Anda di halaman 1dari 93

PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS,

SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN


PROFITABILITAS TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN
SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya pada Program Studi
Akuntansi

Oleh :

NOVA HERLINDA
NIM D010316048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN
PROFITABILITAS TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN
SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya pada Program Studi
Akuntansi

Oleh :

NOVA HERLINDA
NIM D010316048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Tugas Akhir ini merupakan hasil dari karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain
oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan
sebagimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.

Banjarmasin, Juli 2019


Yang membuat pernyataan,

Materai
Rp 6.000

Nova Herlinda
NIM D010316048

v
MOTTO

“ Be Better Than You Were Yesterday ”

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, dengan ini
saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk ibu saya tercinta, terimakasih atas
limpahan kasih sayang dan Doa yang selalu dipanjatakan. Sebagai bakti, hormat,
dan rasa terimakasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk ibu yang telah
memberikan kasih sayang serta dukungan yang tak terhingga, yang tidak mungkin
dapat saya balas, hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan persembahan ini
semoga menjadi langkah awal untuk membuat ibu bangga.
Terimakasih ibu.

vii
ABSTRAK

Nova Herlinda (D010316048). PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS,


SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN SABILAL
MUHTADIN BANJARMASIN. Tugas Akhir, Program Studi D3 Akuntansi,
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2019.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perhitungan rasio


likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin menggunakan laporan keuangan periode 2014 s.d 2017.
Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah untuk mengukur rasio
keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin menggunakan
perhitungan analisis rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilias, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perhitungan rasio likuiditas
terdiri dari Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio), dan Rasio
Perputaran Kas (Cas Turn Over) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang
segera jatuh tempo. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas terdiri dari Debt to
Asset Ratio (Debt Ratio) menunjukan bahwa tidak sepenuhnya Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin dibiayai dengan utang, Debt To Equity Ratio
menunjukan bahwa ekuitas yang dimiliki Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin dapat dijadikan jaminan utang, sedangkan Times Interest Earned
menunjukan bahwa Koperasi Karyawan sabilal Muhhtadin Banjarmasin masih
memiliki utang pada pihak ke tiga. Dari perhitungan rasio aktivitas terdiri dari
Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) yang sudah cukup baik, Perputaran
Modal Kerja (working capital turn over) yang sudah cukup baik, Perputaran Aktiva
Tetap (fixed assets turn over) yang mengalami penurunan dan Perputaran Total
Aktiva (Total Assets Turn Over) yang mengalami penurunan dan kenaikan di tahun
2017. Dan dari perhitungan rasio profitabilitas Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 menunjukan
bahwa koperasi memperoleh keuntungan setiap tahunnya.

Kata Kunci : Analisis Rasio Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,


Profitabilitas

viii
ABSTRACT

Nova Herlinda (D010316048). CALCULATION OF RATIO LIQUIDITY,


SOLVENCY, ACTIVITIES, AND PROFITABILITY ON FINANCIAL
STATEMENTS IN THE COOPERATION OF EMPLOYEES OF SABILAL,
MUHTADIN BANJARMASIN. Final Project, Accounting D3 Study Program,
Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic, 2019.

The purpose of this study was to study the results of the calculation of liquidity,
solvability, activity and profitability ratios at the Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Employee Cooperative using the 2014 financial statements until 2017.
The thinking framework (theory) of this research is to measure financial ratios
in the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative using the calculation
of financial ratio analysis consisting of Liquidity Ratios, Solvabilias Ratios,
Activity Ratios and Profitability Ratios.
Current Ratio (Current Ratio), Cash Ratio (Cash Ratio), and Cash Turnover
Ratio (Cas Turn Over) indicate that the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee
Cooperative can request a short payment that can be opened due. From the
calculation results, the solvency ratio consists of the Debt Ratio to Assets (Debt
Ratio) showing that there is no Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee
Cooperative financed with loans, Debt to Capital Ratio shows the assets provided
by Sabilal Muhtadin Employee Cooperative Obtained shows that the Banjarmasin
Sabilal Muhhtadin Cooperative still has debt to third parties. From the calculation
of activity ratios consist of Accounts Receivable Turnover (Receivable Turnover)
which is quite good, Working Capital Turnover (working capital turnover) which
is already quite good, Fixed Asset Turnover (fixed asset turnover) and Total Asset
Turnover increased and increased in 2017. And from the calculation of the profit
ratio of the Banjarmasin Sabilal Muhtadin Employee Cooperative from 2014 to
2017 shows how cooperatives benefit every year.

Keywords : Analysis of Financial Ratios, Liquidity, Solvability, Activities,


Profitability

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan menyusun
Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga senantiasa selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Seperti yang diketahui bahwa Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan di Politeknik Negeri Banjarmasin. Penulisan Tugas Akhir
ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan,
nasihat, saran dan doa serta kerjasama dari berbagai pihak, segala hambatan
tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa Tugas
Akhir ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang sangat membantu dengan memberikan doa,
materi, dan dukungan moril.
2. Bapak Joni Riadi, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE., MM., M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Ibu Nailiya Nikmah, SPd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Lea Emilia Farida, SE., MM selaku selaku wali kelas penulis yang telah
memberikan masukan, arahan, dan motivasi serta doa.
6. Ibu Nurul Qalbiah, SE, MM, Ak dan Bapak Rusman Irawansyah, SE., MM
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga
untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

x
8. Bapak Dr. H.Abd.Khair Amrullah, S.Sos.I, M.Pd.I, selaku ketua “Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin” yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian tugas akhir serta bersedia memberikan informasi dan
data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
9. Rusian Hidayat yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Agnes, Aisyah, Era, Nadia, Mala, Poni yang selalu sabar, saling memotivasi
serta telah melewati asam manis pahitnya dunia perkuliahan bersama selama 3
tahun berada di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
11. Teman-teman seperjuangan prodi D3 Akuntansi angkatan 2016 selama 6
(enam) semester yang telah sama-sama berjuang.
Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada
penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun serta
menjadi pembelajaran bagi penulis.

Banjarmasin, Juli 2019

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i


Halaman Judul.................................................................................................. ii
Halaman Persetujuan Tugas Akhir .................................................................. iii
Halaman Pengesahan Tugas Akhir .................................................................. iv
Halaman Pernyataan Keaslian.......................................................................... v
Halaman Motto................................................................................................. vi
Halaman Persembahan ..................................................................................... vii
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................ ix
Kata Pengantar ................................................................................................. x
Daftar Isi........................................................................................................... xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Grafik .................................................................................................... xv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi

BAB I : PENDAHULUAN………………..……………………………. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Permasalahan......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….. 5


A. Landasan Teori ...................................................................... 5
1. Pengertian Koperasi ........................................................ 5
2. Pengertian Laporan Keuangan ........................................ 5
3. Sifat Laporan Keuangan.................................................. 6
4. Tujuan Laporan Keuangan .............................................. 6
5. Keterbatasan Laporan Keuangan .................................... 7
6. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .......................... 8
7. Teknik Analisis Laporan Keuangan ................................ 9
8. Jenis-Jenis Teknik Analisis Laporan Keuangan ............. 9
9. Analisis Rasio Keuangan ................................................ 11
10. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ............................................ 12
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................. 17

BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………… 24


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................... 24
B. Variabel Penelitian............................................................... 24
C. Jenis dan Sumber Data......................................................... 25
D. Metode Pengumpulan Data.................................................. 26

xii
E. Teknik Analisis Data ........................................................... 27

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………... 29


A. Hasil Penelitian ..................................................................... 29
1. Sejarah Singkat ............................................................... 29
2. Struktur Organisasi Koperasi .......................................... 29
3. Uraian Tugas Pada Struktur Organisasi Koperasi........... 32
4. Jenis Kegiatan Usaha Koperasi ....................................... 34
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 35
1. Rasio Likuiditas .............................................................. 38
2. Rasio Solvabilitas............................................................ 47
3. Rasio Aktivitas ................................................................ 55
4. Rasio Profitabilitas .......................................................... 66

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 72


A. Simpulan .............................................................................. 72
B. Saran .................................................................................... 73

Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran-Lampiran

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 18

Tabel 4.1 Neraca Periode 2014 s.d 2017.......................................................... 35

Tabel 4.2 Sisa Hasil Usaha Periode 2014 s.d 2017 .......................................... 37

Tabel 4.3 Perhitungan Current Ratio ............................................................... 39

Tabel 4.4 Perhitungan Cash Ratio.................................................................... 42

Tabel 4.5 Perhitungan Modal Kerja ................................................................. 44

Tabel 4.6 Perhitungan Perputaran Kas ............................................................. 44

Tabel 4.7 Perkembangan Rasio Likuiditas....................................................... 47

Tabel 4.8 Perhitungan Debt Ratio .................................................................... 48

Tabel 4.9 Perhitungan Debt To Equity Ratio ................................................... 50

Tabel 4.10 Perhitungan Times Interest Earned ................................................ 53

Tabel 4.11 Perkembangan Rasio Solvabilitas .................................................. 54

Tabel 4.12 Perhitungan Perputaran Piutang ..................................................... 56

Tabel 4.13 Perhitungan Days Of Receivable ................................................... 56

Tabel 4.14 Perhitungan Perputaran Modal Kerja ............................................. 59

Tabel 4.15 Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap ............................................ 61

Tabel 4.16 Perhitungan Perputaran Total Aktiva............................................. 63

Tabel 4.17 Perkembangan Rasio Aktivitas ...................................................... 65

Tabel 4.18 Perhitungan Pengembalian Investasi ............................................. 66

Tabel 4.19 Perhitungan Hasil Pengembalian Ekuitas ...................................... 69

Tabel 4.20 Perkembangan Rasio Profitabilitas ................................................ 70

xiv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Curren Ratio ........................................................... 41

Grafik 4.2 Perkembangan Cash Ratio .............................................................. 43

Grafik 4.3 Perkembangan Perputaran Kas ....................................................... 46

Grafik 4.4 Perkembangan Rasio Likuiditas ..................................................... 47

Grafik 4.5 Perkembangan Debt Ratio .............................................................. 49

Grafik 4.6 Perkembangan Debt To Equity Ratio ............................................. 52

Grafik 4.7 Perkembangan Times Interest Earned ............................................ 53

Grafik 4.8 Perkembangan Rasio Solvabilitas................................................... 54

Grafik 4.9 Perkembangan Perputaran Piutang ................................................. 58

Grafik 4.10 Perkembangan Perputaran Modal Kerja ....................................... 60

Grafik 4.11 Perkembangan Perputaran Aktiva Tetap ...................................... 62

Grafik 4.12 Perkembangan Perputaran Aktiva ................................................ 64

Grafik 4.13 Perkembangan Rasio Aktivitas ..................................................... 65

Grafik 4.14 Perkembangan Hasil Pengembalian Investasi .............................. 68

Grafik 4.15 Perkembangan Hasil Pengembalian Ekuitas ................................ 70

Grafik 4.16 Perkembangan Rasio Profitabilitas ............................................... 71

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan Izin Penelitian ....................................................... 77

Lampiran 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ........................................ 78

Lampiran 3. Surat Izin Gangguan (HO) ........................................................... 79

Lampiran 4. Tanda Daftar Perusahaan ............................................................. 80

Lampiran 5 . NPWP ........................................................................................ 81

Lampiran 6. Surat Keterangan Tempat Usaha ................................................. 82

Lampiran 7. Sertifikat Koperasi ....................................................................... 83

Lampiran 8. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I) ..................... 84

Lampiran 9. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II) .................... 85

Lampiran 10. Lembar Saran Anggota Penguji 1 Tugas Akhir ....................... 86

Lampiran 11. Lembar Saran Anggota Penguji 2 Tugas Akhir ........................ 87

Lampiran 12. Foto Perusahaan ......................................................................... 88

Lampiran 13. Denah Perusahaan ..................................................................... 89

Lampiran 14. Neraca dan Sisa Hasil Usaha Periode 2014 s.d 2017 ................ 90

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan badan usaha di bidang ekonomi yang mengandung
unsur sosial dan mempunyai peran besar dalam pengembangan ekonomi
masyarakat. Pada dasarnya koperasi bertujuan untuk memberikan pelayanan
kepada anggotanya dan memperoleh keuntungan yang maksimal, akan tetapi
selain untuk mendapatkan keuntungan, koperasi juga bertujuan untuk
mensejahterakan perekonomian anggotanya dengan cara melayani
anggotanya secara adil dan tidak membeda–bedakan antara anggota yang satu
dengan yang lain. “Agar tujuan koperasi dapat tercapai maka koperasi harus
mampu menghasilkan sisa hasil usaha (SHU)” (Rudianto, 2010: 9).
Cara mengetahui sejauh mana tujuan koperasi tersebut telah terlaksana
maka penulis mencoba untuk melakukan evaluasi dan perhitungan rasio
terhadap laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin agar dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan
koperasi. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan karena dengan
menganalisis laporan keuangan kondisi koperasi dapat diketahui apakah
koperasi itu mengalami kemajuan atau kemunduran. Dalam menganalisis
laporan keuangan, suatu koperasi dapat menggunakan analisis rasio karena
analisis rasio merupakan salah satu analisis yang paling populer dan banyak
digunakan karena sangat sederhana namun sangat kompleks. Adapun prinsip
dasar analisis rasio adalah membandingkan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang terdapat di laporan keuangan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang telah dihitung
rasionya dapat digunakan sebagai sarana pembantu atau acuan untuk
pengambilan keputusan bagi pihak koperasi.

1
2

Analisis rasio yang digunakan untuk mengukur rasio keuangan koperasi


dalam penelitian ini adalah dengan cara mengukur tingkat Analisis rasio
likuiditas dimaksudkan untuk menganalisis laporan keuangan yang berkaitan
dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya,
dengan kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh
tempo, baik kewajiban kepada pihak luar maupun didalam koperasi.
Analisis rasio solvabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
aktiva koperasi dibiayai dengan utang, dengan kata lain rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis
Aktivitas dimaksudkan untuk mengukur efektifitas koperasi dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas pemanfaatan sumber daya
koperasi. Analisis rasio profitabilitas dimaksudkan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan.
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin merupakan salah satu
koperasi simpan pinjam yang ada di kota Banjarmasin dan bergerak dalam
bidang usaha jasa dan simpan pinjam, yang beralamat di Jalan Jenderal
Sudirman No. 1 Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin belum pernah melakukan
Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan koperasi dimana Analisis
rasio keuangan ini akan berguna bagi pengurus koperasi untuk mengetahui
sejauh mana tingkat kemajuan koperasi serta dapat menjadi acuan karyawan
dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan kegiatan koperasi
selanjutnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mencoba untuk
menganalisis laporan keuangan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
dengan menggunakan 4 (empat) analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dengan mengangkat judul
3

“Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas


Terhadap Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin belum pernah menganalisis laporan keuangan. Hal ini
mengakibatkan koperasi tidak mengetahui tingkat kemajuannya. Oleh karena
itu, penulis membatasi masalah dan hanya berfokus pada penyusunan laporan
keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin selama periode
2014 s.d 2017 dengan menggunakan 4 (empat) analisis rasio, yaitu dengan
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
memenuhi kewajiban (utang) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
perhitungan rasio likuiditas ?
2. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin dalam
mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi dibandingkan
dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan rasio
solvabilitas ?
3. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam
mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di miliki
dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas ?
4. Bagaimana kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin dalam
menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan
menggunakan perhitungan rasio profitabilitas ?
4

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
memenuhi kewajiban (utang) padasaat jatuh tempo dengan menggunakan
perhitungan rasio likuiditas.
2. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin
dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi
dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan
rasio solvabilitas.
3. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
dalam mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di
miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas.
4. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan
menggunakan perhitungan rasio profitabilitas.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dalam penelitian ini adalah sebaagai berikut :
1. Manfaat Bagi Penulis
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi
penulis serta melatih kemampuan dalam menganalisis masalah
berdasarkan teori yang sudah diperoleh.
2. Manfaat Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
semester akhir dengan mengangkat topik yang sama.
3. Manfaat Bagi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan analisis laporan keuangan khususnya pada analisis rasio.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi
Dalam PSAK No.27 tahun 2007 koperasi berfungsi sebagai wadah
untuk mengorganisir pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki anggota koperasi.
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.
(Sudarwanto, 2013: 19).
Menurut Prof. Marvin,A. Schaars mengatakan bahwa “koperasi
adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan
untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya“. (Hendrojogi,
2015:24).
2. Pengertian Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu
informasi yang menggambarkaan tentang kinerja suatu perusahaan.
(Fahmi, 2017 : 22)
Menurut Myer dalam bukunya Financial Stetement Analysis
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah
Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu
akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan
untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau datar laba
yang tak dibagikan (laba yang di tahan) . (Munawir, 2014:05).

5
6

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan


penghitungan Rugi Laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca
menunjukan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil–hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode
tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan
penggunaan atau alasan–alasan yang menyebabkan perubahan modal
perusahaan.
Dalam prinsip–prinsip Akuntansi indonesia (Ikatan Akuntansi
Indonesia, Jakarta 1974) menyatakan bahwa “laporan keuangan ialah
neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan–keterangan yang
dimuat dalam lampiran–lampirannya antara lain laporan sumber dan
penggunaan dana–dana”. (Munawir, 2014 : 06).
Laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta
dilakukan dengan prosedur akuntansi yang benar dan akan
memperlihatkan kondisi harta (kekayaan), kewajiban (utang), dan modal
(ekuitas) dalam neraca yang dimiliki perusahaan. Agar laporan keuangan
menjadi lebih akurat dan dapat mudah dipahami maka perlu dilakukan
analisis laporan keuangan.
3. Sifat Laporan Keuangan
Dalam praktiknya sifat laporan keuangan di buat secara historis dan
menyeluruh. Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan
disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa
sekarang. Misalnya lapora keuangan disusun berdasarkan data satu atau
beberapa tahun kebelakang. Sedangkan bersifat menyeluruh maksudnya
laporan keuangan dibuat selengkap mngkin, yaitu laporan keuangan
disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
4. Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada
7

periode tertentu. berikut ini beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan


yaitu :
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaanpada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberika informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan–perubaan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinrja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan–catatan atas laporan keuangan.
h. Informasi keuangan lainnya.
Jadi dengan penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan
maka akan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara
menyeluruh.
5. Keterbatasan Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan yang disusun memiliki keterbatasan tertentu.
Adapun keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan adalah :
a. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, di mana data
yang diambil dari data masa lalu.
b. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan
haya untuk pihak tertentu saja.
c. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran–taksiran dan
pertimbangan–pertimbangan tertentu.
d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian. Misalnya dalam suau peristiwa yang tidak
8

menguntungkan selalu dihitung kerugianya. Sebagai contoh harta dan


pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.
e. Laoran keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang
ekonomi dalam memandang peristiwa–peristiwa yang terjadi bukan
kepada sifat formalnya.
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai
keuangan secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar
dapat menunjukan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun
perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus terjadi. Artinya
selama laporan keuangan disusun sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan, maka inilah yangdianggap telah memenuhi syarat sebagai
suatu laporan keuangan.
6. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui posisi keuagan perusahaan dalam periode tertentu yang
memperlihatkan kondisi harta (kekayaan), Kewajiban (utang), modal
(ekuitas) serta hasil usaha yang telah di capai untuk beberapa periode.
Menurut john. Wild, K.R. Subrayaman dan Robert F. Halsey dalam
Analisis Laporan Keuangan (2005) mengatakan bahwa “Analisis laporan
keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan
keuangan bertujuan umum dan data–data yag berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis. (Syahril, 2013:01).
Menurut Dwi dan Rifka (2008:56), analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam
unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan
menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan itu sendiri.
Analisis laporan keuangan dilkukan untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan saat ini. Setelah melakukan analisis lapran keuangan
maka akan terlihat apakah perusahaan sudah mencapai target yang telah di
rencanakan. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan
9

informasi mengenai kelemahan dan kelebihan yang dimiliki perusahaan.


Dengan mengetahui posisi keuangan maka akan dapat dengan mudah
mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan perusahaan selanjutnya.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan dengan menggunakan
metode dan teknik analisis yang tepat sehingga dapat meghasilkan suatu
hasil yang diharapkan. Karena apabila salah dalam memasukan rumus dan
angka maka akan berakibat tidak akuratnya hasil yang ingin dicapai.
7. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat dua metode analisis
laporan keuangan yang biasa di gunakan yaitu :
a. Analisis vertikal (statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang di lakukan terhadap
satu periode laporan keuangan saja.analisis dilakukan antara pos–pos
yang ada,dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk
satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke
periode tidak diketahui.
b. Analisis horizontal (dinamis)
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode.dari hasil
analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang
satu ke periode yang lain.
8. Jenis–jenis Teknik Analisis Laporan Keuangan
Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan.
Adapun jenis–jenis teknik analisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut.
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
Analisis yang dilakukan dengan membandingkan lapororan
keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin lebih
dari satu periode. Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari
analisis ini akan dapat diketahui perubahan–perubahan yang terjadi.
10

Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau dari masing-


masing komponen analisis.
b. Analisis trend
Analisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin yang basanya dinyatakan dalam persentase tertentu.
Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehigga akan terlihat
apakah perusahaan mengalami kenaikan, turun, atau tetap, serta
seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.
c. Analisis persentase per komponen
Analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen
yang ada dalam suatu laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin, baik yang ada di neraca mupun laporan laba
rugi.
d. Analisis sumber dan penggunaan dana
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber–sumber dana
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan penggunaan
dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah
modal kerja dan sebab – sebab berubahnya modal kerja perusahaan
dalam suatu periode.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas
Analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber–sumber kas
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan penggunaan
uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untk mengetahui sebab–
sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.
f. Analisis rasio
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos–pos
yang ada dalam satu laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin atau pos–pos antara laporan keuangan neraca
dan laporan laba rugi.
11

g. Analisis kredit
Analisis yang digunakan untuk menilai Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin layak tidaknya suatu kredit dikucurkan
oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan
beberapa cara alat analisis yang digunakan.
h. Analisis laba kotor
Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dari periode ke
satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab–sebab
berubahnya laba kotor tersebut antara periode.
i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)
Mengetahui kondisi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, berapa pendapatan koperasi yang tidak mengalami
kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah
keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.
9. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang
paling banyak digunakan, dimana dalam perhitungan rasio ini
menggunakan perhitungan aritmatika sederhana yang dapat
diintreprestasikan, dimana setiap perhitungan rasio akan jauh lebih
bermanfaat jika dibandingkan dengan hasil perhitungan rasio tahun
sebelumnya. (Hery, 2012).
Analisis rasio yaitu suatu rasio yang mengungkapkan hubungan
matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau
perbandingan antara pos yang satu dengan pos yang lain, baik itu pes-pos
neraca maupun pos-pos laporan laba rugi. (Sugiyarso, 2011: 102-103).
Pengertian Rasio keuangan menurut James C Van Horne Merupakan
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya, rasio keuangan
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kierja
perusahaan, dari asil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi
kesehatan perusahaan yang bersangkuan. (Kasmir, 2015:104).
12

Dalam prakteknya analisis rasi keuangan suatu perusahaan dapat


digolongkan menjadi sebagai berikut :
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka–angka yang hanya
bersumber dari neraca.
b. Rasio laoran laba rugi, yaitu membandingkan angka–angka yang
hanya bersumber dari laporan laba rugi.
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka–angka dari dua
sumber (data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan
laba rugi.
10. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Bentuk rasio keuangan yang digunakan penulis untuk menganalisis
laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
adalah sebagai berikut.
a. Rasio likuiditas
Rasio Likuiditas meruakan analisis yang berkaitan dengan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya
yang berfungsi menunjukan dan mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun dalam perusahaan.
Menurut Fred Weston rasio likuiditas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuanerusahaan dalam memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek, Artinya apabila perusahaan
ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang
tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
(Kasmir,2015:129)
1) Jenis–jenis rasio likuiditas yang di gunakan penulis
Untuk mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat
menggunakan jenis–jenis rasio likuiditas yang ada. Adapun jenis
yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu:
a) Rasio lancar (current ratio)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitugan
13

rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara


total aktiva lancar dengan total utang lancar.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.

Aktiva Lancar (Current assets)


Current Ratio = (1)
Utang Lancar (Current liabilitas)

b) Rasio kas (cash ratio)

Alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang


kas yang tersedia untuk membayar utang. Dapat dikatakan
dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya
bagi perusahaan untuk membayar utang–utang jangka
pendeknya.
Rumus untuk menghitung rasio kas atau cash ratio dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :

Kas + Bank (2)


Cash ratio =
Current liabilitas

c) Rasio perputaran kas


Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar
tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar
tagihan (utang) dan biaya–biaya yang berkaitan dengan
penjualan.
Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran
kas adalah sebagai berikut :

Pendapatan bersih
Rasio perputaran kas = (3)
Total aktiva lancar - Total utang lancar
14

b. Rasio solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang
yang dianggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas diguakan unuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan.
1) Jenis–jenis rasio Solvabilitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan
perusahaan, adapun jenis–jenis rasio yang ada dalam rasio
solvabilitas antara lain :
a) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva.
Rumus untuk menghitung debt ratio adalah :

Total debt
Debt to asset ratio = (4)
Total assets

b) Debt to Equity Ratio


Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat
menggunakan perbandingan antara total utang dengan total
ekuitas sebagai berikut :

Total utang
Debt to equity ratio = (5)
Ekuitas
15

c) Times Interest Earned


Mengukur rasio ini dapat menggunakan perbandingan
antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan
biaya bunga yang dikeluarkan. Rumus untuk mencari Times
interest earned dapat menggunakan dengan dua cara yaitu :

EBIT
Times interest earned = (6)
Biaya Bunga (interest)

c. Rasio aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula
dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan. Kasmir (2015:172)
1) Jenis–jenis rasio aktivitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis rasio Aktivitas yang sering digunakan
yaitu :
a) Perputaran piutang (receivable turn over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar
dalam satu periode.
Cara mencari rasio ini adalah dengan cara
membandingkan antara penjualan kredit dengan rata–rata
piutang, yaitu dengan rumus :

Pendapatan
Receivable turn over = (7)
Piutang
16

Untuk menghitung rata-rata penagihan piutang (days of


receivsble) dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Jumah hari dalam 1 tahun


Days of receivable = (8)
Perputaran piutang

b) Perputaran Modal Kerja (working capital turn over)


Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari
perputaran modal kerja adalah :

Pendapatan bersih
Perputaran moda kerja = (9)
Modal kerja

c) Fixed Assets turn Over


Digunakan untuk menguku berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
Untuk mencari fixed assets turn over dapat menggunakan
rumus :
Pendapatan
Fixed asset turn over = (10)
Total aktiva tetap

d) Total Assets Turn Over


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktivias yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yng diperoleh dari tiap
rupiah aktiva. Rumus untuk mencari total assets turn over
adalah :
Pendapatan
Total assets turn over = (11)
Total aktiva
17

d. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemamuan
perusahaan dalam mencari keutungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat evektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi.
1) Jenis–jenis rasio profitabilitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis profitabilitas yang dapat digunakan
adalah:
a) Hasil pengembalian investasi (Return Investment / ROI)
Rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan. Rumus untuk mencari
Return on Investment adalah sebagai berikut :

Earning after interest and tax


Return on investment (ROI) = (12)
Total aset

b) Hasil pengembalian ekuitas (return on equity / roe)


Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Adapun rumus untuk menghitung Return on
Equity (ROE) adalah :
Earning after interest and tax (13)
Return on equity (ROE) =
Equity

B. Hasil Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakuakn
penelitian. Penelitin yang pembahasannya sama dengan penulis dapat diihat
pada tabel 2.1 berikut :
18

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Husnul Khatimah Rizky Hidayah Nova Herlinda (2019)


(2017) (2017)
Judul Analisis Rasio Perhitungan Rasio Perhitungan Rasio
Lkuiditas, Keuangan Pada Likuiditas,
Solvabilitas, Koperasi Karyawan Solvabilitas,
Aktivitas dan Sejahtera STIKES Aktivitas, Dan
Profitabilitas Muhammadiyah Profitabilitas
Terhadap Laporan Banjarmasin Periode Terhadap Laporan
Keuangan Pada 2014 – 2016 Keangan Pada
Koperasi Karyawan Koperasi Karyawan
“Pedami” Sabilal Muhtadin
Banjarmasin Banjarmasin
Institusi yang Koperasi Karyawan Koperasi Karyawan Koperasi karyawan
Diteliti “Pedami” Sejahtera STIKES Sabilal Muhtadin
Banjarmasin Muhammadiyah Banjarmasin
Banjarmasin
Periode Analisis Januari 2013 – Januari 2014 – Januari 2014 –
Desember 2016 Desember 2016 Desember 2017
Rumusan Bagaimana Bagaimana 1. Bagaimana
Masalah Perhitungan rasio Perhitungan rasio kemampuan
Likuiditas, Likuiditas, Koperasi Sabilal
Solvabilias , Solvabilias , Muhtadin
Aktivitas dan Aktivitas dan Banjarmasin
Profitabilitas pada Profitabilitas pada memenuhi
Koperasi Karyawan Koperasi Karyawan kewajiban (utang)
“Pedami” Sejahtera STIKES padasaat jatuh
Banjarmasin Muhammadiyah tempo dengan
Bajarmasin menggunakan
perhitungan rasio
likuiditas ?
2. Bagaimana
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjamasin dalam
mengukur berapa
besar hutang yang
di tanggung
koperasi
dibandingkan
dengan aktiva
koperasi dengan
menggunakan
perhitungan rasio
solvabilitas ?

3. Bagaimana
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin dalam
mengukur
efektivitas koperasi
19

Lanjutan
dalam
menggunakan
aktiva yang di
miliki dengan
menggunakan
perhitungan rasio
aktivitas ?
4. Bagaimana
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin dalam
menilai
kemampuan
koperasi dalam
mencari
keuntungan dengan
menggunakan
perhitungan rasio
profitabilitas ?
Tujuan Penelitian Menghitung rasio Menghitung rasio 1. Untuk
likuiditas, pada Koperasi mengetahui
solvabilitas, Karyawan Sejahtera kemampuan
efektivitas dan STIKES Koperasi Sabilal
profitabilitas pada Muhammadiyah Muhtadin
Koperasi Karyawan Banjarmasin dengan Banjarmasin
“pedami” Menggunakan Rasio memenuhi
Banjarmasin Likuiditas, kewajiban
Solvabilitas, (utang) padasaat
Aktivitas, dan jatuh tempo
Profitabilitas dari dengan
tahun 2014 - 2016 menggunakan
perhitungan rasio
likuiditas.
2. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjamasin
dalam mengukur
berapa besar
hutang yang di
tanggung
koperasi
dibandingkan
dengan aktiva
koperasi dengan
menggunakan
perhitungan rasio
solvabilitas.
3. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
20

Lanjutan
Muhtadin
Banjarmasin
dalam mengukur
efektivitas
koperasi dalam
menggunakan
aktiva yang di
miliki dengan
menggunakan
perhitungan rasio
aktivitas.
4. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin
dalam menilai
kemampuan
koperasi dalam
mencari
keuntungan
dengan
menggunakan
perhitungan
rasio
profitabilitas.

Metode Data diperoleh Data diperoleh Data diperoleh


Penelitian melalui wawancara melalui wawancara melalui wawancara
dan dokumentasi. dan dokumentasi. dan dokumentasi.
Kemudian dianalisis Kemudian dianalisis Kemudian dianalisis
dan dibandingkan dan dibandingkan dan dibandingkan
dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi
tahun-tahun tahun-tahun tahun-tahun
sebelumnya. sebelumnya. sebelumnya.
Hasil Penelitian 1. Dari selisih empat 1. dari hasil
tahun berturut – perhitungan
turut koperasi rasiolikuiditas
mampu Koperasi
membayar karyawan
kewajiban jangka Sejahtera STIKES
pendek dan Muhammadiyah
jangka Banjarmasin
panjangnya selama tiga tahun
kepada pihak luar berturut – turut
koerasi maupun menggambarkan
pihak dalam bahwa rasio
koperasi lancar, rasio
karyawan cepat, rasio kas
“Pedami” menunjukan
Banjarmasin bahwa koperasi
meskipun tiap mampu
ahunnya dalam memenuhi
hal membiayai kewajiban jangka
21

Lanjutan
dan memenuhi pendeknya yang
kewajiban pada segera jatuh
saat ditagih tidak tempo, namun
menentu atau pada rasio kas
mengalami tahun2016
fluktuasi mengalami
2. Debt to asset ratio penurunan drastis
Koperasi yang hanya
Karyawan menjamin
“Pedami” setengah dari
Banjarmasin kewajiban jangka
mampu untuk pendeknya yang
membiayai utang segera jatuh
dengan aktiva tempo. Rasio
yang dimilikinya, perputaran kas
sedangkan debt to dan inventory to
equity ratio net working
kurang mampu capital setiap
untuk membiayai taunnya
utang – utangnya mengalami
karena total kenaikan.
keseluruhan utang 2. Debt ratio
lebih besar dari menunjukan
pada ekuitas yang bahwa koperasi
dimilikinya dan lebih banyak
long term debt to dibiayai oleh
equity ratio bisa pendanaan,
dijadikan jaminan dimana nilai
untuk utang pendanaan lebih
jangka panjang tinggi
karena ekuitas dibandingkan
yang dimilikinya dengan nilai
lebih besar dari utang yang
pada total dimiliki oleh
kewajiban jangka koperasi.
panjang. sedangkan debt to
3. Perpuaran equity
piutang, sdiaan, berdasarkan
modal kerja, peraturan menteri
aktiva dari tahun Negara Koperasi
ke tahun dan usaha kecil
mengalami dan menengah
kenaikan dan Republik
penurunan yang Indonesia No
disebabkan oleh 06/Per/M.KUKM/
penagihan piutang V/2006 dapat di
dalam satu katakan sehat.
periode yang 3. Perputaran
terlalu lambat piutang peraturan
untuk ditagih, menteri Negara
koperasi tidak Koperasi dan
efisien atau tidak usaha kecil dan
roduktif dalam menengah
mengganti Republik
persediaan dalam Indonesia No
22

Lanjutan
satu periode, 06/Per/M.KUKM
koperasi /V/2006 sangat
kelebihan modal tidak sehat
kerja sehingga karena mendapat
megakibatkan nilai 0.
rendahnya Perputaran modal
perputaran modal kerja koperasi
kerja dan tidak mengalami
efektifnya kenaikan setiap
koperasi tahunnya, hanya
“Pedami’Banjarm ada tahun 2015
asin dalam mengalami
menggunakan kelebihan modal
aktiva yang kerja yang
dimilikiya. disebabkan
4. Profit Margin on rendahnya
sales dari tahun perputaran
ke tahun piutang.
mengalami Perputaran harta
kenaikan dan tetap
penurunan yang menunjukan
disebabkan oleh bahwa koperasi
idak menentunya cukup mampu
penjualan dan daam
harga pokok memaksimalkan
penjualan, hasil harta tetap yang
pengembalian dimiliki.
investasi Perputaran total
mengalami harta
penurunan dari menunjukan
tahun ke tahun bahwa
yang disebabkan pendapatan yang
oleh naiknya sisa mampu
hasil usaha dihasilkan
setelah pajak dan koperasi tidak
aset Koperasi sebesar total
Karyawan aktiva yang
“Pedami” dimiliki.
Banjarmasin dan 4. Dari perhitungan
hasil rasio profitabilitas
Pengembalian Koperasi
ekuitas megalami Karyawan
kenaikan dan Sejahtera
penurunan yang STIKES
disebabkan oleh Muhammadiyah
naiknya sisa hasil Banjarmasin
usaha setelah selama tiga tahun
pajak dan ekuitas berturut – turut
Koperasi menggambarkan
Karyawan bahwa koperasi
“pedami” dapat
Banjarmasin. memperoleh
keuntungan setiap
tahunnya dengan
rasio yang cukup
23

Lanjutan
rendah, terutama
dari nilai rasio
return on equity
dan rasio return
on total assets.
Sumber : Husnul Khatimah 2017, Rizky Hidayah 2017

Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan dengan


penelitian terdahulu dalam beberapa hal : (1) metode analisis yang digunakan
yaitu melalui wawancara dan dokumentasi lalu dianalisis dan dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya; (2) variabel yang digunakan yaitu laporan
keuangan, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Sementara itu, penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitian-
penelitian sebelumnya dalam hal objek, subyek dan periode penelitian. Penulis
hanya memfokuskan tentang perhitungan rasio saja tidak sampai ke penilaian
kesehatan koperasi dan periode penelitian dari awal tahun 2014 hingga akhir
tahun 2017.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian kualitatif dimana
proses mengolah data sesuai dengan data-data yang sebenarnya untuk
menganalisis perhitungan laporan keuangan koperasi berupa neraca dan
laporan laba rugi selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Pendekatan
yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif karena
memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Dalam penelitian ini data
laporan keuangan koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin di analisis
dan disimpulkan mengenai perkembangan koperasi.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan
Laporan yang menunjukan kondisi keuangan terhadap periode
tertentu. Sedangkan laporan keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin merupakan laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode
2014 s.d 2017.
2. Rasio Likuiditas
Analisis yang berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan terhadap koperasi dalam memenuhi kewajibannya yang sudah
jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas
badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan).
Sedangkan rasio likuiditas pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek pada Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.

24
25

3. Rasio Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung koperasi dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajiban, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan di bubarkan
(dilikuidasi). Sedangkan rasio solvabilitas pada Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva dibiayai dengan utang pada Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
4. Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya. dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan
sumber daya. Sedangkan rasio aktivitas pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aktiva yang dimiliki
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
5. Rasio Profitabilitas
Rasio utuk menilai kemampuan koperasi dalm mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
koperasi. Sedangkan rasio profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin adalah kemampuan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber daya yang ada pada Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Jenis Data
Jeinis data dalam penelitian ini adalah:
26

a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata–kata dan tidak
berbenuk angka. Data kualitatif yang diambil penulis dalam
penelitiannya adalah berupa sejarah koperasi, bidang usaha dan
struktur organisasi pada Koperasi Karyaawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka–angka ataupun
bilangan. Data kuantitatif bisa dibuat menggunakan teknik perhitungan
matematik ataupun statistika . data kuantitatif yang diambil penulis
dalam penelitiannya adalah berupa laporan keuangan periode 2014-
2017 pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung melalui
wawancara kepada pihak Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti
penulis.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung
melalui ataupun lewat perantara. Adapun data sekunder yang
dikumpulkan penulis dalam penelitian ini berupa sejarah, bidang
usaha dan struktur organisasi pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang
diperlukan melalui metode berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan dimana dua orang atau lebih bertanya
jawab dan bertatapan langsung, wawancara yang dilakukan penulis kepada
27

bendahra serta beberapa anggota Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin


Banjarmasin dalam mengumpulkan data mengenai sejarah, tugas serta
tanggung jawab Anggota selama menjadi anggota Koperasi Karyawan
Sabilal Muhadin Banjarmasin.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan dokumen dengan cara
meminta data pada Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin Banjarmasin yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penuis. Dokumen yang
diperlukan oleh penulis berupa laporan keuangan periode 2014–2017 pada
Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin Banjarmasin.
E. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif kuantitatif dimana penulis menggambarkan keadaan laporan
keuangan periode 2014–2017 pada Koperasi Karyawan sabilal Muhtadin
dengan menggunakan perhitungan analisis Rasio likuiditas, solvabilitas,
aktivitas, dan profitabilitas.
Adapun langkah–langkah yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data dari Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin yang meliputi sejarah koperasi, struktur organisasi, tata kelola
atau tata kerja koperasi, laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Posisi
Keuangan dan Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada periode 2014 sampai
dengan 2017.
2. Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan metode analisis rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sesuai rumus yang sudah
ditentukan berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Sisa Hasil Usaha (SHU)
pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014
sampai dengan 2017.
3. Menganalisis hasil dari perhitungan rasio tersebut untuk mengetahui
bagaimana tingkat rasio keuangan dari Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017.
28

4. Menyimpulkan semua hasil perhitungan analisis rasio Koperasi Karyawan


Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin (Kopkar SMB)
merupakan salah satu koperasi bergerak dibidang usaha jasa dan simpan
pinjam. Kopkar SMB beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 1
Komplek Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Koperasi ini
mulanya didirikan pada tahun 1984 dengan jumlah 20 anggota yang
memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dengan No Badan
Hukum: 1688/BH/IX/ Tgl 17-April-1985 yang disahkan oleh Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Dan ada perubahan pada tahun
1996 dengan No Akta Perubahan: 458/BH/KWK.16K/X/1996 Tgl 17-
Oktober-1996.
Koperasi ini memiliki anggota yang berasal dari seluruh karyawan,
guru-guru dan honorer yang termasuk ke dalam keanggotaan di Mesjid
Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Pada tahun 2015 Kopkar SMB
memiliki sebanyak 191 anggota dan pada tahun 2016 koperasi mengalami
penurunan jumlah anggota menjadi 188 anggota sedangkan pada tahun
2017 koperasi mengalami kenaikan menjadi 212 anggota. Keanggotaan
koperasi ini bersifat sukarela dimana seluruh anggota dapat masuk ataupun
keluar dari keanggotaan Kopkar SMB tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun.
2. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin
Untuk mencapai keberhasilan sebuah koperasi memerlukan sebuah
organisasi, dimana organisasi adalah suatu keanggotaan yang sudah
tersusun dimana anggota bertujuan sama untuk mencapai satu tujuan. Oleh
karena itu keberhasilan sangat bergantung pada organisasi. Di dalam

29
30

organisasi terdapat pembagian tugas yang jelas dalam pekerjaan yang


digambarkan dalam suatu susunan struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
sebuah organisasi, karena dari struktur organisasi suatu badan dapat dinilai
sejauh mana wewenang dan tanggung jawab anggota dalam mengelola
serta menjalankan berbagai fungsi usaha. Dengan struktur organisasi yang
jelas maka fungsi dan tugas manajemen harus mampu bekerjasama dan
mengkoordinasikan seluruh karyawan dan anggota yang berada di bawah
kendalinya.
Adapun Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin dapat dilihat pada bagan 4.1 berikut :
31

RAPAT ANGGOTA

PENGURUS
PENGAWAS
H.M. Idris Riadi

KETUA
Dr.H.Abd.Khair Amrullah, S.Sos.I, M.Pd.I

WAKIL KETUA SEKRETARIS


Drs.H.M.Bayani H.Nasrullah, S.Ag, M.Pd

WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA


Aintayati, M.Pd H.M.Sufyan Helmi

MANAGER MANAGER MANAGER


UU SPBU UUSP UU LAIN-LAIN

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan


Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
32

3. Uraian Tugas Pada Struktur Organisasi Kepengurusan


Dari bagan struktur organisasi kepengurusan Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin terlihat tugas dari masing–masing jabatan
adapun uraian tugas - tugas sebagai berikut :
a. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan Rapat Anggota yang dilaksanakan
sewaktu–waktu untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan
pengembangan koerasi seperti rencana kerja kedepan, jumlah
anggaran belanja dan pelunasan hutang usaha. Rapat anggota tahunan
bermaksud untuk menyampaikan pertanggungjawaban tentang hasil
pelaksanaan kerja selama periode tahun buku dan bertujuan untuk
menyampaikan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan serta
belanja periode tahun buku berikutnya sebagai pedoman pelaksanaan
kerja oleh pengurus koperasi.
b. Pengawas
Pengawas melakukan pengawasan terhadap kinerja koperasi
dengan melakukan kegiatan pengawasan dalam bidang kelembagaan,
pelaksanaan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
menganalisa peraturan serta mengawasi pengelolaan usaha.
c. Pengurus
Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa rapat. Untuk
pertama kali susunan nama pengurus koperasi dicantumkan dalam
akta pendirian. Jumlah pengurus koperasi disesuaikan dengan
kebutuan organisasi dimana komposisi tugas dan kewajiban pengurus
di Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin sebagai berikut:
1) Ketua
Ketua berfungsi sebagai pengurus selaku pimpinan,
mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus, menangani
tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat, mewakili
koperasi didalam dan diluar pengadilan, berwenang melakukan
segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat
33

Gabungandan Parat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang


hal-hal terkait, menandatangani surat-surat bersama Sekretaris serta
surat-surat berharga bersama Bendahara, bertanggungjawab pada
Rapat Anggota serta memerintahkan kepada pengurus lain untuk
melaksanakan tugas-tugas lain.
2) Wakil ketua
Wakil ketua berfungsi mengarahkan, membina dan
membimbing anggota, mengevaluasi kinerja manager dan
karyawan, mengevaluasi pentahapan pinjaman, mengevaluasi nilai
kontrak pengadaan sarana-prasarana, mengawasi pekerjaan sarana
dan prasarana yang sedang dilaksanakan, menerima konsultasi dari
pihak manapun demi kemajuan organisasi serta melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Sekretaris
Sekretaris berfungsi melakukan pembinaan dan
pengembangan dibidang kesekretariatan keanggotaan dan
pendidikan, berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan
segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai
keputusan rapat anggota, menandatangani surat bersama ketua serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
4) Wakil sekretaris
Wakil Sekretaris berfungsi melaksanakan administrasi
kepegawaian umum, menyeleksi surat-surat masuk untuk
disampaikan kepasa pimpinan, mengetik dan mengedit surat-surat
keluar dan mengarahkan distribusinya, merencanakan dan
merealisasikan serta memelihara barang inventaris dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
5) Bendahara
Bendahara berfungsi mengelola keuangan seperti menerima,
menyimpan dan melakukan pembayaran, melaksanakan
administrasi keuangan dan pembukuan, berwenang menentukan
34

kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan


dengan bidangnya, menandatangani surat-surat berharga bersama
unsur ketua, bertanggungjawab kepada rapat anggota lengkap
melalui ketua, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpian.
d. Manager
Manager koperasi adalah mereka yang ditugaskan untuk
mengembangkan koperasi secara efisien dan professional dimana
manager membantu dalam memberikan usulan kepada pengurus
dalam menyusun perencanaan kerja serta merumuskan pola
pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien dan
membantu pengurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya,
dimana manager Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
terbagi menjadi tiga yaitu manager unit usaha SPBU dimana manager
di unit ini hanya mengkoordinasikan usaha SPBU saja, kemudian ada
manager unin Simpa Pinjam dimana manager ini hanya
mengkoordinasikan usaha yang berkaitan dengan simpan pinjam, dan
ada manager unit usaha lain-lain dimana tugas manager di unit ini
hanya mengkoordinasikan usaha diluar SPBU dan simpan pinjam
contohnya usaha jasa penggemukan sapi.
e. Unit usaha
Unit usaha yang dilakukan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin adalah simpan pinjam, jasa dan pekerjaan yang lainnya
seperti usaha SPBU dan jasa penggemukan sapi.
4. Jenis Kegiatan Usaha Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin
Untuk mencapai tujuan koperasi maka Koperasi Karyawan Sabial
Muhtadin Banjarmasin menyelenggarakan usaha yang berkaitan langsung
dengan kepentingan anggotanya, adapun jenis kegiatan usaha sebagai
berikut :
35

a. Simpan pinjam
Simpan pinjam adalah unit usaha yang digunakan anggota untuk
menyimpan maupun meminjam uang. Melalui unit ini anggota dapat
secara langsung melakukan peminjaman uang maupun menyimpan
uang melalui simpanan sukarela sesuai dengan syarat dan ketentua yang
berlaku.
b. Jasa
Kegiatan jasa pada koperasi ini bermacam-macam diantaranya jasa
ternak sapi dan penggemukan sapi, serta bekerjasama dengan jasa
SPBU.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
perkembangan keuangan koperasi, apakah koperasi mengalami peningkatan
atau penurunan.
Berikut ini adalah laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin berupa Neraca dan Laporan Hasil Usaha Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014 sampai dengan 2017.

Tabel 4.1 Neraca Per 1 Januari s.d 31 Desember 2014, 2015, 2016 dan 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun
Keterangan 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
AKTIVA
AKTIVA
LANCAR
Kas 462.120.274 175.288.240 27.290.120 33.616.475
Bank Syariah BNI 1.288.240 513.098.108 700.168.240 1.050.073.240
Piutang Simpan
Pinjam 377.050.000 225.150.000 270.450.000 262.700.000
Piutang
Pembiayaan 957.224.000 1.117.236.000 1.033.250.000 1.035.154.600
Piutang Lain -
Lain 5.892.137 - - -
Piutang Usaha
Kerjasama - - 50.000.000 50.000.000
36

Lanjutan
Piutang Tak
Tertagih - 16.000.000 14.000.000
Pajak dibayar
dimuka 7.950.000 4.915.439 - -
Jumlah Aktiva
Lancar (1) 1.811.524.651 2.053.687.787 2.097.158.360 2.445.544.315
INVESTASI
JANGKA
PANJANG
Investasi Pada
SPBU Sabilal
Muhtadin - - 175.000.000 145.000.000
Jumlah Investasi
Jangka Panjang - - - -
(2)
AKTIVA
TETAP
Inventaris Kantor 784.500 90.000 6.990.000 6.990.000
Peralatan Wartel
(2 KBU) 9.500.000 - - -
Akumulasi
Penyusutan
Aktiva Tetap 10.271.500 87.000 1.467.000 2.847.000
Nilai Buku Tetap
(3) 13.000 3.000 5.523.000 4.143.000
TOTAL
AKTIVA (4)
(1+2+3) 1.811.537.651 2.053.690.787 2.277.681.360 2.594.687.315

PASIVA
KEWAJIBAN
JANGKA
PENDEK
Dana Pendidikan 51.298.256 62.038.115 84.622.454 109.119.086
Dana Sosial 12.268.097 13.198.526 17.040.696 22.289.012
Dana Pemb.
Daerah Kerja 17.037.674 25.918.103 37.310.273 47.596.989
Dana Pengurus 537.547 1.059.265 627.943 721.207
Dana Karyawan 16.559.845 14.520.704 405.043 301.675
Simpanan
Sukarela 66.316.500 97.518.500 64.530.470 68.863.500
Simpanan Hari
Raya 278.460.000 321.485.000 380.695.000 436.935.000
Simpanan SHU 223.400.036 242.480.545 258.445.129 304.530.329
Utang Dengan
Pihak Ke III 100.000.000 - - -
Hutang Pajak - - 59.449 118.388
Jumlah Kewajiban
Jangka Pendek (5) 765.877.955 778.218.758 843.736.457 990.475.186
KEKAYAAN
BERSIH
Simpanan Pokok 9.150.000 9.550.000 9.400.000 10.600.000
Simpanan Wajib 432.885.000 503.182.000 554.706.000 650.886.000
Cadangan 229.344.519 282.627.096 354.843.263 429.233.159
37

Lanjutan
Donasi 19.063.000 19.063.000 19.063.000 19.063.000
SHU Tahun
Berjalan 355.217.177 461.049.933 495.932.640 494.429.970
Jumlah Kekayaan 1.045.659.696 1.275.472.029 1.433.944.903 1.604.212.129
Bersih (6)

TOTAL
VASSIVA (5+6) 1.811.537.651 2.053.690.787 2.277.681.360 2.594.687.315
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis,2019)

Tabel 4.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) Untuk Periode 2014 s/d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun
Keterangan 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
PENDAPATAN
Jasa Siimpan
Pinjam 83.452.500 99.007.500 80.032.500 69.337.500
Jasa Kredit
Pembiayaan 167.911.000 240.693.000 295.809.000 322.998.000
Bagi Hasil
Pengelolaan SPBU 166.410.559 184.684.497 193.633.667 174.307.726
Bagi Hasil
Penggemukan Sapi 5.532.300 11.930.000 9.947.500 9.500.000
Pendapatan Lain –
lain - - - -
JUMLAH
PENDAPATAN
(1) 423.306.359 536.314.997 579.422.667 576.143.226
BEBAN USAHA :
Transport Pengurus 9.000.000 9.000.000 12.600.000 12.600.000
Transport Pengawas 1.200.000 1.200.000 1.600.000 1.600.000
Paket Lebaran 25.950.000 38.000.000 38.200.000 42.800.000
Biaya RAT 4.651.900 4.621.000 5.825.500 5.530.000
Transport Peserta
RAT 2.580.000 2.320.000 3.650.000 3.425.000
Biaya Perizinan 100.000 500.000 288.505 95.000
Biaya Potocopy 147.000 - 33.750 200.000
Biaya Pemeliharaan
Komputer 235.000 - - -
Konsumsi
Rapat/Tamu 127.000 200.000 120.000 113.000
Ongkos Kirim Surat 22.000 - - -
Pembinaan
Koperasi 300.000 700.000 450.000 450.000
JUMLAH BEBAN
USAHA (2) 44.312.900 56.541.000 62.767.755 66.813.000
Laba/Rugi Usaha
(3) (1-2) 378.993.459 479.773.997 516.654.912 509.330.226
PENDAPATAN
38

Lanjutan
dan BEBAN
LAIN-LAIN
Pendapatan Lain - - - -
Penghapusan
Piutang Tak
Tertagih - 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Penghapusan
Inventaris - 10.000 1.380.000 1.380.000
Bantuan / Zakat 12.343.218 13.114.064 11.400.000 10.944.113
Jumlah Pendapatan
dan Beban Lain-
Lain (4) 12.343.218 15.124.064 14.780.000 14.324.113
SHU SEBELUM
BUNGA dan
PAJAK (5)
(3-4) 366.650.241 464.649.933 501.874.912 495.006.113
Beban Bunga 7.200.000 3.600.000 - -
SHU Sebelum
Pajak 359.450.241 461.049.933 501.874.912 495.006.113
Pajak Penghasilan 4.233.064 5.363.150 5.942.272 576.143
SHU Setelah Pajak 355.217.177 455.686.783 495.932.640 494.429.970
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Berdasarkan data di atas maka penulis mencoba menghitung Rasio


Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 sampai dengan 2017 agar
mengetahui koperasi mengalami kemunduran atau kemajuan, Perhitungan Rasio
sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang berfungsi untuk menunjukan
kemampuan koperasi dalam membayar hutang pada saat jatuh tempo atau
mengukur seberapa liquid kas yang tersedia untuk membayar kewajiban yang
segera jatuh tempo. Dengan kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk
menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun didalam perusahaan (likuiditas
perusahaan). Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada
dineraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang angka
pendek).
39

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat di hitung oleh penulis dari data
yang di dapat adalah Rasio Lancar (current Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio),
Rasio Perputaran Kas, adapun perhitungannya sebagai berikut :
a. Rasio lancar (current Ratio)
Rasio Lancar (current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara
total aktiva lancar dengan total utang lancar, adapun rumus untuk
menghitung rasio lancar yaitu :

Aktiva Lancar (Current assets)


Current Ratio = (1)
Utang Lancar (Current liabilitas)

Tabel 4.3 Perhitungan Current Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Total Aktiva Lancar Total Utang lancar Current Ratio


( Rp ) ( Rp )
2014 1.811.524.651 765.877.955 2,36
2015 2.053.687.787 778.218.758 2,63
2016 2.097.158.360 843.736.457 2,48
2017 2.445.544.315 990.475.186 2,46
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan tahun 2014 di atas Current Ratio sebesar 2,36 kali
yang artinya aktiva lancar sebanyak 2,36 kali utang lancar atau setiap
Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp2,36 aktiva lancar. Tahun 2015
current ratio mengalami kenaikan sebanyak 0,27 kali dari tahun 2014
sebesar 2,36 kali menjadi 2,63 kali yang artinya aktiva lancar sebesar
2,63 kali utang lancar atau setiap Rp1,00 utang lancar dijamin oleh
Rp2,63 aktiva lancar. Penurunan rasio tahun 2015 disebabkan oleh
naiknya aktiva lancar dari Rp1.811.524.651,00 menjadi
40

Rp2.053.687.787,00 yang tidak sebesar kenaikan utang lancar yang


sebelumnya sebesar Rp765.877.955,00 menjadi Rp778.218.758,00.
Tahun 2016 current ratio mengalami penurunan 0,15 kali dari tahun
2015 sebesar 2,63 kali menjadi 2,48 kali, yang artinya aktiva lancar
sebesar 2,48 kali utang lancar atau setiap Rp1,00 utang lancar dijamin
oleh Rp2,48 aktiva lancar. Penurunan disebabkan oleh naiknya hutang
lancar dari Rp778.218.758,00 menjadi Rp843.736.457,00 yang lebih
besar dibandingkan kenaikan aktiva lancar yang sebelumnya sebesar
Rp2.053.687.787,00 menjadi Rp2.097.158.360,00. Pada tahun 2017
current ratio mengalami sedikit penurunan sebanyak 0,02 kali dari tahun
2016 sebesar 2,48 kali menjadi 2,46 kali, yang berarti aktiva lancar
sebanyak 2,46 kali utang lancar atau setiap Rp1,00 utang lancar dijamin
oleh Rp2,46 aktiva lancar. Terjadinya penurunan tersebut disebabkan
oleh naiknya aktiva lancar dari Rp2.097.158.360,00 menjadi
Rp2.445.544.315,00 dan ketika naiknya utang lancar yang lebih besar
dari kenaikan aktiva lancar yaitu dari Rp843.736.457,00 menjadi
Rp990.475.186,00.
Berdasarkan perhitungan Current Ratio diatas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dengan grafik 4.1 berikut ini :
41

2.7 2.63

2.6
2.48 2.46
2.5
Kali

2,36
2.4

2.3

2.2
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.1 Perkembangan Curren Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin Mampu untuk melunasi utang jangka pendeknya
pada saat ditagih dengan menggunakan kas atau setara kas yang ada
meski kinerja koperasi dari tahun ke tahun mengalami penurunan dalam
hal membayar utang yang segera jatuh tempo.
b. Rasio kas (Cash Ratio)
Rasio kas atau Cash Ratio digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang
kas dapat ditunjukan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan
kas seperti rekening giro atau tabungan di Bank yang dapat ditarik setiap
saat. Dapat dikatakan rasio ini menunukan kemampuan sesungguhnya
bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya.
Adapun rumus untuk menghitung Rasio Kas adalah sebagai
berikut:
Kas + Bank (2)
Cash ratio =
Current liabilitas
42

Tabel 4.4 Perhitungan Cash Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Total Utang
Lancar Cash
Tahun Kas ( Rp) Bank (Rp) %
(Rp) Ratio
2014 462.120.274 1.288.240 765.877.955 0,60 60%
2015 175.288.240 513.098.108 778.218.758 0,88 88%
2016 27.290.120 700.168.240 843.736.457 0,86 86%
2017 33.616.475 1.050.073.240 990.475.186 1,09 109%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan diatas cash ratio tahun 2014 sebesar 0,60 kali atau
60%, artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,60 utang lancar atau
setiap Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp0,60 kas atau setara kas.
Tahun 2015 cash ratio mengalami kenaikan sebesar 0,28 kali atau 28%
dari tahun 2014 sebesar 0,60 kali atau 60% menjadi 0,88 kali atau 88%.
Artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,88 utang lancar atau setiap
Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp0,88 kas atau setara kas. Kenaikan
di atas disebabkan oleh turunnya kas dari Rp462.120.274,00 menjadi
Rp175.288.240,00. Kas di bank yang mengalami kenaikan dari
Rp1.288.240,00 menjadi Rp513.098.108,00 hutang lancar juga
mengalami kenaikan dari Rp765.877.955,00 menjadi Rp778.218.758,00.
Tahun 2016 cash ratio mengalami sedikit penurunan sebesar 0,02
kali atau 2% dari tahun 2015 sebesar 0,88 kali atau 88% menjadi 0,86
kali atau 86% artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,86 hutang
lancar atau setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp0,86 kas atau
setara kas. Terjadinya penurunan pada tahun 2016 disebabkan oleh
turunnya kas dari Rp175.288.240,00 menjadi Rp27.290.120,00. Kas di
bank mengalami kenaikan dari Rp513.098.108,00 menjadi
Rp700.168.240,00 dan hutang lancar juga mengalami kenaikan dari
Rp778.218.758,00 menjadi Rp843.736.457,00. Tahun 2017 cash ratio
mengalami kenaikan sebanyak 0,23 kali atau 23% dari tahun 2016
sebesar 0,86 kali atau 86% menjadi 1,09 kali atau 109% artinya jumlah
43

kas atau setara kas sebesar 1,09 utang lancar atau setiap Rp1,00 hutang
lancar dijamin oleh Rp1,09 kas atau setara kas. Kenaikan tersebut
disebabkan naiknya jumlah kas dari Rp27.290.120,00 menjadi
Rp33.616.475,00. Dan naiknya kas di bank dari Rp700.168.240,00
menjadi Rp1.050.073.240,00 serta hutang lancar juga mengalami sedikit
kenaikan dari Rp843.736.457,00 menjadi Rp990.475.186,00.
Berdasarkan perhitungan rasio kas atau cash ratio di atas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dalam bentuk grafik 4.2 sebagai
berikut:

109%
120%
88%
100% 86%
Persentase

80% 60%

60%

40%

20%

0%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.2 Perkembangan Cash Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin cukup mampu membayar hutang jangka
pendeknya karena kas atau setara kas yang tersedia cukup mampu umtuk
membiayai hutang jangka pendeknya.
44

c. Rasio perputaran kas (Cas Turn Over)


Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan.
Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan atau utang dan biaya-biaya
lainnya
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung perputaran
kas sebagai berikut :

Pendapatan bersih (3)


Rasio perputaran kas =
Total aktiva lancar - Total utang lancar

Tabel 4.5 Perhitungan Modal Kerja Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Modal Kerja Bersih


( Rp) ( Rp) ( RP )
2014 1.811.524.651 765.877.955 1.045.646.696
2015 2.053.687.787 778.218.758 1.275.469.029
2016 2.097.158.360 843.736.457 1.253.421.903
2017 2.445.544.315 990.475.186 1.455.069.129
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.6 Perhitungan Perputaran Kas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Tahun Pendapatan Modal Kerja Bersih Perputaran %
Bersih (Rp) Kas
(Rp)
2014 423.306.359 1.045.646.696 0,40 40%
2015 536.314.997 1.275.469.029 0,42 42%
2016 579.422.667 1.253.421.903 0,46 46%
2017 576.143.226 1.455.069.129 0,39 39%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rasio perputaran kas tahun


2014 sebesar 0,40 kali atau 40% artinya tingkat ketersediaan kas untuk
membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
45

pendapatan tahun 2014 sebanyak 0,40 kali atau 40% modal kerja.
Perputaran kas tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak 2% dari tahun
sebelumnya sebesar 0,40 kali atau 40% menjadi 0,42 kali atau 42%,
artinya tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan jumlah pendapatan sebesar 0,42 kali
atau 42% modal kerja. Terjadinya kenaikan disebabkan oleh naiknya
pendapatan di tahun 2015 dari Rp423.306.359,00 menjadi
Rp536.314.997,00 dan modal kerja bersih juga mengalami kenaikan dari
Rp1.045.646.696,00 menjadi Rp1.275.469.029,00.
Tahun 2016 perputaran kas mengalami kenaikan sebanyak 4% dari
tahun 2015 sebesar 42% menjadi 46% artinya tingkat ketersediaan kas
untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
pendapatan sebanyak 0,46 kali. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya
pendapatan tahun 2016 dari Rp536.314.997,00 menjadi
Rp579.422.667,00 dan modal kerja mengalami sedikit penurunan sebesar
Rp1.275.469.029,00 menjadi Rp1.253.421.903,00.
Perputaran kas tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 0,7 kali
atau 7% dari tahun 2016 sebesar 0,46 kali atau 46% menjadi 0,39 kali
atau 39% artinya tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan pendapatan sebanyak
0,39 kali atau 39% modal kerja. Penurunan tersebut disebabkan oleh
turunnya pendapatan sebesar Rp579.422.667,00 menjadi
Rp576.143.226,00 sebaliknya modal kerja mengalami kenaikan dari
Rp1.253.421.903,00 menjadi Rp1.455.069.129,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran kas diatas dapat di simpulkan
dalam bentuk grafik 4.3 sebagai berikut :
46

46%
46%

44%
42%
42% 40%
Persentase

39%
40%

38%

36%

34%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.3 Perkembangan Perputaran Kas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin mampu membayar tagihan dan biaya lainnya
dengan modal kerja yang dimilikinya.
Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas yang dapat dihitung
menggunakan metode Rasio Lancar (current Ratio), Rasio Kas (Cash
Ratio) dan Rasio Perputaran Kas dapat dilihat pada tabel 4.7 dan grafik
4.4 dan 4.4 berikut :

Tabel 4.7 Perkembangan Rasio Likuiditas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

No Jenis Rasio 2014 2015 2016 2017


1 CurrentRatio 2,36 2,63 2,48 2,46
2 Cash Ratio 60% 88% 86% 109%
3 Rasio Perputaran Kas 40% 42% 46% 39%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
47

3 2.63
2.36 2.48 2.46
2.5

2
Persentase
1.5
109%
88% 86%
1 60%
40% 42% 46% 39%
0.5

0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Current Ratio Cash Ratio Perputaran Kas

Grafik 4.4 Perkembangan Rasio Likuiditas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik rasio likuiditas diatas menunjukan bahwa koperasi


mampu membayar kewajibannya kepada pihak luar Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin meskipun setiap tahunnya mengalami
turun naik tidak menentu.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Dalam arti luas rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang apa bila koperasi dibubarkan atau
(dilikuidasi).
Adapun jenis rasio solvabilitas yang dapat digunakan penulis untuk
menganalisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
48

Banjarmasin adalah Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity Ratio
dan Times Interest Earned.
a. Debt to asset ratio (Debt ratio)
Debt to asset ratio (Debt ratio) merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total
aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Debt to
Asset Ratio (Debt ratio) adalah sebagai berikut :

Total debt (4)


Debt to asset ratio =
Total assets

Tabel 4.8 Perhitungan Debt Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Total Hutang Total Aktiva Debt %


(Rp) (Rp) Ratio
2014 765.877.955 1.811.537.651 0,42 42%
2015 778.218.758 2.053.690.787 0,37 37%
2016 843.736.457 2.277.681.360 0,37 37%
2017 990.475.186 2.594.687.315 0,38 38%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan diatas diketahui Debt Ratio tahun 2014 sebesar


0,42 kali atau 42% aktiva koperasi dibiayai dengan hutang. Perbandingan
hutang atas aktiva pada tahun 2014 adalah 0,42 : 1 yang berarti setiap
Rp0,42 kali jumlah hutang dijamin oleh Rp1,00 aktiva. Tahun 2015 Debt
Ratio mengalami penurunan sebesar 0,05 kali atau 5% dari tahun 2014
yaitu sebesar 0,42 kali atau 42% menjadi 0,37 kali atau 37%.
Perbandingan hutang atas aktiva tahun 2015 adalah 0,37 : 1 yang berarti
setiap Rp 0,37 jumlah hutang dijamin oleh Rp1,00 aktiva. Kenaikan
tersebut di sebabkan oleh naiknya hutang dari Rp765.877.955,00 menjadi
49

Rp778.218.758,00 lebih besar kenaikan aktiva dari Rp1.811.537.651,00


menjadi Rp2.053.690.787,00.
Tahun 2016 Debt Ratio tidak mengalami kenaikan maupun
penurunan berjumlah 0,37 kali atau 37%. Pada tahun 2017 Debt Ratio
mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 0,01 kali atau 1% dari tahun
2016 yaitu sebesar 0,37 kali atau 37% menjadi 0,38 kali atau 38%.
Perbandingan hutang atas aktiva pada tahun 2017 adalah 0,38 : 1 artinya
setiap Rp0,38 kali hutang dijamin oleh Rp1,00 aktiva. Kenaikan tersebut
disebabkan oleh naiknya hutang dari Rp843.736.457,00 menjadi
Rp990.475.186,00 yang sedikit lebih besar jumlahnya dibandingkan
naiknya aktiva dari Rp2.277.681.360,00 menjadi Rp2.594.687.315,00.
Berdasarkan perhitungan debt ratio di atas dapat disimpulkan
perhitungan dalam bentuk grafik 4.5 sebagai berikut :

42%
42%
41%
40%
38%
Persentase

39%
37% 37%
38%
37%
36%
35%
34%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4. 5 Perkembangan Debt Ratio Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
50

Dari grafik diatas menunjukan bahwa Debt to asset ratio mengalami


kenaikan setiap tahunnya, artinya terdapat kenaikan aktiva maupun
utang, meskipun kenaikan aktiva tidak sebanyak kenaikan utang, dan
pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi
koperasi untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikwatirkan
koperasi tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang
dimiliki.
b. Debt to equity ratio
Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas caranya dengan membandingkan antara
seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk
mengetahui modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Debt To
Equity Ratio adalah sebagai berikut :

Total utang
Debt to equity ratio = (5)
Ekuitas

Tabel 4.9 Perhitungan Debt to equity ratio Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Total Hutang Total Ekuitas Debt to


Tahun ( Rp ) ( Rp) equity %
ratio
2014 765.877.955 1.045.659.696 0,73 73%
2015 778.218.758 1.275.472.029 0,61 61%
2016 843.736.457 1.433.944.903 0,58 58%
2017 990.475.186 1.604.212.129 0,61 61%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari hasil perhitugan diatas diperoleh nilai debt to equity ratio tahun
2014 sebesar 0,73. Perbandingan utang atas ekuitas pada tahun 2014
adalah 0,73 :1 artinya setiap Rp0,73 jumlah utang dijamin oleh Rp1,00
ekuitas. Nilai debt to equity ratio tahu 2015 mengalami penurunan
51

sebesar 12% dari tahun 2014 seesar 73% menjadi 61%. Perbandingan
hutang atas ekuitas pada tahun 2015 adalah 0,61 : 1 artinya setiap Rp0,61
jumlah hutang dijamin oleh Rp1,00 ekuitas. Terjadinya kenaikan
disebabkan oleh naiknya hutang dari Rp765.877.955,00 menjadi
Rp778.218.758,00 serta ekuitas juga mengalami kenaikan dari
Rp1.045.659.696,00 menjadi Rp1.275.472.029,00.
Sedangkan nilai debt to equity ratio tahun 2016 mengalami
penurunan sebanyak 3% dari tahun 2015 sebesar 61% menjadi 58%.
Perbandingan hutang atas ekuitas pada tahun 2016 adalah 0,58 : 1 artinya
setiap Rp0,58 jumlah uang dijamin oleh Rp1,00 ekuitas. Terjadinya
penurunan di sebab kan oleh lebih banyak naiknya jumlah ekuitas
dibandingkan naiknya jumlah utang dimana jumlah ekuitas dari
Rp1.275.472.029,00 menjadi Rp1.433.944.903,00 sedangkan jumlah
utang dari Rp778.218.758,00 menjadi Rp843.736.457,00. Sedangkan
debt to equity ratio tahun 2017 mengalami kenaikan sebanyak 3% dari
tahun 2016 sebesar 58% menjadi 61%. Perbandingan utang atas modal
pada tahun 2017 adalah 0,61 : artinya setiap Rp0,61 jumlah hutang
dijamin oleh Rp1,00 ekuitass. Terjadinya kenaikan disebabkan oleh
naiknya total hutang dari Rp843.736.457,00 menjadi Rp990.475.186,00
sedangkan total ekuitas juga mengalami kenaikan dari
Rp1.433.944.903,00 menjadi Rp1.604.212.129,00.
Berdasarkan perhitungan debt to equity ratio di atas maka dapat
dilihat dalam grafik 4.6 berikut ini :
52

80% 73%
70% 61% 58% 61%
60%
Persentase 50%
40%
30%
20%
10%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.6 Perkembangan Debt To Equity Ratio Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan bahwa debt to equity ratio mengalami


fluktuasi dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh naik turunnya total
ekuitas dan total utang.
c. Times interest earned
Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali
perolehan bunga. Jumlah kali perolehan bunga merupakan rasio untuk
mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa membuat
perusahaan merasa malu karena tidak mampu membayar biaya bunga
tahunannya.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Times Interest
Earned adalah sebagai berikut :

EBIT
Times interest earned = (6)
Biaya Bunga (interest)
53

Tabel 4.10 Perhitungan Times Interest Earned Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

EBIT Biaya Bunga Times


Tahun (Rp) (Rp) Interest
Earned
2014 366.650.241 7.200.000 50,92
2015 464.649.933 3.600.000 129,06
2016 501.874.912 - -
2017 495.006.113 - -
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari hasil perhitungan Times Interest Earned di atas pada tahun


2014 sebanyak 50,92 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat
ditutup 50,92 kali dari laba sebelum bunga dan pajak. Tahun 2015
sebanyak 129,06 kali atau dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup
129,06 kali laba sebelum bunga dan pajak. Sedangkan untuk tahun 2016
dan 2017 koperasi tidak memiliki biaya bunga.
Berdasarkan perhitungan Times Interest Earned di atas maka dapat
dilihat dalaam grafik 4.7 berikut ini :

129.06
140
120
100
80
Kali

50.92
60
40
20 0 0
0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.7 Perkembangan Times Interest Earned Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
54

Dari grafik 4.7 menunjukan Times Interest Earned dari tahun 2014
ke tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup besar keadaan ini
menunjukan semakin besar kemungkinan koperasi dapat membayar
bunga pinjaman. Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 koperasi tidak
memiliki biaya bunga.
Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas di atas perkembangan
Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity Ratio dan Times Interest
Earned dapat dilihat pada tabel 4.11 dan grafik 4.8 berikut :

Tabel 4.11 Perkembangan Rasio Solvabilitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

No Jenis Ratio 2014 2015 2016 2017


1 Debt to Asset Ratio 42% 37% 37% 38%
2 Debt to Equity Ratio 73% 61% 58% 61%
3 Times Interest Earned 50,92 129,06 - -
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

14000% 129.06

12000%
10000%
Persentase

8000%
50.92
6000%
4000% 73% 61% 58% 61%
2000% 42% 37% 37% 38%
0 0
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio Times Interest Earned

Grafik 4.8 Perkembangan Rasio Solvabilitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
55

Dari grafik diatas menunjukan rasio solvabilitas untuk Koperasi


Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin cukup stabil dalam memenuhi
kewajibannya, dimana dari grafik ini menunjukan bahwa Debt to asset
ratio mengalami kenaikan setiap tahunnya, artinya pendanaan dengan
utang semakin banyak, akan tetapi kenaikan tidak terlalu banyak,
sedangkan debt to equity ratio mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun
yang disebabkan oleh naik turunnya total ekuitas dan total utang, akan
tetapi perbedaan tahun ketahunnya hanya sedikit. Sedangkan Times
Interest Earned dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami kenaikan yang
cukup besar keadaan ini menunjukan semakin besar kemungkinan
koperasi dapat membayar bunga pinjaman.
3. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. atau dapat
pula dikatakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas
pemanfaatan sumber daya koperasi.
Jenis rasio yang digunakan penulis dalam menghitung analisis laporan
keuangan dengan metode Rasio Aktivitas adalah perputaran piutang
(Receivable Turn Over), perputaran modal kerja (working capital turn over),
perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over), dan perputaran aktiva (total
assets turn over).
a. Perputaran piutang (receivable turn over)
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung perputaran piutang
yaitu :

Pendapatan
Receivable turn over = (7)
Piutang
56

Untuk menghitung rata-rata penagihan piutang (days of receivsble)


dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Jumah hari dalam 1 tahun


Days of receivable = (8)
Perputaran piutang

Perhitungan perputaran piutang Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banarmasin untuk periode 2014 s.d 2017 dapat dilihat dari
tabel 4.11 berikut :

Tabl 4.12 Perhitungan Perputaran Piutang Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Pendapatan Piutang Perputaran


(Rp) (Rp) Piutang
2014 423.306.359 1.340.166.137 0,31
2015 536.314.997 1.360.386.000 0,39
2016 579.422.667 1.369.700.000 0,42
2017 576.143.226 1.361.854.600 0,42
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Perhitungan Days Of Receivable Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin untuk periode 2014 s.d 2017 dapat dilihat dari
tabel 4.13 berikut:

Tabl 4.13 Perhitungan Days Of Receivable Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Jumlah Hari Perputaran Piutang Days Of


(a) (b) Receivable
2014 365 0,31 1.177 Hari
2015 365 0,39 935 Hari
2016 365 0,42 869 Hari
2017 365 0,42 869 Hari
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
57

Berdasarkan hasil perhitungan perputaran piutang di Koperasi


Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin tahun 2014 sebanyak 0,31 kali,
sedangkan Days Of Receivable sebanyak 1.177 hari. Artinya perputaran
piutang untuk tahun 2014 adalah 0,31 kali dibandingkan pendapatan
dalam waktu 1.177 hari. Pada tahun 2015 perputaran piutang mengalami
kenaikan sebanyak 0,08 kali dari tahun 2014 yaitu dari 0,31 kali menjadi
0,39 dan Days Of Receivable sebanyak 935 hari. Artinya perputaran
piutang untuk tahun 2015 adalah 0,39 kali dibandingkan pendapatan
dalam waktu 935 hari. kenaikan ini terjadi karena naiknya jumlah
pendapatan lebih besar dari kenaikan jumlah piutang dimana pendapatan
dari Rp423.306.359,00 menjadi Rp536.314.997,00 dan pendapatan dari
Rp1.340.166.137,00 menjadi Rp1.360.386.000,00.
Tahun 2016 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 0,03
kali dari tahun 2015 yaitu dari 0,39 kali menjadi 0,42 sedangkan Days Of
Receivable sebanyak 869 hari. Artinya perputaran piutang untuk tahun
2016 adalah 0,42 kali dibandingkan pendapatan dalam waktu 869 hari.
Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya jumlah pendapatan lebih tinggi
dari jumlah piutang yaitu dari Rp536.314.997,00 menjadi
Rp579.422.667,00 dan piutang sebesar Rp1.360.386.000,00 menjadi
Rp1.369.700.000,00. Sedangkan tahun 2017 perputaran piutang tidak
mengalami kenaikan maupun penurunan yaitu tetap memiliki nilai 0,42,
ini terjadi karena pendapatan dan piutang mengalami penurunan yang
hampir sama banyaknya yaitu dari Rp579.422.667,00 menjadi
Rp576.143.226,00 sedangkan piutang dari Rp1.369.700.000,00 menjadi
Rp1.361.854.600,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran piutang diatas dapat
disimpulkan dengan grafik 4.9 berikut :
58

0.5 0.42 0.42


0.39
0.4 0.31
0.3
Kali

0.2
0.1
0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.9 Perkembangan Perputaran Piutang Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik di atas menunjukan perputaran piutang dari tahun


ketahun mengalami kenaikan ini terjadi karena modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini
sangat baik bagi koperasi.
b. Perputaran modal kerja (working capital turn over)
Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama
satu periode. Rasio ini digunakan dengan cara membandingkan antara
pendapatan dengan modal kerja.
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung perputaran
modal kerja sebagai berikut :
Pendapatan bersih
Perputaran moda kerja = (9)
Modal kerja
59

Tabel 4.14 Perhitungan Perputaran Modal Kerja Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Pendapatan Modal Kerja Perputaran


Tahun
(Rp) (Rp) Modal Kerja
2014 423.306.359 1.811.524.651 0,23
2015 536.314.997 2.053.687.787 0,26
2016 579.422.667 2.097.158.360 0,27
2017 576.143.226 2.445.544.315 0,23
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa perputaran modal kerja


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014
sebesar 0,23 kali yang artinya setiap Rp1,00 modal kerja dapat
menghasilkan 0,23 pendapatan. Tahun 2015 perputaran modal kerja
mengalami kenaikan sebesar 0,03 kali dari tahun 2014 yaitu dari 0,23
kali menjadi 0,26 kali yang artinya setiap Rp1,00 modal kerja dapat
menghasilkan 0,26 pendapatan. Kenaikan ini terjadi karena pendapatan
mengalami kenaikan dari Rp423.306.359,00 menjadi Rp536.314.997,00
dan modal kerja juga mengalami kenaikan dari Rp1.811.524.651,00
menjadi Rp2.053.687.787,00.
Tahun 2016 perputaran modal kerja mengalami sedikit kenaikan dari
tahun 2015 yaitu dari 0,26 kali menjadi 0,27 kali yang artinya setiap
Rp1,00 modal kerja dapat menghasilkan 0,27 pendapatan. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya pendapatan dan modal kerja yang tidak terlalu
banyak naiknya di mana pendapatan sebanyak Rp579.422.667,00
menjadi Rp579.422.667,00 dan modal kerja sebesar Rp2.053.687.787,00
menjadi Rp2.097.158.360,00.
Tahun 2017 perputaran modal kerja mengalami penurunan sebesar
0,04 kali dari tahun 2016 yaitu dari 0,27 kali menjadi 0,23 kali yang
artinya setiap Rp1,00 modal kerja dapat menghasilkan 0,23 pendapatan.
Penurunan ini di sebabkan oleh menurunnya pendapatan dari
Rp579.422.667,00 menjadi Rp576.143.226,00. Dan modal kerja
60

mengalami kenaikan dari Rp2.097.158.360,00 menjadi


Rp2.445.544.315,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran modal kerja diatas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dengan grafik 4.10 berikut :

0.3 0.26 0.27

0.25 0.23 0.23

0.2
Kali

0.15

0.1

0.05

0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.10 Perkembangan Perputaran Modal Kerja Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan perputaran modal kerja yang rendah


ini karena koperasi sedang mengalami kelebihan modal kerja, hal ini
disebabkan karena rendahnya perputaran piutang atau saldo kas yang
cukup besar.
c. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over)
Fixed assets turn over atau sering disebut perputaran aktiva tetap
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau dengan
kata lain rasio ini di gunakan untuk mengukur apakah koperasi sudah
menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum.
61

Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Perputaran


Aktiva Tetap (fixed assets turn over) sebagai berikut :

Pendapatan (10)
Fixed asset turn over =
Total aktiva tetap

Tabel 4. 15 Perhitungan Perputaran Aktiva TetapTahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Pendapatan Total Aktiva Tetaap Perputaran Aktiva


(Rp) (Rp) tetap
2014 423.306.359 13.000 32.562
2015 536.314.997 3.000 178.771
2016 579.422.667 5.523.000 104,91
2017 576.143.226 4.143.000 139,06
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan perputaran aktiva tetap Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin di atas pada tahun 2014 memperoleh nilai sebesar
32.562 kali yang artinya jumlah pendapatan sebanyak 32.562 kali aktiva
tetap atau setiap Rp1,00 aktiva tetap menghasilkan Rp32.562 pendapatan.
Tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak 146.209 kali dari tahun 2014
sebesar 32.562 kali menjadi 178.771 kali yang artinya jumlah pendapatan
sebanyak 178.771 kali aktiva tetap atau setiap Rp1,00 aktiva tetap
Menghasilkan Rp Rp178.771 pendapatan. Terjadinya kenaikan
disebabkan oleh naiknya pendapatan dari Rp423.306.359,00 menjadi
Rp536.314.997,00 dan aktiva tetap mengalami penurunan dari
Rp13.000,00 menjadi Rp3.000,00.
Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 178.666,09 kali
dari tahun sebelumnya 178.771 kali menjadi 104,91 kali yang artinya
jumlah pendapatan sebanyak 104,91 kali aktiva tetap atau setiap Rp1,00
aktiva tetap dijamin oleh Rp104,91 pendapatan. Terjadinya penurunan
disebabkan oleh naiknya pendapatan dari Rp536.314.997,00 menjadi
Rp579.422.667,00 dan aktiva tetap juga mengalami kenaikan yang cukup
62

besar yaitu Rp3.000 menjadi Rp5.523.000. tahun 2017 mengalami


kenaikan sebanyak 34,15 kali dari tahun sebelumnya sebesar 104,91 kali
menjadi 139,06 kali yang artinya jumlah pendapatan sebanyak 139,06
kali aktiva tetap atau setiap Rp1,00 aktiva tetap menghasilkan Rp139,06
pendapatan. Terjadinya kenaikan disebabkan oleh turunnya pendapatan
dari Rp579.422.667,00 menjadi Rp576.143.226,00 dan aktiva tetap juga
mengalami penurunan sebesar Rp5.523.000,00 menjadi Rp4.143.000,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran aktiva tetap diatas dapat
disimpulkan perhitungan dalam bentuk grafik 4.11 berikut ini :

200,000 178771

150,000
Kali

100,000

50,000 32,562
104.91 139.06
0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.11 Perkembangan Perputaran Aktiva Tetap tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan perubahan perputaran aktiva tetap


yang cukup banyak yang disebabkan oleh aktiva tetap dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan.
d. Perputaran total aktiva (total assets turn over)
Total Assets Turn Over atau sering di sebut perputaran aktiva tetap
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva
63

yang dimiliki koperasi serta untuk mengukur berapa jumlah pendapatan


yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Perputaran Total Aktiva
(Total Assets Turn Over) sebagai berikut :
Pendapatan
Total assets turn over = (11)
Total aktiva

Tabel 4.16 Perhitungan Perputaran Total Aktiva Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun Pendapatan Total Aktiva Perputaran


(Rp) (Rp) Aktiva
2014 423.306.359 1.811.537.651 0,23
2015 536.314.997 2.053.690.787 0,26
2016 579.422.667 2.277.681.360 0,25
2017 576.143.226 2.594.687.315 0,22
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari perhitungan diatas tahun 2014 memperoleh nilai sebesar 0,23


kali yang artinya jumlah pendapatan sebanyak 0,23 kali aktiva atau setiap
Rp1,00 aktiva menghasilkan Rp0,23 pendapatan. Tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 0,03 kali dari tahun 2014 sebesar 0,23 kali menjadi 0,26
kali yang artinya jumlah pendapatan sebanyak 0,26 kali aktiva atau setiap
Rp1,00 aktiva menghasilkan Rp0,26 pendapatan. Terjadinya kenaikan
disebabkan oleh naiknya pendapatan dari Rp423.306.359,00 menjadi
Rp536.314.997,00 dan aktiva juga mengalami kenaikan dari
Rp1.811.537.651,00 menjadi Rp2.053.690.787,00.
tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 0,01 kali dari tahun
sebelumnya sebesar 0,26 kali menjadi 0,25 kali yang artinya jumlah
pendapatan sebanyak 0,25 kali aktiva tetap atau setiap Rp1,00 aktiva
tetap menghasilkan Rp0,25 pendapatan. Terjadinya penurunan
disebabkan oleh naiknya pendapatan dari Rp536.314.997,00 menjadi
Rp579.422.667,00 dan aktiva juga mengalami kenaikan dari
Rp2.053.690.787,00 menjadi Rp2.277.681.360,00. Dan tahun 2017
64

mengalami penurunan sebanyak 0,03 kali dari tahun 2016 sebesar 0,25
kali menjadi 0,22 kali. Terjadinya penurunan di sebabkan oleh turunnya
pendapatan dari Rp579.422.667,00 menjadi Rp576.143.226,00 dan
aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp2.277.681.360,00 menjadi
Rp2.594.687.315,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran total aktiva di atas maka dapat
disimpulkan dalam bentuk grafik 4.12 berikut ini :

0.3 0.26 0.25


0.25 0.23 0.22

0.2
Kali

0.15

0.1

0.05

0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.12 Perkembangan Perputaran Total Aktiva Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan perputaran total aktiva mengalami


fluktuasi yang disebabkan oleh total aktiva dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan.
Berdasarkan perhitungan rasio aktivitas diatas perkembangan
perputaran modal kejra (Working Capital Turn Over), perputaran aktiva
tetap (fixed assets turn over), perputaran total aktiva (total assets turn
over) dapat dilihat pada tabel 4.17 dan grafik 4.13 berikut :
65

Tabel 4.17 Perkembangan Rasio Aktivitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

No Jenis Ratio 2014 2015 2016 2017


1 Perputaran Piutang 0,31 0,39 0,42 0,42
2 perputaran modal kejra 0,23 0,26 0,27 0,23
3 perputaran aktiva tetap 32.562 178.771 104,91 139,06
4 Perputaran total aktiva 0,23 0,26 0,25 0,22
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

178,771
180000
160000
140000
120000
100000
Kali

80000
60000 32,562 104.91
40000 0.42 139.06
0.31 0.39 0.42
20000 0.23 0.23 0.26 0.26 0.27 0.25 0.23 0.22
0
2014 2015 2016 2017
Tahun

Perputaran Piutang Perputaran Modal Kerja


Perputaran Aktiva Tetap Perputaran Total Aktiva

Grafik 4.13 Perkembangan Rasio Aktivitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rasio perputaran piutang


semakin naik dan perputaran modal kerja dan perputaran total aktiva
cukup stabil, sedangkan perputaran aktiva tetap mengalami fluktuasi
yang cukup tinggi kenaikannya di tahun 2015.
66

4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu koperasi. Hal ini
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari pendapatan. Intinnya rasio ini
menunjukan efisiensi koperasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat
dilakukan dengan cara menggunakan perbandingan antara berbagai
komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca
dan laba rugi.
Jenis-jenis rasio profitabilitas yang digunakan penulis untuk
menganalisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, yaitu : Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment /
ROI), dan Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity / ROE).
a. Hasil pengembalian investasi (return on investment / ROI)
Return on Investment merupakan rasio yang menunjukan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam koperasi. ROI juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Hasil
Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI) adalah :
Earning after interest and tax
Return on investment (ROI) = (12)
Total aset

Tabel 4.18 Perhitungan Hasil Pengembalian Investasi Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Tahun SHU Setelah Pajak Total Aset ROI 100%


(Rp) (Rp)
2014 355.217.177 1.811.537.651 0,19 19%
2015 455.686.783 2.053.690.787 0,22 22%
2016 495.932.640 2.277.681.360 0,21 21%
2017 494.429.970 2.594.687.315 0,19 19%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
67

Dari perhitungan Return on Investment tahun 2014 menunjukan


bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperoleh sebesar 0,19 kali
atau 19%. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak 0,03 kali atau
3% dari tahun 2014 sebesar 0,19 kali atau 19% menjadi 0,22 kali atau
22% . kenaikan ini terjadi karena naiknya sisa hasil usaha setelah pajak
dari Rp355.217.177,00 menjadi Rp455.686.783,00 dan aset juga
mengalami kenaikan dari Rp1.811.537.651,00 menjadi
Rp2.053.690.787,00.
Pada tahun 2016 mengalami sedikit penurunan yaitu sebanyak 0,01
kali atau 1% dari tahun 2015 sebesar 0,22 kali atau 22% menjadi 0,21
kali atau 21%. Penurunan ini terjadi karena naiknya sisa hasil usaha
setelah pajak dari Rp455.686.783,00 menjadi Rp495.932.640,00 dan aset
juga mengalami kenaikan dari Rp2.053.690.787,00 menjadi
Rp2.277.681.360,00. Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,02
kali atau 2% dari tahun 2016 sebesar 0,21 kali atau 21% menjadi 0,19
kali atau 19%. Kenaikan ini terjadi karena turunnya sisa hasil usaha
setelah pajak dari Rp495.932.640,00 menjadi Rp494.429.970,00
sedangkan aset mengalami kenaikan dari Rp2.277.681.360,00 menjadi
Rp2.594.687.315,00.
Berdasarkan perhitungan hasil pengembalian investasi diatas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dalam bentuk grafik 4.14 berikut ini :
68

24% 22%
21%
22% 19% 19%
20%
Persentase

18%
16%
14%
12%
10%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.14 Perkembangan Hasil Pengembalian Investasi Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan bahwa pengambilan investasi


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dari tahun ketahun
mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh naiknya total
aset disetiap tahunnya.
b. Hasil pengembalian ekuitas (return on equity / ROE)
Hasil Pengembalian Ekuitas atau Return on Equity merupakan rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio
ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ini semakin baik.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung hasil pengembalian
ekuitas sebagai berikut :
Earning after interest and tax (13)
Return on equity (ROE) =
Equity
69

Tabel 4.19 Perhitungan Hasil Pengembalian Ekuitas Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

SHU Setelah Pajak Total Ekuitas


Tahun (Rp) (Rp) ROI %
2014 355.217.177 1.045.659.696 0,33 33%
2015 455.686.783 1.275.472.029 0,35 35%
2016 495.932.640 1.433.944.903 0,34 34%
2017 494.429.970 1.604.212.129 0,30 30%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Perhitungan Return on Equity tahun 2014 menunjukan bahwa


tingkat pengembalian investasi yang diperoleh sebesar 33%. Pada tahun
2015 menunjukan bahwa tingkat pengembalian investasi mengalami
kenaikan sebanyak 0,02 kali atau 2% dari tahun 2014 sebesar 0,33 kali
atau 33% menjadi 0,35 kali atau 35%. Kenaikan ini terjadi karena
naiknya sisa hasil usaha setelah pajak dari Rp355.217.177,00 menjadi
Rp455.686.783,00 dan ekuitas juga mengalami kenaikan dari
Rp1.045.659.696,00 menjadi Rp1.275.472.029,00.
Tahun 2016 menunjukan bahwa tingkat pengembalian investasi
mengalami penurunan sebanyak 0,01 kali atau 1% dari tahun 2015
sebesar 0,35 kali atau 35% menjadi 0,34 kali atau 34% penurunan ini
disebabkan karena naiknya sisa hasil usaha setelah pajak tidak sebanyak
kenaikan ekuitas di mana sisa hasil usaha sesudah pajak dari
Rp455.686.783,00 menjadi Rp495.932.640,00 sedangkan kenaikan
ekuitas dari Rp1.275.472.029,00 menjadi Rp1.433.944.903,00. Tahun
2017 menunjukan bahwa tingkat pengembalian investasi mengalami
penurunan sebanya 0,04 kali atau 4% dari tahun 2016 sebesar 0,34 kali
atau 34% menjadi 0,30 kali atau 30%. Penurunan ini terjadi karena
turunnya sisa hasil usaha setelah pajak dari Rp495.932.640,00 menjadi
Rp494.429.970,00 dan ekuitas mengalami kenaikan dari
Rp1.433.944.903,00 menjadi Rp1.604.212.129,00.
Berdasarkan perhitungan hasil pengembalian investasi diatas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dengan grafik 4.15 berikut ini :
70

35% 34%
40% 33%
30%
35%
30%
Persentase

25%
20%
15%
10%
5%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Grafik 4.15 Perkembangan Hasil Pengembalian Ekuitas Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas menunjukan bahwa pengembalian ekuitas dari


tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang di sebabkan
oleh sisa hasil usaha setelah pajak dan ekuitas Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin tidak menentu kenaikan dan penurunan
setiap tahunnya.
Berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas di atas perkembangn
Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI), dan Hasil
Pengembalian Ekuitas (Return on Equity / ROE) dapat di lihat pada tabel
4.20 dan grafik 4.16 berikut :

Tabel 4.20 Perkembangan Rasio Profitabilitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin

No Jenis Rasio 2014 2015 2016 2017


1. Hasil Pengembalian Investasi 19% 22% 21% 19%
2. Hasil Pengembalian Ekuitas 33% 35% 34% 30%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
71

35% 34%
33%
35% 30%
30%
Persentase
25% 22% 21%
19% 19%
20%
15%
10%
5%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun

Hasil Pengembalian Investasi Hasil Pengembalian Ekuitas

Grafik 4.16 Perkembangan Rasio Profitabilitas Tahun 2014 s.d 2017


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hasil pengembalian investasi


Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin mengalami kenaikan
dan penurunan yang disebabkan oleh naiknya total aset disetiap
tahunnya dan hasil pengembalian ekuitas kenaikan dan penurunan yang
di sebabkan oleh sisa hasil usaha setelah pajak dan ekuitas Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin tidak menentu kenaikan dan
penurunan setiap tahunnya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang berkenaan dengan
perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitasterhadap
laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat
disimpulkan :
1. Dari perhitungan rasio likuiditas Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan 2017 sebagai berikut :
a. Rasio lancar (Current ratio) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin dinilai likuid dalam membayar utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih, meskipun setiap tahunnya
mengalami penurunan.
b. Rasio kas (Cash ratio) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin dinilai mampu membayar utang jangka
pendeknya dengan mengunakan kas yang tersedia, meskipun sempat
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2016.
c. Rasio perputaran kas (cas turn over) menunjukan bahwa Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin dinilai mampu membayar tagihan dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan pendapatan meskipun mengalami
sedikit penurunan di tahun 2017.
2. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014 sampai dengan 2017 sebagai
berikut:
a. Debt to asset ratio (Debt ratio) menunjkan bahwa aktiva yang dimiliki
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin tidak sepenuhnya
dibiayai dengan utang, dan aktiva yang dimiliki koperasi lebih besar
dibandingkan utangnya.
b. Debt to equity ratio menunjukan bahwa ekuitas yang dimiliki Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat dijadikan

72
73

jaminan utang karena ekuitas yang dimiliki lebih besar dibandingkan


dengan utang.
c. Times interest earned menunjukan bahwa Koperasi Karyawan sabilal
Muhhtadin Banjarmasin masih memiliki utang pada pihak ke tiga tahun
2015 dan tidak memiliki beban bunga pada tahun 2016.
3. Dari hasil perhitungan rasio aktivitas Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan 2017 sebagai berikut :
a. Perputaran piutang (Receivable turn over) tahun 2014 sampai tahun
2017 menunjukan bahwa penagihan piutang sudah cukup baik
walaupun kenaikan setiap tahunnya tidak terlalu tinggi.
b. Perputaran modal kerja (working capital turn over) menunjukan bahwa
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin sudah cukup baik
walaupun di tahun 2017 mengalami sedikit penurnan.
c. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over) menunjukan bahwa
kinerja Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin menurun
dalam dalam memaksimalkan aktiva tetap yang dimilikinya.
d. Perputaran total aktiva (total assets turn over) menunjukan bahwa
besarnya pendapatan yang dihasilkan Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin mengalami kenaikan dan pada tahun 2017
mengalami penurunan.
4. Dari hasil perhitungan rasio profitabilitas Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017
menunjukan bahwa koperasi memperoleh keuntungan setiap tahunnya.
B. Saran
Dari hasil perhitungan dan simpulan di atas maka penulis memberikan
saran bagi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Adapun saran
yang penulis berikan sebagai berikut :
1. Ditinjau dari rasio likiditas, sebaiknya Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin mempertahankan kondisi tersebut, karena koperasi sudah
mampu membayar utangnya.
74

2. Ditinjau dari rasio solvabilitas, sebaiknya Koperasi Karyawan Sabilal


Muhtadin Banjarmasin mempertahankan kondisi tersebut, karena koperasi
sudah mampu menjamin dan melunasi utangnya.
3. Ditinjau dari rasio aktivitas, sebaiknya Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin harus mampu menggunakan aktiva yang dimiliki
dengan maksimal.
4. Ditinjau dari rasio profitabilitas, sebaiknya Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin harus mampu memaksimalkan kemampuannya
dalam memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif Mochammad, Nailiya Nikmah, dan Heldalina (2019). Pedoman


Penyusunan Proposal. Tugas Akhir/ Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi,
Versi 19.2 Banjarmasin: Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin

Denny Erica. 2018. Analisis Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk. Jurnal Ecodemica, 2(1), 13.

Fahmi, Irham. 2017. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Keempat. Bandung:


ALVABETA,cv

Hendrojogi, 2015. Koperasi: Asas – asas,Teori, dan Praktik. Cetakan Ke Sepuluh.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hidayah, Rizky. 2017 Perhitungan Rasio Keuangan Pada Koperasi Karyawan


Sejahtera STIKES Muhammadiyaha Banjarmasin Periode 2014 S.D 2016.
Tugas Akhir Politeknik Negeri Banjarmasin.

Khatimah, Husnul. 2017 Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan


Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan Paada Koperasi Karyawan
PEDAMI Banjarmasin. Tugas Akhir Politeknik Negeri Banjarmasin.

Kasmir, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke Delapan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Munawir, 2014. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke Empat. Cetakan Ketujuh


Belas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Nur Wahyuning Sulistyowati. 2016. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat


untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III Surabaya. Jurnal
Akuntansidan Pendidikan, 4(2), 101.

Rudianto, 2010. Akuntansi Koperasi, Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan


Keuangan. Edisi Ke Dua. Jakarta: Erlangga.
Sudarwanto, Adenk, 2013. Akuntansi Koperasi, Pendekatan Praktis Penyusunan
Laporan Keuangan Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyarso, Gervasius. 2011. Akuntansi Koperasi(Sistem, Metode, dan Analisis


Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Penerbit CAPS.

Syahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. 2013. Analisis Laporan Keuangan.


Edisi Ke Dua. Jakarta: Mitra Wacana Media.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nova Herlinda
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Kotabaru, 20 November 1998
4 Alamat Jl. Gunung Sari Rt. 07 Rw. 02, Kotabaru
5 NIM D010316048
6 Program Studi D3 Akuntansi
7 Alamat E-mail d010316048@akuntansipoliban.ac.id
8 Nomor Telepon/Hp 087715786988
9 Nama Ayah Syahruni (Alm)
10 Nama Ibu Milah

B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th.Lulus
SD SDN Gunung Sari Kotabaru 2010
SLTP SMPN 3 Kotabaru Kotabaru 2013
SLTA SMAN 2 Kotabaru Kotabaru 2016

C. Organisasi Yang Pernah Diikuti


No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1
2
3

D. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Status dlm Kegiatan
1
2
3

E. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai