Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
batu yang istemewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang mengandung
logam. Ketika batu itu digantung sehingga dapat berputar, salah satu ujungnya selalu
menunjukkan arah utara. Karena batu itu ditemukan di magnesia, orang yunani
menamainya magnetit.
Dimana :
B = induksi magnetik (weber/m2)
µ0 = peremeabilitas udara/vakum (weber/Amperemeter)
= 4πx10-7 Wb/A.m
i = kuat arus (Ampere)
a = jarak titik ke penghantar (meter)
π = 22/7 = 3,14
Induksi Magnetik pada pusat arus melingkar
Besarnya induksi magnetik pada pusat arus melingkar dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
B = induksi magnetik
i = kuat arus
µ0 = permeabilitas udara/vakum
a = jari-jari lingkaran
Jika jumlah kawat lilitan lebih dari satu, maka besarnya induksi magnetik dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
N = jumlah lilitan kawat
dimana :
B = induksi magnetik di pusat kumparan
I = kuat arus
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida
µ0 = permeabilitas udara/vakum
Sedangkan di ujung solenoida:
dimana :
B = induksi magnetik
I = kuat arus
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida
µ0 = permeabilitas udara/vakum
Toroida adalah kawat yang dililitkan pada inti yang berbentuk lingkaran atau solenoida yang
dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran. Jadi pada prinsipnya toroida merupakan
solenoida yang intinya dibengkokkan sehingga berbentuk lingkaran.
Sesuai dengan persamaan induksi magnetik di tengah solenoida maka besarnya induksi magnetik pada
sumbu toroida akan menjadi persamaan berikut.
Dengan n adalah jumlah lilitan kawat (N) per satuan panjang kawat. Dalam hal ini panjang kawat adalah sama dengan keliling
lingkaran ( 2pa ), sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.
dimana :
B = induksi magnetik
µ0 = permeabilitas udara/vakum
N = jumlah lilitan
= 22/7=3,14
a = jari-jari efektif toroida
Gaya Lorent’z
Penghantar yang berarus listrik ataupun muatan listrik yang bergerak berada dalam medan magnet homogen yaitu diantara kaki
magnet dalam akan mendapatkan suatu gaya yang disebabkan pengaruh medan magnet yang disebut sebagai gaya Lorentz.
Jika kawat panjang (l) yang dialiri arus listrik (I) berada dalam medan magnet (B), maka kawat tersebut akan mengalami gaya
Lorentz. Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat diketahui melalui persamaan
sebagai berikut.
dimana:
F = gaya Lorentz
B = induksi magnetik
i = kuat arus pada kawat
l = panjang kawat
= sudut antara kawat dengan medan magnet
Arah gaya Lorent’z dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan sebagai berikut.
Berdasarkan aturan tangan kanan, maka arah ibu jari menyatakan arah arus (I), arah jari
telunjuk menyatakan arah medan magnet (B) dan arah jari tengah menyatakan arah gaya
(F). Untuk menyatakan ketiga besaran tersebut dalam bidang dapat digunakan tanda silang
(x) untuk arah yang masuk bidang gambar dan tanda titik (•) untuk arah yang keluar dari
bidang.
Sedangkan untuk muatan listrik yang bergerak dengan medan magnet homogen, maka
besarnya gaya Lorentz untuk muatan tersebut dapat diketahui dengan persamaan berikut.
dimana :
F = gaya Lorentz untuk muatan bergerak
q = muatan listrik
v = kecepatan muatan listrik
B = induksi magnetik
Ѳ = sudut antara kawat dengan medan magnet
Gaya Lorent’z pada partikel yang bergerak pada medan magnet homogen
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel-partikel bermuatan listrik yang bergerak dapat
ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan berdasarkan analogi arah kecepatan (v) dengan arah
arus listrik pada kawat berarus. Jika muatannya positif, maka arah v sama dengan arah arus listrik,
dan jika muatannya negatif maka arah v kebalikan dari arah arus listrik. jika sebuah partikel
bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhinya,
maka lintasan partikel tersebut akan berupa partikel lingkaran.
Besarnya gaya yang dialami medan magnet dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
F = gaya (Newton)
q = muatan partekel (Coulomb)
v = kecepatan partikel (m/s2)
B = induksi magnetik (weber/m2)
Soal dan Pembahasan
Sahabat fisikawan, untuk lebih memahami materi fisika serta untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi UAS, UN, SBMPTN,
berikut akan diberikan contoh soal beserta tips dan trik pembahasannya. Bagaimana sudah siap? Ayo kita mulai!
Materi: Magnet
Contoh Soal.