Latar Belakang:
Program keluarga berencana merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan sebagai
upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, dimana pelayanan kontrasepsi merupakan salah
satu pilar dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Penggunaan kontrasepsi
bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan dan pencegahan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan.
Walaupun program KB telah lama diadakan dan merupakan program yang baik dan penting
dalam membantu mempercepat penurunan angka kematian ibu, tetapi hasilnya belum
optimal. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh cenderung meningkatnya kejadian putus
pakai KB, yang mana meningkat dari 21% pada tahun 2002, 26% pada tahun 2007, 27% pada
tahun 2012, dan 29% pada tahun 2017. Penyebab terbanyak dari putus pakai KB adalah
banyaknya isu mengenai efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi. Seharusnya
hal tersebut dapat dihindari jika petugas kesehatan memberikan penjelasan yang optimal dan
disediakannya sarana edukasi atau diskusi antara calon peserta KB dengan petugas kesehatan
untuk memperoleh informasi yang tepat dan jelas.
Permasalahan:
Pentingnya penggunaan KB dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan
capaian KB.