Macam-Macam Fi'il Dan Pembagiannya
Macam-Macam Fi'il Dan Pembagiannya
A. Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada
suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti
pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
Bekerjalah اُ ْف ُعــ ْل
Sedang/ akan يَ ْفــ ُعــ ُل Telah bekerja فَــ َعــ َل
bekerja
B. Pembagian Kalimah Fi’il.
1. Berdasaran waktu terjadinya
a. Fi’il madhi
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il Amar
2. Menurut Jenis hurufnya:
a. Fi’il Shahih
1) Fi’il Salim
2) Fi’il Mahmuz
3) Fi’il Mudho’af
b. Fi’il Mu’tal
1) Fi’il Mitsal
2) Fi’il Ajwaf
3) Fi’il Naqish
4) Fi’il Mafruq
5) Fi’il Maqrun
3. Menurut Objek Penderitanya
a. Fi’il Lazim
b. Fil muta’addi
4. Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il Ma’lum
b. Fi’il Majhul
5. Menurut Susunan Huruf:
a. Fi’il Mujarrad
b. Fi’il Mazid
1 هُـ َو َكت ََب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ُه َمـا َكتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis + اpada huruf terakhir
4 ِهـ َي َْكتَبَـت Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf terakhir
+ ـت
5 ُه َمـا َكتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَاpada huruf terakhir
7 َاَ ْنـت ََكتَبْـت Kamu (lk) telah menulis + َ ـْــتpada huruf terakhir
8 اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ َمـاpada huruf terakhir
9 اَ ْنتُـم َكتَ ْبتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ ْمpada huruf terakhir
10 ِ اَ ْنـ
ت ِ َكتَ ْبـ
ت Kamu (pr) telah menulis +ت
ِ ـْـpada huruf terakhir
11 اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـْتُ َمـاpada huruf terakhir
12 َ َّا ْنتُـن ََّكتَ ْبتُـن Kalian (pr) telah menulis َّ ُ ـْـتpada huruf terakhir
+ ـن
contoh:
Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il Amar;
Menurut Jenis hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il Mudho’af)
dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il Maqrun); Menurut
Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya terdapat
Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il
Mazid
FI’IL MUDHARI’
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present
tense) atau akan terjadi (future tense).
B. Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa َس ْوف
َ contoh: س ْوفَ يَشْـ َه ُد
َ ,ُسيَشْـ َهد
َ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ) ُت (اَنَيْت,ي,ن, اyang disebut huruf
mudhara’ah
ا ُ ْأذه
َـب ي َ يَ ْذ َهبُــون, يَ ْذ َهبَـا ِن,َـب
ُ يَ ْذه
ن ُ نَ ْذه
َـب ت َ ت َْذ ِهبْــن,ــان
ِ َ ت َْذ َهب,َـبُ ت َْذه
ب
ُ ضـ ِر ُ الَ يَ ْذه
ْ َ الَ ي,ُ الَ يَشْـ َهد,َـب
Contoh :
ُ يَ ْخلُـــــــــــــــــــــــ (yakhluqu)=sedang/akan
ق menciptakan
Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah,
huruf ke dua sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa )2( َس ْوف
َ dapat diawali dengan
salah satu di antara empat huruf ) ُت (اَنَيْت,ي,ن, اyang disebut huruf mudhara’ah (3) Dapat dimasuki
huruf َ( الtidak) Bentuknya ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.
FI’IL AMAR
ــعــل االمــر
ِ ِف
A. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan
pekerjaan
B. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
ْاُ ْكتُب tulislah َ اِ ْقBacalah
ْـرء ْ َ اِحْ فHafalkan
ظ
10 ِ اَ ْنـ
ت اُ ْكـتُبِي Memukullah kamu (pr) ….ِي
ْ
13 اَنَــا – —- —-
14 ُنَ ْحـن – —- —–
Contoh :
ْ اُ ْد ُخــــــــــل (udkhul)=masuklah ْ ِإجْ لِس (ijlis)=duduklah
ْ اُ ْخـــــــ ُُرج (ukhruj)=keluarlah اِرْ فَـــــــ ْع (irfa’)=angkatlah
Rangkuman
Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan pekerjaan..
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada enam
Pembagian
Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
a. Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
contoh :
-َبُ َي ْـذه َ َذه
َــب َي ْكــت ُُب َ َكت-
َــب س
ُ يَــ ْد ُر س
َ – د ََر
b. Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat. Berdasarkan huruf
illatnya, Fi’il mahmuz terdiri dari
1. mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah,contoh
فَـ َعــ َل ـعــ ـل فـ
َأ َخـــ َذ َخـــ ـ َذ َأ —Mahmuz fa
ســَأ َلَ ـــَأ ـ َل س َ —Mahmuz ‘ain
قَـــ َر َأ ـــر َأ َ قَـ —Mahmuz lam
3 2 1
2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa hamzah
c. Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga (lam Fi’il) berupa huruf
yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh
فَـ ـــ َعــ ـــل
َمـــ َّد َمـــ َد َد د َد َمـ
ســـ َّد َ ســـ َد َدَ َد َد سـَ
هَـــ َّز َهـــزَ َز َز َز هَـ
3 2 1
B. Fi’il Mu’tal
Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu:
a. Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu(( وdisebut Mitsal wawi (ميثال
) واويatau berupa ya ( ) يdisebut mitsal Ya’I ( ) ميثال يأـي, contoh:
ــل ـ َعـ فَـ
َوعَـــ َد ــ َد عَـ َو Mitsal wawi
ضــ َع َ َو ـ َع ضـ َ َو
ـــر
َ س َ َي ـ َر سـ َ يَـ Mitsal ya’i
ـــسَ ِيَب ـسَ َب ِ يـ
3 2 1
b. Fi’il ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam yaitu
1) Ajwaf Wawi ( ( أجوف واوىyaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf wawu و, dan
2) Ajwaf Ya’i () أجوف يأى, yaitu kata yang huruf keduanya ( )عberupa huruf Ya ( ) ي
Contoh:
ـ َعـ ـل فَـ
َصـا ن َ َـون َ ص َ َــو ن ص َ Ajwaf wawi
صــا َم َ صـ َو َم َ َم ــو
َ صـ َ Ajwaf wawi
ـاب
َ َ هـ هَـيَ َب َب ـيـ َ هـ Ajwaf ya’i
بَــا َع بَـيَـ َع ـيـ ـ َع َ بـ Ajwaf ya’i
3 2 1
c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf wawu atau ya.
Fi’il ini ada dua macam yaitu
1) Naqish wawi ( ) نا قص واويkata yang huruf ketiganya berupa wawu ( )و, dan
2) Naqish Ya’i () نا قص يَأي: Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ) ي
ـ َعـ ـل فَـ
َغـــــــزَ ا َغــــزَ َو َغ ـــز ـَو Naqish wawi
ســــ ُر َو َ و ر
َ ُ َ ــــ س ُ و
َ ـــر ـ س َ Naqish wawi
ســـ َرى َ ي َ ســ َر َ يَ ــ َر س َ Naqish ya’i
َخشـــِي شــي ِ َخ شـ ـي ِ َخـ Naqish ya’i
3 2 1
ْ َ
d. Fi’il lafif mafruq ( )لفِ ْيــف َمفــ ُر ْوقyaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’ Fi’il) berupa
wawu ( ) وdan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ي
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa wawu ( ) وdan huruf
ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ي
contoh
ـل ـ َعـ َفـ
َ
َوقـــى َ
َوقــى ـى َ قـ َو Lafif mafruq
َولـــَى َ
َولــى ى َل َو Lafif mafruq
َـوى
َ ش شَـ َوى ى ـ ِو شَـ Lafif maqrun
ي
َ ِ و ــَ ق ي
َ ِو ــَ ق ي
َ ِو قَـ Lafif maqrun
3 2 1
Rangkuman
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (ي,ا,) و. Fiil
mu’tal adalah fiil yang terdapat huruf illat. Berdasarkan letak huruf illat terdapat fiil bina’
mahmuz, naqish, ajwaf, mitsal,dan lafif
ب
ُ يَشْـ َر-َـر َب
َ ش Minum يُ ْع ِطــى-اَ ْعطَـى Memberi
َي ْتبَــ ُع-تَبِــ َع mengikuti ُّظَــنَّ –يَظُــن Mengira
Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim dapat menjadi Fi’il
muta’addi dengan mengikuti wazan-wazan (pola) sebagai berikut
3.4 Rangkuman
Fi’il Lazim /kata kerja intransitive yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak
memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Sedang Fi’il Muta’addi / Kata kerja transitif yaitu
fi’il harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita).
B. Fi’il Majhul
Definisi
Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul bih (objek penderita).
Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan
fi’il mudhari’
Cara membuat Fi’il ma’lum menjadi fi’il majhul
Huruf pertama Fi’il madhi diberi harakah dhammah, huruf sebelum terakhir diberi harakat
kasrah.
2.2 Contoh
6 huruf 4 huruf Tiga huruf
اِ ْستَ ْغــفَـ َر تَــرْ َجــ َم َ َكــت
َــب
menerjemahkan menulis
تـ َ ـ ْغـ ـفَ ـر ْاَِْ سـ َجـ ـ َم ْتَـ ـر ـب
َ ََكــ ـت
ـف ـر
ِ ت ـ ْغـ َُ ْاُ سـ ِجـ ـ َم ُ
ْت ـر ـب
َ ُكـ ـتِـ
6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1
َ ِاُسْــتُ ْغــف
ـــر تُــرْ ِجـــ َم َ ُِكــت
ــب
Diminati ampunan diterjemahkan Ditulis
Apabila fi’il berupa bina’ ajwaf (huruf tengahnya mu’tal), maka bentuk fi’il majhulnya dibentuk
dengan cara ‘ain Fi’il (huruf kedua) diganti huruf ya. Contoh
قَـــا َل زَا َد
berkata menambah
ـ َل ــا َ قـ َد َز ا
ـ َل ـ ْيـ ق
ِ ـ َد ْيـ ِز
قِـيِـــــل َ ِز ْيـــــ َد
dikatakan Ditambah
Cara membuat fi’il majhul dari Fi’il mudhari” adalah didhammahkan huruf pertama dan
difathahkan huruf sebelum terakhir. Contoh
ســـتَ ْغـــفِـ ُر
ْ يَـ َــر َجــ ُم
ْ يُـت يَــ ِز ْيــ ُد
Meminta ampun menerjemahkan menambah
ـف ــ ُر
ِ يـ َ ـسْـ ـتَ ْغــ يُـ تَـ رْ ـ ِجـ ـ ُم يَـِ ــز يْــ ـ ُد
يُـ ـسْـ ـتَ ْغــ فَـ ــ ُر يُـ تَـ رْ ـ َجـ ـ ُم يُـِ ــَز ا ـ ُد
يُ ْستَ ْغــــــفَـــ ُر يُتَـــــرْ َجــ ُم يُـــــزَا ُد
Dimintai ampun diterjemahkan ditambah
Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum mendapatkan tambahan
huruf.
Contoh:
1. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf. Fi’il ini ada 6
macam, yaitu
B. Fi’il Mazid
Definisi
Fi’il mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Pembagian
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il ruba’y mazid.
1. fi’il tsulatsy mazid, adalah fi’il tsulatsy (aslinya 3 huruf) yang mendapatkan tambahan satu
huruf, dua huruf dan tiga huruf.
a) yang mendapatkan tambahan satu huruf ada tiga pola (wazan) yaitu
No Pola contoh
1 فَعَّــ َل – يُفَـ ِّعــ ُل ســلَّــ َم
َ , عَـلَّــ َم
2 ِ َفَاعَـ َل – يُف
ـاعـ ُل قَـاتَــ َل َجــاهَـ َد
3 ــعــ ُلِ َأ ْفــ َعـ َل – يُ ْف ســلَــ َم ْ َاَ ْكــ َر َم – ا
b) yang mendapatkan tambahan dua huruf ada lima pola (wazan) yaitu
No pola Contoh kata
1 تَفَـاعَـ َل – يَتَفَــاعَـ ُل ب
ُ ـار َ َ يَتَق- ـار َب َ َتَق
2 تَفَـعَّــ َل – يَتَفَـعَّــ ُل تَقَـ َّد َم – يَتَقَـ َّد ُم
3 اَ ْفتَ َعــ َل – يَ ْفت َِـعــ ُل اِ ْجتَ َمــ َع – يَ ْجتَ ِمــ ُع
4 اِ ْنفـ َعــ َل – يَ ْنفَ ِـعــ ُل اَ ْنقَطَــ َع – يَ ْنقَ ِطــ ُع
5 اِ ْفـ َعــ َّل – يَفـْ َعــ ُّل ــر
ُّ اِ ْح َمــ َّر – يَ ْح َم
c) yang mendapatkan tambahan tiga huruf ada empat pola (wazan) yaitu
No Pola Contoh kata
1 ستَ ْفــ ِع ُل ْ َ ي- ستَــ ْف َع َلْ ِا ستَ ْغــفِ ُرْ َستَــ ْغـفَ َر – يْ ِا
2 – ــوعَـ َل ْ اِ ْف َع ق
َ ـر ْو ِر َ ق – يَ ْغَ اِ ْغـ َر ْو ِر
ِ يَ ْف َع
وعـ ُل
3 اَ ْفــ َعـا َّل – يَ ْف َعــا ُّل ُّ اَ ْح َمـا َّر – يَ ْح َم
ــار
4 اَ ْف َعـــ َّو َل – يَ ْف َعــ ِّو ُل ُاِعْـلَـ َّوطَ – يَ ْعـلَ ِّوط
1. Fi’il ruba’I mazid adalah fi’il ruba’I (huruf asal 4 huruf) yang mendapakan tambahan
satu atau dua huruf. Fi’il ini mempunyai pola sebagai berikut
Rangkuman
Pada dasarnya kata kerja (kalimah fiil) itu berjumlah tiga huruf (tsultsy) dan empat huruf
(ruba’i). Dari huruf asal tadi ada yang mendapat tambahan mulai dari satu huruf sampai tiga
huruf. Fiil berdasarkan tambahannya hurufnya fiil dibagi menjadi fiil mujarrad dan fiil mazid.
Perubahan mujarrad menjadi mazid tersebut mempunyai fungsi-fungsi tertentu.
KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata
ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian,
mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti
untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional).
Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin
mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubu dan
ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika
yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan
padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam
(kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah
adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan
Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim) atau lebih,
baik berfaidah atau tidak.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawsan serta
pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun
Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga makalah ini bisa bisa
menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan manfaat lgi
Catatan:
1. Semua Fi’il madhi dapat dimasuki kata قَـــ ْدyang artinya sungguh, contoh
َـــرت ْ ِقَــ ْد ا
ْ َســتَ ْغـف Sungguh aku telah meminta ampun
2. Jika di depan Fi’il madhi terdapat huruf َمـا, maka artinya tidak, contoh:
ْ َســتَ ْغـف
َـــرت ْ ِمَــا ا Aku tidak meminta ampun
4. Pola
Fi’il Madhi Tsulatsy,
yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari tiga huruf. Polanya
فَــ َعـ َل ـرَ َ َكـف,ـر َ صَ َ ن,ض َر َب َ (memukul, menolong, ingkar)
ِ َف
ــعـ َل َ
( َ ف ِهــ َم شَـ ِهـ َد عَـلِـ َمmemahami, menyaksikan, mengetahui)
فَـ ُعــ َل ( َحــ ُر َم َكــ ُر َم بَـ ُعـدmengharamkan, memuliakan,
menjauhkan)
1 اِ ْنفَـ َعــ َل اِ ْنقَـلَ َب ,اِ ْنطَلَــقَ ,اِ ْنقَطَـ َع
2 اِ ْفتَ َعـــ َل ـباِ ْقتَــ َر َب ,اِ ْجتَ َمــ َع ,اِ ْجتَنَ َ
3 تَفــعَّـ َل تَ َعلَّــ َم ,تَــَأ َّخ َ
ــرَ ,تقَــ َّد َم
4 تَفَــاعَـ َل ســـاهَـ َل ,ت ََجـــا َه َل ســاقَفَ ,تَ َ تَ َ
E. Pola
1. Fi’il Mudhari’ Tsulatsy
)Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi tsulatsy (tiga huruf
Madhi ’Mudhari contoh rumus rumus
فَـ َعـ َل يَ ْعـ ُعـ ُل يَ ْكفُــ ُر َــ ُــ ض ٍّم فَ ْت ُح َ
يَ ْف ِعــ ُل ـس
يَ ْجلِ ُ َــ ِــ فَ ْت ُح
س ٍر َك ْ
يَ ْف َعــ ُل يَ ْذه ُ
َـب َــ َــ فَ ْت َحت ِ
َان
فَـ ُعـ َل يَ ْعـ ُعـ ُل يَ ْحــ ُر ُم ُــ ُــ ض ٍّمض ُّم ّ َ
فَ ِـعـ َل يَ ْف َعــ ُل ش َهـ ُد ي يَ ْ ِــ َــ س ُر َك ْ
فَ ْت ٍ
ح
يَ ْف ِعــ ُل ْنــ ِز ُلَ ِــ ِــ َـان
س َرت ِ َك ْ
)2. Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi ruba’I (4 huruf
ض
َمـا ِ ضـا ِر ْع ُم َ ض
َمـا ِ ضـا ِر ْع ُم َ ض
َمـا ِ ضـا ِر ْعُم َ
َأ ْف َعـ َل يُ ْف ِعــ ُل فَعَّــ َل يُفَ ِّعــ ُل فَـا َع َل يُفَا ِعـ ُل
َأش َ
ْـركَ نَــ َّز َل قَـاتَ َل
ـر َج َأ ْخ َ عَــلَّ َم َخـا َ
س َم
ـرَأ ْخبَ َ ق نَــ َّو َ سـافَ َرَ
)4 Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi khumasi (5 huruf
ض
َمـا ِ ضـا ِر ْع ض ُم َ
َمـا ِ ضـا ِر ْع ُم َ ض
َمـا ِ ضـا ِر ْع ُم َ
تَفَعَّـ َل يَتَفَعَّـ ُل اِ ْفتَ َعـ َل يَ ْفتَ ِعـ ُل اِ ْنفَ َعـ َل يَ ْنفَ ِعـ ُل
تَقَــ َّد َم ـساِ ْلتَ َم َ ـب اِ ْنقَلَ َ
تََأ َّخ َ
ــر اِ ْجتَ َمـ َع ق اِ ْنطَلَـ َ
)4. Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi sudasi (6 huruf
ض
َمـا ِ ضـا ِر ْع ُم َ
ستَ ْف َعـــ َل
ا ْ ستَ ْف ِعــ ُل
يَ ْ
ست َْخـ َر َج اِ ْ
ــرِْاِسـتَ ْغفَ َ
ْ ِستَ ْغف
ــر ْ ِا ْاِسـتَ ْغفَــ َر