Anda di halaman 1dari 1

Pemerintah memberikan sinyal terkait kemungkinan naiknya bahan bakar minyak atau bbm

bersubsidi. Kenaikan harga terjadi tingginya bebas subsidi dan kompensasi pada 2022.
Kebijakan tersebut dapat menyebabkan beberapa dampak termasuk inflasi.

Menanggapi hal itu pemerintah akan melakukan beberapa langkah dalam mengendalikan inflasi.

Luhut binsar pandjaitan menko bidang kemaritiman dan investasi

“pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi kalau ada kenaikan harga bbm, dananya ada
dan sekarang semua dipersiapkan sehingga inflasi bisa kita jaga.”

Inflasi akan meningkat setiap kenaikan harga sebesar 500 ribu rupiah perliter bbm bersubsidi.
Selain itu kenaikan harga bbm juga akan berpengaruh pada harga barang dan jasa, kontruksi,
makanan dan minuman jadi serta sembako.

Untuk mengantisipasi inflasi pemerintah akan mengaktifkan pengendalian daerah atau TTID
serta satgas ketahanan pangan di daerah. Salah satunya dengan melakukan perluasan kerja sama
antar daerah terutama untuk daerah bersuplus atau devisit dalam menjaga ketersediaan suplai
komoditas.

Selain itu, pemerintah akan memastikan bbm bersubsidi tepat sasaran kepada masyarakat tidak
mampu, dengan melakukan penghematan energy, melakukan gerakan tanam pangan cepat panen
cabai dan bawang untuk kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan jarring pengaman social
serta menambah bantuan social.

Anda mungkin juga menyukai