Nim : 2011136837
LEARNING OBJECTIVE
1. Definisi Puskesmas
2. Tujuan Puskesmas
3. Sasaran Puskesmas
4. Fungsi Puskesmas
5. Visi dan Misi, Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
6. Persyaratan Pendirian Puskesmas
7. Fasilitas Penunjang dan Anggota dalam Puskesmas
8. Jenis Puskesmas
9. Perizinan dan registrasi pendirian. Pendanaan pembangunan puskesmas
10. Indikator Puskesmas (Indikator proses, output, input)
11. Wilayah Kerja Puskesmas
12. Sistem Pengorganisasian Puskesmas
13. Tugas dan Wewenang Puskesmas
14. Program Pokok Puskesmas
15. Integrasi Puskesmas
JAWABAN
1. Definisi Puskesmas
Defenisi puskesmas berdasarkan Permenkes RI NOMOR 43 Tahun 2019 adalah Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas ialah suatu unit organisasi yang secara profesional melakukan upaya
pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif
untuk memberikan pelayanan secara terpadu dan menyeluruh di wilayah kerjanya
(Anggraeni, 2019).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Tahun 2014
menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam
suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas
adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan
membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan
terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang
menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya (Anggraeni, 2019).
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
(Effendi,2009).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kesehatan
( Depkes RI, 2004).
2. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat (Sanah, 2017).
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung
jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan, memiliki tujuan yaitu mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas
kesehatan kabupaten/kota (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas menurut Permenkes
(2014) bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
e. Mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
3. Sasaran Puskesmas
Menurut Permenkes RI (2006), sasaran pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas
adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan ataupun ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya.
a. Individu
Sasaran prioritas individu diantaranya balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi,
usia lanjut, penderita penyakit menular dan penderita penyakit degeneratif
b. Keluarga
Sasarannya yaitu keluarga yang rentan terhadap timbulnya masalah atau resiko
tinggi.
c. Kelompok
Sasarannya yaitu kelompok khusus didalam masyarakat yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan.
d. Masyarakat
Sasarannya yaitu masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan.
Sasaran Puskesmas:
a. Meningkatkan kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan pencegahan dan pengobatan penyakit
c. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
d. Meningkatkan sinergi progres puskesmas
4. Fungsi Puskesmas
Menurut Anggraeni (2019), terdapat 3 fungsi puskesmas, yaitu:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas berfungsi untuk menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintar sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas berupaya agar perorarangan terutama pemuka masyarakat, keluarga,
dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat serta berperan
aktif.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
adalah:
Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan ini bersifat pribadi. Adapun tujuan umum pelayanan ini ialah
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perseorangan, tanpa
mengabaikan promotif dan preventif
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan ini bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat serta upaya preventif tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitative.
Sedangkan menurut Efendi & Makhfudli (2009), fungsi dari puskesmas antara lain:
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya
Proses dalam melaksanakan fungsi dilaksanakan dengan cara berikut ini (Efendi &
Makhfudli (2009):
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana memggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program puskesmas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan, dan dalam satu kecamatan
biasa didirikan lebih dari 1 puskesmas, berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas misalnya bila kecamatan tersebut
berpenduduk sangat padat atau keadaan geografis kecamatan yang bergunung-
gunung yang luas atau kepulauan yang letak pulau-pulaunya saling terpencar.
Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium, serta memenuhi
ketentuan teknis pembangunan bangunan gedung negara seperti standar
keselamatan dan kesehatan kerja dan bersifat permanen.
Bangunan puskesmas harus dirawat, dipelihara dan diperiksa secara periodik.
Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan: standar mutu,
keamanan, keselamatan, memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang (Djuari, 2021).
7. Fasilitas Penunjang dan Anggota dalam Puskesmas
A. Fasilitas penunjang
Menurut Effendi (2009) dalam melaksakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
puskesmas membutuhkan fasilitas penunjang yaitu :
1. Bidan desa
Tugas utama bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui
pembinaan posyandu dan pembinaan kelompok dasawisma, di samping itu
memberikan pelayanan langsung di posyandu dan pertolongan persalinan di
rumah penduduk
2. Puskesmas pembantu
Sering di kenal dengan pustu/pusban adalah unit pelayanan kesehatan
sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang di lakukan di puskesmas dalam ruang lingkup wilayah lebih
kecil. Meliputi 2-3 desa dengan sasaran penduduk antara 2.500 - 10.000 jiwa.
3. Puskesmas keliling
Berfungsi untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan. Kegiatannya:
a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah
terpencil/sulit di jangkau
b) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
c) Dapat digunakan sebagai alat transformasi rujukan bagi kasus darat
d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
4. Puskesmas perawatan
Puskesmas yang di beri tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong
pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas/rawat inap
sementara
a) Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari rumah sakit
b) Puskesmas mudah di capai dengan kendaraan bermotor
c) Puskesmas di pimpin oleh dokter dan tenaga yang memadai
d) Penduduk wilayah kerja puskesmas dan penduduk tiga wilayah puskesmas
di sekitarnya berjumlah 20.000 siswa per puskesmas
e) Pemerintah daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai
B. Anggota Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, jenis tenaga kesehatan lainnya paling
sedikit terdiri atas:
1. Perawat
2. Bidan
3. Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku
4. Tenaga sanitasi lingkungan
5. Nutrisionis
6. Tenaga apoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasian
7. Ahli teknologi laboratorium medik.
1. Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di puskesmas,
dalam melaksanakan tanggung jawab kepala puskesmas merencanakan dan
mengusulkan sumber daya puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten atau
kota.
2. Kepala sub bagian tata usaha
3. Penangguang jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
5. Penanggung jawab pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tenaga kesehatan harus memiliki surat izin praktik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang kompeten agar mutu pelayanan kesehatan
berorientasi pada keselamatan pasien dan masyarakat di Puskesmas lebih terjamin dan
terlindungi. Tenaga nonkesehatan harus mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus memiliki surat izin praktik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tenaga kesehatan di puskesmas harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional,
etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya
dalam bekerja (Djuari, 2021).
8. Jenis Puskesmas
Permenkes 43 Tahun 2019
Pasal 24
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan
dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan:
a. karakteristik wilayah kerja; dan
b. kemampuan penyelenggaraan.
Pasal 25
1) Berdasarkan karakteristik wilayah kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24, Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
b. Puskesmas kawasan pedesaan;
c. Puskesmas kawasan terpencil; dan
d. Puskesmas kawasan sangat terpencil.
2) Kategori Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditetapkan
oleh bupati/wali kota.
3) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berada di daerah
perbatasan dengan negara lain.
Anita., B., Febriawati, H., Yandrizal. (2019). Puskesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Yogyakarta: Deepublish.
Djuari, l. (2021). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University
Press.
Efendi, F & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ferizal. (2021). Sejarah Akreditasi Puskesmas Indonesia. Sukabumi: Jejak Publisher.
Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Takalar: Pustaka As Salam.
Herlambang, S. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Iman, A. T. & Lena, D. (2017). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I: Quality Assurance.
Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Kholifah, D. N., & Wahyu, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta Selatan.
Jakarta : Menteri Kesehatan RI.
Mertajaya, I. M., et al. (2019). Modul Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Universitas
Kristen Indonesia: Fakultas Vokasi Prodi DIII Keperawatan.
Nuriyanto, A. (2020). Aplikasi Keperawatan Profesional di Puskesmas. Surakarta: CV Kekata
Group.
Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Romadhona, Y, S., Siregar, Kemal, N. (2018). Analisis Sebaran Tenaga Kesehatan Puskesmas di
Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Puskesmas. Jurnal Kesehatan Manarang, Vol. 4, No. 2, 114-12.