Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bayu sukma priangga

NPM : 20420006

Kelas : 3K1

1. Pemilihan zat warna dispersi untuk pencapan


Zat warna dispersi adalah zat warna organic nonionik yang dibuat secara sintesis,
yang kelarutannya dalam air sedikit dan merupakan larutan dispersi. Zat warna tersebut
digunakan untuk mewarnai serat-serat sintetis atau serat tekstil yang bersifat hidrofob.
Berat molekul yang kecil,tidak mengandung gugus pelarut.perlu zat pembantu yang
berfungsi untuk mendistribusikannya secara merata didalam larutan, yang disebut

zatpendispersi. Adsorpsi zat warna sering disebut “solidsolution”.Ketika melaukan


pencapan dengan zat warna dispersi harus memperhatikan tekanan sublimasinya yang
dibedakan menjadi :
a) Zat Warna Dispersi Golongan A
Zat warna ini mempunyai berat molekul yang terkecil, tingkat ketahanan
sublimasinya rendah, tersublimasi penuh ( 90 - 100 % ) pada suhu sekitar 130 0 C
dan mempunyai sifat kerataannya yang baik sekali. Zat warna golongan ini
umumnya digunakan pada pencelupan dengan menggunakan zat pengembang
(carrier).
b) Zat warna dispersi golongan B
Zat warna ini memiliki sifat ketahannan sublimasi yang sedang, tersublimasi
penuh pada suhu sekitar 150 0 C - 1700 C, dan mempunyai sifat kerataan yang
baik. Zat warna ini dapat digunakan untuk mencelup serat poliester dengan
menggunakan bantuan zat pengembang dan pada pencelupan suhu tinggi dan
pemberian tekanan.
c) Zat Warna Dispersi Golongan C
Zat warna ini memiliki sifat ketahannan sublimasi yang tinggi, tersublimasi
penuh pada suhu sekitar 190 0C. zat warna ini biasanya digunakan untuk
mencelup poliester dengan menggunakan metode suhu tinggi dan pemberian
tekanan dan metode termosol.
d) Zat Warna Dispersi Golongan D
Zat warna ini memiliki sifat ketahannan sublimasi yang tinggi, tersublimasi
penuh pada suhu 2200 C. zat warna ini biasanya digunakan untuk mencelup
poliester dengan menggunakan metode pada suhu tinggi dan metode termosol.
2. Pemilihan pengental untuk zat warna dispersi
Untuk pengental yang dapat digunakan sebagai medium pasta cap , dapat digunakan
pengental alam , seperti : alginat, eterkanji, CMC (carboksi metil selulosa) dan Tamarin, atau
jenis pengental Gom.Pada umumnya untuk pengental alam digunakan 3 macam pengental,
dengan pertimbangan ekonomis, dan masing-masing pengental mempunyai sifat kelebihan
dan kekurangannya dalam membawa zat warna. Untuk pengental sintetik sering digunakan
pengental berbasis acrilat misalnya Alprin DTCS , dan semi sintetis Aprin RDHT yang juga
dapat digunakan untuk dua macam zw dispersi dan zw reaktif.Penggunaaannya mudah
dalam persiapannya.Misalnya Alprin DTCS 5% : Maka untuk membuat pengental ditimbang
50 gram pengental ditambahkan air sampai 1000 gram , kemudian dimikser sampai
terbentuk pasta pengental yang mempunyai viskositas tinggi.Untuk pengental sendiri
viskositasnya harus > 20 000 cp (centipoise).
3. Kelebihan dan kekurangan pencapan kain poliester dengan zat warna dispersi adalah
memiliki kelebihan Hasil Pencapan dengan zat warna Dispersi sangat baik, ketahanan luntur
warnanya terhadap pencucian,Tahan Luntur warna terhadap cahaya.Tahan luntur warna
terhadap gosokkan kering dan gosokkan basah sangatlah baik.sedangkan kekurangan dari
pencapan kain poliester dengan zat wara dispersi adalah perlu adanya pencucian RC diakhir
prosesnya

Anda mungkin juga menyukai