Anda di halaman 1dari 25

Naskah Sidang Peradilan Semu Pidana Pelecehan

Guru pembina : Meilita T.U.

Nama kelompok
•Septiyani
• Ahmad Bachtiar
•Bunga Rezki
•Bastari saputro
•Novita Adelia
•Iqbal rahmat sopian
•Najwa innayah
•Nopal
•Mega santika
•Farij

MADRASAH ALIYAH PATRA MANDIRI PLAJU


TAHUN AJARAN 2022/2023
NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Panitera : pada hari ini kamis tanggal 31oktober 2019, sidang perkara pidana no.
Reg.

Perkara : 59 / akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki ruang sidang,

hadirin dimohon. (setelah hakim duduk)hadirin dipersilahkan duduk kembali (panitera

menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua : sidang perkara pidana pn XI IPS 2 yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana

nomor 1777pid.b/2019/pn xi ips 2, atas nama terdakwa(m adji rojak)dinyatakan dibuka

dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Penuntut umum apakah terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan

untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam

keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang
telah terdapat

didalam bap:

nama saudara : m adji rojak

tempat lahir/umur : palembang (16)

jenis kelamin : laki laki

kewarganegaraan : indonesia

alamat : poswesen
agama : islam

pekerjaan : wirausaha

Hakim Ketua : saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani

dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya
siap mengikuti

persidangan hari ini.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana

pencurian sepeda motor dengan pemberatan pasal 363 ayat (2) kuhp , apakah saat ini

saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara (putra
kuning,

anik presiliani, dan sdr. Stefani raisi)

Hakim Ketua : betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : betuk pak hakim

Hakim Ketua : saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus
dari terdakwa

dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

Penasehat Hukum : ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (ph menunjukkan
surat kuasa

dan surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya di

tinggalkan di meja hakim)


Hakim Ketua : (setelah Hakim Ketua (adel) menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan

pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua : baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

JPU : sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang

dibacakan oleh jaksa penuntut umum?

Terdakwa : saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut
umum?

Terdakwa : untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya pak
hakim.

Hakim Ketua : apakah penasehat hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

Terdakwa : majelis hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa

sudah memahami dakwaan tersebut pak hakim.

Hakim Ketua : baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan

dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum

apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : majelis hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-
saksi,

namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar persidangan
ini bisa ditunda pak hakim.

Hakim Ketua : apakah penasehat hukum terdakwa setuju sidang ini untuk ditunda.

Penasehat Hukum : kami setuju majelis hakim.

Hakim Ketua : (berembuk sejenak dengan hakim ang.i dan hakim ang.2) baiklah, sidang hari
ini

ditunda dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal 29 nov 2017, pukul 09.00 wita dengan

agenda acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada jaksa penuntut umum agar

menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada

persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan

ditutup (ketua mengetuk palu 3 kali).

SIDANG II

KAMIS 1 OKTOBER 2019 (PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN KETERANGAN SAKSI – SAKSI)

Hakim Ketua : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara

pidana nomor 1777pid.b/2019/pn xi ips 2, atas nama terdakwa m adji rojak dinyatakan

dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan
alat

bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap

dihadirkan di persidangan ini?

JPU : sudah siap pak hakim.

Hakim Ketua : saudara terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya

(terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)


Hakim Ketua : baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan
ini jaksa

penuntut umum?

JPU : 3 orang saksi pak hakim

Hakim Ketua : silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : baik yang mulia.panitera mohon hadirkan saksi i atas nama putri anggelika ke

Persidangan

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama putri anggelika di persilahkan


memasuki ruang

sidang.

Hakim Ketua : saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU : saksi di sini, merupakan saksi korban pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan

siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi korban : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan

dalam persidangan ini pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat

didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : putri anggelika

Tgl : 23 januari 2003

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 15th
Agama : islam

Alamat : waringin

Perkerjaan : pegawai di perusahaan swasta

kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum

saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut undang-undang saudara

harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah

atau berjanji ?

Saksi korban : saya bersedia disumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim1 : (silakan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, ”saya berjanji bahwa
saya sebagai saksi

dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang

sebenarnya” (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap

saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara

memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara

selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara

saksi mengerti?

Saksi korban : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : saudara kenal dengan terdakwa

Saksi korban : tidak pak hakim


Hakim Ketua : saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?

1.Saksi korban : saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda motor yang
terjadi di rumah saya.

Hakim Ketua : saudara saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit sepeda motor
scoopy bk

5541 aem ?

Saksi korban : saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak
hakim

setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

Hakim Ketua : bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara?

Saksi korban : saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda
motor saya

Hakim Ketua : baik coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara

apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi korban : ada pak hakim, yaitu gembok garasi rumah saya rusak dan rantai untuk
menggembok

garasi sudah hilang.

Hakim Ketua : baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis
harusa

JPU : baik majelis hakim yang terhormat (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

Hakim Ketua : apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?

(sambil menunjukan barang bukti ke korban ) berupa : satu plat bk 5541 aem

Saksi korban : iya benar bapak hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya
Hakim Ketua : (baik)saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan.

JPU 1 : Baik terimakasih yang mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat
itu stang sepeda

motor saudara sudah terkunci?

Saksi korban (putri) : benar pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU 2 : saudara saksi, apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar
rumah anda rusak

dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?

Saksi korban : iya pak, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan rantai
untuk

menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.

JPU : baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di
tanyakan

kepada saksi?

Penasehat Hukum : ada pak hakim. Terimakasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan,
kapan anda

menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi korban : pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk sembahyang
dan saya

sudah mendapatkan bahwa motor scoopy saya sudah tidak ada ditempatnya.

Penasehat Hukum: pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada pada
tempatnya anda

juga mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam sebelumya pintu gerbang

anda sudah benar-benar terkunci?


Saksi korban : benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.

Penasehat Hukum: saudara saksi saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat
dengan nomor

polisi bk 5541 aem, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang hilang?

Saksi korban : benar pak, motor honda scoopy dengan nomor polisi bk 5541 aem itu milik
saya.

Penasehat Hukum : apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari
sepeda motor anda hilang?

Saksi korban : benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang pada saat saya
menyadari honda scoopy saya telah hilang.

Penasehat Hukum : baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup majelis hakim.

Hakim Ketua : (baik) silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 1 : terimakasih pak ketua saudara saksi apakah saudara sempat mencari
keterangan atau

informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor

saudara?

Saksi korban : ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang
mengetahui

informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim1 : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua : silahkan Hakim Anggota Ii apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 2 : tidak, saya rasa cukup yang mulia.

Hakim Ketua : kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?

JPU : tidak ada pak hakim


Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : benar pak hakim.

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan

apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi

tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat

menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau

ahli lainnya.

Hakim Ketua : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama m fareza ke persidangan !

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama m fareza di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan

keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2 : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini

Hakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(ktp)?

Saksi2 : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan
saya minta

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara

memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu, saudara harus disumpah atau

berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi 2 : saya bersumpah bapak hakim


Hakim Ketua : kepada rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim1 : (silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah


bahwa saya sebagai

saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari

yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami

berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti

saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana

penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah

saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi 2 : ya pak hakim,

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 : tidak, pak hakim.

Hakim Ketua : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai
saksi

dipersidangan ini?

Saksi 2 :mengerti yang mulia, terkait penangkapan yang saya lakukan pada tanggal 31 okt
2019.

Hakim Ketua : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada

saksi?
JPU : ada pak hakim, apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap saudara

terdakwa?

Saksi 2 : iya pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan
penangkapan terhadap terdakwa.

JPU : kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 : saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada hari hari
rabu 5 juli 2017.

JPU : saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 : penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU : apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan perlawanan atau


mencoba melarikan diri?

Saksi 2 : tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat
melarikan diri.

JPU : baik cukup pak hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : ada, pak hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa
saudara yustyust yang melakukan pencurian?

Saksi 2 : kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa dirumah
tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum : apakah ada barang bukti yang saudara temukan di tkp?

Saksi2 : iya pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang
digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum: darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang
digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi 2 : saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat
melakukan penangkapan.
Penasehat Hukum : apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan
pencurian tersebut?

Saksi 2 : benar pak, pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui
perbuatanya. PenasehatPenasehat Hukum : apa saja yang saudara terdakwa akui kepada
saudara?

Saksi 2 : saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian


sepeda motor salah satunya, honda scoopy dk 5541 aem, dan alat yang digunakan untuk
pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum : baik pak hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : tidak, pak ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota Ii, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : terimakasih pak ketua, saudara saksi, apakah saat melakukan
penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?

Saksi korban : ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim Anggota II : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua : kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?

JPU : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua : baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : baik, untuk sementara cukup pak hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa : benar pak hakim

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli
lainnya.

Hakim Ketua : saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan!

JPU : baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama meri kristiani ke

persidangan!

Panitera : saksi atas nama meri kristiani di persilahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan

Hakim Ketua : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
uu,

saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau

berjanji?

Saksi III : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai

saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari

yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)


Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi
mengerti?

Saksi III : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi III : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai
saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : ya, saya mengerti pak hakim , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.

Hakim Ketua : baik. Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU : baik terimakasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah benar saudara yang
melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : benar bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?

Saksi III : tidak bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dala
pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.

JPU : pak hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

Terdakwa : iya ada majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : silahkan penasehat hukum terdakwa.

Terdakwa : baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : ya pak, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari
kamis tanggal 6 juli 2017.
PH. Terdakwa : apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan
keterangan yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III : iya pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan
benar dan tanpa intervensi.

PH. Terdakwa : apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui


perbuatannya?

Saksi III : iya pak, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui
perbuatannya.

Terdakwa :baik majelis hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara saksi?

Hakim Anggota I : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada saksi?

JPU : tidak ada lagi majelis hakim.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan
saudara lagi ?

Saksi III : cukup pak hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa : ya, benar pak hakim.

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi ?

JPU : tidak ada, pak hakim.

Hakim Ketua : selanjutnya kepada PH.terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk

meringankan terdakwa ?

PH. terdakwa : iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua : apakah saksi sudah siap?

Ph.terdakwa : sudah yang mulia

Hakim Ketua : baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.

Ph.terdakwa : baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas
nama stefani muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : petugas silahkan hadirkan saksi atas nama stefani muliati ke dalam ruang
persidangan.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi i : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan

Hakim Ketua : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
uu, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?

Saksi i : saya besumpah bapak hakim


Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi
mengerti?

Saksi i : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi i : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi i : tidak pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan kenyeri gang
x yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.

Hakim Ketua : baik. Silahkan penasihat hukum untuk mengajukan pertanyaan.

Terdakwa : terimakasih yang mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan


saudara dengan terdakwa?

Saksi i : hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan,
karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.

Terdakwa : kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa?

Saksi i : untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak, namun yang saya
ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli
bangunan.

Terdakwa : apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?

Saksi i : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di warung saya
terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung
saya pak.
Terdakwa : apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan
oleh terdakwa bersama temannya andy?

Saksi i : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena sepengetahuan
saya mba. AdhelAdhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik orangnya dengan
warga yang lainnya.

JPU : saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan rekannya andy
membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?

Saksi i : tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui mba adhel ini juga tidak
terlalu sering bergaul dengan andy.

JPU : saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakkan pencurian di

komplek/kampung anda?

Saksi i : kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah bu.

JPU : cukup yang mulia.

Hakim Ketua : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara saksi?

Hakim Anggota I : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi i : cukup pak hakim

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi

tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat

menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau

ahli lainnya.
Hakim Ketua : saudara penasihat hukum silahkan hadirkan saksi selanjutnya.

Ph.terdakwa : baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama
yustus rudi wantu ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : petugas silahkan hadirkan saksi atas nama yustus rudi wantu ke dalam ruang
persidangan.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi ii : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

HakimHakim Ketua : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi ii : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan


identitas diri saudara dan

Hakim Ketua : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini


menurut uu, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah
atau berjanji?

Saksi ii : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi
mengerti?
Saksi ii : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi ii : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi ii : tidak pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.

Terdakwa : saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-hari


terdakwa?

Saksi ii : yang saya ketahui bahwa mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan tetap, dan
kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan mba. Adhel pekerja keras pak, soalnya saya
lihatkalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan tambahan
seperti mencuci pakaian pak.

Terdakwa : selama di kediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-


hal mencurigakan?

Saksi ii : tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang lain.

Terdakwa : lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda


motor yang berada di rumah terdakwa?

Saksi ii : iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba adhel bilang
bahwa barang-barang tersebut milik andy.

JPU : saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar bersama
sama dengan rekannya andy?

Saksi ii : pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke rumahnya
terdakwa,saya tidak melihat mereka keluar rumah.

JPU : apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak


menyenangkan terhadap saudara?

Saksi ii : tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, mba adhel ini
ramah

sekali orangnya.

JPU : cukup yang mulia.


Hakim Ketua : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara

saksi?

Hakim Anggota I : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi ii : cukup pak hakim

Hakim Ketua : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan

apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi

tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat

menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau

ahli lainnya.

Hakim Ketua : saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke
dalam

ruang persidangan ?

Ph.terdakwa : cukup yang mulia.

Hakim Ketua : (berembuk dengan hakim ang. I dan hakim ang. 2) dengan demikian,
sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal 6
desember 2017, jam 09.00 wita dengan agenda acara pemeriksaan terdakwa. Kepada JPU
agar dapet menghadirkan kembali terdakwa dan barang bukti pada persidangan yang akan
datang. Maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali). Sidang 3 20 desember 2017 (pembacaan pembelaan / pledoi terdakwa)

Hakim Ketua : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi
setia dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum kepada
saudara terdakwa atau penasehat hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : sudah siap pak hakim.

Terdakwa : (iya, kami sudah siapkan pak hakim)

Hakim Ketua : silahkan dibacakan (penasehat hukum membacakan pembelaan


sebagaimana terlampir).

Ph terdakwa : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : baiklah demikian pembelaan dari ph. Terdakwa, kepada JPU apakah
akan mengajukan replik atas pembelaan dari ph.terdakwa?

JPU : baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik dan
kami tetap pada tuntutan kami majelis hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan


demikian ph.terdakwa tidak mengajukan duplik

Hakim Ketua : baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan
kesempatan majelis hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua
minggu kedepan dengan pada hari rabu, 27 desember 2017 dengan agenda pembacaan
putusan. Kepada jaksa penunut umum, penasehat hukum, dan terdakwa diharapkan hadir
dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali). Sidang 4 rabu, 27 desember 2017 (pembacaan
putusan)

Hakim Ketua : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/fh.unmas, atas nama terdakwa adelvy resi
setia dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan majelis hakim.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada


hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?
Terdakwa : ya, sudah siap pak hakim.

(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca
putusan majelis hakim mengetuk palu 1 kali)

Hakim Ketua : baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila
keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-lambatnya 14
hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa : saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.

Ph terdakwa : baik pak hakim.

Hakim Ketua : baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan


semu fh unmas dengan nomor reg : 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi
setia dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai