TUGAS AKHIR
Oleh :
NOVA HERLINDA
NIM D010316048
TUGAS AKHIR
Oleh :
NOVA HERLINDA
NIM D010316048
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Tugas Akhir ini merupakan hasil dari karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain
oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan
sebagimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.
Materai
Rp 6.000
Nova Herlinda
NIM D010316048
v
MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, dengan ini
saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk ibu saya tercinta, terimakasih atas
limpahan kasih sayang dan Doa yang selalu dipanjatakan. Sebagai bakti, hormat,
dan rasa terimakasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk ibu yang telah
memberikan kasih sayang serta dukungan yang tak terhingga, yang tidak mungkin
dapat saya balas, hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan persembahan ini
semoga menjadi langkah awal untuk membuat ibu bangga.
Terimakasih ibu.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
The purpose of this study was to study the results of the calculation of liquidity,
solvability, activity and profitability ratios at the Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Employee Cooperative using the 2014 financial statements until 2017.
The thinking framework (theory) of this research is to measure financial ratios
in the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee Cooperative using the calculation
of financial ratio analysis consisting of Liquidity Ratios, Solvabilias Ratios,
Activity Ratios and Profitability Ratios.
Current Ratio (Current Ratio), Cash Ratio (Cash Ratio), and Cash Turnover
Ratio (Cas Turn Over) indicate that the Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee
Cooperative can request a short payment that can be opened due. From the
calculation results, the solvency ratio consists of the Debt Ratio to Assets (Debt
Ratio) showing that there is no Sabilal Muhtadin Banjarmasin Employee
Cooperative financed with loans, Debt to Capital Ratio shows the assets provided
by Sabilal Muhtadin Employee Cooperative Obtained shows that the Banjarmasin
Sabilal Muhhtadin Cooperative still has debt to third parties. From the calculation
of activity ratios consist of Accounts Receivable Turnover (Receivable Turnover)
which is quite good, Working Capital Turnover (working capital turnover) which
is already quite good, Fixed Asset Turnover (fixed asset turnover) and Total Asset
Turnover increased and increased in 2017. And from the calculation of the profit
ratio of the Banjarmasin Sabilal Muhtadin Employee Cooperative from 2014 to
2017 shows how cooperatives benefit every year.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan menyusun
Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga senantiasa selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Seperti yang diketahui bahwa Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan di Politeknik Negeri Banjarmasin. Penulisan Tugas Akhir
ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan,
nasihat, saran dan doa serta kerjasama dari berbagai pihak, segala hambatan
tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa Tugas
Akhir ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang sangat membantu dengan memberikan doa,
materi, dan dukungan moril.
2. Bapak Joni Riadi, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE., MM., M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Ibu Nailiya Nikmah, SPd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Lea Emilia Farida, SE., MM selaku selaku wali kelas penulis yang telah
memberikan masukan, arahan, dan motivasi serta doa.
6. Ibu Nurul Qalbiah, SE, MM, Ak dan Bapak Rusman Irawansyah, SE., MM
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga
untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
x
8. Bapak Dr. H.Abd.Khair Amrullah, S.Sos.I, M.Pd.I, selaku ketua “Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin” yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian tugas akhir serta bersedia memberikan informasi dan
data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
9. Rusian Hidayat yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Agnes, Aisyah, Era, Nadia, Mala, Poni yang selalu sabar, saling memotivasi
serta telah melewati asam manis pahitnya dunia perkuliahan bersama selama 3
tahun berada di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
11. Teman-teman seperjuangan prodi D3 Akuntansi angkatan 2016 selama 6
(enam) semester yang telah sama-sama berjuang.
Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada
penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun serta
menjadi pembelajaran bagi penulis.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN………………..……………………………. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Permasalahan......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
xii
E. Teknik Analisis Data ........................................................... 27
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran-Lampiran
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Sisa Hasil Usaha Periode 2014 s.d 2017 .......................................... 37
xiv
DAFTAR GRAFIK
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 14. Neraca dan Sisa Hasil Usaha Periode 2014 s.d 2017 ................ 90
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan badan usaha di bidang ekonomi yang mengandung
unsur sosial dan mempunyai peran besar dalam pengembangan ekonomi
masyarakat. Pada dasarnya koperasi bertujuan untuk memberikan pelayanan
kepada anggotanya dan memperoleh keuntungan yang maksimal, akan tetapi
selain untuk mendapatkan keuntungan, koperasi juga bertujuan untuk
mensejahterakan perekonomian anggotanya dengan cara melayani
anggotanya secara adil dan tidak membeda–bedakan antara anggota yang satu
dengan yang lain. “Agar tujuan koperasi dapat tercapai maka koperasi harus
mampu menghasilkan sisa hasil usaha (SHU)” (Rudianto, 2010: 9).
Cara mengetahui sejauh mana tujuan koperasi tersebut telah terlaksana
maka penulis mencoba untuk melakukan evaluasi dan perhitungan rasio
terhadap laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin agar dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan
koperasi. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan karena dengan
menganalisis laporan keuangan kondisi koperasi dapat diketahui apakah
koperasi itu mengalami kemajuan atau kemunduran. Dalam menganalisis
laporan keuangan, suatu koperasi dapat menggunakan analisis rasio karena
analisis rasio merupakan salah satu analisis yang paling populer dan banyak
digunakan karena sangat sederhana namun sangat kompleks. Adapun prinsip
dasar analisis rasio adalah membandingkan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang terdapat di laporan keuangan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang telah dihitung
rasionya dapat digunakan sebagai sarana pembantu atau acuan untuk
pengambilan keputusan bagi pihak koperasi.
1
2
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
memenuhi kewajiban (utang) padasaat jatuh tempo dengan menggunakan
perhitungan rasio likuiditas.
2. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjamasin
dalam mengukur berapa besar hutang yang di tanggung koperasi
dibandingkan dengan aktiva koperasi dengan menggunakan perhitungan
rasio solvabilitas.
3. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
dalam mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang di
miliki dengan menggunakan perhitungan rasio aktivitas.
4. Untuk mengetahui kemampuan Koperasi Sabilal Muhtadin Banjarmasin
dalam menilai kemampuan koperasi dalam mencari keuntungan dengan
menggunakan perhitungan rasio profitabilitas.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dalam penelitian ini adalah sebaagai berikut :
1. Manfaat Bagi Penulis
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi
penulis serta melatih kemampuan dalam menganalisis masalah
berdasarkan teori yang sudah diperoleh.
2. Manfaat Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
semester akhir dengan mengangkat topik yang sama.
3. Manfaat Bagi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan analisis laporan keuangan khususnya pada analisis rasio.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi
Dalam PSAK No.27 tahun 2007 koperasi berfungsi sebagai wadah
untuk mengorganisir pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki anggota koperasi.
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.
(Sudarwanto, 2013: 19).
Menurut Prof. Marvin,A. Schaars mengatakan bahwa “koperasi
adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan
untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya“. (Hendrojogi,
2015:24).
2. Pengertian Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu
informasi yang menggambarkaan tentang kinerja suatu perusahaan.
(Fahmi, 2017 : 22)
Menurut Myer dalam bukunya Financial Stetement Analysis
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah
Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu
akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan
untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau datar laba
yang tak dibagikan (laba yang di tahan) . (Munawir, 2014:05).
5
6
g. Analisis kredit
Analisis yang digunakan untuk menilai Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin layak tidaknya suatu kredit dikucurkan
oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan
beberapa cara alat analisis yang digunakan.
h. Analisis laba kotor
Analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dari periode ke
satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab–sebab
berubahnya laba kotor tersebut antara periode.
i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point)
Mengetahui kondisi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, berapa pendapatan koperasi yang tidak mengalami
kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah
keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.
9. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang
paling banyak digunakan, dimana dalam perhitungan rasio ini
menggunakan perhitungan aritmatika sederhana yang dapat
diintreprestasikan, dimana setiap perhitungan rasio akan jauh lebih
bermanfaat jika dibandingkan dengan hasil perhitungan rasio tahun
sebelumnya. (Hery, 2012).
Analisis rasio yaitu suatu rasio yang mengungkapkan hubungan
matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau
perbandingan antara pos yang satu dengan pos yang lain, baik itu pes-pos
neraca maupun pos-pos laporan laba rugi. (Sugiyarso, 2011: 102-103).
Pengertian Rasio keuangan menurut James C Van Horne Merupakan
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya, rasio keuangan
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kierja
perusahaan, dari asil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi
kesehatan perusahaan yang bersangkuan. (Kasmir, 2015:104).
12
Pendapatan bersih
Rasio perputaran kas = (3)
Total aktiva lancar - Total utang lancar
14
b. Rasio solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang
yang dianggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas diguakan unuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan.
1) Jenis–jenis rasio Solvabilitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan
perusahaan, adapun jenis–jenis rasio yang ada dalam rasio
solvabilitas antara lain :
a) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva.
Rumus untuk menghitung debt ratio adalah :
Total debt
Debt to asset ratio = (4)
Total assets
Total utang
Debt to equity ratio = (5)
Ekuitas
15
EBIT
Times interest earned = (6)
Biaya Bunga (interest)
c. Rasio aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula
dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan. Kasmir (2015:172)
1) Jenis–jenis rasio aktivitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis rasio Aktivitas yang sering digunakan
yaitu :
a) Perputaran piutang (receivable turn over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar
dalam satu periode.
Cara mencari rasio ini adalah dengan cara
membandingkan antara penjualan kredit dengan rata–rata
piutang, yaitu dengan rumus :
Pendapatan
Receivable turn over = (7)
Piutang
16
Pendapatan bersih
Perputaran moda kerja = (9)
Modal kerja
d. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemamuan
perusahaan dalam mencari keutungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat evektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi.
1) Jenis–jenis rasio profitabilitas yang digunakan penulis
Ada beberapa jenis profitabilitas yang dapat digunakan
adalah:
a) Hasil pengembalian investasi (Return Investment / ROI)
Rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan. Rumus untuk mencari
Return on Investment adalah sebagai berikut :
3. Bagaimana
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin dalam
mengukur
efektivitas koperasi
19
Lanjutan
dalam
menggunakan
aktiva yang di
miliki dengan
menggunakan
perhitungan rasio
aktivitas ?
4. Bagaimana
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin dalam
menilai
kemampuan
koperasi dalam
mencari
keuntungan dengan
menggunakan
perhitungan rasio
profitabilitas ?
Tujuan Penelitian Menghitung rasio Menghitung rasio 1. Untuk
likuiditas, pada Koperasi mengetahui
solvabilitas, Karyawan Sejahtera kemampuan
efektivitas dan STIKES Koperasi Sabilal
profitabilitas pada Muhammadiyah Muhtadin
Koperasi Karyawan Banjarmasin dengan Banjarmasin
“pedami” Menggunakan Rasio memenuhi
Banjarmasin Likuiditas, kewajiban
Solvabilitas, (utang) padasaat
Aktivitas, dan jatuh tempo
Profitabilitas dari dengan
tahun 2014 - 2016 menggunakan
perhitungan rasio
likuiditas.
2. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjamasin
dalam mengukur
berapa besar
hutang yang di
tanggung
koperasi
dibandingkan
dengan aktiva
koperasi dengan
menggunakan
perhitungan rasio
solvabilitas.
3. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
20
Lanjutan
Muhtadin
Banjarmasin
dalam mengukur
efektivitas
koperasi dalam
menggunakan
aktiva yang di
miliki dengan
menggunakan
perhitungan rasio
aktivitas.
4. Untuk
mengetahui
kemampuan
Koperasi Sabilal
Muhtadin
Banjarmasin
dalam menilai
kemampuan
koperasi dalam
mencari
keuntungan
dengan
menggunakan
perhitungan
rasio
profitabilitas.
Lanjutan
dan memenuhi pendeknya yang
kewajiban pada segera jatuh
saat ditagih tidak tempo, namun
menentu atau pada rasio kas
mengalami tahun2016
fluktuasi mengalami
2. Debt to asset ratio penurunan drastis
Koperasi yang hanya
Karyawan menjamin
“Pedami” setengah dari
Banjarmasin kewajiban jangka
mampu untuk pendeknya yang
membiayai utang segera jatuh
dengan aktiva tempo. Rasio
yang dimilikinya, perputaran kas
sedangkan debt to dan inventory to
equity ratio net working
kurang mampu capital setiap
untuk membiayai taunnya
utang – utangnya mengalami
karena total kenaikan.
keseluruhan utang 2. Debt ratio
lebih besar dari menunjukan
pada ekuitas yang bahwa koperasi
dimilikinya dan lebih banyak
long term debt to dibiayai oleh
equity ratio bisa pendanaan,
dijadikan jaminan dimana nilai
untuk utang pendanaan lebih
jangka panjang tinggi
karena ekuitas dibandingkan
yang dimilikinya dengan nilai
lebih besar dari utang yang
pada total dimiliki oleh
kewajiban jangka koperasi.
panjang. sedangkan debt to
3. Perpuaran equity
piutang, sdiaan, berdasarkan
modal kerja, peraturan menteri
aktiva dari tahun Negara Koperasi
ke tahun dan usaha kecil
mengalami dan menengah
kenaikan dan Republik
penurunan yang Indonesia No
disebabkan oleh 06/Per/M.KUKM/
penagihan piutang V/2006 dapat di
dalam satu katakan sehat.
periode yang 3. Perputaran
terlalu lambat piutang peraturan
untuk ditagih, menteri Negara
koperasi tidak Koperasi dan
efisien atau tidak usaha kecil dan
roduktif dalam menengah
mengganti Republik
persediaan dalam Indonesia No
22
Lanjutan
satu periode, 06/Per/M.KUKM
koperasi /V/2006 sangat
kelebihan modal tidak sehat
kerja sehingga karena mendapat
megakibatkan nilai 0.
rendahnya Perputaran modal
perputaran modal kerja koperasi
kerja dan tidak mengalami
efektifnya kenaikan setiap
koperasi tahunnya, hanya
“Pedami’Banjarm ada tahun 2015
asin dalam mengalami
menggunakan kelebihan modal
aktiva yang kerja yang
dimilikiya. disebabkan
4. Profit Margin on rendahnya
sales dari tahun perputaran
ke tahun piutang.
mengalami Perputaran harta
kenaikan dan tetap
penurunan yang menunjukan
disebabkan oleh bahwa koperasi
idak menentunya cukup mampu
penjualan dan daam
harga pokok memaksimalkan
penjualan, hasil harta tetap yang
pengembalian dimiliki.
investasi Perputaran total
mengalami harta
penurunan dari menunjukan
tahun ke tahun bahwa
yang disebabkan pendapatan yang
oleh naiknya sisa mampu
hasil usaha dihasilkan
setelah pajak dan koperasi tidak
aset Koperasi sebesar total
Karyawan aktiva yang
“Pedami” dimiliki.
Banjarmasin dan 4. Dari perhitungan
hasil rasio profitabilitas
Pengembalian Koperasi
ekuitas megalami Karyawan
kenaikan dan Sejahtera
penurunan yang STIKES
disebabkan oleh Muhammadiyah
naiknya sisa hasil Banjarmasin
usaha setelah selama tiga tahun
pajak dan ekuitas berturut – turut
Koperasi menggambarkan
Karyawan bahwa koperasi
“pedami” dapat
Banjarmasin. memperoleh
keuntungan setiap
tahunnya dengan
rasio yang cukup
23
Lanjutan
rendah, terutama
dari nilai rasio
return on equity
dan rasio return
on total assets.
Sumber : Husnul Khatimah 2017, Rizky Hidayah 2017
24
25
3. Rasio Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung koperasi dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajiban, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan di bubarkan
(dilikuidasi). Sedangkan rasio solvabilitas pada Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva dibiayai dengan utang pada Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
4. Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya. dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan
sumber daya. Sedangkan rasio aktivitas pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aktiva yang dimiliki
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
5. Rasio Profitabilitas
Rasio utuk menilai kemampuan koperasi dalm mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
koperasi. Sedangkan rasio profitabilitas pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin adalah kemampuan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber daya yang ada pada Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin periode 2014 s.d 2017.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Jenis Data
Jeinis data dalam penelitian ini adalah:
26
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata–kata dan tidak
berbenuk angka. Data kualitatif yang diambil penulis dalam
penelitiannya adalah berupa sejarah koperasi, bidang usaha dan
struktur organisasi pada Koperasi Karyaawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka–angka ataupun
bilangan. Data kuantitatif bisa dibuat menggunakan teknik perhitungan
matematik ataupun statistika . data kuantitatif yang diambil penulis
dalam penelitiannya adalah berupa laporan keuangan periode 2014-
2017 pada Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung melalui
wawancara kepada pihak Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti
penulis.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung
melalui ataupun lewat perantara. Adapun data sekunder yang
dikumpulkan penulis dalam penelitian ini berupa sejarah, bidang
usaha dan struktur organisasi pada Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang
diperlukan melalui metode berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan dimana dua orang atau lebih bertanya
jawab dan bertatapan langsung, wawancara yang dilakukan penulis kepada
27
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin (Kopkar SMB)
merupakan salah satu koperasi bergerak dibidang usaha jasa dan simpan
pinjam. Kopkar SMB beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 1
Komplek Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Koperasi ini
mulanya didirikan pada tahun 1984 dengan jumlah 20 anggota yang
memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dengan No Badan
Hukum: 1688/BH/IX/ Tgl 17-April-1985 yang disahkan oleh Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Dan ada perubahan pada tahun
1996 dengan No Akta Perubahan: 458/BH/KWK.16K/X/1996 Tgl 17-
Oktober-1996.
Koperasi ini memiliki anggota yang berasal dari seluruh karyawan,
guru-guru dan honorer yang termasuk ke dalam keanggotaan di Mesjid
Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Pada tahun 2015 Kopkar SMB
memiliki sebanyak 191 anggota dan pada tahun 2016 koperasi mengalami
penurunan jumlah anggota menjadi 188 anggota sedangkan pada tahun
2017 koperasi mengalami kenaikan menjadi 212 anggota. Keanggotaan
koperasi ini bersifat sukarela dimana seluruh anggota dapat masuk ataupun
keluar dari keanggotaan Kopkar SMB tanpa adanya paksaan dari pihak
manapun.
2. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin
Untuk mencapai keberhasilan sebuah koperasi memerlukan sebuah
organisasi, dimana organisasi adalah suatu keanggotaan yang sudah
tersusun dimana anggota bertujuan sama untuk mencapai satu tujuan. Oleh
karena itu keberhasilan sangat bergantung pada organisasi. Di dalam
29
30
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
H.M. Idris Riadi
KETUA
Dr.H.Abd.Khair Amrullah, S.Sos.I, M.Pd.I
a. Simpan pinjam
Simpan pinjam adalah unit usaha yang digunakan anggota untuk
menyimpan maupun meminjam uang. Melalui unit ini anggota dapat
secara langsung melakukan peminjaman uang maupun menyimpan
uang melalui simpanan sukarela sesuai dengan syarat dan ketentua yang
berlaku.
b. Jasa
Kegiatan jasa pada koperasi ini bermacam-macam diantaranya jasa
ternak sapi dan penggemukan sapi, serta bekerjasama dengan jasa
SPBU.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
perkembangan keuangan koperasi, apakah koperasi mengalami peningkatan
atau penurunan.
Berikut ini adalah laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin berupa Neraca dan Laporan Hasil Usaha Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014 sampai dengan 2017.
Tabel 4.1 Neraca Per 1 Januari s.d 31 Desember 2014, 2015, 2016 dan 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Tahun
Keterangan 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
AKTIVA
AKTIVA
LANCAR
Kas 462.120.274 175.288.240 27.290.120 33.616.475
Bank Syariah BNI 1.288.240 513.098.108 700.168.240 1.050.073.240
Piutang Simpan
Pinjam 377.050.000 225.150.000 270.450.000 262.700.000
Piutang
Pembiayaan 957.224.000 1.117.236.000 1.033.250.000 1.035.154.600
Piutang Lain -
Lain 5.892.137 - - -
Piutang Usaha
Kerjasama - - 50.000.000 50.000.000
36
Lanjutan
Piutang Tak
Tertagih - 16.000.000 14.000.000
Pajak dibayar
dimuka 7.950.000 4.915.439 - -
Jumlah Aktiva
Lancar (1) 1.811.524.651 2.053.687.787 2.097.158.360 2.445.544.315
INVESTASI
JANGKA
PANJANG
Investasi Pada
SPBU Sabilal
Muhtadin - - 175.000.000 145.000.000
Jumlah Investasi
Jangka Panjang - - - -
(2)
AKTIVA
TETAP
Inventaris Kantor 784.500 90.000 6.990.000 6.990.000
Peralatan Wartel
(2 KBU) 9.500.000 - - -
Akumulasi
Penyusutan
Aktiva Tetap 10.271.500 87.000 1.467.000 2.847.000
Nilai Buku Tetap
(3) 13.000 3.000 5.523.000 4.143.000
TOTAL
AKTIVA (4)
(1+2+3) 1.811.537.651 2.053.690.787 2.277.681.360 2.594.687.315
PASIVA
KEWAJIBAN
JANGKA
PENDEK
Dana Pendidikan 51.298.256 62.038.115 84.622.454 109.119.086
Dana Sosial 12.268.097 13.198.526 17.040.696 22.289.012
Dana Pemb.
Daerah Kerja 17.037.674 25.918.103 37.310.273 47.596.989
Dana Pengurus 537.547 1.059.265 627.943 721.207
Dana Karyawan 16.559.845 14.520.704 405.043 301.675
Simpanan
Sukarela 66.316.500 97.518.500 64.530.470 68.863.500
Simpanan Hari
Raya 278.460.000 321.485.000 380.695.000 436.935.000
Simpanan SHU 223.400.036 242.480.545 258.445.129 304.530.329
Utang Dengan
Pihak Ke III 100.000.000 - - -
Hutang Pajak - - 59.449 118.388
Jumlah Kewajiban
Jangka Pendek (5) 765.877.955 778.218.758 843.736.457 990.475.186
KEKAYAAN
BERSIH
Simpanan Pokok 9.150.000 9.550.000 9.400.000 10.600.000
Simpanan Wajib 432.885.000 503.182.000 554.706.000 650.886.000
Cadangan 229.344.519 282.627.096 354.843.263 429.233.159
37
Lanjutan
Donasi 19.063.000 19.063.000 19.063.000 19.063.000
SHU Tahun
Berjalan 355.217.177 461.049.933 495.932.640 494.429.970
Jumlah Kekayaan 1.045.659.696 1.275.472.029 1.433.944.903 1.604.212.129
Bersih (6)
TOTAL
VASSIVA (5+6) 1.811.537.651 2.053.690.787 2.277.681.360 2.594.687.315
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis,2019)
Tabel 4.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) Untuk Periode 2014 s/d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Tahun
Keterangan 2014 2015 2016 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
PENDAPATAN
Jasa Siimpan
Pinjam 83.452.500 99.007.500 80.032.500 69.337.500
Jasa Kredit
Pembiayaan 167.911.000 240.693.000 295.809.000 322.998.000
Bagi Hasil
Pengelolaan SPBU 166.410.559 184.684.497 193.633.667 174.307.726
Bagi Hasil
Penggemukan Sapi 5.532.300 11.930.000 9.947.500 9.500.000
Pendapatan Lain –
lain - - - -
JUMLAH
PENDAPATAN
(1) 423.306.359 536.314.997 579.422.667 576.143.226
BEBAN USAHA :
Transport Pengurus 9.000.000 9.000.000 12.600.000 12.600.000
Transport Pengawas 1.200.000 1.200.000 1.600.000 1.600.000
Paket Lebaran 25.950.000 38.000.000 38.200.000 42.800.000
Biaya RAT 4.651.900 4.621.000 5.825.500 5.530.000
Transport Peserta
RAT 2.580.000 2.320.000 3.650.000 3.425.000
Biaya Perizinan 100.000 500.000 288.505 95.000
Biaya Potocopy 147.000 - 33.750 200.000
Biaya Pemeliharaan
Komputer 235.000 - - -
Konsumsi
Rapat/Tamu 127.000 200.000 120.000 113.000
Ongkos Kirim Surat 22.000 - - -
Pembinaan
Koperasi 300.000 700.000 450.000 450.000
JUMLAH BEBAN
USAHA (2) 44.312.900 56.541.000 62.767.755 66.813.000
Laba/Rugi Usaha
(3) (1-2) 378.993.459 479.773.997 516.654.912 509.330.226
PENDAPATAN
38
Lanjutan
dan BEBAN
LAIN-LAIN
Pendapatan Lain - - - -
Penghapusan
Piutang Tak
Tertagih - 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Penghapusan
Inventaris - 10.000 1.380.000 1.380.000
Bantuan / Zakat 12.343.218 13.114.064 11.400.000 10.944.113
Jumlah Pendapatan
dan Beban Lain-
Lain (4) 12.343.218 15.124.064 14.780.000 14.324.113
SHU SEBELUM
BUNGA dan
PAJAK (5)
(3-4) 366.650.241 464.649.933 501.874.912 495.006.113
Beban Bunga 7.200.000 3.600.000 - -
SHU Sebelum
Pajak 359.450.241 461.049.933 501.874.912 495.006.113
Pajak Penghasilan 4.233.064 5.363.150 5.942.272 576.143
SHU Setelah Pajak 355.217.177 455.686.783 495.932.640 494.429.970
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat di hitung oleh penulis dari data
yang di dapat adalah Rasio Lancar (current Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio),
Rasio Perputaran Kas, adapun perhitungannya sebagai berikut :
a. Rasio lancar (current Ratio)
Rasio Lancar (current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara
total aktiva lancar dengan total utang lancar, adapun rumus untuk
menghitung rasio lancar yaitu :
Dari perhitungan tahun 2014 di atas Current Ratio sebesar 2,36 kali
yang artinya aktiva lancar sebanyak 2,36 kali utang lancar atau setiap
Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp2,36 aktiva lancar. Tahun 2015
current ratio mengalami kenaikan sebanyak 0,27 kali dari tahun 2014
sebesar 2,36 kali menjadi 2,63 kali yang artinya aktiva lancar sebesar
2,63 kali utang lancar atau setiap Rp1,00 utang lancar dijamin oleh
Rp2,63 aktiva lancar. Penurunan rasio tahun 2015 disebabkan oleh
naiknya aktiva lancar dari Rp1.811.524.651,00 menjadi
40
2.7 2.63
2.6
2.48 2.46
2.5
Kali
2,36
2.4
2.3
2.2
2014 2015 2016 2017
Tahun
Total Utang
Lancar Cash
Tahun Kas ( Rp) Bank (Rp) %
(Rp) Ratio
2014 462.120.274 1.288.240 765.877.955 0,60 60%
2015 175.288.240 513.098.108 778.218.758 0,88 88%
2016 27.290.120 700.168.240 843.736.457 0,86 86%
2017 33.616.475 1.050.073.240 990.475.186 1,09 109%
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
Dari perhitungan diatas cash ratio tahun 2014 sebesar 0,60 kali atau
60%, artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,60 utang lancar atau
setiap Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp0,60 kas atau setara kas.
Tahun 2015 cash ratio mengalami kenaikan sebesar 0,28 kali atau 28%
dari tahun 2014 sebesar 0,60 kali atau 60% menjadi 0,88 kali atau 88%.
Artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,88 utang lancar atau setiap
Rp1,00 utang lancar dijamin oleh Rp0,88 kas atau setara kas. Kenaikan
di atas disebabkan oleh turunnya kas dari Rp462.120.274,00 menjadi
Rp175.288.240,00. Kas di bank yang mengalami kenaikan dari
Rp1.288.240,00 menjadi Rp513.098.108,00 hutang lancar juga
mengalami kenaikan dari Rp765.877.955,00 menjadi Rp778.218.758,00.
Tahun 2016 cash ratio mengalami sedikit penurunan sebesar 0,02
kali atau 2% dari tahun 2015 sebesar 0,88 kali atau 88% menjadi 0,86
kali atau 86% artinya jumlah kas atau setara kas sebanyak 0,86 hutang
lancar atau setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp0,86 kas atau
setara kas. Terjadinya penurunan pada tahun 2016 disebabkan oleh
turunnya kas dari Rp175.288.240,00 menjadi Rp27.290.120,00. Kas di
bank mengalami kenaikan dari Rp513.098.108,00 menjadi
Rp700.168.240,00 dan hutang lancar juga mengalami kenaikan dari
Rp778.218.758,00 menjadi Rp843.736.457,00. Tahun 2017 cash ratio
mengalami kenaikan sebanyak 0,23 kali atau 23% dari tahun 2016
sebesar 0,86 kali atau 86% menjadi 1,09 kali atau 109% artinya jumlah
43
kas atau setara kas sebesar 1,09 utang lancar atau setiap Rp1,00 hutang
lancar dijamin oleh Rp1,09 kas atau setara kas. Kenaikan tersebut
disebabkan naiknya jumlah kas dari Rp27.290.120,00 menjadi
Rp33.616.475,00. Dan naiknya kas di bank dari Rp700.168.240,00
menjadi Rp1.050.073.240,00 serta hutang lancar juga mengalami sedikit
kenaikan dari Rp843.736.457,00 menjadi Rp990.475.186,00.
Berdasarkan perhitungan rasio kas atau cash ratio di atas dapat
disimpulkan perhitungan tersebut dalam bentuk grafik 4.2 sebagai
berikut:
109%
120%
88%
100% 86%
Persentase
80% 60%
60%
40%
20%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun
pendapatan tahun 2014 sebanyak 0,40 kali atau 40% modal kerja.
Perputaran kas tahun 2015 mengalami kenaikan sebanyak 2% dari tahun
sebelumnya sebesar 0,40 kali atau 40% menjadi 0,42 kali atau 42%,
artinya tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan jumlah pendapatan sebesar 0,42 kali
atau 42% modal kerja. Terjadinya kenaikan disebabkan oleh naiknya
pendapatan di tahun 2015 dari Rp423.306.359,00 menjadi
Rp536.314.997,00 dan modal kerja bersih juga mengalami kenaikan dari
Rp1.045.646.696,00 menjadi Rp1.275.469.029,00.
Tahun 2016 perputaran kas mengalami kenaikan sebanyak 4% dari
tahun 2015 sebesar 42% menjadi 46% artinya tingkat ketersediaan kas
untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
pendapatan sebanyak 0,46 kali. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya
pendapatan tahun 2016 dari Rp536.314.997,00 menjadi
Rp579.422.667,00 dan modal kerja mengalami sedikit penurunan sebesar
Rp1.275.469.029,00 menjadi Rp1.253.421.903,00.
Perputaran kas tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 0,7 kali
atau 7% dari tahun 2016 sebesar 0,46 kali atau 46% menjadi 0,39 kali
atau 39% artinya tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan pendapatan sebanyak
0,39 kali atau 39% modal kerja. Penurunan tersebut disebabkan oleh
turunnya pendapatan sebesar Rp579.422.667,00 menjadi
Rp576.143.226,00 sebaliknya modal kerja mengalami kenaikan dari
Rp1.253.421.903,00 menjadi Rp1.455.069.129,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran kas diatas dapat di simpulkan
dalam bentuk grafik 4.3 sebagai berikut :
46
46%
46%
44%
42%
42% 40%
Persentase
39%
40%
38%
36%
34%
2014 2015 2016 2017
Tahun
3 2.63
2.36 2.48 2.46
2.5
2
Persentase
1.5
109%
88% 86%
1 60%
40% 42% 46% 39%
0.5
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Banjarmasin adalah Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity Ratio
dan Times Interest Earned.
a. Debt to asset ratio (Debt ratio)
Debt to asset ratio (Debt ratio) merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total
aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Debt to
Asset Ratio (Debt ratio) adalah sebagai berikut :
42%
42%
41%
40%
38%
Persentase
39%
37% 37%
38%
37%
36%
35%
34%
2014 2015 2016 2017
Tahun
Total utang
Debt to equity ratio = (5)
Ekuitas
Tabel 4.9 Perhitungan Debt to equity ratio Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Dari hasil perhitugan diatas diperoleh nilai debt to equity ratio tahun
2014 sebesar 0,73. Perbandingan utang atas ekuitas pada tahun 2014
adalah 0,73 :1 artinya setiap Rp0,73 jumlah utang dijamin oleh Rp1,00
ekuitas. Nilai debt to equity ratio tahu 2015 mengalami penurunan
51
sebesar 12% dari tahun 2014 seesar 73% menjadi 61%. Perbandingan
hutang atas ekuitas pada tahun 2015 adalah 0,61 : 1 artinya setiap Rp0,61
jumlah hutang dijamin oleh Rp1,00 ekuitas. Terjadinya kenaikan
disebabkan oleh naiknya hutang dari Rp765.877.955,00 menjadi
Rp778.218.758,00 serta ekuitas juga mengalami kenaikan dari
Rp1.045.659.696,00 menjadi Rp1.275.472.029,00.
Sedangkan nilai debt to equity ratio tahun 2016 mengalami
penurunan sebanyak 3% dari tahun 2015 sebesar 61% menjadi 58%.
Perbandingan hutang atas ekuitas pada tahun 2016 adalah 0,58 : 1 artinya
setiap Rp0,58 jumlah uang dijamin oleh Rp1,00 ekuitas. Terjadinya
penurunan di sebab kan oleh lebih banyak naiknya jumlah ekuitas
dibandingkan naiknya jumlah utang dimana jumlah ekuitas dari
Rp1.275.472.029,00 menjadi Rp1.433.944.903,00 sedangkan jumlah
utang dari Rp778.218.758,00 menjadi Rp843.736.457,00. Sedangkan
debt to equity ratio tahun 2017 mengalami kenaikan sebanyak 3% dari
tahun 2016 sebesar 58% menjadi 61%. Perbandingan utang atas modal
pada tahun 2017 adalah 0,61 : artinya setiap Rp0,61 jumlah hutang
dijamin oleh Rp1,00 ekuitass. Terjadinya kenaikan disebabkan oleh
naiknya total hutang dari Rp843.736.457,00 menjadi Rp990.475.186,00
sedangkan total ekuitas juga mengalami kenaikan dari
Rp1.433.944.903,00 menjadi Rp1.604.212.129,00.
Berdasarkan perhitungan debt to equity ratio di atas maka dapat
dilihat dalam grafik 4.6 berikut ini :
52
80% 73%
70% 61% 58% 61%
60%
Persentase 50%
40%
30%
20%
10%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.6 Perkembangan Debt To Equity Ratio Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
EBIT
Times interest earned = (6)
Biaya Bunga (interest)
53
Tabel 4.10 Perhitungan Times Interest Earned Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
129.06
140
120
100
80
Kali
50.92
60
40
20 0 0
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.7 Perkembangan Times Interest Earned Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
54
Dari grafik 4.7 menunjukan Times Interest Earned dari tahun 2014
ke tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup besar keadaan ini
menunjukan semakin besar kemungkinan koperasi dapat membayar
bunga pinjaman. Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 koperasi tidak
memiliki biaya bunga.
Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas di atas perkembangan
Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity Ratio dan Times Interest
Earned dapat dilihat pada tabel 4.11 dan grafik 4.8 berikut :
14000% 129.06
12000%
10000%
Persentase
8000%
50.92
6000%
4000% 73% 61% 58% 61%
2000% 42% 37% 37% 38%
0 0
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun
Pendapatan
Receivable turn over = (7)
Piutang
56
0.2
0.1
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Tabel 4.14 Perhitungan Perputaran Modal Kerja Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
0.2
Kali
0.15
0.1
0.05
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.10 Perkembangan Perputaran Modal Kerja Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
Pendapatan (10)
Fixed asset turn over =
Total aktiva tetap
200,000 178771
150,000
Kali
100,000
50,000 32,562
104.91 139.06
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.11 Perkembangan Perputaran Aktiva Tetap tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.16 Perhitungan Perputaran Total Aktiva Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
mengalami penurunan sebanyak 0,03 kali dari tahun 2016 sebesar 0,25
kali menjadi 0,22 kali. Terjadinya penurunan di sebabkan oleh turunnya
pendapatan dari Rp579.422.667,00 menjadi Rp576.143.226,00 dan
aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp2.277.681.360,00 menjadi
Rp2.594.687.315,00.
Berdasarkan perhitungan perputaran total aktiva di atas maka dapat
disimpulkan dalam bentuk grafik 4.12 berikut ini :
0.2
Kali
0.15
0.1
0.05
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.12 Perkembangan Perputaran Total Aktiva Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
178,771
180000
160000
140000
120000
100000
Kali
80000
60000 32,562 104.91
40000 0.42 139.06
0.31 0.39 0.42
20000 0.23 0.23 0.26 0.26 0.27 0.25 0.23 0.22
0
2014 2015 2016 2017
Tahun
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu koperasi. Hal ini
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari pendapatan. Intinnya rasio ini
menunjukan efisiensi koperasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat
dilakukan dengan cara menggunakan perbandingan antara berbagai
komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca
dan laba rugi.
Jenis-jenis rasio profitabilitas yang digunakan penulis untuk
menganalisis laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin, yaitu : Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment /
ROI), dan Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity / ROE).
a. Hasil pengembalian investasi (return on investment / ROI)
Return on Investment merupakan rasio yang menunjukan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam koperasi. ROI juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Hasil
Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI) adalah :
Earning after interest and tax
Return on investment (ROI) = (12)
Total aset
Tabel 4.18 Perhitungan Hasil Pengembalian Investasi Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
24% 22%
21%
22% 19% 19%
20%
Persentase
18%
16%
14%
12%
10%
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.14 Perkembangan Hasil Pengembalian Investasi Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.19 Perhitungan Hasil Pengembalian Ekuitas Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
35% 34%
40% 33%
30%
35%
30%
Persentase
25%
20%
15%
10%
5%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun
Grafik 4.15 Perkembangan Hasil Pengembalian Ekuitas Tahun 2014 s.d 2017
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Sumber : Koperasi Karyawan SMB (diolah penulis, 2019)
35% 34%
33%
35% 30%
30%
Persentase
25% 22% 21%
19% 19%
20%
15%
10%
5%
0%
2014 2015 2016 2017
Tahun
A. Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang berkenaan dengan
perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitasterhadap
laporan keuangan Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat
disimpulkan :
1. Dari perhitungan rasio likuiditas Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin
Banjarmasin dari tahun 2014 sampai dengan 2017 sebagai berikut :
a. Rasio lancar (Current ratio) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan
Sabilal Muhtadin Banjarmasin dinilai likuid dalam membayar utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih, meskipun setiap tahunnya
mengalami penurunan.
b. Rasio kas (Cash ratio) menunjukan bahwa Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin dinilai mampu membayar utang jangka
pendeknya dengan mengunakan kas yang tersedia, meskipun sempat
mengalami sedikit penurunan pada tahun 2016.
c. Rasio perputaran kas (cas turn over) menunjukan bahwa Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin dinilai mampu membayar tagihan dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan pendapatan meskipun mengalami
sedikit penurunan di tahun 2017.
2. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas Koperasi Karyawan Sabilal
Muhtadin Banjarmasin pada tahun 2014 sampai dengan 2017 sebagai
berikut:
a. Debt to asset ratio (Debt ratio) menunjkan bahwa aktiva yang dimiliki
Koperasi Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin tidak sepenuhnya
dibiayai dengan utang, dan aktiva yang dimiliki koperasi lebih besar
dibandingkan utangnya.
b. Debt to equity ratio menunjukan bahwa ekuitas yang dimiliki Koperasi
Karyawan Sabilal Muhtadin Banjarmasin dapat dijadikan
72
73
Denny Erica. 2018. Analisis Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk. Jurnal Ecodemica, 2(1), 13.
Kasmir, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke Delapan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nova Herlinda
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Kotabaru, 20 November 1998
4 Alamat Jl. Gunung Sari Rt. 07 Rw. 02, Kotabaru
5 NIM D010316048
6 Program Studi D3 Akuntansi
7 Alamat E-mail d010316048@akuntansipoliban.ac.id
8 Nomor Telepon/Hp 087715786988
9 Nama Ayah Syahruni (Alm)
10 Nama Ibu Milah
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th.Lulus
SD SDN Gunung Sari Kotabaru 2010
SLTP SMPN 3 Kotabaru Kotabaru 2013
SLTA SMAN 2 Kotabaru Kotabaru 2016