Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

DASAR-DASAR GIZI DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Oleh : Yusuf Useng, SKM,.M.Kes

HENNY MAKMUR

NIM : M202201001

PROGRAM STUDI S-2 KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
RANGKUMAN MATERI

DASAR GIZI DAN DASAR KESEHATAN REPRODUKSI

A. Dasar Gizi

Gizi merupakan rangkaian proses secara organic makanan yang dicerna oleh tubuh
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta mempertahankan
kehidupan seseorang. Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari bahan dan zat-zat
terkandung di dalamnya jika dikonsumsi dapat diolah dan berguna untuk tubuh kecuali obat.

Fungsi zat gizi antara lain :

1. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan,


2. Memperoleh energy,
3. Mengatur metabolisme,
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.

Ruang lingkup gizi antara lain : SDA local, agronomi dan peternakan, pangan dan
kedokteran, mikrobiologi dan biokimia, ilmu social dan ekonomi.

Zat-zat gizi yang ada dalam makanan berupa protein, lemak, karbohidrat, mineral, air,
vitamin. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Pengukuran secara langsung antara lain : antropometri,biokimia, klinis, biofisik


2. Pengukuran secara tidak langsung antara lain : survey konsumsi, statistic vital dan
faktor ekologi.

Ada 4 macam cara pengukuran yaitu berat badan perumur, tinggi badan, berat badan
menurut tinggi, lingkar lengan atas, indeks massa tubuh (IMT)

Perbedaan gizi klinik dan gizi kesmas adalah gizi klinik yaitu ilmu gizi yang berkaitan
dengan kesehatan perorangan sedangkan gizi kesmas yaitu berkaitan dengan kesehatan
masyarakat. Gizi klinik menitik beratkan pada kuratif sedangkan pada gizi kesmas menitik
beratkan pada promosi dan pencegahan

Adapun penyakit yang dapat terjadi karena kelebihan ataupun kekurangan zat gizi
(malnutrisi) yang merupakan masalah kesehatan di Indonesia adalah :

1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP),


2. Penyakit kegemukan ( obesitas ).
3. Penyakit-penyakit kekurangan gizi antara lain kurang kalori dan protein, penyakit
kegemukan, anemia, defisiensi vit. A, penyakit gondok.

B. Dasar Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan social secara
utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan
dengan system reproduksi, funsi dan prosesnya.

Ruang lingkup kesehatan reproduksi antara lain :

1. keluarga berencana,
2. kesehatan ibu dan anak,
3. kesehatan reproduksi remaja dan usia lanjut.

Pencegahan dan penanganan : komplikasi aborsi, infertilitas, infeksi menular seksual,


deteksi dini kanker saluran reproduksi, kekerasan seksual, dan sunat perempuan.

Sasaran utama : laki-laki perempuan usia subur, remaja putri dan putra yang belum
menikah. Kelompok resiko : pekerja seks, masyarakat yang termasuk keluarga prasejahtera.
Sasaran antara yaitu petugas kesehatan seperti dokter ahli, dokter umum, bidan, perawat,
pemberi layanan berbasis masyarakat.

Pelayanan kesehatan reproduksi terpadu, dilaksanakan secara terpadu (integrative)


dan diselenggarakan dalam bentuk “one stop service” dimana klien dapat menerima semua
pelayanan yang dibutuhkan. Pelayanan kesehatan reproduksi esensial seperti pelayanan KB,
Pelayanan Kespro remaja, pelayanan HIV AIDS. Sedangkan pelayanan kesehatan reproduksi
komprehensif diberikan sama dengan PKRE namun ditambah dengan pelayanan kesehatan
reproduksi pada usia lanjut.

Upaya komunikasi, informasi dan edukasi dalam kesehatan reproduksi memiliki dua
tujuan yaitu :

1. Peningkatan pengetahuan ,
2. Perubahan perilaku kelompok sasaran tentang semua aspek kesehatan reproduksi.

Masa remaja merupakan periode perkembangan dan perubahan manusia dari kanak
baik secara biologis, psikologis dan perubahan social. Ada dua tekanan pokok yang
berhubungan dengan kehidupan remaja yaitu tekanan dari dalam dan tekanan dari luar remaja
itu sendiri. Dari dalam berupa psikologi dan emosional sedangkan dari luar seperti teman
sebaya, orang tua, guru dan masyarakat.

Ada 4 faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi yaitu :

1. faktor social ekonomi dan demografi,


2. faktor budaya dan lingkungan,
3. faktor psikologis,
4. faktor biologis

Anda mungkin juga menyukai