Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI

UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli


1. Menurut Grififin dan Ebert (2007) bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau
jasa dengan maksud mendapatkan laba.
2. Menurut Prof. Owen bisnis adalah sebuah perusahaan yang berhubungan dengan produksi
dan distribusi barang-barang untuk dijual ke pasaran ataupun memberikan harga pada
setiap jasanya.
3. Menurut Hopper bisnis adalah segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada berbagai
bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar, processing, dan industri
manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan, ansuransi, transportasi, dan seterusnya
yang kemudian melayani dan memasuki secara utuh (which serve and interpenetrate) dunia
bisnis secara menyeluruh.
4. Menurut Merriam Webster bisnis adalah suatu aktivitas pembuatan, pembelian atau
penjualan barang dan jasa yang kemudian dipertukarkan dengan uang; kerja atau aktivitas
yang merupakan bagian dari pekerjaan; Jumlah aktivitas yang telah diselesaikan oleh sebuah
toko, perusahaan, pabrik dan lain lain.
5. Menurut Steinford ( 1979) business is an institution which produces goods and services
demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga
bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
sambil memperoleh laba.
6. Menurut Businessdictionary bisnis adalah sebuah organisasi atau sistem ekonomi di mana
barang dan jasa dipertukarkan menjadi bentuk lain atau dalam bentuk uang. Setiap bisnis
membutuhkan investasi dan pelanggan yang cukup untuk menjual keluarannya pada
kuantitas tertentu untuk menghasilkan keuntungan. Bisnis dapat dimiliki secara pribadi,
bukan untuk keuntungan pribadi.

Tujuan Bisnis
Pada umumnya, tujuan utama dari kegiatan berbisnis adalah untuk memperoleh keuntungan
atau profit oriented. Meskipun begitu bukan berarti bisnis tidak memiliki tujuan lain.
Berikut ini beberapa hal yang kerap kali jadi tujuan setiap orang menjalani bisnis, yaitu:
 Ingin mencukupi serta memenuhi berbagai macam kebutuhan.
 Guna membuat makmur keluarga.
 Menginginkan untuk terkenal sebagai seorang pebisnis atau pengusaha oleh masyarakat.
 Ingin menjadi seseorang yang mampu meneruskan usaha keluarga.
 Ingin mencoba dan memanfaatkan berbagai hal baru dan kesempatan yang ada.
 Ingin memanfaatkan waktu luang dengan sesuatu yang menguntungkan.
 Ingin mempunyai usaha dan bisnis sendiri sehingga tidak bergantung pada orang lain.
 Ingin memperoleh simpati, dan lain sebagainya.

1
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

Jenis-jenis Bisnis
Jika Dilihat dari motifnya, bisnis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Bisnis yang berorientasi keuntungan atau profit oriented, misalnya perusahaan perorangan,
CV, firma, PT, dan lain sebagainya.
 Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan atau disebut sebagai bisnis nirlaba. Contohnya
adalah yayasan, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya.

Jika ditinjau dari jenis kegiatannya, bisnis dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
 Bisnis Industri, yang bergerak di bidang industri manufaktur seperti halnya industri tekstil,
garmen, mesin, dan lain sebagainya.
 Bisnis Jasa, yang bergerak di bidang jasa untuk menghasilkan suatu produk yang tidak
berwujud seperti halnya perbankan, kecantikan, dan lain lain.
 Bisnis Ekstraktif, yang bergera dalam kegiatan pertambangan dengan cara menggali bahan
bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi. Seperti misalnya pabrik semen, pabrik
timah, pabrik nikel, dan lain sebagainya.
 Bisnis Agraris, yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan
juga bidang kehutanan.

Pengertian Bisnis Internasional


Untuk memahami lebih jauh seputar bisnis internasional, ada baiknya jika kita meninjau
penjelasan 2 orang ahli berikut ini:
1. Pengertian bisnis internasional menurut Ball dan Wendell
Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas
negara. Definisi tersebut tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan
pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang,
seperti pariwisata, transportasi, perbankan, periklanan, perdagangan besar, perdagangan
eceran, konstruksi, dan komunikasi massa.

2. Pengertian bisnis internasional menurut John D. Daniels


Bisnis internasional adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari segala bentuk transaksi
komersial yang dilakukan oleh dua negara atau lebih.

Dari dua definisi di atas kita bisa mengetahui bahwasanya ada beberapa unsur yang mencirikan
suatu bisnis internasional, yaitu keterlibatan 2 negara atau lebih dan adanya transaksi. Bisnis
internasional tidak terjadi jika hubungan bisnisnya tidak lintas negara. Hubungan bisnis juga
tidak akan terjadi tanpa adanya transaksi yang dibangun atas kesepakatan bersama.
Hal ini juga selaras dengan penjelasan dari Fariz Hutama Putra selaku Head of International
Business Management i3L School of Business (iSB) yang menyatakan bahwa bisnis
internasional adalah istilah yang digunakan untuk bisnis yang melibatkan minimal dua negara.

Bisnis ini dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.


Setelah memahami pengertian bisnis internasional, selanjutnya juga perlu mengetahui latar
belakang yang menyebabkan terjadinya hubungan bisnis antar negara. Tentunya hal ini tidak
terjadi secara kebetulan bukan?

2
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

Alasan Pentingnya Bisnis Internasional


Ada beberapa alasan penting yang mendasari atau memotivasi terjadinya bisnis internasional,
antara lain:
1. Perbedaan sumber daya alam di setiap negara
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber daya alam yang sama. Kalaupun ada yang
sama, maka bisa dipastikan kuantitasnya berbeda. Sementara, kebutuhan akan jenis sumber
daya alam di berbagai negara kurang lebih sama karena berhubungan dengan kebutuhan
masyarakat. Nah, karena adanya kebutuhan antara satu negara dengan negara yang lain
sehingga lahirlah sistem bisnis internasional lewat kegiatan ekspor dan impor. Hal tersebut
diatur dalam regulasi kerja sama antar negara.

2. Menghemat biaya produksi


Perlombaan menguasai teknologi oleh tiap-tiap negara menyebabkan kemampuan produksi
bahan baku dan komponen tertentu di tiap-tiap negara juga berbeda-beda. Ada negara yang
mampu menghasilkan dalam jumlah banyak dan ada yang bahkan tidak mampu sama sekali.
Dan pastinya akan sangat mahal sekali biaya produksinya jika negara yang belum memiliki
kemampuan produksi tersebut memaksakan kondisinya. Untuk itu, lewat hubungan bisnis
internasional memungkinkan tiap-tiap negara saling melakukan transaksi. Misalnya, negara
A mampu menyiapkan bahan baku dengan harga terjangkau, lalu negara B membeli bahan
baku dari negara A untuk menekan biaya produksi sehingga harga jual barang yang
dihasilkan juga masih relatif terjangkau oleh calon konsumen.
3. Pemenuhan kebutuhan nasional
Poin ini merupakan penegasan dari penjelasan sebelumnya, bahwasanya tidak semua negara
mampu memproduksi sendiri berbagai kebutuhan dalam negerinya. Untuk itu, ada yang
namanya aktivitas bisnis internasional yang mewadahi transaksi dan interaksi bisnis antar
negara. Dengan demikian, tiap-tiap negara bisa memenuhi kebutuhan nasional dengan
membelinya dari negara lain.
4. Meningkatkan pemasukan negara
Bagi negara pengekspor, aktivitas bisnis internasional merupakan senjata utama dalam
meningkatkan pendapatan negara. Keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas ekspor
bukan hanya berasal dari harga jual komoditi, tetapi juga dari nilai pajak barang hasil ekspor
dan impor tersebut.
5. Memperluas pasar
Keinginan memperoleh pasar yang lebih luas juga merupakan salah satu faktor yang
memotivasi terjadinya perdagangan internasional. Tentunya, semakin luas jangkauan pasar
akan semakin besar pula potensi keuntungan yang didapatkan. Nah, untuk bisa
memaksimalkan ekspansi bisnis, kamu juga perlu mengenal tipe-tipe bisnis internasional
yang ada saat ini. Dari tipe-tipe bisnis tersebut kamu bisa mengkaji lebih jauh lagi tentang
kesesuaian jenis bisnis yang tengah kamu rencanakan.

Tipe-Tipe Bisnis Internasional


Bisnis internasional dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu:
1. Foreign trade
Foreign trade atau perdagangan luar negeri merupakan kegiatan bisnis internasional yang
paling sering digunakan oleh sebagian besar negara. Aktivitas bisnisnya identik dengan

3
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

aktivitas ekspor impor dan objek barang yang sering digunakan adalah barang yang
wujudnya terlihat dan komoditas.
2. Trade in services
Trade in services ialah kegiatan bisnis internasional yang objek barangnya tidak terlihat 
atau tangible goods. Objek bisa berupa asuransi, jasa perbankan, jasa perhotelan, dan jasa
konsultan.
3. Portfolio investments
Portfolio investments adalah kegiatan bisnis internasional yang berupa investasi keuangan di
negara lain. Biasanya negara investor memberikannya dalam bentuk modal atau hutang
kepada negara lain yang membutuhkan.
4. Direct investments
Direct investments adalah kegiatan bisnis internasional di mana suatu negara suatu negara
atau pihak asing melakukan penanaman modal secara langsung untuk project di suatu
negara dengan tingkat pengawasan yang bervariasi. Tingkat pengawasannya mulai dari
tingkat pengawasan penuh dan sebagian.

Itulah beberapa tipe bisnis internasional yang cukup eksis hingga saat ini. Dengan
memahami keempat tipe bisnis internasional tersebut bisa dibilang kamu sudah bisa
memahami separuh dari ilmu bisnis internasional karena sisanya adalah pengetahuan
seputar regulasi dan strategi.
Jadi, kalau kamu sudah mampu memahami tipe, karakter, regulasi, dan strategi bisnis
internasional artinya kamu akan lebih siap berkarier sebagai profesional di bidang tersebut.

Manfaat Mempelajari Bisnis Internasional


Beberapa manfaat lainnya yang bisa kamu peroleh setelah mempelajari bisnis internasional
antara lain:
1. Mengetahui perkembangan bisnis negara lain
Produk dari negara lain juga bisa menjadi pesaing dalam perdagangan, sehingga sangat
penting manfaat mempelajari bisnis internasional. Jika perusahaan tidak mengetahui
perkembangan bisnis negara lain, maka perusahaan akan kesulitan dalam mengembangkan
bisnis.
2. Mengetahui cara memperluas jaringan
Jaringan dan interaksi sangat penting dalam pertumbuhan internasional. Manfaat lain dari
mempelajari bisnis internasional yakni bisa mengetahui cara dan langkah-langkah yang
perlu dilakukan oleh seorang pebisnis untuk memperluas jaringan.
3. Mengenal kebijakan perdagangan
Setiap negara memiliki kebijakan perdagangan yang berbeda-beda. Ketika perusahaan mulai
memperluas penjualan produknya hingga ke negara lain, perusahaan harus mengikuti
kebijakan yang berada di negara tersebut. Ada banyak pengusaha yang masuk ke pasar
internasional tetapi gagal karena tidak bekerja sesuai dengan perjanjian dagang atau
kebijakan perdagangan negara lain.
Sangat penting mengetahui berbagai kebijakan yang berbeda dari berbagai negara sehingga
bisa mengurangi risiko kerugian yang bisa timbul. Pengusaha juga harus memahami bahwa
terkadang ada pembatasan impor dan ekspor di negara lain, sehingga pengusaha harus

4
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

mengikuti aturan tersebut. Jika pengusaha tidak mengetahuinya maka pengiriman yang
mereka lakukan dapat diblokir oleh negara yang bersangkutan.
4. Mengetahui produk yang sesuai
Setiap negara hidup dengan kebudayaannya dan dapat berbeda dengan kebudayaan dari
negara lain. Pengusaha harus memahami hal ini sehingga dapat menyediakan produk yang
sesuai bagi negara lain. Produk yang digemari di negaranya belum tentu digemari di negara
lain. Mengetahui hal ini maka pengusaha dapat secara maksimal melakukan bisnis karena
telah mengetahui yang diinginkan oleh pasar.
5. Mengenal aktivitas bisnis internasional
Ada beberapa aktivitas utama yang menjadi karakteristik bisnis internasional yaitu invisible
trade, visible trade, dan investasi internasional. Invisible trade adalah perdagangan dalam
bidang jasa. Usaha ini dapat meliputi travel, bank dan sebagainya.

Sejarah Bisnis Internasional


Tanpa kamu sadari, kamu telah terlibat didalam perekonomian global, anda mungkin salah satu
pengguna jam tangan Alexandre Christie, menggosok gigi dengan pasta gigi close-up,
berpakaian kemeja Locoste, Jean Levi's,  menggunakan sepatu Adidas, menyetir mobil dengan
honda dan makan di macdonald serta minum kopi di Starbucks. kamu semua mengonsumsi
produk-produk yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing. Ini adalah topik utama yang
akan kami bahas yaitu bisnis internasional.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai bagaimana bisnis internasional, pada kesempatan kali
ini kita akan membahas kebelakang yaitu sejarah bisnis internasional

Pada waktu sebelum Masehi, pedagang-pedagang dari Venesia dan Yunani mengirim
perwakilannya ke luar negeri untuk menjual barang-barang mereka, kemudian pada tahun
1600-an British india company mendirikan cabang-cabang di seluruh asia, hal ini juga diikuti
dengan beberapa perusahaan Belanda membuka rute-rute perjalanan pada tahun 1590.

Singer sewing machine (SSM) adalah perusahaan yang pertama memulai produksi luar negeri,
jaringan distribusi internasional dan memasarkan produk-produknya dalam satu merek, SSM
mendirikan pabrik di Skotlandia pada tahun 1868 dan menjadi perusahaan Amerika pertama
yang sukses dalam produksi luar negeri. Pada tahun 1914 sedikitnya ada 37 Perusahaan
Amerika yang sukses memiliki fasilitas produksi di dua atau tiga lokasi diluar negeri.

Diantara perusahaan-perusahaan yang telah didirikan diluar negeri itu adalah National cash
register and Burroughs dengan pabrik manufakturingnya di Eropa; parke-devis, di london
(1902); dan Ford motor company yang memiliki pabrik dan outlet distribusi di 14 negara.
Kemudian dilanjutkan general motors Dan Chrysler, sehingga pada tahun 1920-an ketiga
perusahaan itu memiliki operasi-operasi luar negeri dengan ukuran yang besar. Menariknya hal
tersebut sangat berlawanan dengan situasi sekarang ini, pada tahun 1920-an semua mobil yang
dijual di Jepang adalah buatan Amerika dalam bentuk bongkar pasang (knocked-down) untuk
dirakit ditempat. Pada tahun 1919,  investor pertama menanamkan modalnya diluar negeri
adalah general electric yang berhasil memiliki pabrik-pabrik di Eropa, Amerika latin dan Asia.
Adapun perusahaan-perusahaan amerika lainya yang terkenal dierofa waktu itu adalah Alcoa,

5
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

American tobacco, armour, Coca-Cola, Eastman Kodak, Gillette, Quaker oats, Western electric
dan Westinghouse.
Bisnis yang dilakukan amerika ke luar negeri menyebabkan kekhawatiran diantara orang-orang
Eropa. Seorang penulis menulis "invasi berlanjut terus menerus tanpa henti-hentinya dan tanpa
suara atau bayangan di dalam 500 industri sekaligus. Mulai dari sabun cukur hingga motor-
motor listrik, dan dari kemeja perempuan sampai telepon, Amerika membabat habis bidang ini.

Meskipun perusahaan Amerika sejauh itu merupakan investor asing terbesar, perusahaan-
perusahan erofa juga tidak mau ketinggalan. Friedrich Bayer membeli kepemilikan atas sebuah
pabrik di new York yaitu pada tahun1865, dua tahun setelah mendirikan pabriknya di Jerman.
Kemudian karena pajak impor yang tinggi di pasar-pasar luar negeri, Friedrich Bayer
mendirikan pabrik di Rusia (1876), Prancis (1882) dan Belgia (1908). Bayer menjadi salah satu
diantara empat perusahaan kimia terbesar di dunia (penjualan tahun 1999 sebesar $29 milyar)
sudah memiliki 350 perusahaan yang beroperasi di 140 negara. Bayer sempat kehilangan hak
untuk menggunakan nama Bayer di Amerika Utara, dan memperoleh kembali haknya pada
tahun 1995 dengan membeli divisi obat-obatan over-the-counter dari Kodak yang telah menjadi
pabrik dan pemilik aspirin Bayer.

Meskipun perusahaan-perusahaan internasional telah ada sebelum perang dunia I, globalisasi


juga mempengaruhi terjadinya bisnis yang dilakukan diluar negeri, globalisasi dalam bisnis
internasional adalah globalisasi ekonomi (gabungan dari barang-barang, teknologi, tenaga kerja
dan modal/investasi yang bersifat internasional), perusahaan-perusahaan
mengimplementasikan strategi-strategi global yang menghubungkan dan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, terjadi pertemuan tahunan antara forum ekonomi dunia (world economic
forum) di Davos Swiss, pertemuan itu memperkenalkan globalitas (globality). Ada lima jenis
pendorong perusahaan-perusahaan internasional melakukan aktivitas globalisasi, diantaranya
adalah:

Politik
Dalam bidang politik terdapat kesepakatan dan perjanjian khususnya dalam perdagangan,
seperti persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), uni Eropa, dan masyarakat
ekonomi Asian (MEA), yang mengelompokan beberapa negara menjadi satu pasar dan telah
menyajikan kepada perusahaan-perusahaan berbagai peluang pemasaran yang menjanjikan.
Bentuk kerjasamanya dapat berupa ekspor maupun membuka entitas produksi di wilayah
tersebut.
Selain itu dalam bidang politik terdapat kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi negara yang
ingin berbisnis di negara tersebut antara lain :
a. Pengurangan hambatan-hambatan terhadap perdagangan dan investasi luar negeri secara
progresif oleh pemerintah, dan menginginkan pembukaan pasar-pasar internasional baru
baik dalam bentuk ekspor maupun mendirikan fasilitas-fasilitas produksi di negara tersebut.
b. Privatisasi banyak industri di bekas negara komunis dan membuka perekonomian mereka
terhadap Ekonomi global.

6
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNDARIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jln. Tentara Pelajar No. 13 Ungaran 50519 Telp. ( 024 ) 76911929 Fax ( 024 ) 76911929 website : http://feb.undaris.ac.id

Teknologi
Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan
terjadinya peningkatan aliran gagasan dan informasi yang melewati batas-batas negara, dan
memungkinkan para konsumen mengetahui barang-barang luar negeri. Selain itu jaringan
komunikasi global juga dapat mengkoordinasikan Fungsi-fungsi produksi dan desain ke seluruh
dunia sehingga pabrik-pabrik di banyak bagikan dunia bisa mengerjakan produk yang sama.
Internet dan komputerisasi jaringan memungkinkan perusahaan-perusahaan kecil agar dapat
bersaing secara global karena memungkinkan adanya aliran informasi yang cepat Tanpa
mempedulikan lokasi pembeli dan penjual. Selain itu konferensi video juga memungkinkan
perusahaan-perusahaan internasional untuk melakukan rapat-rapat perusahaan dari kantor
pusat dan cabang-cabang di seluruh dunia tanpa melakukan perjalanan yang Mahal dan
menghabiskan waktu, dalam komunikasi dapat dilakukan melalui E-mail di internet, karena
selain lebih cepat dan mudah juga dapat dipercaya dari pada pengiriman melalui pos

Pasar
Mengetahui bahwa pasar dalam negeri yang jenuh membuat perusahaan mulai
merambah pasar-pasar luar negeri, terutama ketika para pemasar menyadari adanya
suatu kesamaan selera dan gaya hidup pelanggan yang diakibatkan oleh meningkatnya
perjalanan wisatawan, TV satelit dan pemakaian merek global.
Selain itu perusahaan-perusahaan yang semakin mendunia membuat agen iklan  dan
pemasok bahan baku juga ikut mendirikan kantor di pasar-pasar tempat perusahaan itu
untuk melakukan bisnisnya.

Biaya
Hampir Semua perusahaan menekan biaya-biaya yang dikeluarkan demi memperoleh
keuntungan yang besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengglobalkan lini-lini produk, hal ini agar mengurangi biaya pengembangan produksi
dan persediaan. Selain itu perusahaan juga dapat menempatkan produksi diluar negeri
dimana biaya faktor produksi lebih rendah.

Kompetisi
Persaingan yang terus meningkat secara intensif membuat perusahaan baru yang
kebanyakan berasal dari negara berkembang dan Industri baru telah memasuki pasar-
pasar dunia baik disektor otomotif maupun elektronik.
Demikian sejarah mengenai bisnis internasional semoga dapat menambah wawasan
anda mengenai dunia bisnis,

Anda mungkin juga menyukai