan penting dalam perkembangan individu dan umat manusia
secara keseluruhan dan dalam membudidayakan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai masyarakat. Pendidikan dikatakan suatu proses seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di
dalam masyarakat di mana dia hidup dan proses sosial di mana orang dihadapkan
pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya dari sekolah)
sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
sosial dan kemampuan individu yang optimal. Dan bahasa sebagai sarana
komunikasi, alat komunikasi, memegang peranan penting dalam proses belajar
bahasa baik yang bersifat formal maupun nonformal.

Pembelajaran dan perkembangan bahasa Indonesia berkaitan dengan


interferensi bahasa yang dipakai masyarakat pemakai dalam lingkup dan ruang
tertentu. Masyarakat pemakai bahasa bukan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu
atau pertama mereka akan menjadi penyumbang perbendaharaan bahasa Indonesia

1
lebih banyak. Interferensi bahasa sering muncul ketika pembelajar mulai belajar
menyusun kalimat sederhana. Pembelajaran sering dilakukan tanpa strategi belajar
tertentu, walaupun proses internalisasi anak tetap berbeda. Dan lingkungan
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan faktor penting yang merupakan
problematik terhadap bahasa Indonesia.

Keadaan lingkungan belajar bahasa teramat penting bagi peserta didik


yang belajar bahasa dalam usaha berhasil mempelajari bahasa baru. Pengetahuan
yang diperoleh melalui lingkungan ini bersifat disadari. Bentuk lain lamanya
waktu belajar secara langsung juga mempengaruhi kualitas penguasaan peserta
didik atas bahasa Indonesia yang dipela-jarinya.

Disadari bahwa dalam perkembangan manusia sebagai mahkluk


individual, mahkluk sosial, dan mahkluk beragama terdapat tiga hal pokok secara
aktif berinteraksi satu sama lain yaitu keadaan dasar anak didik, lingkungan
(dimana pendidikan merupakan unsur terpenting) dan keikutsertaan anak didik
dalam proses interaksi yang berlangsung dan bahasa sebagai alat komunikasi.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua diyakini


bahwa bahasa kedua, bahasa Indonesia, dapat dikuasai hanya dengan proses
belajar, dengan cara sengaja dan sadar. Bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang
dapat diperoleh, baik secara formal dalam pendidikan formal maupun informal
dalam lingkungan kehidupan. Peran lingkungan sebagai sumber munculnya
stimulus menjadi dominan dan sangat penting didalam membantu proses
pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa kedua. Dapat dikatakan bahwa
bahasa pertama yang dimiliki peserta didik berpengaruh terhadap bahasa
Indonesia yang dipelajari, dan keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia juga
dipengaruhi oleh bahasa-bahasa yang telah dikuasai sebelumnya oleh peserta
didik.

Peserta didik memang perlu memiliki wawasan teoritis tentang


keterampilan berbahasa dan kebahasaan. Namun, untuk peserta didik SD
berkaitan dengan hal tersebut diajarkan secara terpadu melalui kegiatan belajar
bahasa yang sesuai dalam konteks yang bermakna. Tidak perlu penyajian teori

2
tersebut diberikan secara khusus. Jadi, keberhasilan pembelajaran tidak terletak
pada seberapa banyak materi atau informasi yang disampaikan guru kepada
peserta didik dengan alasan tidak semua hal yang disampaikan guru diperhatikan
dan dipelajari peserta didik. Oleh sebab itu tugas pendidik alam pembelajaran
bahasa adalah melakukan berbagai upaya agar peserta didik termotivasi dan
terlibat secara aktif dalam belajar.

Setiap anak memiliki kemampuan bawaan dan kelengkapan berbahasa.


Namun demikian, untuk menumbuhkembangkan kemampuan berbahasanya,
seorang anak memerlukan kemampuan kognitif yang dimiliki dengan lingkungan
sosial yang mendukung berbahasanya. Berbagai model berbahasa akan
memberikan rangsangan dan tanggapan dengan perilaku latihan dan uji coba
berbahasa dalam konteks sesungguhnya. Lingkungan yang kaya sumber akan
mendukung dan keaktifan anak dalam berinteraksi akan menumbuhkan
pemerolehan bahasa anak semakin beraneka ragam.

B. Biodata Sekolah dan Guru


1. Profil Sekolah SDN 2 Salamrejo

Nama Sekolah : SD Negeri 2 Salamrejo

NPSN : 20542160

Nama Kepala Sekolah : Samingan, A.Ma.Pd. S.Pd

NIP : 196306081983031011

Jenjang Pendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Rt 09 Rw 03 Rejosari Salamrejo Karangan

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

Email : salamrejosdndua@yahoo.co.id

Kode Pos : 66361

2. Visi Sekolah

“Berbudi luhur, Cerdas dan Terampil, Unggul dalam Prestasi, Berwawasan

3
IPTEK dan IMTAQ Berkarakter Pancasila”.

3. Misi Sekolah

a. Mengembangkan berbudaya gemar membaca, bertoleransi, bekerja sama,


saling menghargai, disiplin, jujur, kerja erasdan mandiri.

b. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangan,


komunikatif, tanpa takut salah dan demokratis.

c. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah , komite sekolah,


orang tua dan lingkungan sekitar.

d. Menanamkan kepeulian sosial dan lingkunganyang damai, cinta tanah


air,semangat kebangsaan dan hidup demokratis.

e. Mewujudkan sekolah yang berkarakter Pancasila.

2. Biodata Guru
Nama : Bu Hanif S.Pd
Guru : Kelas IV

C. Kondisi Sekolah
Kondisi di SD Negeri 2 Salamrejo yang berada di Dusun Rejosari Desa
Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek memiliki luas tanah yang
cukup luas. Sekolah yang memiliki cukup luas tempat yang begitu lapang, serta
sarana dan prasarana yang ada sudah cukup menunjang kegiatan yang ada.
Keadaan disekitar sekolah sejuk dan bersih. SDN 2 Salamrejo memiliki total 6
kelas dengan 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 tempat parkir sepeda dan
sepeda motor,1 kantin sekolah, 3 ruang kamar mandi dengan fasilitas
perustakaan, ruang laboratorium, dan lapangan olahraga. Di SDN 2 Salamrejo
juga terdapat TK Dharma Wanita yang masih berada dalam satu lingkungan yang
sama. Ruang kelas 1 sampe dengan kelas 6 sangat menarik, fasilitas kelas yang
sangat memadai dan juga indah yang memperlihatkan beberapa karya peserta
didik di ruang kelas yang menambah kesan kelas yang kreatif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI


1. Urgensi pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa SD
Pembelajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar khususnya Sekolah Dasar. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan, penting sekali untuk diajarkan dan
dipahamkan kepada anak-anak yang mana sebagai bekal nantinya jika
diimplementasikan. Bahasa Indonesia juga sebagai alat komunikasi yang penting
yaitu untuk menyampaikan pikiran, ide, gagasan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Problematika dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Secara umum permasalahan dan kendala yang dialami guru di SDN 2
Salamrejo saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu Pertama, dari
permasalahan siswa yang mana guru masih sering menemukan siswa yang dalam
kesehariannya menggunakan bahasa campuran seperti bahasa daerah dengan
bahasa Indonesia bahkan bahasa asing ketika di sekolah jadi dapat dikatakan
siswa mengalami kebingungan dalam berbahasa yang mana penyebabnya datang
dari orang tua yang masih terbiasa menggunakan bahasa daerah dalam
kegiatannya sehari-hari sehingga bahasa indonesia masih kerap tercampur dengan
bahasa daerah karena kurangngya orang tua tidak melatih atau mengajarkan ketika
siswa ada dirumah. Kedua, Siswa masih banyak yang kesulitan dalam menulis,
mengeja, membaca kata dengan lancar bahkan masih ada anak yang cenderung
mampu dalam menyimak dan mendengarkan jadi kalau membaca dan menulis
masih perlu dibimbing. Ketiga, ketika mengikuti pembelajaran masih terdapat
siswa yang masih sulit fokus dan tidak mau memperhatikan gurunya ketika diber
penjelasan materi dan juga tugas. Keempat, ketika dalam berbahasa indonesia
siswa dituntut untuk menyimak dengan seksama dan menjadikan siswa hanya
mendengar saja sehingga siswa kesulitan ketika dalam kegiatan membaca teks
masih ada siswa belum bisa menemukan isi bacaan teks tersebut.

5
3. Strategi Penyelesaian Guru dalam Mengatasi Problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia

Guru menyesuaikan materinya dan lebih menerapkan seperti kontekstual


learning, discovery learning yang mana pembelajarannya itu secara langsung.
Dengan begitu anak-anak akan lebih paham secara real/nyata dan mengerti
bagaimana seharusnya. Dengan bahasa indonesia anak akan mengerti cara seperti
dalam materi puisi dan diajarkan puisi itu bagaimana lalu anaknya diajak praktek
secara langsung dan membuat puisi. Guru juga menggunakan media video karena
guru menganggap tidak cukup hanya dicontohkan saja misal, dalam membaca
puisi guru juga harus dituntut kreatif seperti menyajikan video pembelajaran atau
media interaktif lalu menyuruh anak untuk melihat di LCD/proyektor jadi anak-
anak bisa mencontoh dari video pembelajaran yang sudah di sajikan. Terdapat
hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika guru menyusun pembelajaran bahasa
indonesia supaya berjalan secara efektif itu dengan menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), modul ajar yang disesuaikan kemampuan siswa dengan
materinya, misal contoh pada kelas tinggi menggunakan kurikulum merdeka yang
terkesan bebas yang disesuaikan kondisi kelas serta siswanya lalu disesuaikan
materinya supaya dapat mengetahui kemampuan menguasai materinya sampai
dimana. Jika pada waktu pembelajaran ada yang tidak sesuai guru akan
menyampaikan catatan disampingnya jika ada tambahan untuk memperbaiki
pemahamannya.

B. PAPARAN STRATEGI GURU


Strateginya pembelajaran yang dipilih selayaknya didasari pada berbagai
pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan
dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari rumusan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, analisis kebutuhan dan karakteristik
siswa yang dihasilkan, jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
Kozma dalam Gafur (1989) Secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu.

6
Paparan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh guru SDN 2
Salamrejo yaitu dalam memilih strategi pembelajaran guru menyesuaikan materi
yang akan diajarkan akan tetapi lebih menerapkan strategi CTL dan Discovery
Learning yang mana pembelajarannya itu dilakukan secara langsung. Dengan
begitu anak-anak akan lebih paham secara nyata dan mengerti bagaimana
seharusnya. Bahasa indonesia anak akan mengerti cara seperti dalam materi puisi
dan diajarkan puisi itu bagaimana lalu anaknya diajak praktek secara langsung dan
membuat puisi. Guru juga menggunakan media video karena guru menganggap
tidak cukup hanya dicontohkan saja misal, dalam membaca puisi guru menyajikan
video pembelajaran lalu menyuruh anak untuk melihat di LCD/proyektor jadi
anak-anak bisa mencontoh dari video pembelajaran yang sudah di sajikan.

C. PAPARAN MAHASISWA TERHADAP STRATEGI GURU


Bahasa indonesia adalah bahasa kedua bagi sebagian besar anak di
Indonesia. Bahasa indonesia secara formal mulai dipelajari ketika mereka duduk
di bangku sekolah dasar. di sekolah, pembelajaran bahasa indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunukasi dalam bahasa
indonesia dengan baik dan benar, secara lisan dan tertulis, dan untuk
menumbuhkan apresiasi terdapat hasil karya kesusastraan Indonesia. Bagi guru,
pembelajaran bahasa indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri, mengingat
bahwa bahasa ini bagi sebagian besar sekolah di Indonesia merupakan bahasa
pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain.
Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai sarana untuk membantu
peserta didik mengemukakan gagasan dan perasaan-perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas 2006). Dick dan
Carey (dalam Hamzah B. Uno) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri
atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan
belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.

Menurut saya penyelesaian atas semua problematika dalam pembelajaran


Bahasa Indonesia adalah pertama terkait dengan karakteristik siswa adalah

7
melakukan pendekatan secara psikologis sesuai keadaan siswa. Solusi tersebut
bertujuan agar pemahaman siswa terhadap pembelajaran bisa merata. Dengan
meratanya pemahaman siswa, maka strategi pembelajaran yang digunakan guru
dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Sunendar dan
Iskandarwassid (2015:170) bahwa strategi pembelajaran harus dipilih sesuai
dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Siswa yang
memiliki kesulitan dalam pembelajaran dapat dilihat dari sikap dan
kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru
bisa memberikan penanganan secara langsung kepada siswa. Alternatif solusi
problematik strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang kedua terkait dengan
kompetensi dasar adalah guru diharapkan mampu menentukan aspek-aspek yang
membedakan antara kompetensi pembelajaran bahasa dan pembelajaran sastra.
Pemilihan strategi yang ditentukan bergantung pada kompetensi yang akan dinilai.
Dengan demikian, metode yang dipakai sebagai bagian dari strategi adalah dengan
menggunakan metode kontesktual. Sedangkan pada aspek sastra, kompetensi yang
diharapkan adalah mampu menentukan usnur-unsur instrinsik, maka metode yang
dipakai adalah metode inkuiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, gafur. 1989.Pengertian belajar dan strategi pembelajaran.

Brown, H. D. 2007. Principles of Language Learning and Teaching. San


Francisco, California Longman.

Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cetakan Ke


V,2009) Hal.2

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sanjaya, Wina. 2013. Startegi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sulaeman, D. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Sunendar, H dan Iskandarwassid. 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


Rosda.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai