Dosen pengampu :
1. Dr. Bambang Supriatno, M.Si.
2. Dr. H. Riandi, M.Si.
3. Dr. Didik Priyandi, M.Si
4. Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc
Disusun oleh :
C. Tujuan Praktikum
Mengetahui cara penggunaan alat-alat dan cara kerja di laboratorium
D. Landasan Teori
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-
alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
4. Pipet volume
Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan
volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung
(gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot
larutan.
5. Pipet Pasteur
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing
serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan
kecil.
7. Tabung reaksi
Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat
tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia, untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil, wadah untuk
perkembangbiakkan mikroba.
8. Gelas piala
9. Batang pengaduk gelas
10. Kertas timbang
11. Sendok dan spatula dari berbagai bahan
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel
atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di
laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan.
14. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit,
seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. digunakan juga sebagai tempat untuk
menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan campuran kimia dengan gravitasi.
21. Autoclave
Autoclave merupakan peralatan yang berfungsi untuk penyeteril berbagai
peralatan medis. Autoclave sangat vital penggunaanya mengingat pentingnya alat
sebagai bagian dari produksi utama sebuah rumah sakit. Autoclave jenis gravity
displacement ini memanfaatkan keringanan uap air panas yang dipindahkan berdasarkan
gravitasi. Suhu yang ditentukan sebesar 121°C dan 132°C dengan waktu yang
digunakan sesuai kebutuhan sterilisasi. Pembuatan alat modifikasi ini menggunakan
PLC Siemens S7-200 sebagai pengontrol utama seluruh rangkaian. Hasil suhu dan
waktu akan ditampilkan pada HMI. Berdasarkan pengukuran suhu terhadap
thermocouple tusuk didapat nilai pembacan display pada setting suhu 121°C selama 15
menit memiliki error sebesar -0,003%, pada setting suhu 132°C selama 15 menit
memiliki error sebesar -0,003%. Sedangkan pengukuran suhu terhadap kalibrator (data
logger) didapat nilai pembacan display pada setting suhu 133°C selama 15 menit
memiliki error sebesar 0,004%. Secara keseluruhan dari kinerja sistem dan berdasarkan
hasil kalibrasi yang telah dilakukan menyatakan bahwa alat modifikasi ini layak pakai
dan sesuai untuk digunakan pada proses sterilisasi.
F. Prosedur Kerja
1. Pipet ukur (berbagai ukuran)
- Pipet ukur
- Pipet Volume : lebih akurat dibanding dengan pipet ukur berukuran 10ml.
Cara menggunakan:
- Sebelum menggunakan pipet ukur pastikan tidak ada udara di gelembung bulb
dengan cara meremas bulb sambil menekan katup A.
- Memasukkan pipet ke dalam gelas piala yang sudah berisi cairan
- Tekan katup S agar cairan masuk ke dalam pipet (perhatikan cairan yang masuk
dan sesuaikan dengan bata ukur yang diperlukan).
- Setelah selesai, tekan katup E untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet, jika
masih ada cairan yang tertinggal, tekan katup E dan A secara bersamaan.
Cara memegang:
Tiga jari memegang bagian bawah huruf katup E, sedangkan jari telunjuk di atas
katup E.
Rubber bulb/pipet filler digunakan untuk melakukan pengisian pipet ukur dan pipet
seukuran. Rubber bulb terbuat dari karet yang elastis. Bagian-bagian rubber bulb
antara lain:
- Katup A (aspirate): untuk mengeluarkan udara dari gelembung.
- Katup S (suction): untuk menyedot cairan.
- Katup E (Exhaust): untuk mengeluarkan cairan.
2. Mikropipet
1. Mengatur volume sesuai yang diinginkan
Pada bagian mikropipet selalu dilengkapi dengan pengatur volume yang
terletak di bagian kepala pipet. Untuk mengatur volume yang diinginkan,
tinggal memutar-mutar bagian kepala pipet dan memperhatikan angka yang
tercantum pada bagian tengah mikropipet.
2. Memasang tip
Pemilihan tip sangat penting untuk menentukan keakuratan dalam pemipetan,
dan penggunaan tip disesuaikan dengan merek yang sama dengan pipetnya
karena tidak semua pipet cocok dengan tip yang tersedia.
Cara memasang tip yaitu tancapkan ujung mikropipet dengan tip yang sesuai,
dan pastikan tip sudah terpasang dengan benar.
3. Mengambil dan mengeluarkan sampel
Setelah tip terpasang, tekan tombol knob sampai hambatan pertama (setengah
tekanan), jangan ditekan lebih dalam lagi. Masukkan mikropipet sampai
tercelup ke dalam larutan sampel. Lepaskan tekanna dari tombol knob secara
perlahan-lahan sampai cairan tertarik ke dalam mikropipet dan jangan sampai
ada gelembung udara. Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah yang lainnya
dengan cara menekan tombol knob sampai hambatan kedua (tekanan penuh).
Lepaskan tip dengan cara menekan tombol tip ejector button.
3. Pipet Pasteur
Cara menggunakan:
1. Tekan bagian ujung atas pipet tetes
2. Memasukkan bagian ujung bawah pipet tetes ke dalam cairan/larutan yang
ingin diambil.
3. Untuk menarik cairan/larutan yang ada di dalam wadah, lepaskan bagian
ujung atas yang ditekan tadi secara perlahan-lahan.
4. Gelas Ukur
1. Menyiapkan spirtus, korek api, tabung reaksi dengan rak tabung reaksi, klem
tabung reaksi, kaki tiga, serta kawat kasa.
2. Meletakkan kawat kasa di atas kaki tiga
3. Membuka penutup pada spirtus
4. Menyalakan api pada spirtus menggunakan korek api
5. Mengambil tabung reaksi dari rak tabung reaksi
6. Menjepitkan klem pada tabung reaksi.
7. Hindari menjepit dari samping tabung reaksi karena dapat mempercepat perusakan
pada klem.
8. Setelah dijepit, mengarahkan tabung reaksi pada api yng di hasilkan oleh spirtus
9. Mengarahkan tabung reaksi maju mundur sejauh banyaknya larutan pada tabung
reaksi.
10. Lakukan berulang sampai larutan panas/bereaksi
11. Larutan sudah panas dan siap untuk digunakan.
7. Timbangan Analitik
Digunakan sebagai wadah untuk meletakkan sampel bahan yang akan diukur
massanya. Untuk membersihkan bagian ini, Anda bisa menggunakan kuas
pembersih khusus atau kain lap microfiber bersih.
2. Anak timbangan
Berfungsi sebagai alat kalibrasi timbangan analitik. Massa bahan yang menjadi
anak timbangan dibuat presisi agar kalibrasi neraca tetap akurat.
3. Water pass
Alat yang digunakan untuk mengetahui posisi piringan neraca. Waterpass juga
digunakan untuk mengatur kembali posisi piringan neraca,
Digunakan untuk mengatur neraca agar kembali dalam posisi netral (angka nol).
Sebaiknya tombol ini tidak terlalu sering digunakan agar neraca tetap menghasilkan
pengukuran yang akurat.
6. Tombol ‘Mode'
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke
kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk
mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam
neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik
setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran
sudah dapat dibaca.
RB x wB = RP x wP
RB x mB x g = RP x mP x g
mB = (RP x mP)/RB
9. Magnetic Stirrer dan Stir Bar
G. Pembahasan
1. Alat-alat dan atau persiapan apa yang harus dilakukan apabila akan menimbang,
mengukur bahan cair, memanaskan berbagai bahan, melarutkan suatu bahan dengan
berbagai macam pelarut, mencuci alat gelas, mengeringkan alat gelas, mendeteksi
kebersihan alat gelas?
Alat dan bahan untuk menimbang
Alat
Timbangan ohaus
Timbangan analitik digital
Kertas timbang
Spatula lab
Cawan petri
Bahan
Amilum atau zat zat yang lain
Berdasarkan cara kerja magnetic stirrer dan stir bar ketika akan memanaskan dan
melarutkan cairan lakukan beberapa hal berikut
3. Bagaimana tata cara yang benar untuk menimbang bahan padat dan bahan cair?
Menggunakan timbangan digital analitik namun perbedaannya adalah pada
wadah yang di gunakan, untuk mengukur bahan padat menggunakan kertas alroji,
untuk bahan cair menggunakan kaca arloji agar bahan tidak meleber.
5. Bagaimana cara memipet yang benar dengan menggunakan berbagai macam pipet?
Cara mengunakan pipet pasteur
• tekan bagian ujung atas pipet tetes dan masukkan bagian ujung bawah pipet
tetes ke dalam cairan / larutan yang ingin diambil.
• Untuk menarik cairan / larutan yang ada di dalam wadah, lepaskan bagian ujung
atas yang ditekan tadi secara perlahan-lahan
Cara memegang : tiga jari memegang bagian bawah piller, sedangkan jari telunjuk dan
jempol diunakan untuk menjepit piller.
10. Bagaimana teknik mencuci alat gelas yang benar seperti tabung reaksi, pipet volume
dan sebagainya.
Peralatan gelas yang digunakan untuk Bahan Kimia Organik
Bilas peraltan gelas dengan pelarut yang sesuai. Gunakan air deionisasi untuk isi
larutan yang larut dalam air. Gunakan etanol larutan yang larut dalam etanol,
dilanjutkan oleh bilasan air deionisasi. Bilas dengan pelarut lain yang diperlukan,
diikuti oleh etanol dan air deionisasi. Jika gelas perlu digosok, gosok dengan sikat
menggunakan air sabun panas/hangat, bilas dengan air keran, dilanjutkan oleh bilasan
dengan air deionisasi.
11. Bagaimana teknik mensterilkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum
- Pemanasan dengan udara panas
- Uap air bertekanan
- Sinar Ultra Violet
- Pemijaran
Jika peralatan gelas akan digunakan segera setelah dicuci dan harus kering, bilas
2-3 kali dengan aseton. Ini akan menghilangkan air dan akan menguap dengan cepat.
Meskipun bukan ide yang bagus untuk meniup udara ke dalam gelas untuk
mengeringkannya, kadang-kadang kita dapat menerapkan metode vakum untuk
menguapkan pelarut.
H. Daftar Pustaka
Santoso, A. (2020). Alat - Alat Laboratorium Kimia dan Biologi Serta Fungsinya. Retrieved September 27,
2022, from Alat - Alat Laboratorium Kimia dan Biologi Serta Fungsinya.
Andriani, R. (2016). Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan
Hasibuan, E. (2018). Pengenalan Mikropipet pada Mahasiswa yang Melakukan Penelitian di Laboratorium Terpadu
Utomo, S. B., Indrato, T., & Putra, M. P. A. T. (2019). Modifikasi Autoclave Hansin Hs-85e Berbasis Programmable
Egy Hendrawan, L. H. (2021). Deskripsi Pengetahuan Alat – Alat Praktikum Kimia Peserta Didik. EDUKATIF: JURNAL
ILMU PENDIDIKAN.
Zahra, A. D. (2020). LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM “PENIMBANGAN, PENYARINGAN,
DAN PEMANASAN BAHAN KIMIA.