Kebijakan SDM Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

1.

Kebijakan SDM Kesehatan yang berkaitan dengan komponen strategis untuk mengatasi
masalah:
a. Cakupan imunisasi rendah: berkoordinasi dengan komponen dalam sistem untuk
membuat perencanaan diantaranya dengan Pemerintah, tokoh masyarakat, pihak
rumah sakit, laboratorium, klinik, puskesmas, rumah imunisasi, dokter, perawat, dan
bidan. Selain itu, Kader kesehatan bekerja sama dengan puskesmas melaksanakan
posyandu untuk memberikan layanan kesehatan ibu dan anak termasuk promosi
kesehatan tentang imunisasi.

b. Gizi buruk anak-anak dan balita: berkoordinasi dengan komponen dalam sistem
untuk membuat perencanaan diantaranya dengan Pemerintah, dinas pertanian,
dinas pendidikan, pihak rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, ahli gizi, dokter,
perawat, dan bidan.

c. Angka kematian ibu bersalin masih tinggi: berkoordinasi dengan komponen dalam
sistem untuk membuat perencanaan diantaranya dengan Pemerintah, pihak rumah
sakit, klinik, puskesmas, posyandu, penyediaan fasilitas kesehatan di daerah
terpencil, dokter spesialis kandungan, dokter umum, perawat, dan bidan.

2. Kebijakan SDM Kesehatan yang berkaitan dengan komponen operasional untuk


mengatasi masalah:
a. Cakupan imunisasi rendah: Secara produksi dokter, bidan, perawat, dan kader
memiliki pengetahuan dan kompetensi baik. Secara penerapan dokter, bidan,
perawat, dan kader bersedia ditempatkan baik di desa/di kota. Secara
managemen/dukungan dokter, bidan, perawat, dan kader bekerja secara efektif.

b. Gizi buruk anak-anak dan balita: Secara produksi ahli gizi, dokter, bidan, dan
perawat memiliki pengetahuan dan kompetensi baik. Secara penerapan ahli gizi,
dokter, bidan, dan perawat bersedia ditempatkan baik di desa/di kota. Secara
managemen/dukungan ahli gizi, dokter, bidan, perawat, dan kader bekerja secara
efektif.

d. Angka kematian ibu bersalin masih tinggi: Secara produksi dokter spesialis
kandungan, dokter umum, perawat, dan bidan memiliki pengetahuan dan
kompetensi baik. Secara penerapan dokter spesialis kandungan, dokter umum,
perawat, dan bidan bersedia ditempatkan baik di desa/di kota. Secara
managemen/dukungan dokter spesialis kandungan, dokter umum, bidan, dan
perawat bekerja secara efektif.

3. Kebijakan SDM Kesehatan berkaitan dengan komponen pendukung untuk mengatasi


masalah:
a. Cakupan imunisasi rendah: diperlukan administrasi SDM, yaitu dokter, bidan,
perawat, dan kader sudah bekerja berapa lama dan apakah sudah pernah
mendapatkan promosi. Regulasi meliputi waktu kerja SDM dan apakah
mendapatkan bonus, insentif, maupun reward. Jaminan kualitas meliputi SDM
mendapatkan seminar/pelatihan

b. Gizi buruk anak-anak dan balita: diperlukan administrasi SDM, yaitu ahli gizi, dokter,
bidan, perawat, dan kader sudah bekerja berapa lama dan apakah sudah pernah
mendapatkan promosi. Regulasi meliputi waktu kerja SDM dan apakah
mendapatkan bonus, insentif, maupun reward. Jaminan kualitas meliputi SDM
mendapatkan seminar/pelatihan

c. Angka kematian ibu bersalin masih tinggi: diperlukan administrasi SDM, yaitu dokter
spesialis kandungan, dokter umum, perawat, dan bidan sudah bekerja berapa lama
dan apakah sudah pernah mendapatkan promosi. Regulasi meliputi waktu kerja dan
apakah mendapatkan bonus, insentif, maupun reward. Jaminan kualitas meliputi
SDM mendapatkan seminar/pelatihan.

4. Kebijakan SDM Kesehatan yang berkaitan dengan komponen lingkungan eksternal


untuk mengatasi masalah:
a. Cakupan imunisasi rendah: Meliputi peran serta kepemimpinan sektor kesehatan,
kebijakan makronasional untuk pembiayaan pembelian alat imunisasi, sosialisasi,
maupun kegiatan imunisasi. Pasar tenaga kerja untuk mengedukasi dokter, bidan,
perawat, maupun kader agar mengabdi di dunia kesehatan.
b. Gizi buruk anak-anak dan balita: Meliputi peran serta kepemimpinan sektor
kesehatan, kebijakan makronasional untuk pembiayaan pembelian makanan
bernutrisi, sosialisasi pemberian asi eksklusif

Anda mungkin juga menyukai