Nama : Alika Shafa Marwah

NIM/Kelas : 06071281924017/Palembang

Mata Kuliah : Belajar & Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ratna Sari Dewi, M.Pd. dan Nur Wisma, M.Pd.

CONTOH PEMBELAJARAN

DENGAN METODE KERJA KELOMPOK DAN KARYA WISATA

- Metode Pembelajaran Kerja Kelompok

Penggunaan metode kerja kelompok akan mendukung peserta didik untuk mandiri
dalam belajar. Peserta didik akan dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil
dengan anggota 3-5 orang agar diskusi berjalan efektif. Apabila terlalu banyak
orang, diskusi kemungkinan hanya akan efektif bagi anak yang aktif, sedangkan
beberapa anak tidak mendapat kesempatan untuk berpendapat. Metode kerja
kelompok bersifat fleksibel dalam penerapannya, sehingga dapat digunakan untuk
hampir semua materi pembelajaran. Sebagai contoh, dalam materi pembelajaran
IPA SD yaitu mengenal jenis-jenis hewan berdasarkan makanannya. Di dalam
kelas, guru menggunakan metode kerja kelompok dengan membagi siswa ke
dalam 3 kelompok dan memberikan sub materi kepada masing-masing kelompok.
Kelompok 1 diberikan perintah untuk mengelompokkan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora), kelompok 2 mengelompokkan hewan pemakan daging
(karnivora), dan kelompok 3 mengelompokkan hewan pemakan tumbuhan dan
daging (omnivora). Dalam kerja kelompok tersebut, guru menugaskan masing-
masing kelompok untuk mencari dan menempelkan gambar-gambar hewan yang
telah dikelompokkan di sebuah karton untuk kemudian di presentasikan oleh salah
satu anggota kelompok sebagai perwakilan. Selain itu, metode kerja kelompok
juga sering kali digunakan di perguruan tinggi untuk mengasah kemampuan
bekerja sama dalam tim. Misalnya, metode ini digunakan dalam mata kuliah
psikologi perkembangan. Dosen membagi sub materi menjadi 4 bagian yaitu
karakteristik perkembangan anak usia 0-5 tahun, karakteristik perkembangan anak
usia 6-12 tahun, karaktersitik perkembangan remaja usia 13-18 tahun, dan
karakteristik perkembangan orang dewasa dan lansia. Masing-masing kelompok
diberikan perintah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang
perkembangan manusia pada rentang usia yang telah ditetapkan, kemudian ditulis
dan disusun dalam bentuk makalah dan powerpoint untuk di presentasikan pada
pertemuan selanjutnya.

- Metode Pembelajaran Karya Wisata

Penggunaan metode pembelajaran karya wisata tepat digunakan dalam

pembelajaran yang memerlukan pengamatan objek ataupun proses secara
langsung di luar kelas. Salah satu mata pelajaran yang biasanya menggunakan
metode pembelajaran karya wisata adalah pelajaran sejarah. Sebagai contoh,
dalam materi peninggalan atau monumen-monumen bersejarah di Sumatera
Selatan, guru menggunakan metode karya wisata untuk mengajak peserta didik
mengunjungi tempat-tempat bersejarah secara langsung. Biasanya, peserta didik
akan sangat antusias dalam pembelajaran ini karena mengalami pengalaman baru
dalam proses belajarnya. Guru mengajak peserta didik ke taman purbakala
kerajaan sriwijaya yang mana didalamnya terdapat museum yang berisi barang-
barang peninggalan kerajaan sriwijaya yang beranekaragam. Dalam karya wisata
ini, guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok kecil kemudian membagi tugas
untuk mengobservasi tempat dan objek bersejarah untuk kemudian dijadikan
laporan observasi hasil karya wisata. Selain dalam pelajaran sejarah, metode karya
wisata juga dapat digunakan dalam pelajaran bahasa indonesia dalam materi
menulis karangan deskripsi. Teks deskripsi merupakan ragam wacana yang
memberikan perincian atau detail tentang objek berdasarkan kesan-kesan dari
pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya sehingga dapat memberi
pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca, bagaikan mereka ikut melihat,
mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut. Metode karya
wisata akan memungkinkan siswa menulis dengan penuh inovasi dan kreativitas
yang lebih tinggi karena siswa dapat mengamati secara langsung tempat dan
objek-objek secara jelas sehingga ketika diwujudkan dalam sebuah karya tulis,
siswa dapat menuliskannya dengan kata-kata dan kalimat yang menggambarkan
objek yang sebenarnya.