Anda di halaman 1dari 3

Supaya sehat cerdas dan produktif seorang remaja harus bebas dari anemia.

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemohlobin (hb) atau sel darah merah yang
pengangkut oksigen dalam darah lebih rendah dari kadar normal dalam tubuh. Tanpa sel darah
merah yang cukup, oksigen tidak akan sampai ke organ-organ tubuh dengan maksimal sehingga
fungsi tubuhpun terganggu.

seorang bisa di katakan menderita anemia bila kadar hemoglobin berada dibawah angka berikut:
anak anak: 11-13 gram per desiliter (g/dL), ibu hamil: 11 g/dL, laki-laki : 14–18 g/dL ,
perempuan: 12–16 g/dL.

Menurut data who terdapat sekitar 53,7% remaja putri di Negara berkembang mengalami anemia
yang disebebkan kekurangan zat besi. Sedangkan diindonesia sendiri terdapat sekitar 12%remaja
laki-laki dan 23%remaja perempuan yang mengalami anemia dimana sebagian besar disebabkan
kekurangan zat besi (Anemia defisiensi besi).

Tingginya tingkat anemia pada remaja putri ini dikaitkan dengan siklus menstruasi yg
dialaminya setiap bulan sehingga membuatnya kehilangan banyak darah dan pola diet ketat yang
kerap dilakukan. Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas,
konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktivitas.

selain itu secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius
mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi sehingga
memperbesar resiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat badan bayi lahir
rendah atau tinggi disebut bblr.

anemia sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu: anemia akibat perdarahan, anemia gizi (anemia
defisiensi besi, anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12), anemia pada penyakit kronik
(anemia pada infeksi HIV, pada penyakit rematik, anemia pada keganasan dan lain-lain), anemia
akibat kegagalan produksi sel darah merah di sumsum tulang.

Secara umum anemia terjadi akibat beberapa kondisi yaitu : 1). Produksi sel darah merah yang
kurang , 2). Kehilangan darah secara berlebihan, 3). Hancurnya sel darah merah yang terlalu
cepat. 4). Asupan zat besi dan penyerapan yang tidak kuat, 5).Peningkatan kebutuhan asupan zat
besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa pubertas.

Anemia juga dapat disebabkan adanya faktor-faktor lain seperti lama haid, Kurangnya frekuensi
makan dalam sehari atau melewatkan sarapan pagi , status gizi, pendidikan ibu, asupan zat besi
dan protein tidak sesuai dengan kebutuhan serta adanya faktor inhibitor penyerapan mineral zat
besi yaitu tanin dan oksalat.

Gejala anemia:
Gejala anemia bergantung pada derajat dan kecepatan terjadinya anemia. Gejalan umum anemia
dikenal dengan 5l yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Orang yang mengalami anemia
akan mengeluh pusing, berkunang-kunang, sering mengantuk, sulit berkonsentrasi, pucat, lesu,
lemah, kram otot, sesak pada saat beraktifitas, jantung berdebar dan pusing.

Pada anemia berat atau anemia yang disebabkan oleh perdarahan akut, gejala yang terjadi dapat
lebih berat dan mengancam jiwa seperti penurunan kesadaran, gangguan irama jantung, gagal
jantung dan kematian. nah oleh karena itu, ayo bersama cegah anemia.

lalu apa yang bisa kita lakukan ?

1. Penuhi kebutuhan harian dengan makan makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat,
seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-
buahan.
2. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan
dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu
3. mengkonsumsi makanan kaya vitamin c dan suplemen penambah zat besi.
4. Hindari konsumsi teh dan kopi.
5. Minum tablet tambah darah. Satu tablet setiap minggu, satu tablet setiap hari selama haid
dan minimal 90 tablet selama kehamilan

Mari bersama kita cegah anemia dan menjadi remaja yang sehat cantik dan cerdas tanpa anemia.

282

74, 68, 67, 72

Anda mungkin juga menyukai